Anda di halaman 1dari 15

BAB V

KALOR

A. Pengertian Kalor

Konsep : Kalor adalah suatu bentuk energi yang secara alami dapat berpindah dari
benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah.

Apakah pengaruh kalor terhadap suatu zat? Jika suatu zat mendapatkan kalor maka :
1. suhu zat tersebut akan bertambah, sebaliknya jika suatu zat melepaskan atau kehilangan
kalor maka suhunya akan turun,
2. benda akan memuai,
3. disamping itu kalor juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan wujud zat (pelajari
kembali tentang wujud zat pada bab terdahulu).

B. Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor dapat terjadi dengan tiga cara yaitu :
1. Konduksi
Perpindahan kalor secara konduksi / rambatan adalah perpindahan kalor yang
terjadi secara rambatan pada suatu zat tanpa adanya perpindahan partikel-partikel zat
tersebut. Contohnya pada saat ujung sebuah sendok makan dicelupkan ke dalam gelas
yang berisi air teh panas maka ujung sendok yang tidak ikut tercelup kedalam teh panas
juga ikut panas.
Tiap-tiap benda memiliki kemampuan merambatkan panas yang berbeda-beda,
ada yang dapat merambatkan panas dengan baik dan ada yang tidak baik. Zat yang dapat
menghantarkan / merambatkan kalor dengan dengan baik disebut bahan konduktor
sedangkan zat yang tidak dapat menghantarkan kalor dengan baik disebut bahan isolator.
Setiap logam memiliki daya hantar kalor yang baik sedangkan bahan-bahan yang bukan
logam tidak menghantarkan kalor dengan baik, misalnya kayu, kaca kertas, wol, plastic
dan sebagainya.

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 1
2. Konnveksi
Perpindahan kalor secara konveksi / aliran adalah perpindahan kalor yang
disertai dengan perpindahan partikel-partikel pada zat (mengalir). Zat yang bisa
mengalir / zat alir disebut fluida contohnya air dan udara. Jadi pada air dan udara dapat
terjadi perpindahan kalor secara konveksi.

II
III

gambar 5.1 konveksi dalam zat cair


Gambar 5.1 memperlihatkan bagaimana aliran konveksi pada air yang
dipanaskan. Pada partikel air bagian I, partikel air dipanaskan lebih dahulu sehingga
bagian I sudah memuai sedangkan bagian II dan III belum. Akibat pemuaian pada bagian
I massa jenis air menjadi turun sehingga partikel air bagian I akan naik (ingat bahwa pada
zat cair partikel yang massa jenisnya lebih kecil akan mengapung). Kekosongan pada
bagian I kemudian diisi oleh partikel air pada bagian III sedangkan partikel air bagian II
menempati partikel air bagian III. Demikianlah terjadi aliran partikel air yang membawa
kalor dan terjadilah akiran konveksi.
Contoh lain adanya aliran konveksi adalah pada peristiwa pembakaran sampah.
Pada saat sampah dibakar maka udara di sekitar nyala api akan menjadi panas dan
memuai sehingga massa jenisnya lebih rendah. Keadaan ini membuat udara disekitar
nyala api naik dan tampak bahwa asap pembakaran akan bergerak ke atas. Secara alami
konveksi udara mengakibatkan terjadinya angin darat dan angin laut.

3. Radiasi
Perpindahan kalor secara radiasi / pancaran adalah perpindahan kalor tanpa
melalui perantara atau medium. Tanpa melalui medium karena yang dipancarkan adalah
gelombang elektromagnetik yang membawa energi kalor. Gelombang elektromagnetik
adalah gelombang yang dapat merambat walau tanpa medium. Contohnya adalah
pancaran sinar matahari.

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 2
Jika kita membakar api unggun maka dalam jarak beberapa meter panas dari api
unggun sampai ke badan kita. Apakah perpindahan kalor dari api unggun sampai ke
badan kalian juga terjadi karena perpindahan kalor secara radiasi?
Kalor radiasi yang sampai ke permukaan benda akan diserap oleh benda tersebut.
Banyaknya kalor radiasi yang dapat diserap oleh tiap-tiap benda berbeda-beda. Perbedaan
itu dipengaruhi oleh warna permukaan benda. Permukaan benda yang berwarna putih
mengkilat dapat memantulkan radiasi sehingga jumlah kalor yang diserap lebih sedikit.
Sedangkan permukaan benda berwarna hitam kusam tidak dapat memantulkan radiasi
kalor sehingga jumlah kalor yang dapat diserap lebih banyak. alat yang digunakan untuk
mengetahui adanya penyerapan radiasi kalor disebut termoskop.

