Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BESAR 1

KIMIA TEKNIK

ANALISIS BAHAN KIMIA YANG TERKANDUNG DALAM BAHAN


MATERIAL BETON BERPORI SEBAGAI BAHAN PERKERASAN
JALAN

cover

DISUSUN OLEH:
Annisa Nurlatifa Agustina 41121010064
Gita Cahyani 41121010102

DOSEN PENGAMPU:
Yunita Dian Suwandari, ST, MM, MT.

KIMIA TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Yunita Dian Suwandari, ST, MM, MT. selaku dosen kimia teknik pada
semester 2 ini.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa mejadi salah
satu contoh makalah terbaik.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
 
 

 
 
 
 
 
 
Jakarta, 21 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
cover...................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
III.1. PENDAHULUAN.................................................................................................................1
III.2. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................1
III.3. MAKSUD DAN TUJUAN......................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................................2
BAB III................................................................................................................................................4
ISI DAN PEMBAHASAN......................................................................................................................4
III.1. MATERIAL PENYUSUN DAN UNSUR KIMIA........................................................................4
BAB IV................................................................................................................................................9
PENUTUP...........................................................................................................................................9
IV.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................9
IV.2 SARAN................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

III.1. PENDAHULUAN
Di dalam era pembangunan seperti sekarang ini sarana transportasi jalan raya
memegang peranan yang sangat penting. Kondisi jalan yang baik berpengaruh terhadap
lancarnya arus lalu lintas, sehingga diperlukan perencanaan beton yang baik dan
pemeliharaan yang terus-menerus agar kondisi jalan tetap aman dan nyaman untuk dilalui
kendaraan.
Populasi penduduk tahun 2050 akan berpotensi mencapai 2,5 milyar penduduk di
perkotaan. Peningkatan populasi yang berkelanjutan mengakibatkan perubahan tata guna
lahan sehingga bertambahnya luas daerah resapan yang ditutupi bangunan perumahan,
jalan, gedung, dan infrastruktur lainnya. Hal ini beriringan dengan penggunaan bahan
material pembangun yang mengalami peningkatan penggunaannya juga. Agar dapat
membuat jalan dengan kualitas maksimal penting halnya kita mengetahui unsur kimia yang
terkandung dalam bahan material yang digunakan dalam pembuatan jalan.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka kami membuat makalah yang akan
membahas apa saja unsur kimia yang terkandung dalam bahan material yang digunakan
dalam bahan material alternatif penyusun beton berpori dengan penggunaan Fly ash dan
Superplasticizer untuk Perkerasan Jalan Ramah Lingkungan.

III.2. RUMUSAN MASALAH


Apa saja unsur kimia yang terkandung dalam bahan material penyusun beton berpori untuk
perkerasan jalan ramah lingkungan?

