Case Study
Ibu usia 24 tahun, hamil 39 minggu, datang di ruang bersalin, mengeluh nyeri pada daerah
pinggang menjalar pada daerah bokong, perineum terasa tertekan, mual, tidak nafsu makan,
otot tegang, ekspresi wajah meringis, menyampaikan merasa nyaman berposisi sujud saat
kontraksi datang. Setelah dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan cervik 1 cm,
dan ketuban masih utuh.
Pertanyaan:
1. Buatlah Analisa data dari diagnosa Keperawatan pada kasus tersebut diatas dengan mengacu
pada SDKI : (Gravida 1 partus 0 abortus 0 usia kehamilan 39 mgg tunggal/hidup/intrauteri/
inpartu kala 1 fase laten)
2. Buatlah Rencana Asuhan Keperawatan pada kasus tersebut diatas dengan mengacu pada
SIKI dan SLKI :
observasi chpbk
Penyelesaian :
Terapeutik
- Tempatkan pada
matras terapeutik
yang tepat
- Tempatkan objek
dalam yang sering
digunakan dalam
jangkauan
- Sediakan matras
yang kokoh dan
padat
- Atur posisi untuk
mengurangi sesak
- Posisikan pada
kesehateraan tubuh
yang tepat
- Tinggikan bagian
tubuh yang sakit
dengan tepat
- Berikan bantal yang
tepat dileher
- Hindari posisi yang
menimbulkan
ketagangan pada
luka
- Hindari
menempatkan pada
posisi yang dapat
meningkatkan nyeri
- Pertahankan posisi
dan integritas traksi
Edukasi
- Informasikan saat
dilakukan
perubahan posisi
- Ajarkan cara
menggunakan
postur yang baik
dan mekanika tubuh
yang baik selama
melakukan
perubahan posisi
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
premedikasi
sebelum mengubah
posisi
3. Terapi relaksasi
Observasi
- Monitor respon
terhadap relaksasi
- Identifikasi
kesediaan,
kemampuan, dan
penggunaan Teknik
sebelumnya
- Identifikasi Teknik
relaksasi yang
pernah efektif
digunakan
- Priksa ketegangan
otot, frekuensi nadi,
tekanan darah, dan
suhu sebelum dan
sesudah Latihan
Terapeutik
- Gunakan pakaian
longgar
- Gunakan nada suara
lembut dengan
irama lambat dan
berirama
- Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetic atau
tindakan medis lain,
jika sesuai
- Ciptakan
lingkungan yang
nyaman dan tenpa
gangguan dengan
pencahayaan dan
suhu ruangan yang
nyaman
Edukasi
- Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi
yang dipilih
- Anjurkan rilexs dan
merasakan relaxsasi
- Anjurkan
mengambil posisi
nyaman
- Jelaskan tujuan,
manfaat, Batasan
dan jenis relaksasi
yang tersedia
- Demonstrasikan dan
latih Teknik
relaksasi
Intervensi Pendukung
1. Latihan pernafasan
Observasi
- Identifikasi indikasi
dilakukan Latihan
pernafasan
- Monitor frekuensi,
Irama dan
kedalaman napas,
dan meningkatkan
relaksasi dan rasa
nyaman
Terapeutik
- Sediakan tempat
yang tenang
- Posisikan oasien
nyaman dan rileks
- Ambil napas dalam
secara perlahan
melalui hidung dan
tahan selama tujuh
hitungan
- Hitungan kedelapan
hembuskan napas
melalui mulut
dengan perlahan
- Tempatkan satu
tangan di dada dan
satu tangan di perut
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur Latihan
pernafasan
- Anjurkan
mengulangi 4-5 kali
2. Perawatan perinium
Observasi
- Inspeksi isisi atau
robekkan perinium
Terapeutik
- Fasilitsi dalam
membersikan
perineum
- Pertahankan
perinium tetap
kering
- Berikan posisi
nyaman
- Berikan kompres es
jika perlu
- Bersihkan area
perinium secara
teratur
Edukasi
- Ajarkan pasien dan
keluarga
mengobservasi
tanda abnormal pada
perinium
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian anti
inflamasi, jika perlu
Koaborasi pemebrian
analgesic, jika perlu
Luaran Keperawatan
(Luaran Utama)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 12 jam, maka TINGKAT NYERI MENURUN
dengan kriteria hasil
- Mual menurun
- Perilaku membaik
(Luaran Tambahan)
Intervensi Keperawatan
(Management Nyeri)