A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran IPA yang kurang menyenangkan masih banyak dijumpai di
sekolah. Contohnya adalah model pembelajaran konvensional di kelas yang
masih terpaut pada buku teks dan lembar kerja siswa (LKS). Sebagaimana
yang diamanatkan pada mata pelajaran IPA, bahwa pembelajaran IPA
sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (BSNP, 2006: 149) yaitu
pembelajaran yang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan
bersikap ilmiah dengan pemberian pengalaman belajar secara Langsung.
Model pembelajaran yang diduga sesuai dan dapat meningkatkan hasil
belajar IPA adalah: Pertama, model Learning Cycle. Dugaan tersebut berakar
dari fase-fase belajar yang ada pada model Learning Cycle (Carin, 1993:
87-88), yaitu (1) Exploration Phase (memberikan siswa memiliki pengalaman
langsung berinteraksi dengan lingkungan alam); (2) Concept Introduction
Phase (memungkinkan siswa membangun pemahaman konsep pengetahuan);
(3) Concept Application Phase (mengharuskan siswa menerapkan
pemahaman konsepnya pada situasi baru). Kedua, model Contextual
Teaching and Learning, yakni model pembelajaran yang menekankan pada
aktivitas siswa untuk belajar dengan mengedepankan keterkaitan materi yang
diajarkan dengan keadaan kehidupan nyata siswa sehari-hari (Johnson, 2009:
64).
Selanjutnya, pembelajaran dengan model Learning Cycle diharapkan dapat
memberikan perbedaan hasil belajar yang akan dilakukan dengan penelitian
ekperimen yaitu dengan membandingkan rata-rata hasil belajar siswa pada
pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning yang dilakukan secara bersamaan pada kelas yang
berbeda.
Berdasarkan paparan diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran dan Konsep Diri
Terhadap Hasil Belajar IPA”.
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang
menggunakan model pembelajaran Learning Cycle dengan model
Contextual Teaching and Learning.
2. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan
konsep diri siswa terhadap hasil belajar IPA.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang
menggunakan model pembelajaran Learning Cycle dengan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada siswa yang memiliki
konsep diri positif.
4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang
menggunakan model pembelajaran Learning Cycle dengan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada siswa yang memiliki
konsep diri negatif.
D. LANDASAN TEORI
1. Hakikat Learning Cycle
Model Pembelajaran learning cycle merupakan salah satu model
pembelajaran yang sesuai dengan paradigma Konstruktivisme. Pendekatan
teori kontruktivistik pada dasarnya menekankan pentingnya siswa
membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan proses belajar
mengajar. Sehingga proses belajar mengajar lebih berpusat pada siswa
(student centered) dari pada teacher centerred. Dengan kata lain
pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Learning Cycle berpusat
pada siswa dan guru berperan sebagai fasilitator. Berikut adalah
langkah-langkah dari model pembelajaran learning cycle :
a) Fase pendahuluan (Engegament )
b) Fase eksplorasi (Exploration)
c) Fase penjelasan (Explanation)
d) Fase Elaborasi (Elaboration)
e) Fase Evaluasi (Evaluation)
2. Hakikat Contextual Teaching and Learning
Suprijono (2009: 79) CTL merupakan konsep yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan
mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperolah
dari usaha siswa mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan
baru ketika ia belajar Nurhadi (dalam Muslich, 2011: 41). Berikut adalah
langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning :
Langkah-langkah pembelajaran CTL antara lain :
1. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja sendiri,menemukan sendiri ,dan mengkonstruksi
sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya.
2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik.
3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
4. Menciptakan masyarakat belajar.
5. Menghadirkan model sebagia contoh belajar.
6. Melakukan refleksi diakhir pertemuan.
7. Melakukan penialain yang sebenarnya dengan berbagai cara.
E. METODE PENELITIAN
Metode penelitian Metode Eksperimen
Desain Penelitian Treatment by level 2x2 dengan desain eksperimen
Multiple Group Design
Sampel 72 siswa dari dua kelas yang berbeda yaitu kelas
VII dan kelas VIII dengan teknik pengambilan
sampel secara Multistage random sampling
Instrumen Tes dan Kuesioner
Uji Lilliefors
Uji homogenitas
Analisis Data Uji Bartlet
Uji Normalitas
Uji Tukey
F. HASIL PENELITIAN
Perhitungan rata-rata hasil belajar IPA siswa yang menggunakan model
Learning Cycle lebih tinggi sebesar 24,45 dibandingkan dengan rata-rata hasil
belajar IPA siswa yang menggunakan model Contextual Teaching and
Learning sebesar 21,55. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA
siswa yang menggunakan model Learning Cycle lebih baik daripada hasil
belajar IPA siswa yang menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning.
Pada konsep diri positif, rata-rata hasil belajar IPA siswa yang
menggunakan model Learning Cycle lebih tinggi sebesar 34,73 dibandingkan
dengan model Contextual Teaching and Learning yang hanya sebesar 24,27.
Pada konsep diri negatif, rata-rata hasil belajar IPA siswa yang menggunakan
model Learning Cycle lebih rendah sebesar 14,18 dibandingkan dengan model
Contextual Teaching and Learning yang lebih tinggi yaitu sebesar 18,82. Hal
ini berati bahwa model pembelajaran mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar IPA tergantung kepada konsep diri dan sebaliknya.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang menggunakan
model pembelajaran Learning Cycle dengan siswa yang menggunakan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning.
2. Terdapat interaksi antara model pembelajaran (model Learning Cycle dan
model Contextual Teaching and Learning) dengan konsep diri (konsep diri
positif dan konsep diri negatif) terhadap hasil belajar IPA.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang menggunakan
model pembelajaran Learning Cycle dengan siswa yang menggunakan
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada siswa yang
memiliki konsep diri positif.
4. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang menggunakan
model pembelajaran Learning Cycle dengan siswa pembelajaran
Contextual Teaching and Learning yang menggunakan model pada siswa
yang memiliki konsep diri negatif.
H.KOMENTAR
Keunggulan : Menggunakan metode penelitian eksperimen dengan 2
kelas
Kelemahan :-