a. Termoskop
Termoskop terdiri dari dua buah bola kaca yang dihubungkan dengan pipa U.
Bola kaca tersebut yang satu dicat berwarna hitam kusam dan yang lain tidak dicat. Di
dalam pipa U dimasukkan alcohol yang diberi pewarna supaya mudah dilihat. Jika kedua
bola kaca tersebut diberi kalor radiasi dengan jumlah yang sama, maka bola yang hitam
akan menyerap kalor lebih banyak sehingga udara yang ada didalam bola hitam akan
lebih panas dan menyebabkan tekanan udara di dalam bola hitam lebih tinggi dari
tekanan did lam bola bening. Perbedaan tekanan itu menyebabkan tiggi permukaan
alcohol dalam pipa U tidak sama. Permukaan alcohol di bawah bola hitam lebih rendah.

gambar 5.2 Termoskop

b. Termos air panas


Termos air panas termasuk suatu alat yang cara kerjanya dirancang agar dapat
mengurangi perpindahan kalor sehingga suhu panas air bisa bertahan lama. Gambar
penampang termos air panas ditunjukkan pada gambar 6.2 di bawah ini. Bagian dalam

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 3
dari termos terbuat dari botol kaca dengan lapisan perak yang mengkilat di bagian
permukaan dalam. Bahan kaca merupakan bahan yang memiliki daya hantar kalor yang
kurang baik sehingga perpindahan kalor secara induksi bisa dikurangi. Lapisan mengkilat
ini memantulkan perpindahan kalor secara radiasi kembali ke dalam termos. Di bagian
sebelah luar dari botol kaca ini dibuat ruang hampa untuk mencegah perpindahan kalor
secara induksi dan konveksi. Tutup terbuat dari bahan isolator untuk mencegah konduksi.

tutup terbuat dari


bahan isolator

dinding terbuat dari gelas


permukaan mengkilat
ruang vakum antara dinding gelas
dan dinding luar

gambar 5.3 bagian-bagian termos air panas

C. Perhitungan Kalor

1. Konsep Kalor Jenis

Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan suatu benda yang bermassa 1 kg
untuk menaikkan suhunya sebesar 1°C.

Kalor jenis aluminium adalah 900 J/kg°C, artinya untuk menaikkan suhu aluminium yang
massanya 1 kg agar naik sebesar 1°C diperlukan kalor sebesar 900 joule. Jika massa
aluminium 2 kg maka banyaknya kalor yang diperlukan menjadi 2 x 900 = 1800 J. Jika
massanya 2 kg dan suhunya ingin dinaikkan sebesar 2°C maka kalor yang dibutuhkan
menjadi 2 kg x 900 J/kg°C x 2°C = 3600 J

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 4
Kalor jenis
Zat ( J / kg°C )

Aluminium 900
Tembaga 390
Kaca 670
Besi atau baja 450
timah hitam 130
Kayu 1700
Raksa 140
Air 4200
Alkohol 2400
Es 2100
Udara 1000

Tabel 5.1 Kalor jenis beberapa zat

Soal uji pemahaman 5.1 (sebagai bahan diskusi)


a Kalor jenis air adalah 4200 J/kg°C. Apakah artinya?
b. Jika massa air 2 kg, berapakah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhunya sehingga naik 1°C?
c. Jika massa air 2 kg, berapakah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhunya sehingga naik 2 °C?
d. Jika kalor jenis air diberi simbol c dan massa air m kg, berapakah banyaknya kalor Q
yang diperlukan untuk menaikkan suhunya sebesar ∆t?

2. Menghitung Banyaknya Kalor Untuk Menaikkan Suhu Suatu Benda


Setelah mendiskusikan soal uji pemahaman 6.1 dapat disimpulkan bahwa jika massa
benda bertambah besar maka bayaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
juga bertambah. Demikian pula jika kenaikan suhunya lebih besar, kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu benda juga bertambah. Dengan kata lain, banyaknya kalor yang
diperliukan untuk menaikkan suhu benda berbanding lurus dengan massa benda , kalor
jenisnya dan perubahan suhunya. Dari pengertian ini dapat dirumuskan menjadi sebuah
persamaan berikut :

Q = m x c x ∆t (5-1)

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 5
Q = banyaknya kalor untuk merubah suhu sebesar ∆t
m = massa
c = kalor jenis
∆t = perubahan suhu
Q
dari persamaan 5-1 dapat diturunkan rumus kalor jenis : c 
mc

