03.BulletinJakon2019 Jakonagustus2019rev
03.BulletinJakon2019 Jakonagustus2019rev
net/publication/332684317
CITATIONS READS
0 566
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Analisa Dampak Lalu Lintas Rencana Pembangunan Pusat Perbelanjaan Modern "Giant" Di Kota Serang View project
All content following this page was uploaded by Muhammad Fakhruriza Pradana on 23 July 2019.
Analisa manajemen rekayasa lalu lintas pada Pelabuhan Bakuheni ini dilakukan
pada 2 kondisi yakni kondisi normal, kondisi dimana kemungkinan terjadi kepadatan
tertinggi di Pelabuhan dan kondisi dimana jalan tol Trans Sumatera sudah
dioperasikan. Dari hasil analisa tersebut akan direkomendasikan Manajemen
Rekayasa Lalu Lintas untuk jangka pendek (5 tahun), jangka menengah (10 tahun)
dan jangka panjang (20 tahun).
Pelengsengan
Dermaga I
Dermaga II
Dermaga III
Dermaga VI
Legenda
Kend Masuk kapal
Dermaga IV
Kend Masuk & Keluar terminal
Kend Keluar kapal
Dermaga V
Gambar 2. Pola Alur Masuk dan Keluar Kendaraan (sumber: ASDP Bakauheni,
2014)
Area Parkir
Dermaga I
Area Parkir
Dermaga II
Area Parkir
Dermaga III
Area Parkir
Dermaga V Area Parkir
Dermaga VI
Area Parkir
Dermaga IV
Pelengsengan
1 4
Dermaga I
5
3
Dermaga II
7
Dermaga III
Dermaga VI
Legenda
Kend Masuk kapal
Kend Masuk terminal
Kend Keluar kapal
Dermaga IV Kend Keluar terminal
Konflik Primer
Konflik Sekunder
8
Dermaga V
2. Produksi Penyeberangan
Produksi penyeberangan tertinggi pada Pelabuhan Bakauheni tahun 2014 terjadi
pada bulan Juli dengan jumlah pergerakan:
- penumpang sebanyak 91.741 orang
- kendaraan roda 2 sebanyak 31.891 kendaraan
- kendaraan roda 4 sebanyak 79.394 kendaraan
- Bus sebanyak 8.919 kendaraan
- Truk sebanyak 57.127 kendaraan
Data ini dibreakdown kembali sehingga mendapatkan data Lalu Lintas Harian (LHR)
sebesar 13.614 kend/hari kemudian data LHR tersebut dibreakdown kembali untuk
mendapatkan data jam puncak kedatangan kendaraan.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa puncak pergerakan kendaraan total terjadi pada
pukul 17.00 WIB dengan jumlah kendaraan sebesar 1.320 kendaraan/jam. Kondisi
ini sesuai dengan puncak pergerakan kendaraan roda 2 yang terjadi pada pukul
17.00 WIB dengan jumlah kendaraan sebanyak 1.267 kendaraan/jam sedangkan
puncak kendaraan roda 4 terjadi pada pukul 01.00 WIB dengan jumlah kendaraan
sebanyak 575 kendaraan/jam. Data jam puncak penumpang dan kendaraan ini
yang dijadikan populasi untuk menentukan sampel pada perhitungan waktu
pelayanan toll gate dan loket penumpang.
Dari hasil survey traffic counting di Pelabuhan Bakauheni didapatka sebaran rata-
rata kendaraan yang menuju masing-masing dermaga adalah:
- Dermaga I sebesar 18,36%
- Dermaga II sebesar 20,61%
- Dermaga III sebesar 18,16%
- Dermaga V sebesar 24,28%
- Dermaga VI sebesar 19,26%
Data kedatangan kendaraan lainnya untuk studi kali ini juga ditambahkan pada 2
kondisi yang diasumsikan. Kondisi pertama adalah saat terjadi tingkat kedatangan
kendaraan yang akan masuk kapal tertinggi bertemu dengan kedatangan
kendaraan dari kapal (dermaga 1, dermaga 2, dermaga 3 dan dermaga
pelengsengan) secara bersamaan. Kondisi kedua adalah ketika tol Trans Sumatera
dioperasikan, dimana berdasarkan data dari hasil kajian Studi Kelayakan Tol Trans
Sumatera yang dilakukan oleh PT Hutama Karya didapatkan volume lalu lintas
harian (LHR) tahun 2012 yang akan melewati Tol Trans Sumatera segmen Medan-
Binjai 13.550 kend/hari, segmen Pekanbaru-Dumai 8.367 kend/hari, segmen
Bakauheni-Terbanggil Besar 9.470 kend/ hari dan segmen Palembang-Indralaya
17.882 kend/ hari. Jika melihat jumlah LHR segmen Bakauheni-Terbanggil Besar
yang hanya berjumlah 9.470 kend/hari tentu saja angka ini masih dibawah data
harian kendaraan yang melewati pelabuhan Bakauheni secara eksisting dimana
puncak kedatangan harian berdasarkan data pada bagian sebelumnya didapatkan
13.614 kend/hari.
