Mega Devita Sari - 042014253009 - SEMPRO ISMARH

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Mega Devita Sari/042014253009

Melangkah Maju : Glass-Ceiling dalam Profesi Akuntansi, Antara Fenomena dan


Paradigma

Ismarh Fadhillah Prasetyo – 041914253009

Latar Belakang

Akuntansi lekat dengan maskulinitas sebagai kekuasaan untuk menjajah manusia (Davie,
2017), yang menimbulkan perbedaan identitas dan peran yang mencolok antara pria dan
wanita. Allah memandang seluruh manusia di muka bumi sejajar di hadapan-Nya melalui
firman-Nya dalam Al Qur’an. Gagasan maskulinitas dari nilai-nilai Barat bertentangan
dengan kesetaraan gender yang dibangun dari nilai-nilai Islam. Perbedaan peran dan identitas
pria dan wanita sebagai akibat dari maskulinitas terlihat dalam fenomena glass-ceiling.
Bagaimana cara membaca glass-ceiling, dengan membaca dan mencermati riset gender dalam
akuntansi serta literatur yang relevan .

Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana riset akuntansi menjelaskan konsep gender menurut pemikiran Barat?


2. Bagaimana nilai-nilai Islam digunakan dalam mengkritisi kesenjangan gender?
3. Bagaimana kondisi empiris mengenai glass-ceiling dalam profesi akuntansi di
Surabaya?
4. Bagaimana seharusnya manusia memandang fenomena glass-ceiling sehubungan
dengan kesetaraan gender dalam profesi akuntansi?

Tujuan Penelitian

1. Mengulas tren riset akuntansi atas konsep gender menurut pemikiran Barat
2. Memahami nilai-nilai Islam yang digunakan dalam mengkritisi kesenjangan Gender
3. Memahami kondisi empiris mengenai glass-ceiling dalam profesi akuntansi di
Surabaya
4. Menggunakan nilai-nilai Islam untuk mendorong kesetaraan gender dalam profesi
akuntansi

Landasan Teoritis

1. Gender dalam Pemikiran Barat dan pemikiran Islam


Dimana pada peneliti menjalasakan mengenai maskulinitas yang menyertai konsep
gender dalam pemikiran Barat. Yang kemudian dipetakan dalam masing-maisng riset
gender dalam akuntansi yang nanti diulas. Kemudian konsep tersebut dibandingkan
dengan nilai-nilai Islam yang dapat menjwab masalah gender yang telah ditemukan
dalam setiap riset akuntansi yang diulas sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian
kedua.
2. Glass-ceiling sebagai manifestasi maskulinitas dan deviasinya, dimana bagian ini
menjadi dasar peneliti melakukan wawancara kepada sejumlah karyawan KAP
sebagai narasumbernya untuk memperoleh pemahaman secara empiris
3. Penembusan Glass-Ceiling: Menuju Kesetaraan Gender dalam Profesi Akuntansi
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu studi kepustakaan dan
fenomenologi transgendental pada sejumlah informan, yaitu 7 orang staf KAP di
Surabaya. Dalam hal pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan pada 21
Jurnal Nasional Terindeks Sinta 2. Peneliti mengumpulkan data melalui aplikasi
Publish or Perish, serta studi lapangan yang dilakukan dengan cara wawancara
mendalam kepada informan. Teknis Analisis Data berupa :
a. Noerma, yaitu kepekaan atas fenomena secara kasat mata
b. Noesis, yaitu kepekaan atas fenomena berdasarkan pengalaman di suatu waktu
dan tempat
c. Epoch, yaitu konsentrasi temua yang menjadi tema besar dari hasil wawancara
yang telah diarsipkan dalam transkrip
d. Hasil analisis tersebut dilanjutkan kedalam tahapan terakhir berupa reduksi eldetis
untuk mengkondensasi hasil analisis menjadi suatu intrepretasi

Anda mungkin juga menyukai