Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN


BERBASIS PROYEK DAN
KECERDASAN NUMERIK TERHADAP
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SISWA SMA KELAS XI
RISKHA LESTARI SADIAH
210008301012
LATAR BELAKANG
MASALAH
Siswa masih banyak yang mengalami kesulitan
dalam mengerjakan soal Fisika terutama dalam
hal matematis

Kurangnya kemampuan siswa dalam hal


matematis mempengaruhi keterampilan berpikir
kritis siswa

Perlunya model pembelajaran yang dapat


meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa
RUMUSAN MASALAH
Secara keseluruhan, apakah ada perbedaan keterampilan berpikir kritis pembelajaran fisika
01 antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dengan
peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

Ditinjau dari kecerdasan numerik tinggi, apakah ada perbedaan keterampilan berpikir kritis
pembelajaran fisika antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran
02 berbasis proyek dengan peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional

Ditinjau dari kecerdasan numerik rendah, apakah ada perbedaan keterampilan berpikir kritis
03 pembelajaran fisika antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek dengan peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional

Apakah ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan numerik
04 terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik
TUJUAN PENELITIAN
Menganalisis secara keseluruhan perbedaan keterampilan berpikir kritis pembelajaran fisika
01 antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dengan
peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
Menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis pembelajaran fisika dengan kecerdasan
numerik tinggi, apakah ada perbedaan keterampilan berpikir kritis pembelajaran fisika antara
02 peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dengan peserta
didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
Menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis pembelajaran fisika dengan kecerdasan

03 numerik rendah, apakah ada perbedaan keterampilan berpikir kritis pembelajaran fisika antara
peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dengan peserta
didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

04
Menganalisis interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan numerik
terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik
TINJAUAN PUSTAKA
MODEL
PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK
KECERDASAN
NUMERIK
KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS
KERANGKA
PIKIR
HIPOTESIS
Secara keseluruhan, terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis pembelajaran fisika antara
01 PENELITIAN
peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dengan peserta
didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

Ditinjau dari kecerdasan numerik tinggi, terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis
pembelajaran fisika antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran
02 berbasis proyek dengan peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional

Ditinjau dari kecerdasan numerik rendah, terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis
03 pembelajaran fisika antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek dengan peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional

Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan numerik terhadap


04 keterampilan berpikir kritis peserta didik
METODE
A. PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan True Eksperimen ( eksperimen
sesungguhnya) dengan menggunakan desain
factorial 2x2

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian akan dilaksanakan pada semester
Genap Kelas XI Tahun ajaran 2022/2023 dan
bertempat di SMA N 7 Luwu Utara
DESAIN
PENELITIAN

Model Pembelajaran (A)


Model Pembelajaran Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Langsung
(A1) (A2)
Motivasi (B)

Tinggi (B1) Y[A1B1] Y [A2B1]


Rendah (B2) Y [A1B2] Y [A2B2]
∑ Y[A1B1] + Y[A1B2] Y[A2B1] + Y[A2B2]
POPULASI DAN SAMPEL
PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA
SMA Negeri 7 Luwu Utara.
Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yang dipilih secara rambang
dari keseluruhan kelas dengan menggunakan teknik sampel rambang sedeharna
(simple random sampling) yang dilakukan dengan cara undian. Sedangkan untuk
penentuan ukuran sampel menggunakan distribusi kurva normal yaitu 27% dari
jumlah populasi kelompok
VARIABEL
PENELITIAN
01 02 03
VARIABEL VARIABE
VARIABEL MODERAT L
BEBAS OR TERIKAT
Model Kecerdasa Keterampilan
Pembelajaran Numerik Berpikir Kritis
PROSEDUR
PENELITIAN
Tahap Pertama , tahap persiapan yang meliputi observasi terlebih dahulu
pada lokasi penelitian yaitu SMA Negeri 7 Luwu Utara. untuk
mendapatkan data awal dan sampel penelitian

Tahap Kedua, tahap validasi pakar, uji validitas empiris, uji reliabilitas, uji
daya beda dan uji tingkat kesukaran pada instrumen yang akan
digunakan

Tahap ketiga, tahap pemberian tes keterampilan berpikir kritis


TEKNIK PENGUMPULAN
DATA

Untuk keterampilan berpikir kritis fisika peserta


didik diberikan dalam bentuk tes dengan
menggunakan indikator keterampilan berpikir kritis.
Selain itu untuk mengetahui kecerdasan numerik
fisika peserta didik diberikan lembar kuesioner dalam
bentuk pernyataan-pernyataan yang disesuaikan
dengan indikator kecerdasan numerik.
INSTRUMEN
PENELITIAN

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis


yaitu kuesioner kecerdasan numerik fisika dan tes
keterampilan berpikir kritis peserta didik.
UJI VALIDITAS INSTRUMEN
MELALUI PAKAR
Analisis instrumen secara teoritis yang dilakukan dalam
penelitian ini menggunakan validitas pakar model Aiken.

