Abstract
The Independent Curriculum is a new policy which certainly raises several problems. At Early Childhood
Education institutions (PAUD). The independent curriculum in PAUD means freedom to play, but there
are still many PAUD institutions that do not take advantage of the potential of the environment for
children's play areas, including 2 PAUD institutions in Gading Kasri Village, Klojen District, Malang
City. The idea of environmental potential-based parenting partnerships is expected to help PAUD
managers and teachers to establish partnerships with various elements around the institution, to
implement the Merdeka curriculum which prioritizes project based learning. The targets of this mentoring
activity are 2 PAUD institutions in Gading Kasri Village, namely TK Aisyiyah 24 and TK Muslimat NU.
This service activity will actively involve all administrators, teachers, and parents and guardians of
students.
Abstrak
Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan baru yang tentunya menimbulkan beberapa permasalahan.
Pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kurikulum merdeka di PAUD bermakna sebagai
merdeka bermain, tetapi masih banyak lembaga PAUD yang kurang memanfaatkan potensi lingkungan
untuk tempat bermain anak-anak, diataranya 2 lembaga PAUD di Kelurahan Gading Kasri Kecamatan
Klojen Kota Malang. Gagasan tentang parenting kemitraan berbasis potensi lingkungan ini, diharapkan
dapat membantu pengelola dan guru PAUD untuk menjalin kemitraan dengan berbagai elemen di sekitar
lembaga, untuk mengimplementasikan kurikulum Merdeka yang mengutamakan project based leraning.
Sasaran kegiatan pendampingan ini adalah 2 lembaga PAUD di Kelurahan Gading Kasri yaitu TK
Aisyiyah 24 dan TK Muslimat NU. Kegiatan pengabdian ini akan melibatkan secara aktif semua
pengelola, guru, dan orang tua wali murid.
bermutu. Nilai strategis ini didukung (1) belum semua pengelola dan
dengan hasil penelitian yang pendidik memiliki persepsi dan
menyimpulkan bahwa pendidikan sejak pemahaman yang sama tentang
dini memiliki dampak terhadap Kurikulum Merdeka, (2) belum ada
perkembangan kognitif anak upaya maksimal dari pengelola untuk
(Setyaningrum, Triyanti, and memanfaatkan lingkungan sekitar
Indrawani 2014); (Lazuardi, N.A, lembaga sebagai mitra atau sebagai
Rahmadi 2016); (Veronica 2018), sumber belajar, (3) sumber belajar
perkembangan bahasa (Mahfuddin yang dimiliki lembaga PAUD masih
2016), dan kemandirian anak (Vidya terbatas, (4) dukungan dan partisipasi
and Mustikasari 2019). Para ahli juga dari masyarakat dan orang tua belum
bersepakat bahwa masa usia dini maksimal, (5) kemampuan dan
merupakan masa “golden age” karena kreatifitas guru dalam mengembangkan
pada usia 3-6 tahun, 80% otak anak kemitraan dengan stakeholder di
berkembang dengan pesat dan semua lingkungan sekitar masih belum
aspek perkembangan tumbuh dengan maksimal, (6) terbatasnya kesempatan
baik. pembinaan yang bisa diikuti oleh para
Mengingat pentingnya nilai pengelola dan guru.
keberadaan PAUD, maka diperlukan Berbagai permasalahan inilah
sebuah jaminan layanan yang yang menyebabkan sebagian besar
berkualitas dari lembaga PAUD. Setiap lembaga PAUD hanya menjalankan
lembaga PAUD wajib mengembangkan kegiatan rutinitas di dalam kelas,
layanan terbaik untuk tumbuh kembang sehingga anak-anak kurang
anak. Ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan pengalaman bermain di
dilakukan oleh lembaga PAUD untuk luar kelas dan di lingkungan sekitar
memberikan layanan yang berkualitas sekolah. Tentunya hal ini tidak terlalu
kepada anak, yaitu aspek ke-khasan, menguntungkan bagi perkembangan
kenyamanan, harapan, dan anak dalam berbagai aspek.
keterjangkauan (Wahyuni, 2016; Berdasarkan analisis situasi
Wahyuni, 2019). Aspek ke-khasan yang telah memaparkan 6
terkait dengan penerapan kurikulum, permasalahan di lembaga PAUD, maka
kenyamanan terkait dengan ada 2 permasalahan utama yang
ketersediaan sarana dan sumber menjadi masalah prioritas untuk diatasi
belajar, harapan terkait dengan di kedua lembaga PAUD di Kelurahan
kemampuan lembaga memenuhi Gading Kasri adalah permasalahan
kebtuhan anak dan orang tua, sebagai berikut (1) belum semua
sedangkan keterjangkauan terkait pengelola dan pendidik memiliki
dengan pembiayaan. persepsi dan pemahaman yang sama
Berdasarkan hasil penelitian tentang Kurikulum Merdeka (2) Belum
tersebut, implementasi kurikulum ada upaya maksimal dari pengelola
menjadi hal penting untuk diutamakan. untuk memanfaatkan lingkungan
Kehadiran kurikulum Merdeka menjadi sekitar lembaga sebagai mitra atau
tantangan bagi para guru dan pengelola sebagai sumber belajar
PAUD untuk mampu menterjemahkan Kedua permasalahan ini dinilai
dan mengimplementasikan. Ada menjadi akar masalah yang perlu
beberapa permasalahan yang dihadapi diatasi, karena dengan mengatasi kedua
oleh lembaga PAUD terkait dengan masalah ini, maka masalah yang
kebijakan kurikulum Merdeka, adalah lainnya secara tidak langsung akan
266
Sri Wahyuni,dkk. Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Paud…
267
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 Tahun 2023 Hal 265-271
2) Metode Pelaksanaan
Proses pelaksanaan
pendampingan akan dilakukan dengan
Gambar 1. Ruang Lingkup Kegiatan strategi partisipatif, yaitu pendampingan
Pendampingan Implementasi Kurikulum yang bersifat aktif, mengajak para
Merdeka pengelola, guru, dan orang tua untuk
terlibat penuh dalam berpartoisipasi dan
Proses pendampingan akan akan berkontribusi dalam proses
dilaksanakan secara partisipatif yang pendampingan. Pelaksanaan kegiatan
melibatkan para pengelola, guru, dan pendampingan akan dipandu oleh
orang tua wali murid secara aktif untuk seorang narasumber dan fasilitator yang
memahami dan mengimplementasikan kompeten di bidang pendidikan anak
Kurikulum Merdeka. Aspek-aspek yang usia dini dan pemberdayaan
perlu dipersiapkan untuk melaksanakan masyarakat. Teknik yang digunakan
kegiatan pendampingan ini diantaranya pada kegiatan pendampingan lebih
adalah: diarahkan pada problem-based learning
1. Adanya narasumber yang dan project-based learning. Para
akan menyampaikan pengelola dan guru dilatih untuk
informasi baru tentang melaksanakan proyek-proyek
Kurikulum Merdeka kepada
268
Sri Wahyuni,dkk. Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Paud…
269
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 Tahun 2023 Hal 265-271
270
Sri Wahyuni,dkk. Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Paud…
271