Contoh :
a. Sebuah benda massanya 2 kg suhunya mula-mula 10°C. Jika kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu benda menjadi 30°C adalah 4000 J, berapakah kalor jenisnya?
Diketahui : m = 2 kg, Q = 4000 J, ∆t = 20°C
Ditanyakan : kalor jenis c
Jawab :
Q
c=
m  t
4000
c=
2  20
c = 100 J/kg°C
b. Berapa banyaknya kalor yang diperlukan oleh 5 kg es untuk menaikkan suhunya dari
-4 °C menjadi 0°C jika kalor jenis es 2100 J/kg°C?
Diketahui : m = 4 kg, c = 2100 J/kg°C, ∆t = 4 °C
Ditanyakan : banyaknya kalor Q
Jawab :
Q = m x c x ∆t
= 4 kg x 2100 J/kg°C x 4°C
= 33 600 J
c. Batang aluminium memiliki massa 0,5 kg mula-mula suhunya 15°C. Berapakah suhu
akhir aluminium jika diberi kalor sebanyak 22 500 J? (kalor jenis aluminium = 900
J/kg°C)
Diketahui : m = 0,5 kg, c = 900 J/kg°C, t 1 (suhu mula-mula) = 15°C,
Q = 22500 J

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 6
Ditanyakan : suhu akhir t 1
Jawab :
Q = m x c x ∆t
22500 = 0,5 kg x 900 J/kg°C x ∆t
22.500 = 450 ∆t
∆t = 22500 : 450
= 50 °C
∆t = perubahan suhu
= suhu akhir – suhu mula-mula
∆t = t2 – t1
50°C = t2 – 15
t2 = 50°C + 15°C
= 65°C

d. Air melepaskan kalor sebanyak 84 kJ sehingga suhunya turun dari 100°C menjadi
60°C. Berapakah massa air tersebut?
Diketahui Q = 84 kJ
= 84000 J
∆t = t2 – t1
= 100°C - 60°C
= 40°C
Ditanyakan : massa
Jawab : Q = m x c x ∆t
84000 J = m x 4200 J/kg°C x 40°C
m= 84000 J_______
4200 J/kg°C x 40°C
= 0,5 kg

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 7
Soal Uji Pemahaman 5.2

Gunakan tabel kalor jenis untuk menyelesaikan soal-soal berikut!


1. Hitunglah berapa banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu :
a. 5 kg air dari suhu 18°C menjadi 48°C
b. 2 kg baja dari suhu 40°C menjadi 65°C

2. Suatu benda massanya 3 kg. Jika untuk menaikkan suhu benda tersebut dari 10°C
menjadi 15°C membutuhkan kalor sebesar 6 kJ, berapakah kalor jenis benda tersebut?

3. Sebatang tembaga memerlukan kalor 12 kJ untuk menaikkan suhunya dari 16°C menjadi
20°C. Berapakah massa batang tembag tersebut?

4. Sebanyak 2 kg alkohol mula-mula suhunya 5°C diberikan kalor 3000 J. Berapakah suhu
akhor alkohol?

5. Di antara 2 kg air dan 1 kg raksa, manakah yang memerlukan kalor yang lebih besar
untuk menaikkan suhunya 10°C ?

3. Menghitung Kalor untuk Proses Perubahan Wujud

Menguap
Menguap adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam menguap, zat cair
memerlukan kalor. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg zat cair
pada titik didihnya disebut kalor uap. Penguapan dapat dipercepat dengan cara sebagai
berikut :
- pemanasan
- memperluas permukaan zat cair
- meniupkan udara di atas permukaan zat cair
- menyemburkan zat cair
- mengurangi tekanan di permukaan zat cair

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 8
Tabel 5.2 Kalor uap beberapa zat

Zat Titik didih normal Kalor uap


(°C) (kJ/kg)
Alkohol 78 1100
Raksa 357 272
Air 100 2260
Timah hitam 1750 871
Emas 2660 1578
Perak 2193 2336

Kalor uap alkohol adalah 1100 kJ/kg, artinya untuk menguapkan 1 kg alkohol pada suhu
78°C (atau pada titik didihnya) diperlukan kalor sebesar 1.100.000 J.

Konsep : Kalor uap adalah bayaknya kalor yang diperlukan untuk menguap tiap 1 kg
zat pada titik didihnya.

Dari konsep tentang kalor uap dapat diturunkan menjadi rumus :


Kalor uap = banyaknya kalor untuk menguap
massa

Q
U= (5-2)
m

Soal uji pemahaman 5.3 (sebagai bahan diskusi)

a. Kalor uap raksa adalah 272.000 J/kg, apakah artinya?


b. Jika massa raksa adalah 2 kg, berapakah kalor yang dibutuhkan untuk menguap pada
titik didihnya.?
c. Bila massa raksa adalah m, kalor uap raksa U maka berapakah kalor Q yang
diperlukan untuk menguap pada titik didihnya?

