Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fikri Hamdanil

NIM : 2201007
Prodi : Pendidikan Sejarah
UTS : Sejarah Lokal

JAWABAN !
1. Lebih mengenal lingkungannya dan menciptakan rasa bangga dan nilai makna
Tak sedikit orang yang tahu mengenai jati diri atau karaktet khas
daerahnya. Sejarah lokal hadir supaya seseorang dapat mengenali daerahnya.
Terkadang jatidiri atau karaktet tersebut menimbulkan kecintaan dan rasa
bangga akan tempat tinggalmya.
 Kritik terhadap generalisasi-generalisasi sejarah nasional sekaligus penguat.
Tak jarang sejarah nasional yang ada belum bisa memberikan
penggambaran yang jelas dan lugas. Sejarah lokal pengkritik generalisasi yang
umum ditulis sekaligus dapat juga dijadikan penguat.
 Membentuk identitas komunitas tertentu di masyarakat yakni dengan
membangun kesadaran kolektif, mengembangkannya menjadi penulisan
sejarah yang berasal nilai manfaat.
Sejarah Lokal dapat membentuk identitas tertentu di suatu masyarakat
yang terpenuhi.
 Memperkaya pembendaharaan Sejarah Nasional. Mengandung arti dan
maksud tertentu. Sehingga dirawat, dipelihara situs tersebut bahkan dituliskan
dalam bentu karya sejarah.
Tak sedikit sejarah lokal yang berkaitan dengan peristiwa sejarah nasional,
mengenalkan pada beragam peristiwa, sosiokultural, keberagaman sejarah
setiap daerah. Menambah pengetahuan juga memperdalam ilmu.

Sumber:

http://arti-sejarah.blogspot.com/2012/10/arti-penting-kajian-sejarah-
lokal.html?m=1
https://text-id.123dok.com/document/oy80xoe0q-arti-penting-kajian-sejarah-
lokal.html

http://sejarah.upi.edu/artikel/dosen/sejarah-lokal-di-indonesia-harapan-dan-
tantangan/

Hariyono. Jurnal SEJARAH LOKAL: MENGENAL YANG DEKAT,


MEMPERLUAS WAWASAN

Artikel I SEJARAH LOKAL :(PENGERTIAN,KONTEN, dan


PENGAJARAN)

2. Sejarah Nasional menjelaskan hal secara luas, umum, gambaran dari seluruh
bangsa dan tidak mementingkan hal detail seperti yang bersifat lokal (bukan
bersifat lokal yang hanya dari satu atau dua daerah tapi ekstra lokal) . Sejarah
Nasional merupakan konsep umum dengan tujuan penanaman nilai
nasionalisme yang berpengaruh pada skala nasional dan kebangsaan.
Sedangkan, sejarah Lokal merupakan peristiwa di sekitar lingkungan
gambarannya rinci, detail, dengan memperhatikan unsur-unsur lokalitas.
Bethubungan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, sosiokultural, dan
sebagainya.

Sumber:

https://soalnanti.blogspot.com/2016/06/perbedaan-antara-sejarah-lokal-
dan.html?m=1

http://uny.ac.id/sudrajat

https://www.kompasiana.com/juffrouw/hubungan-sejarah-lokal-dengan-
sejarah-nasional_54f5fa56a333116c058b46f9

https://slideplayer.info/slide/3057662/

PPT HUBUNGAN SEJARAH LOKAL DENGAN NASIONAL, DAERAH,


REGIONAL
3. Sejarah Lokal Diletantis
Adalah penyusunan karya sejarah yang tujuannya adalah untuk yang
bersifat pribadi yakni kepentingan dan keinginan. Mereka tertarik dan
bergairah untuk menyusun sejarah lokal tersebut karena adanya rasa bangga
dan cinta pada lingkungannya. Mereka biasanya memanfaatkan sumber
sejarah dari tangan pertama. Orang-orang yang menyusun sejarah tersebut
berupaya menumbuhkan kesadaran sejarah dan menanamkan nasionalisme hal
terawbut masih bersifat tradisional.

Peran Tipe Diletantis

 peranan penting bagi kajian sejarah lokal, apalagi para Diletantis


menggunakan sumber-sumber tangan pertama.
 para pelaku sejarah tersebut bisa menjadi rekomendasi dan rujukan bagi
sejarawan profesional dalam meneliti dan merekonstruksi sejarah lokal
tersebut.
 Karyanya dapat dijadikan sumber rujukan oleh para sejarawan profesional
dengan melalui proses pengujian/kritik

Sumber:

https://staffnew.uny.ac.id

PPT Tipe-Tipe Sejarah Lokal

http://catatanpenailahi.blogspot.com/2014/09/tipe-tipe-sejarah-lokal.html?
m=1

4. Buku Mandor Berdarah 1944 merupakan buku sejarah yang ditulis oleh
Safaruddin Usman dan Isnawita Din termasuk dalam kategori historiografi
modern, berikut penjelasannya akan dipaparkan:
1) Bersifat Ilmiah
Buku teraebut menggunakan berbagai sumber mulai dari arsip sejarah,
sumber koran tahun 1944 tentang mandor, kesaksian pelaku sejarah, dan
sebagainya). Sumber-sumber tersebut berisi fakta dan dapat dibuktikan secara
ilmiah.
2) Analitik-Kritis
Penulis mengkaji peristiwa tersebut menggunakan banyak sumber dan
terjun meneliti, mendalami, mencari langsung di lapangan).
3) Menggunakan banyak sudut pandang
Dalam buku tersebut penulis menyajikan berbagai sudut pandang.
Contohnya dalam penentuan jumlah korban penulia menggunakan sumber
resmi yang ditetapkan Pemerintahan Kalimantan Barat, Sumber Koran Borneo
Sinbun, Pihak jepang (Tenatara dan atasan tentara pada saat itu) yang diantara
sumber tersebuy berbeda dalam menyebutkan jumlah.

Sumber:

Usman dan Isnawita. 2009. Peristiwa Mandor Berdarah. Yogyakarta: Media


Pressindo.

https://tirto.id/mengenal-jenis-jenis-historiografi-dan-penjelasannya-ganw

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/historiografi.html

Anda mungkin juga menyukai