Titik Nol
Tol Trans
Sumatera
4. Kinerja Pelayanan
4.1. Kinerja Pelayanan Gerbang Tol/Toll Gate Kendaraan Eksisting
Pola antrian yang ada di toll gate adalah First In Firs Out (FIFO) dimana kendaraan
yang datang akan dilayani terlebih dahulu. Terdapat 7 gerbang toll yang melayani
kedatangan kendaraan roda 4 dan 2 gerbang tol yang melayani kendaraan roda 2.
Dengan memperhitungkan rata-rata kedatangan kendaraan pada jam puncak,
kapasitas parkir pada zona A dan rata-rata waktu pelayanan, maka dapat dihitung
jumlah kendaraan dalam sistem, jumlah kendaraan dalam antrian, waktu kendaraan
dalam sistem dan waktu kendaraan dalam antrian.
Perhitungan kinerja pelayanan gerbang toll di bawah ini dilakukan untuk kendaraan
roda 4 pada kondisi eksisting:
1. Tingkat kedatangan kendaraan
Dari data tingkat kedatangan didapatkan bahwa volume kendaraan tertinggi
terjadi pada pukul 17.00 WIB sebanyak 1.320 kend/jam, namun untuk
perhitungan tingkat pelayanan gerbang tol dibagi atas tingkat kendatangan
tertinggi untuk kendaraan roda 2 dan roda 4. Tingkat kedatangan tertinggi
untuk kendaraan roda 4 sebanyak 1053 kend/jam terjadi pada pukul 01.00
WIB.
2. Waktu Pelayanan (WP)
Dari data survey dilapangan pada Toll gate diperoleh rata-rata waktu
transaksi kendaraan roda 4 sebesar 36,75 detik, waktu pelayanan truk 29,97
detik dan waktu pelayanan bus 39,28 detik maka rata-rata total waktu
pelayanan kendaraan roda 4 adalah 35,33 detik.
Untuk kendaraan roda 4 dihitung
Tingkat Pelayanan (μ)= Tingkat Kedatangan/Jumlah Gerbang tol
= 1053/7
= 150 kendaraan/Gerbang
Jadi waktu pelayanan yang dibutuhkan adalah:
WP = 3600/ μ
= 3600/150
= 23,9 detik/kendaraan
Dari tingkat kedatangan (λ) kendaraan roda 4 = 1053 kendaraan/jam,
diperoleh bahwa kondisi waktu pelayanan untuk 1 kendaraan pada gerbang
tol Pelabuhan Bakauheni adalah 23,9 detik/kendaraan, sedangkan dari hasil
survei diperoleh waktu pelayanan 35,33 detik/kendaraan.
3. Perhitungan Kinerja Gerbang Tol
Sedangkan untuk jumlah Gerbang toll ideal bagi kendaraan roda 4 dengan
waktu ideal pelayanan sebesar 23,9 detik/kend adalah:
Tingkat pelayanan = 3600/23,9
= 151
Maka untuk memenuhi persamaan:
= (1053/7)/151
= 0,99 < 1
Hal ini menunjukkan bahwa dengan jumlah Gerbang tol sebanyak 7 buah
mampu melayani pergerakan kendaraan roda 7 pada jam puncak (1053
kend/jam) hanya waktu pelayanan pada posisi ideal yaitu 23,9 detik. Dengan
melakukan simulasi maka dengan jumlah kedatangan puncak kendaraan
roda 4 sebesar 1.053 kend/jam memenuhi indikator kinerja gerbang tol (ρ <
1) artinya kinerja gerbang tol masih dalam kategori baik. Namun waktu
pelayanan meningkat di atas 23,9 detik maka kinerja gerbang tol dalam
kategori buruk.
4. Perhitungan Antrian Pada Gerbang Toll
Pada gerbang tol Pelabuhan Bakauheni menggunakan disiplin antrian FIFO,
yaitu kendaraan yang pertama tiba pada suatu tempat pelayanaan akan
dilayani pertama.
