Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok :

Faza Ardini - 121107018

Syarafina Martini - 122107149

Zahwa Afrida – 121107009

Tugas Absensi Praktikum Statistik 2

Judul : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI SELF-EFFICACY
SISWA

Tujuan Penelitian : mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran berbasis masalah


terhadap keterampilan proses sains ditinjau dari efikasi diri siswa.

• Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain faktorial


2x2.
• Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Kartikatama Metro.
• Sampel terdiri dari 66 siswa yang terbagi menjadi satu kelas PBL dan satu kelas DI
dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala self-
efficacy dan tes keterampilan proses sains.
• Penelitian ini dianalisis dengan ANOVA dua arah

DV: Keterampilan proses sains dari efikasi diri siswa

IV: Model pembelajaran

Hipotesis :

Ho: tidak ada perbedaan keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran berbasis masalah dan yang dibelajarkan dengan model direct
instruction
Ha: ada perbedaan keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran berbasis masalah dan yang dibelajarkan dengan model direct instruction

Ho: tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan efikasi diri terhadap
keterampilan proses sains
Ha: terdapat interaksi antara model pembelajaran dan efikasi diri terhadap keterampilan
proses sains
Ho: tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan efikasi diri terhadap
keterampilan proses sains
Ha: terdapat interaksi antara model pembelajaran dan efikasi diri terhadap keterampilan
proses sains

Tabel Design Faktorial

Hasil :

Hasil skala self-efficacy siswa menunjukkan bahwa terdapat 52,94% siswa yang memiliki self-
efficacy tinggi dan 47,06% siswa yang memiliki self-efficacy rendah pada self-efficacy tinggi
dan 53,12% siswa kelas PBL. Sementara pada kelas DI yang memiliki self-efficacy rendah.
terdapat 46,88% siswa yang memiliki
Data nilai tes keterampilan proses sains memiliki nilai sig>0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variasi data nilai tes keterampilan proses sains tersebut adalah homogen. Dengan
demikian, terpenuhinya uji prasyarat asumsi data bervariasi homogen pada data nilai tes
keterampilan proses sains.

Hasil uji menunjukkan besar nilai sig pada variabel model pembelajaran yakni 0,006<0,05
yang berarti bahwa H0 ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
keterampilan proses sains antara siswa yang belajar dengan model problem based learning dan
siswa yang belajar dengan model direct instruction.

Hasil uji menunjukkan besar nilai sig pada variabel self-efficacy yakni 0,000<0,05 yang berarti
bahwa H0 ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan proses
sains antara siswa yang memiliki self-efficacy tinggi dan siswa yang memiliki self- efficacy
rendah. Hasil uji menunjukkan besar nilai sig pada interaksi model pembelajaran dan self-
efficacy yakni 0,974>0,05 yang berarti bahwa H0 diterima. Maka, dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan self-efficacy terhadap keterampilan
proses sains. Untuk menunjukkan bagaimana interaksi variabel model pembelajaran dan self-
efficacy terhadap keterampilan proses sains siswa
Kesimpulan menurut APA Style:

1. Terdapat perbedaan keterampilan proses belajar sains siswa dengan menggunakan


model problem based learning dan model direct instruction. Dapat dilihat dari nilai F =
7.959, p < 0.05
2. Terdapat perbedaan keterampilan proses belajar sains siswa yang memiliki self efficacy
tinggi dengan siswa yang memiliki self efficacy rendah. Dapat dilihat dari nilai F =
0.0001, p > 0.974. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara model
pembelajaran dan self efficacy terhadap keterampilan proses belajar sains siswa.
3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan self efficacy terhadap
keterapilan proses belajar sains.

Anda mungkin juga menyukai