III.3. MAKSUD DAN TUJUAN


Mengetahui unsur-unsur kimia yang terkandung dalam bahan material penyusun beton
berpori untuk perkerasan jalan ramah lingkungan.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bahan material penyusun beton berpori yang akan digunakan sebagai bahan
perkerasan jalan ramah lingkungan mengandung beberapa bahan material, seperti:  semen,
air, agregat kasar/batu pecah, fly ash dan superplasticizer. Semen merupakan salah satu
bahan penyusun beton yang memiliki peranan penting dalam pembuatan beton, namun
pada produksi semen portland (OPC) membutuhkan energi yang besar dan menghasilkan
limbah karbon dioksida CO2 yang jumlahnya sangat besar, dan berdasarkan pengamatan
para ahli tentang pemanasan global, produksi emisi gas CO2 di alam adalah berasal dari
produksi semen dan setiap pengurangan 1 ton produksi semen maka akan terjadi
pengurangan 1 ton emisi gas CO2 [6], sehingga hal ini mendorong para peneliti konstruksi
bangunan untuk mencari material alternatif pengganti atau sebagai substitusi semen. 
Material alternatif yang banyak digunakan sebagai bahan substitusi atau pengganti
semen yaitu fly-ash dan slag. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia menetapkan target produksi batubara nasional sebesar 550 juta ton
pada tahun 2020 dan sekitar 155 juta ton dipergunakan untuk kebutuhan domestik, dan sisa
limbah pembakaran batu bara tersebut banyak dimanfaatkan oleh pabrik – pabrik lokal
sebagai campuran dalam pembuatan semen. fly-ash merupakan sisa-sisa pembakaran yang
bersifat pozzolanik dan dapat digunakan sebagai bahan tambah mineral yang baik untuk
beton. Pozzolan memiliki kandungan silika dan aluminium yang bereaksi secara kimia
dengan kalsium hidroksida pada temperatur biasa sehingga membentuk senyawa bersifat
cementitious atau bersifat mengikat. Abu terbang atau fly-ash didefinisikan sebagai butiran
halus dari sisa pembakaran batubara atau bubuk batubara dan fly-ash mempunyai butiran
yang cukup halus, yaitu (45 milimikron) 5-27% yang lolos ayakan N0. 325, dengan
spesific gravity antara 2,15-2,8 dan berwarna abu-abu kehitaman. High volume fly ash
(HVFA) concrete adalah beton dimana jumlah semen sebagai bahan pengikat digantikan
oleh fly-ash baik berupa kelas F maupun kelas C sekitar 50%. Kandungan fly ash sebagian
besar terdiri dari silikat dioksida (SiO2), aluminium (Al2O3), besi (Fe2O3) dan kalsium
(CaO), serta magnesium, potassium, sodium, titanium, dan sulfur dalam jumlah yang lebih
sedikit. Kategori fly-ash yaitu kelas C - fly-ash yang mengandung CaO di atas 10% yang
dihasilkan dari pembakaran lignite atau sub-bitumen batu bara (batu bara muda).
Kandungan kimia (SiO2 + Al2O3 + Fe2O3) > 50%, dan kadar CaO mencapai 10% dalam

2
campuran beton digunakan sebanyak 15% - 35% dari total berat binder . Kelas F - fly- ash
yang mengandung CaO lebih kecil 10% yang dihasilkan dari pembakaran anthracite atau
bitumen batu bara. dan kadar (SiO2 + Al2O3 + Fe2O3) > 70% serta Kadar CaO < 5%
Dalam campuran beton digunakan sebanyak 15% - 25% dari total berat binder. Sedangkan
pada semen portland material utamanya berupa batu kapur yang mengandung komponen-
komponen utama CaO (kapur) dan tanah liat yang mengandung komponen-komponen
SiO2 (silica), Al2O3 (alumina), Fe2O (oksida besi), MgO (magnesium), SO3 (sulfur) serta
Na2+K2O (soda/potash). sedangkan bahan penyusun semen lainnya yang jumlahnya kecil
dari berat semen yaitu MgO, TiO, Mn2O3, K2O, dan Na2O. 

3
BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN

III.1. MATERIAL PENYUSUN DAN UNSUR KIMIA


Dalam bahan penyusun beton berpori yaitu semen, air, agregat kasar/batu pecah (dapat
berupa agregat daur ulang), fly ash dan superplasticizer.
A. Semen portland
Menurut (SK SNI S-04-1989, 1989:1) Semen portland ialah semen hidrolis yang
dihasilkan dengan cara menghaluskan klinke terutama dari silikat - silikat kalsium yang
bersifat hidrolis (dapat mengeras jika bereaksi dengan air) dengan gips sebagai bahan
tambahan. Menurut (Amri, 2005) semen pada pekerjaan beton difungsikan sebagai bahan
pengikat antara agregat kasar dan agregat halus yang akan menghasilkan bentuk yang
direncanakan serta harus memiliki sifat sebagai pengikat. 
Sifat-sifat kimia dari bahan pembentuk ini mempengaruhi kualitas semen yang
dihasilkan, sebagaimana hasil susunan kimia yang terjadi diperoleh senyawa dari semen
Portland. Sedangkan untuk susunan oksida semen Portland (Paul Nugraha & Antoni,
2007), sebagai berikut :

Tabel II.1 senyawa utama dari semen portland

Sumber : ( Paul Nugraha & Antoni, 2007)

4
Tabel II.2 Susunan Oksida Semen Portland Secara Umum

Sumber : ( Paul Nugraha & Antoni, 2007)