Keterangan:
V : Indeks kesepakatan rater mengenai validitas butir
S : Skor yang ditetapkan setiap rater dikurangi skor terendah
dalam kategori yang dipakai
n : Banyaknya rater
VALIDITAS TES KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS
Setelah dilakukan uji coba, kemudian dianalisis menggunakan persamaan point biserial
berikut ini:

Keterangan:
rpbi : Koefisien korelasi biserial
Mp : Mean skor dari subjek yang menjawab betul butir soal yang dicari
Mt : Mean total
SDt : Standar Deviasi
P : Proporsi responden yang menjawab benar butir soal yang dicari
q : Proporsi responden yang menjawab salah butir soal yang dicarI (q = 1 – p)

= proporsi subjek yang menjawab salah (1 – p)


Validitas KecerdasanNumerik Fisika
Validitas item ini digunakan untuk menentukan item pernyataan valid atau drop.
Jika valid maka dapat digunakan namun jika drop maka harus dibuang. Untuk
mengetahui validitas item, data yang diperoleh diolah dengan menggunakan
persamaan korelasi product moment sebagai berikut:
(3.3)
Keterangan:
: Angka indeks korelasi “r” product moment
N : Ukuran sampel
∑XY : Jumlah hasil perkalian antara skor item (X) dan skor total (Y)
∑X : Skor item
∑Y : Skor total
Reliabilitas Tes Keterampilan Berpikir Kritis

Uji reliabilitas dilakukan hanya untuk item-item yang valid. Koefisien


reliabilitas instrumen dihitung rumus KR-20, yaitu:

Keterangan :
rii : Koefisien reabilitas tes
k : Banyaknya butir
piqi : Varians skor butir
St2 : Varians skor total
pi : Proporsi jawaban benar untuk butir soal nomor i
qi : Proporsi jawaban salah untuk s oal nomor i
Reliabilitas Kecerdasan Numerik Fisika

. Rumus untuk menentukan reliabilitas instrument kecerdasan numerik menggunakan rumus


seperti berikut ini:

Keterangan:
: Koefisien reliabilitas instrumen.
k : Jumlah butir pernyataan.
: Jumlah varians butir.
: Varians total.
Tingkat Kesukaran Tes Keterampilan Berpikir
Kritis
Semakin besar indeks kesukaran, berarti semakin mudah soal itu. Suatu soal
dengan indeks kesukaran p = 1,00 artinya semua peserta didik menjawab benar
pada butir soal tersebut, sebaliknya jika indeks kesukaran p = 0,00 berarti tidak ada
peserta didik yang menjawab benar butir soal itu. Indeks kesukaran p ditentukan
dengan rumus:

Keterangan:
P : Indeks kesukaran/kemudahan
Ph : Proporsi peserta didik kelompok atas yang menjawab benar butir tes
Pl : Proporsi peserta didik kelompok bawah yang menjawab salah butir
tes
Daya Pembeda Tes Keterampilan Berpikir Kritis

Daya pembeda suatu butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir tersebut mampu
membedakan kelompok peserta didik yang pandai dengan kelompok peserta didik yang lemah
dihitung dengan rumus:
D = P h – Pl
Keterangan:
D : Daya pembeda
Ph : Proporsi peserta didik kelompok atas yang menjawab benar butir tes
Pl : Proporsi peserta didik kelompok bawah yang menjawab salah butir tes
TEKNIK ANALISIS DATA
1. Analisi Deskriptif
Analisis yang digunakan untuk analisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Inti dari
kumpulan data yang ada antara lain nilai rata-rata, standar deviasi, dan nilai
varians data. Analisis ini juga dimaksudkan untuk mendeskripsikan
karakteristik distribusi skor kecerdasan numerik dan keterampilan berpikir kritis
peserta didik.
Perhitungan analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan program
Microsoft excel . Analisis deskriptif dalam penelitian ini meliputi skor rata-rata,
standar deviasi, skor maksimal, skor minimal, varians dan jumlah. Data yang
akan dilakukan analisis deskriptif adalah skor kuesioner kecerdasan numerik
fisika peserta didik dan keterampilan berpikir kritis.
TEKNIK ANALISIS DATA
1. Analisi Inferensial
a. Uji prasyarat analisis
Uji prasyarat analisis terdiri atas dua tahapan yakni uji normalitias dan uji
homogenitas
b. Uji hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
diajukan telah diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis menggunakan analisis
parametrik yaitu variansi (anava) dua jalan sesuai dengan desain dan rancangan
faktorial 2×2 dengan asumsi:
 Populasi berdistribusi normal dengan variasi sama.
 Populasi homogen.

Anda mungkin juga menyukai