1. Pengertian koloid : Ukuran partikel koloid adalah 1 nm – 100 nm (1 nm = 10 -9m), campuran
homogen yang terdiri dari fase terdispersi dan medium pendispersi (disperse artinya tersebar). 2. Perbedaan larutan, koloid, dan suspense Jenis Larutan Koloid Suspensi Ukuran < 1 nm 1 nm – 100 nm > 100 nm Kestabilan Stabil Stabil Tidak stabil Cahaya Meneruskan cahaya Membiaskan Tidak tembus Penampaka Homogen Homogeny Heterogen n Penyaringan Tidak dapat Tidak dapat, kecuali dg ultra Dapat Contoh Larutan gula Awan, santan Air sungai yg keruh 3. Jenis-jenis koloid 1. koloid sol : fase terdispersi padat 2. koloid emulsi : fase terdispersi cair 3. koloid busa/buih : fase terdspersi gas No F. Terdispersi F. Pendispersi Nama Contoh 1 Padat Padat Sol padat Kaca berwarna, paduan logam 2 Padat Cair Sol cair Cat, tinta, kanji 3 Padat Gas Aerosol padat Asap, debu 4 Cair Padat Emulsi padat Jeli, mutiara, agar-agar 5 Cair Cair Emulsi Santan, susu, minyak ikan 6 Cair Gas Aerosol cair Awan, kabut, embun 7 Gas Padat Busa padat Batu apung, Styrofoam, kerupuk 8 Gas Cair Busa/buih Busa sabun 4. Koloid liofil dan liofob a. koloid liofil : koloid yang fase terdispersinya dapat menarik medium pendispersinya, jika medium pendispersinya air disebut hidrofil (Fil = suka), contoh : kanji, agar, agar, busa, protein, gelatin. b. koloid hidrofob : koloid yang fase terdispersinya tidak dapat menarik medium pendispersinya, jika medium pendispersinya air disebut hidrofob. Contoh : sol logam, sol belerang, sol Fe(OH)3. 5. Pembuatan koloid, ada 2 cara : secara dispersi dan kondensasi. Dispersi (dari ukuran besar mjd koloid) Kondensasi (dari ukuran kecil mjd koloid) 1. cara mekanik : penggerusan 1. Reaksi hidrolisis : pembuatan sol Fe(OH)3. Contoh : pembuatan sol belerang (belerang FeCl3 + H2O Fe(OH)3 (sol) + HCl digerus dan ditambah gula). 2. Reaksi redoks : pembuatan sol belerang. 2. Homogenisasi, contoh pembuatan susu kental 2 H2S + SO2 2H2O + 3S (sol) manis, obat-obatan dengan mesin 3. Pertukaran ion : untuk pembuatankoloid homogenisasi. dari zat-zat yang sukar larut. 3. Peptisasi : memecah partikel ukuran besar Contoh : pembuatan sol As2S3 dengan penambahan zat. 3H2S + As2O3 As2S3 + 3 H2O Contoh ; endapan Al(OH) 3 diubah menjadi sol 4. Reaksi penggaraman dengan penambahan AlCl3, endapan AgCl Contoh : pembuatan sol AgCl diubah menjadi sol dengan penambahan NH 3, AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3 karet oleh bensin, agar-agar oleh air, 5. Penjenuhan larutan nitroselulosa oleh aseton. Contoh : pembuatan gel kalsium asetat 4. Busur Bredig : alat untuk membuat sol logam dengan cara penjenuhan larutan kalsium dengan arus listrik pd suhu tinggi. asetat dengan penambahan air dan alcohol. 6. Sifat-sifat koloid dan contoh dalam kehidupan sehari-hari 1. Efek Tyndall : penghamburan berkas cahaya oleh partikel koloid. Contoh : langit tampak biru, pelangi, cahaya lampu mobil saat berkabut. 2. Gerak brown : gerak acak/zig zag akibat tumbukan fase terdispersi dan medium pendispersinya. 3. Elektroforesis : pergerakan partikel koloid dalam medan listrik. Contoh : identifikasi DNA, deteksi kelainan genetika, proses penyaringan debu pabrik dengan alat cotrell. 4. Adsorpsi : peristiwa penyerapan muatan oleh permukan partikel koloid. Contoh : penjernihan air dengan tawas, pemutihan gula dengan arang tulang, penyembuhan sakit perut dengan norit, penyerapan zat warna pada kain wol, pemakaian deodorant. 5. Koagulasi : peristiwa penggumpalan partikel koloid. Contoh : penjernihan air, pembuatan lateks dengan penambahan asam formiat pada getah karet, pembentukan delta di muara sungai, merebus telur. 6. Dialisis : menghilangkan muatan koloid/ion pengganggu pada partikel koloid. Contoh : proses cuci darah (hemodialisis), pemisahan ion sianida pada tepung tapioca. 7. Koloid pelindung : penambahan koloid ke dalam suatu koloid agar stabil. Contoh : penambahan kasein pada susu, penambahan gelatin pada es krim, penambahan lesitin pada margarine, penambahan minyak silicon pada cat