B. Agregat Daur Ulang
Berdasarkan hasil studi eksperimental, agregat daur ulang mengandung mortar
sebesar 25 hingga 45 % untuk agregat kasar, dan 70 hingga 100% untuk agregat halus.
Kandungan mortar tersebut mengakibatkan berat jenis agregat menjadi lebih kecil, lebih
poros atau berpori, sehingga kekerasanya berkurang, dan unsur-unsur kimia agresif lebih
mudah masuk dan merusak. Di samping itu, pada agregat daur ulang juga terdapat retak
mikro, dimana retak tersebut dapat ditimbulkan oleh tumbukan mesin pemecah batu (stone
crusher) pada saat proses produksi agregat daur ulang, yang tidak dapat membelah daerah
lempengan atau patahan pada agregat alam. Retak tersebut tertahan oleh kekangan mortar
yang menyelimuti agregat alam (suharwanto, 2015 dalam susanto, 2008).

Gambar II.1 Potongan agregat daur ulang (Dosho, 2007)


Hasil dari pengujian eksperimental dengan sinar X (X-ray) terdapat perbedaan kandungan
unsur-unsur kimia di dalam agregat daur ulang, yaitu unsur silika (Si) dan kalsium (Ca).
Hal ini dikarenakan agregat daur ulang sebelumnya merupakan beton yang telah
mengalami reaksi hidrasi, dimana unsur Si dan Ca yang terdapat pada agregat daur ulang

5
diperoleh dari senyawa kalsium silika hidrat (C-S-H), ettringite (C-A-S-H), dan Ca(OH)2
pada pasta semen yang masih menempel pada agregat alam. Oleh karena itu, unsur Ca
pada agregat daur ulang lebih banyak dari pada unsur Si.
C. Air
Air merupakan bahan dasar perekat semen dengan bahan penyusun beton lainnya.
Bila dicampurkan dengan semen, air akan melakukan reaksi hidrasi membentuk pasta
semen yang dapat mengikat fragmen-fragmen bahan penyusun beton lainnya. Menurut
Mulyono (2005), air digunakan dalam pembuatan beton untuk memicu proses kimiawi
semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan pada pekerjaan beton.
Tjokrodimuljo (2007), memaparkan bahwa penggunaan air untuk beton setidaknya
harus memenuhi persayaratan sebagi berikut :
1. Tidak mengandung lumpur (benda melayang lainnya) lebih dari 2 gr/liter,
2. Tidak mengandung garam - garam yang dapat merusak beton (asam, zat
organik) lebih dari 15 gr/liter,
3. Tidak mengandung klorida (Cl) lebih dari 0,5 gr/liter,
4. Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gr/liter.

D. Bahan Tambah atau Bahan pengganti Alternatif


Bahan tambah atau Admixture didefinisikan dalam Standard Definitions of
Terminology Relating to Concrete and Concrete Aggregates (ASTM C.125-1995)
dan dalam Cement and Concrete Terminology (ACI SP-19) merupakan material
selain air, agregat, dan semen hidrolik yang dicampur dalam beton atau mortar yang
ditambahkan sebelum atau selama pengadukan berlangsung.
a. Fly-Ash
Abu terbang (fly ash) merupakan limbah padat hasil pembakaran batubara
yang tergolong limbah B3, karena mengandung oksida logam yang akan
mengalami reaksi secara alami yang akhirnya akan mencemari lingkungan.
Menurut ASTM C.618 (ASTM, 1995:304), fly ash didefinisikan sebagai butiran
halus residu pembakaran batubara atau bubuk batubara. Fly ash dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu abu terbang normal yang dihasilkan dari
pembakaran batubara antrasit atau bituminous atau abu terbang kelas C yang
dihasilkan dari pembakaran batubara jenis lignite atau subbituminus. 
Hasil analisis komposisi kimia dari limbah Tjiwi Kimia dalam bentuk
senyawa oksida yang meliputi beberapa parameter diantaranya kadar SiO2,

