Anda di halaman 1dari 16

HUKUM

ISLAM

Pada dasarnya manusia


dilahirkan untuk berjuang
KELOMPOK 3
1.DENEK BINI NOVITA A (D1A022385)
2.DIESKA DIAS PUTRI (D1A022388)
3.LIZA HANDAYANI (D1A022461)
4.SHELINACHONERI (D1AO22581)
5.SORAYA FATMA (D1A022585)
6.WIWIK WULANDARI (D1A022602)
SYARIAH

Secara etimologis, kata syariat, (dalam bahasa Arab, aslinya, syarî'ah/


‫ )شريعة‬berasal dari kata syara'a ( ‫ )شرع‬yang berarti jalan menuju mata
air. Dalam istilah Islam, syari'ah berarti jalan besar untuk kehidupan
yang baik, yakni nilai-nilai agama yang dapat memberi petunjuk bagi
setiap umat manusia.

Secara terminologis bahwa syariah adalah jalan, aturan, dan hukum yang
diciptakan Allah SWT yang harus ditegakkan oleh manusia. Alasannya,
karena syariah itu common law of Islam. Artinya, segala titah Allah SWT
dalam al-Qur’an dan Nabi SAW dalam al-Sunnah wajib dijalani.
MAQASHID SYARIAH

Maqashid syariah adalah tujuan-tujuan syariat dan rahasia-


rahasia yang dimaksudkan oleh Allah dalam setiap hukum
dari keseluruhan hukum-Nya. Inti dari tujuan syariah adalah
merealisasikan kemaslahatan bagi manusia dan
menghilangkan kemudharatan,
sedangkan mabadi' (pokok dasar) yakni memperhatikan nilai-
nilai dasar Islam, seperti keadilan, persamaan dan
kemerdekaan. Maqashid syariah atau mashlahat dhuriyyah
merupakan sesuatu yang penting demi terwujud
kemaslahatan agama dan dunia.
Bagaiamana jika
maqashid syariah tidak terwujud?
jawaban : Apabila hal tersebut tidak
terwujud maka akan menimbulkan
kerusakan bahkan hilangnya hidup
dan kehidupan.
PEMBAGIAN MAQASHID SYARIAH
Berdasarkan tingkat kepentingannya,
maqashid syariah bisa dibagi menjadi
dharurat, hajiyat, tahsiniyat dan mukammilat.

Dharuriyat menurut Al-Ghazali adalah


beragam maslahat yang menjamin
terjaganya tujuan dari tujuan yang lima,
yaitu memelihara agama, nyawa, akal,
harta dan nasab.
Bentuk-Bentuk Maqashid Syariah

Menurut imam asy-Syatibi, ada lima bentuk maqashid syariah.


Lima bentuk ini disebut juga sebagai lima prinsip umum atau
kulliyat al-khamsah yaitu :

1. Maqashid syariah untuk melindungi agama merupakan hak


memeluk dan meyakini seseorang boleh dan berhak memeluk
agama yang diyakini secara bebas dan tanpa gangguan.
Contoh penjagaannya adalah dengan melaksanakan shalat dan
zakat. Sedangkan dari segi pencegahan dilakukan dengan jihad
atau hukuman bagi orang-orang yang murtad.
2. Maqashid syariah untuk
melindungi jiwa merupakan landasan
dan alasan yang menyatakan bahwa
seorang manusia tidak boleh disakiti,
dilukai, apalagi dibunuh.

Contoh penerapannya adalah dengan


makan dan minum. Sedangkan dari
segi pencegahan dilakukan dengan
cara qisas dan diyat.
3. Maqashid syariah untuk melindungi
pikiran
Berangkat dari hal ini, maka segala hal yang
menyebabkan hilangnya akal menjadi tidak
boleh.

Contoh penerapannya dalam bentuk


penjagaan dilakukan dengan makan dan
mencari makan. Sedangkan dalam bentuk
pencegahan dilakukan dengan menegakkan
hukum bagi pengonsumsi narkoba.
4.Maqashid syariah untuk melindungi harta
merupakan menjamin bahwa setiap orang
berhak memiliki kekayaan harta benda dan
merebutnya dari orang lain merupakan hal
yang dilarang. Baik dalam bentuk
pencurian, korupsi, dan lain sebagainya.

Contoh penerapan hal ini dilakukan dengan


cara melaksanakan jual beli dan mencari
rizki. Sedangkan bentuk pencegahan
dilakukan dengan hukum potong tangan
bagi pencuri dan menghindari riba.
5. Maqashid syariah untuk melindungi
keturunan
Maksudnya adalah zina menjadi
terlarang karena dapat memberikan
dampak negatif. Baik secara biologis,
psikologis, ekonomi, sosial, nasab,
hukum waris, dan lain sebagainya.
Karena itu, penjagaannya dilakukan
dalam bentuk pernikahan, sedangkan
bentuk pencegahan dilakukan dengan
menegakkan hukum bagi orang yang
berzina dan yang menuduh orang lain
berzina tanpa adanya bukti.
Hajiyat, yaitu maslahat yang bersifat sekunder, yang diperlukan
oleh manusia untuk mempermudah dalam kehidupan dan
menghilangkan kesulitan maupun kesempitan. Jika ia tidak ada,
akan terjadi kesulitan dan kesempitan yang implikasinya tidak
sampai merusak kehidupan.

Kebutuhan ini berlaku dalam bidang ibadat, adat, dan


muamalah. Misalnya disyariatkannya jual beli dalam bidang
muamalat guna menyempurnakan syariat tersebut maka juga
disyariatkan mencari saksi. Contoh yang lainnya juga
disyariatkan qiradh (berhutang) dan untuk
menyempurnakannya disyariatkan juga untuk mencatat entah
itu dari yang berhutang atau yang diberikan untuk berhutang.
Tahsiniyat, yaitu maslahat yang merupakan tuntutan muru’ah
(moral), dan itu dimaksudkan untuk kebaikan dan kemuliaan.

Jika ia tidak ada, maka tidak sampai merusak ataupun


menyulitkan kehidupan manusia. Maslahat tahsiniyat ini
diperlukan sebagai kebutuhan tersier untuk meningkatkan
kualitas kehidupan manusia (Al-Zuhaili, 1986:1020-1023).

Misalnya telah disyariatkan berkurban untuk


menyempurnakannya disyariatkan juga untuk memilih hewan
yang bagus dalam berkurban atau aqiqah, dan dalam berinfak
disyariatkan berinfak dengan harta yang baik.
Mukammilat artinya menyempurnakan atau
sebagai penyempurna dari tingkatan pertama
(Dharuriyyat), tingkatan kedua (Hajjiyat), dan
tingkat ke tiga (Tasliyat).
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai