org
@USAIDMomentum
USAIDMomentum
Nomor : 183/Momentum-Ind/Tim/V/2023
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Perihal : Undangan
Kepada Yth.
(Daftar Undangan Terlampir)
Masing-masing Di Kupang
Dengan hormat
Sebagai tindak lanjut kegiatan pertemuan pakar pada pre workshop pertengah bulan Mei yang
lalu yang merupakan langkah pertama dalam Collaborative QI, maka akan dilakukan kegiatan
tahapan berikutnya berupa Workshop Learning Session-1 Quality Improvement Collaborative yang akan
dilaksanakan pada:
Mohon bapak/Ibu Pimpinan untuk dapat menugaskan staf sesuai jumlah dan kompentensi yang
dibutuhkan dalam diskiripsi TOR terlampir.
Hormat kami,
Momentum P: XXX-XXX-XXX
Jl. Sam Ratulangi V, GG 2A No 16. RT/RW 019/07, Kel. Oesapa Barat
- Kec. Kelapa Lima-Kota Kupang -NTT 85228
Daftar Undangan :
Kepada Yang Terhormat :
1. Latar Belakang
Angka kematian ibu di Indonesia menurut Long Form Sensus (LF sensus) 2020 telah menunjukkan angka yang
menggembirakan, 189 kematian per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian neonatus menurut sensus
2020 adalah 16,85 per 1000 kelahiran, masih terdapat ruang untuk perbaikan yaitu menurunkan kematian ibu
dan neonatus yang dapat dicegah (preventable death). Hal ini sesuai dengan strategi WHO dalam Ending
Preventable Maternal Mortality (EPMM) dan Every Newborn Action Plan (ENAP), di mana Indonesia masih belum
mencapai target yang diharapkan.
Diperlukan strategi yang baik untuk dapat mencapai target yang diharapkan. Melalui pendekatan kerangka kerja
pelayanan yang bermutu menurut WHO (lihat gambar 1.), maka upaya perbaikan mutu layanan berkelanjutan
merupakan bagian penting yang harus dilakukan.
Proses Quality Improvement yang berkelanjutan dilakukan dengan memantau kinerja dengan menggunakan
data. Data yang ada akan memberikan informasi terkait kinerja/area-area layanan yang membutuhkan
peningkatan, dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus P-D-S-A (Plan-Do-Study-Action) berkelanjutan untuk
memastikan ide-ide perubahan yang diujikan memberikan dampak perbaikan terhadap mutu pelayanan
Kesehatan sesuai dengan indicator yang disepakati.
Dalam upaya akselerasi peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir , proyek USAID-
Momentum mendukung pemerintah Indonesia untuk melakukan implementasi “Quality Improvement
Collaborative”. Collaborative QI adalah sebuah upaya kolaborasi yang melibatkan sekelompok pemangku
kepentingan kesehatan yang bekerja menuju tujuan bersama untuk meningkatkan kinerja pada ukuran atau
serangkaian ukuran kualitas yang terdefinisi dengan baik.Pendekatan ini memberikan beberapa manfaat, di
mana komponen kolaborasi akan mendukung terjadinya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
profesional kesehatan; kerja tim; kepemimpinan bersama dan kebiasaan untuk perbaikan, di dalam sebuah
jejaring pembelajaran (learning network). Pendekatan ini melibatkan beragam intervensi yang melibatkan grup
profesi, stakeholder terkait serta fasilitas pelayanan kesehatan untuk mengakselerasi hasil yang lebih baik dari
isu yang umum (common gaps) dalam kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
Pelaksanaan “Quality improvement collaborative” memiliki beberapa tahap dimulai dari Expert meeting di
tingkat Nasional untuk menyepakati tujuan Bersama untuk masing-masig provinsim dilanjutkan dengan kegiatan
pertemuan pre-work untuk faskes 4 RSUD dan 11 puskesmas untuk menyepakati ide-ide perubahan yang akan
dilakukan di masing-masing fasilitas kesehatan (RSUD dan puskesmas),
Sebagai kelanjutan kegiatan selanjutnya adalah Learning session 1 di tingkat Provinsi: bertujuan untuk
menyampaikan data-data, menganalisa masalah, menetukan tujuan dan ide perubahan dari setiap faskes
sehingga terjadi proses pembelajaran untuk dapat merencanakan pelaksanakan ide-ide perubahan dalam
paket pelayanan maternal (perdarahan post partum) dan neonatal (asfiksia) di setiap faskes yang akan
dilakukan dalam periode aksi QI collaborative selama 6 minggu.
Fasilitas Kesehatan yang akan melaksanakan kegiatan QI Colaborative di Provinsi NTT adalah sebagai berikut:
2. Tujuan
1. Menyampaikan hasil uji coba ide-ide perubahan yang sudah dilakukan oleh masing-masing
fasilitas kesehatan
2. Menyampaikan hambatan yang belum bisa diatasi dalam pelaksanaan
3. Menentukan indikator pengukuran dari upaya collaborative QI
3. Output
1. Menyepakati change idea paket intervensi (bundle of care) untuk komplikasi maternal HPP dan
komplikasi neonatal Asfiksia yang akan dilaksanakan dalam periode periode aksi secara kolaborasi
di setiap kabupaten
2. Indikator pengukuran dari upaya kolaboratif QI.
3. Metodologi Kegiatan
Metode Kegiatan : Workshop offline 2 hari dengan partisipasi aktif
4. Waktu Kegiatan
Waktu Pelaksanaan : 29 – 30 Mei 2023
Tempat kegiatan : Hotel Aston, Kupang
Peserta diutamakan yang sudah mengikuti kegiatan Pre-work 16-17 Mei 2023 dan Pelatihan QI Feb 21-23
Februari 2023:
1. Dinas kesehatan Kabupaten Kupang
a. Bidang Kesehatan Masyarakat (1 orang)
b. Bidang Pelayanan Kesehatan (1 orang)
2. Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka
a. Bidang Kesehatan Masyarakat (1 orang)
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur
a. Bidang Kesehatan Masyarakat (1 orang)
b. Bidang Pelayanan Kesehatan (1 orang)
4. Perwakilan tim RSUD:
a. Tim mentor RSUD Johannes (1 orang)
b. Tim mentor RSUD TC Hiller (1 orang)
c. Tim mentor RSUD Umbu Rara Meha (1 orang)
d. Tim RSUD Naibonat (1 orang)
5. Perwakilan Puskesmas di wilayah Dinas Kesehatan Kab Kupang (masing-masing 1 orang)
a. Puskesmas Oekabiti
b. Puskesmas Batakte
c. Puskesmas Lelogama
d. Puskesmas Takari
6. Perwakilan Puskesmas di wilayah DInas Kesehatan Kab Sikka (masing-maisng 1 orang)
a. Puskesmas Nita
b. Puskesmas Bola
c. Puskesmas Waigete
7. Perwakilan puskesmas di wilayah DInas Kesehatan Kab Sumba Timur (masing-masing 1 orang)
a. Puskesmas Lewa
b. Puskesmas Malahar
c. Puskesmas Nggongi
d. Puskesmas Mangili
8. Perwakilan puskesmas pelaksana POCQI FKTP (masing-masing 1 orang)
a. Puskesmas Niki-niki, kabupaten TTS
b. Puskesmas Waimangura, kabupaten SBD
c. Puskesmas Rukun Lima, kabupaten Ende
9. SPM MCGL (Cluster Timor, Cluster Sumba, Cluster Flores, SPM StC)
8. Agenda Kegiatan
Hari Pertama, 29 Mei 2023