6
Al2O3, Fe2O3, CaO, K2O, TiO2, dan MnO, yang dinyatakan dalam % sebagai
berikut:
Tabel II.3 Hasil uji kimia fly-ash

Sumber: Laboratorium Riset UPP IPD Universitas Indonesia)

kandungan kimia yang dibutuhkan dalam fly ash (ASTM C.618-


95:305):
Tabel II. 4 Kandungan Kimia pada Fly-Ash

Sumber: ASTM C.618-95: 305


b. Superplasticizer
Superplasticizer merupakan bahan tambah kimia yang digunakan untuk
mengurangi penggunaan air, sehingga akan dapat menghasilkan adukan dengan
nilai faktor air semen lebih rendah pada nilai kekentalan adukan yang sama. Hal

7
ini mengakibatkan kuat tekan beton akan menjadi lebih tinggi (ASTM C494 dan
British Standard 5075). Selain itu juga penggunaan superplasticizer untuk beton
mutu tinggi secara umum sangat berhubungan dengan penguranagan jumlah air
dalam campuran beton. Pengurangan ini tergantung pada kandungan air yang
digunakan, dosis serta tipe dari superplasticizer yang dipakai (L.J. Parrot, 1998).
Dalam penelitian ini akan digunakan superplasticizer dari produk sika
dengan nama dagang Sika Viscocrete-1003. Viscocrete 1003 ini merupakan
bahan tambah kimia (chemical admixture) yang berfungsi untuk meningkatkan
workability beton sampai pada tingkat yang cukup besar. Superplasticizer ini
berguna untuk mereduksi penggunaan air lebih dari 30% serta memiliki
flowability yang sangat baik. Ada beberapa keistimewaan dari penggunaan
viscocrete 1003 ini, antara lain:
1. memiliki flowability yang sangat baik,
2. sebagai bahan kimia yang dapat mereduksi penggunaan air pada beton
yang akan membuat beton lebih padat, sehingga akan mempengaruhi
kuat tekan yang diperoleh,
3. memiliki sifat memadat sendiri (self-compacting) yang baik,
4.  dapat mengurangi terjadinya bleeding dan segregasi pada beton,
5. viscocrete 1003 ini dapat membuat udara dalam beton berkurang
bahkan tidak ada udara yang masuk ke dalam beton,

Adapun spesifikasi (techinical data dari sika viscocrete 1003 dapat dilihat
pada tabel II. 5 berikut ini: 
Tabel II.5 Data Teknis Sika Viscocrete 1003

Sumber: techinical data dari sika viscocrete 1003

8
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Di dalam era pembangunan seperti sekarang ini sarana transportasi jalan raya
memegang peranan yang sangat penting. Kondisi jalan yang baik berpengaruh terhadap
lancarnya arus lalu lintas, sehingga diperlukan perencanaan beton yang baik dan
pemeliharaan yang terus-menerus agar kondisi jalan tetap aman dan nyaman untuk dilalui
kendaraan. Selain itu, penting halnya kita memikirkan lingkungan sekitar sehingga jalan
kita buat harus ramah lingkungan. Beton berpori merupakan salah satu beton yang sangat
cocok untuk perkerasan pada jalan ramah lingkungan. Bahan material penyusun beton
berpori yang akan digunakan sebagai bahan perkerasan jalan ramah lingkungan
mengandung beberapa bahan material, seperti:  semen, air, agregat kasar/batu pecah, fly
ash dan superplasticizer. Pada masing - masing bahan material terdapat unsur kimia
didalamnya, seperti Semen protland(trikasium silikat, trikalsium alumat,dll),air (H2O),
Agregat daur ulang(silika,kalsium), fly ash (Oksida silika,Oksida besi,dll), superplasticizer.

IV.2 SARAN
Untuk mendapatkan kualitas beton yang baik penting halnya agar kita mengetahui
unsur apa saja yang terdapat pada bahan material yang kita gunakan, sehingga kita dapat
mengetahui kekuatan dari beton tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

dspace.uii.ac.id. (n.d.). Retrieved 03 18, 2022, from


https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/19440/99511158%20Yulfi
a%20Citra%20Ifana%20-%2099511338%20Nurhidayati.pdf?sequence=1

e-journal.uajy.ac.id. (n.d.). Retrieved 03 19, 2022, from


https://e-journal.uajy.ac.id/17642/4/TS157683.pdf

stt-pln-e-journal.id. (n.d.). Retrieved 03 21, 2022, from


https://stt-pln.e-journal.id/kilat/article/view/954

iv

Anda mungkin juga menyukai