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 9
Jika soal uji pemahaman 5.3 dapat dijawab dengan benar maka akan diperoleh rumus
turunan dari rumus 5.2 yaitu :

Q=mxU (5-3)

Soal uji pemahaman 5.4

1. Suatu zat cair massanya 2 kg ternyata memerlukan kalor 22.000 kJ untuk menguap
seluruhnya pada titik didihnya. Berapakah kalor uap zat cair tersebut?
2. Berapakah banyaknya kalor untuk mengubah 5000 g air menjadi uap pada suhu
100°C?
3. Sebanyak 904 kJ kalor diberikan kepada sebuah wadah yang berisi 5 kg air 100°C.
Berapa banyaknya air yang menguap dari wadah?

Melebur
Melebur adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi cair. untuk melebur
memerlukan kalor. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur tiap kg suatu zat
disebut kalor lebur. Titik lebur adalah suhu dimana suatu zat mulai melebur. Titik lebur
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu dengan memberikan tekanan pada zat padat dan
ketidakmurnian zat padat
Tabel 5.2 Kalor uap beberapa zat

Zat Titik lebur Kalor lebur


(°C) (J/kg)
Alkohol -97 69 000
Raksa -39 120 000
Es 0 336 000
Timah hitam 327 25 000
Aluminium 660 403 000
Tembaga 1083 206 000

Kalor lebur es adalah 336.000 J/kg, artinya untuk melebur 1 kg es pada suhu 0°C (titik
leburnya) dibutuhkan kalor sebesar 336.000 J. Kalor lebur alumunium 403.000 J, artinya
untuk melebur 1 kg alumunium pada titik leburnya membutuhkan kalor sebesar 403.000
J.

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 10
Konsep : Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan tiap 1 kg suatu zat
untuk melebur pada titik leburnya.

Dari konsep tentang kalor lebur dapat diturunkan menjadi rumus :


Kalor lebur = banyaknya kalor untuk melebur
massa

Q
L = (5-4)
m

Soal uji pemahaman 5.5 (sebagai bahan diskusi)


a. Kalor lebur tembaga adalah 206.000 J/kg, apakah artinya?
d. Jika massa tembaga adalah 2 kg, berapakah kalor yang dibutuhkan untuk menguap
pada titik didihnya.?
e. Bila massa tembaga adalah m, kalor uap raksa U maka berapakah kalor Q yang
diperlukan untuk menguap pada titik didihnya?
Jika soal uji pemahaman 5.5 dapat dijawab dengan benar maka akan diperoleh rumus
turunan dari rumus 5.4 yaitu :

Q=mxL (5-5)

Soal uji pemahaman 5.5


1. Suatu zat massanya 2 kg memerlukan kalor sebesar 550.000 J untuk melebur pada
titik leburnya. Berapakah kalor lebur zat itu?
2. Berapakah banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur 5 kg timah hitam pada
titik leburnya?
3. Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 500 g es pada suhu -
6°C sehingga menjadi air keseluruhan?

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 11
Grafik suhu terhadap kalor

Suhu (°C)

D E
100

0 B C

-10 A
Kalor (kJ)

grafik 5.1 kalor terhadap suhu

Grafik 5.1 ini menunjukkan hubungan suhu dan kalor pada suatu zat. Grafik
bermula dari titik A yang bersuhu -10°C menuju titik B yang bersuhu 0°C. Setelah
sampai titik B kemudian suhunya tetap sampai titik C. Suhu tetap ini menunjukkan
bahwa zat sedang mengalami perubahan wujud karena pada saat terjadi perubahan wujud
zat, suhunya akan selalu tetap. Karena perubahan wujud itu terjadi pada suhu 0°C jelas
bahwa zat tersebut adalah es sedang melebur. Setelah keseluruhan es menjadi air maka
suhu akan meningkat dari 0°C menjadi 100°C seperti ditunjukkan grafik C ke D. Sampai
di titik D ternyata suhunya tetap. Keadaan ini terjadi karena air sedang mengalami
perubahan wujud menjadi uap saat proses mendidih.
Sekarang marilah kita menentukan berapa banyaknya kalor yang dibutuhkan pada
proses dari titik A sampai ke titik D. Dari A sampai B terjadi perubahan suhu es dari -
10°C menjadi 0°C sehingga dibutuhkan kalor sebesar :

