Anda di halaman 1dari 1

Review Film Sexy Killer

Review ini didasarkan pada kenyataan dimana permintaan listrik setiap tahunnya
mengalami penigkatan. Dengan adanya peningkatan tersebut maka dibutuhkan stok
atau bahan baku untuk menyalakan listrik tersebut. Persoalan yang dapat saya lihat dari
film tersebut adalah dimana sumber daya alam yaitu batu bara memberikan kontribusi
besar terhadap listrik indonesia. Tepat berada di pulau kalimantan batu bara ini di
eksploitasi besar besaran untuk kebutuhan listrik dalam negeri dan luar negeri.
Permasalahan yang utama dalam penambangan batu bara ini adalah masyarakat
kalimantan sendiri kurang puas dan tidak menikmati hasil dari penambangan tersebut.
Tanah tanah masyarakat banuak yang di beli dengan secara paksa untuk di kelola oleh
koorporasi dengan penyelewengan fungsi. Di film ini menunjukkan siso gelap
penambangan batu bara yang merugikan banyak pihak dimana utamanya adalah
masyarakat kalimantan itu sendiri yang notabenya sebagai tuan rumah adanya
penambangan batu bara. Adanya kesenjagan pembangunan di kalimantan
menyebabkan masyarkaat iri dengan daerah dan pulau lain yang mulai di perhatikan.
Masyarakat menuntut pembangunan di kalimantan juga di prirotaskan untuk
masyarakat, yang cukup aneh dan kurang begitu elok adalah sumber daya alam mereka
di ambil kemudian di distribusikan ke daerah lain dan nyatanya masyarakat di kalimantan
tidak menikmati sepenuhnya

Film yang di produksi oleh wathcog ducumentary mengusut dan menampilan hasil
yang luar biasa dimana para oligarkhi dan mafia penambangan melalukan banyak
pelanggaran terhadap masyarakat dan negara. Bisnis yang mengurita tersebut sengaja
di pelihara untuk mendapatkan keuangan secara maksimal atau kapitalisme di era ini.
Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas penambangan batu bara yang
tidak sesuai dengan peraturan daerah dan negara. Banyak LSM, Media dan kelompok
mahasiswa mengkritik melalui pengadilan tata usaha negara untuk memperjuangkan
hak hak masyarakat kecil yang terimbas oleh aktivitas penambangan nyatanya mereka
kalah dan mengajukan banding ke tahapan selanjutnya dan hasilnya juga nihil. Saya
sherly nanda aprilia menjelaskan bahwa adanya aktivitas tambang ini juga di barengi
oligarkhi dan penguasa pemerintah yang memiliki dualitas di bidang pemerintahan dan
bisnis memanfaatkan penambangan batu bara untuk menumpuk kekayaan. Jika kita
melihat dari sudut pandang hukum lingkungan yang dilakukan oleh para pengusaha
melalukan penyerobotan terhadap area hutan lindung sebagai penjaga ekosistem malah
di gunakan untuk aktivitas tambang liar. Dan pemerintah juga sebagai pemberi izin
penambangan main di belakang untuk mendapatkan keuntungan juga demi
keserahakan para pebisni dan penguasa yang bekerja sama untuk keutungan semata.

Anda mungkin juga menyukai