Anda di halaman 1dari 1

Pada hari selasa tanggal 20 September 2022 saya menghadapi situasi yang cukup sulit dan rumit.

Situasi
yang saya hadapi terkait dengan peserta didik anak perwalian saya kelas 10-4. Anak tersebut selalu
bolos dan sering terlambat masuk sekolah. Berbagai cara saya lakukan agar anak tersebut mau berubah
menjadi lebih baik lagi. Sering saya undang dan saya beri arahan. Namun hal tersebut tidak
mempengaruhi kepribadiannya. Akhirnya pihak sekolah mengundang orang tua peserta didik tersebut
datang ke sekolah dalam rangka mediasi mencari solusi sekaligus memberitahukan kepada orang tua
bahwa anak tersebut sering tidak masuk pada jam pelajaran. Dalam agenda tersebut saya sebagai guru
perwalian dengan kepala sekolah ingin orang tua tersebut bisa bekerja sama dalam rangka mendidik dan
menasehati anak tersebut agar mau berubah dan menjadi peserta didik yang lebih baik.

Kesulitan yang saya hadapi pada saat bekerja sama dengan orang tua siswa adalah tempat tinggal orang
tua dan peserta didik tersebut jauh dari jangkauan jaringan. sehingga saya kesulitan untuk memberi
kabar disaat terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan pada peserta didik tersebut. Kemudian orang tau
murid tersebut terlalu percaya apa yang disampaikan oleh anaknya. Padahal ia tidak mengetahui bahwa
sikap atau perilaku anaknya sangat bermasalah. Orang tua murid tersebut tidak tegas terhadap anaknya.
Sehingga saya melakukan satu cara agar anak tersebut bisa berubah dan berjanji tidak akan bolos - bolos
lagi. Yakni saya memperintahkan anak tersebut untuk membuat surat pernyataan. Jika nanti ia
melakukan kembali pelanggaran di sekolah, maka peserta didik tersebut harus mau menerima sanksi
dari pihak sekolah. Adapun upaya yang saya lakukan agar peserta didik tersebut bisa berubah dan lebih
baik lagi adalah setiap hari saya mengecek ke kelas perwalian, setiap pergantian jam memastikan
peserta didik ini berada dalam kelas. Saya memberi nasihat agar pesera didik tersebut tidak berteman
dengan teman yang nakal.

Beberapa upaya yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja
sama, dalam hal ini adalah orang tua, guru dan kepala sekolah. Upaya yang pertama yakni saya
mengunjungi rumah peserta didik yang bermasalah tersebut (home visit). Home visit saya lakukan agar
komunikasi pihak sekolah kepada orang tua peserta didik terjalin dengan baik. Dengan adanya
informasi-informasi terkait sikap dan tingkah laku anak kepada orang tua maka akan semakin dekat
hubungan emosional orang tua terhadap anaknya. Mungkin selama ini orang tuanya kurang
memperhatikan anaknya sehingga anak kurang perhatian dan menimbulkan sikap dan perilaku yang
tidak diinginkan. Dalam kunjungan home visit tersebut saya dan orang tua mengupayakan agar ada
komitmen orang tua untuk senantiasa membantu menasehati, mengawasi dan memberi sanksi yang
kuat agar peserta didik yang bermasalah tersebut dapat di atasi. Upaya yang ke dua yakni, saya
berusaha menjalin hubungan komunikasi terhadap guru-guru yang mengampu mata pelajaran khusunya
kelas 10-4, agar guru-guru yang masuk di kelas tersebut atau yang mengajar di kelas tersebut dapat
terus memberi nasihat.

Anda mungkin juga menyukai