Q1 = m.c.∆t
dimana c adalah kalor jenis es

Selanjutnya dari titik B ke C es melebur sehingga membutuhkan kalor sebesar :

Q2 = m.L
dimana L adalah kalor lebur es

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 12
Yang terakhir dari titik C ke D terjadi perubahan suhu es yang sudah menjadi air dari 0°C
menjadi 100°C, membutuhkan kalor sebesar :

Q3 = m.c.∆t
dimana c adalah kalor jenis air

Jad total kalor yang diperlukan pada proses dari titik A ke titik D adalah :

Q = Q1 + Q2 + Q3

Contoh :

Suhu (°C) Berdasarkan grafik di samping,


banyaknya kalor yang dibtuhkan oleh 5
D
10
kg air dalam proses dari C ke D (kalor

0
B C Waktu (s) jenis air = 4200J/kg°C) adalah …..
(Soal Ujian Nasional 2008/2009)
-10 A A. 210.000 J C. 21.000 kJ
B. 420.000 J D. 42.000 kJ

Jawab :
Diketahui : .∆t = 10°C, m = 5 kg dan c = 4200 J/kg°C
Proses dari C ke D adalah proses perubahan suhu dari 0°C menjadi 10°C sehinga
banyaknya kalor yang diperlukan adalah :

Q = m.c.∆t
= 5 kgx 4200 J/kg°C x 10°C
= 210.000 J……………..jawaban A

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 13
Soal uji pemahaman 5.6
1. Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan es yang bermassa 2 kg untuk melebur
pada suhu 5°C !
2. Grafik di bawah ini menunjukkan hubungan suhu dengan kalor suatu zat padat yang
massany 2 kg. Tentukan :
a. titik lebur zat Suhu (°C)

b. kalor lebur zat 600 D

c. banyaknya kalor 400


B C

untuk proses dari titik A sampai D


50 A

1200 1800 2200


Kalor (J)

Asas Black
Apa yang terjadi jika kita campurkan air yang suhunya 80°C dengan air yang suhunya
20°C ke dalam suatu wadah yang bersifat isolator panas? Air yang suhunya lebih tinggi
akan melepaskan kalor ke air yang suhunya lebih rendah sehingga suhunya turun dan
suhu air yang rendah akan menerima kalor sehingga suhunya naik.
Perpindahan kalor tersebut berlangsung sampai kedua air tadi suhunya menjadi sama.
Berdasarkan asas Black maka banyaknya kalor yang dilepas sama dengan banyaknya
kalor yang diterima

Konsep Asas Black :


Banyaknya kalor yang dilepas sama dengan banyaknya kalor yang diterima.

Dari konsep asas Black, dapat diturunkan rumus :


kalor yang dilepas = kalor yang diterima
Q dilepas = Q diterima
Q1 = Q2
m1.c1. ∆t1 = m2.c2.∆t2 (5-6)

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 14
Contoh :
Air yang bermassa 2 kg dan bersuhu 20°C dicampur dengan 1 kg air yang bersuhu 60°C
dalam suatu wadah yang bersifat isolator sehingga dianggap tidak ada kalor yang diserap
oleh wadah. Hitunglah suhu akhir campuran (tc)!

Jawab :
Untuk air yang bersuhu 20°C, diketahui
m1 = 2 kg, ∆t1 = tc - 20°C

Untuk air yang bersuhu 60°C, diketahui


m2 = 1 kg, .∆t2 = 60°C – tc

berdasarkan asas Black :


Q1 = Q2
m1.c1. ∆t1 = m2.c2.∆t2
(2 kg)(4200 J/kg°C)( tc - 20°C) = (1 kg)( 4200 J/kg°C) (60°C – tc)
2(tc – 20) =1(60 – tc)
2 tc – 40 = 60 - tc
2 tc + tc = 60 + 40
3tc = 100
tc = 33,3°C
Jadi suhu akhir campuran adalah 33,3°C

Soal uji pemahaman 5.7


1. Ani ingin mandi dengan air hangat. Ia mencampurkan 20 liter air bersuhu 18°C
dengan 5 liter air bersuhu 78°C. Jika 1000 cc air setara dengan 1 kg, dan dianggap
tidak ada perpindahan kalor ke wadah air, hitungah suhu akhir campuran.
2. Sepotong alumunium bermassa 2 kg dengan suhu 80°C dicelupkan ke dalam 10 kg air
yang suhunya 20°C. Jika pertukaran kalor dengan wadah dan udara diabaikan,
hitunglah suhu akhir campurannya!

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 15

Anda mungkin juga menyukai