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk waktu pelayanan 15 detik dengan 7
buah Gerbang toll yang melayani 1053 kendaraan roda 4 per jam maka
terjadi antrian sebanyak 1 kendaraan dengan lama waktu tunggu untuk rata-
rata untuk satu kendaraan sebesar 25,19 detik/kendaraan. Pada kondisi
puncak yakni saat waktu pelayanan 23,9 detik terjadi antrian kendaraan
sebanyak 291 kendaraan dengan waktu tunggu rata-rata 6968,82
detik/kendaraan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Kinerja Gerbang Tol akibat Kendaraan Eksisting
pada jam puncak sebanyak 1.053 kendaraan dan waktu pelayanan rata-rata
berdasarkan hasil survey sebesar 35,33 detik maka kinerja gerbang tol buruk. Oleh
karena itu waktu pelayanan kendaraan roda 4 pada jam puncak harus ditingkatkan
menjadi maksimal 23,9 detik/kendaraan
4.2. Kinerja Pelayanan Gerbang Tol/Toll Gate Akibat Tol Trans Sumatera
Pola antrian yang ada di toll gate akibat dari pengoperasian tol Trans Sumatera
masih mempertahankan pola First In Firs Out (FIFO) dengan jumlah LHR sebesar
9.470 kend/ hari. Jika angka ini dimasukkan kedalam pola kedatangan maka
didapatkan jam puncak kedatangan kendaraan sebesar 711 kend/jam terjadi pada
pukul 22.00 wib dengan jenis kendaraan yang datang adalah kendaraan roda 4.
Tabel 3. Sebaran Kendaraan Roda 4 tol Trans Sumatera
Jumlah kendaraan
Waktu Total kend
Kend Roda 4 Truk Bus
8:00 AM 195 122 6 323
9:00 AM 210 122 3 336
10:00 AM 155 158 6 318
11:00 AM 107 134 3 244
12:00 PM 202 153 18 373
1:00 PM 202 158 15 375
2:00 PM 135 144 6 285
3:00 PM 242 176 9 428
4:00 PM 202 176 12 391
5:00 PM 206 238 30 474
6:00 PM 210 221 36 468
7:00 PM 234 172 24 430
8:00 PM 286 193 24 503
9:00 PM 254 195 60 509
10:00 PM 433 231 48 711
11:00 PM 353 271 75 699
12:00 AM 413 167 75 655
1:00 AM 405 160 48 613
2:00 AM 286 167 21 474
3:00 AM 159 139 36 334
4:00 AM 103 89 9 202
5:00 AM 75 52 15 142
6:00 AM 40 45 3 87
7:00 AM 60 38 0 97
Total Kendaraan 5170 3720 581 9470
Sumber: Analisa, 2015
Jika menggunakan data ini maka dengan cara yang sama untuk menghitung antrian
didapatkan sebesar:
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk waktu pelayanan berdasarkan hasil survey
lapangan sebesar 35,33 detik dengan 7 buah Gerbang toll yang melayani 711
kendaraan roda 4/jam maka terjadi antrian sebanyak 312 kendaraan dengan lama
waktu tunggu kendaraan dalam antrian sebesar 11042,39 detik/kendaraan. Melihat
hal ini maka kinerja gerbang tol akibat adanya pengoperasian tol Trans Sumatera
masih baik.
Dari data di atas terlihat bahwa sebaran kendaraan pada masing-masing dermaga
dengan kebutuhan luas berdasarkan kendaraan yang tersebar dihubungkan dengan
ketersediaan lahan maka luas area parkir yang ada di dermaga masih mampu
menampung sebaran kendaraan yang masuk pada jam puncak.
Pada bagian ini pula dihitung sebaran kendaraan berdasarkan jam puncak
kedatangan akibat dari beroperasinya tol Trans Sumatera. Dijelaskan pada tabel di
bawah ini. Pada tabel dibawah ini terlihat bahwa kondisi kapasitas dermaga masih
mampu mengakomodir kedatangan kendaraan pada jam puncak akibat dari
beroperasinya jalan Tol Trans Sumatera
Tabel 6. Sebaran Kendaraan pada Jam Puncak dan Kapasitas Dermaga Akibat Tol
Trans Sumatera
Jenis Kendaraan Dermaga I Dermaga II Dermaga III Dermaga V Dermaga VI
Roda-2 - - - - -
Roda-4 79 89 79 105 83
Bus 42 48 42 56 44
Truk 9 10 9 12 9
Kebutuhan Luas (m) 2,315 2,599 2,290 3,062 2,429
Kapasitas Dermaga (m) 11.385.98 10.722,10 17.654,93 11.492,00 6.903,60
Sumber: Analisa, 2015
Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa kapasitas parkir area dermaga
masih mampu menampung kedatangan kendaraan pada jam puncak pada kondisi
normal dan kedatangan kendaraan pada jam puncak akibat beroperasinya tol Trans
Sumatera.