Guru Pembimbing :
Rifain, S. Pd
Disusun oleh :
Kelompok 3
Nurul Hikma Awalia (200101024)
Oktavia Andini (200101025)
Rafli Nugrah Pratama (200101028)
Wahyu Dhiyan Ananda Sujana (200101035)
Zia Putri Khaerunnisa (200101036)
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Analisis Bahan Anorganik dengan dibimbing oleh Bapak
Rifain, S. Pd
Makalah ini membahas mengenai "Batubara" meliputi, asal usul batu bara, fungsi
batu bara, komposisi kimia batu bara, jenis-jenis batu bara, proses pembentukan batu bara.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menjadi sarana pembelajaran bagi pembaca di masa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Batubara.......................................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Batubara..............................................................................................3
2.1.2 Proses Pembentukan Batubara..............................................................................4
2.1.3 Tempat Terbentuknya Batubara............................................................................4
2.1.4 Jenis Batubara dan Sifatnya..................................................................................4
2.1.5 Parameter Kualitas Batubara.................................................................................5
2.1.6 Fungsi Batubara....................................................................................................6
2.2 Dampak Pertambangan Batubara Terhadap Lingkungan ............................................6
2.3 Regulasi Pertambangan Batubara Terhadap Lingkungan............................................8
2.4 Volatile Matter.............................................................................................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................10
3.2 Saran............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
1) Siswa dapat mengetahui tentang pengertian batubara secara umum
2) Siswa dapat mengetahui tentang parameter analisa batubara sebagai penentu
kelas batubara
3) Siswa dapat mengetahui tentang dampak yang ditimbulkan pada lingkungan
terkait penambangan batubara
4) Dapat mengetahui tentang regulasi sesuai peraturan dalam menangani
pertambangan batubara
v
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Batubara
2.1.1 Pengertian Batubara
Batubara adalah batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar, berwarna
coklat sampai hitam yang selanjutnya terkena proses fisika dan kimia yang
berlangsung selama jutaan tahun sehingga mengakibatkan pengkayaan kandungan
karbonnya (Anggayana, 2002).
Secara garis besar, batubara terdiri dari zat organik, air dan bahan mineral.
Untuk menjadi batubara, ada beberapa tahapan penting yang harus dilewati oleh
batuan dasar pembentuknya. Tahapan penting tersebut yaitu: tahap pertama adalah
terbentuknya gambut (peatification) yang merupakan proses mikrobial dan perubahan
kimia (biochemical coalification). Serta tahap berikutnya adalah proses-proses yang
terdiri dari perubahan struktur kimia dan fisika pada endapan pembentukan batubara
(geochemical coalification) karena pengaruh suhu, tekanan dan waktu.
Ada enam parameter yang mengendalikan pembentukan batubara, yaitu
adanya sumber vegetasi, posisi muka air tanah, penurunan yang terjadi bersamaan
dengan pengendapan, penurunan yang terjadi setelah pengendapan. Kendali
lingkungan geoteknik endapan batubara dan lingkungan pengendapan terbentuknya
batubara. Model geologi untuk pengendapan batubara menerangkan hubungan antara
genesa batubara dan batuan sekitarnya baik secara vertikal maupun lateral pada suatu
cekungan pengendapan dalam kurun waktu tertentu (Diessel, 1992).
vi
lapisan sedimen dan juga mengalami kenaikan temperatur akibat geothermal gradient.
Karena banyaknya unsur oksigen dan hidrogen yang terlepas maka unsur karbon
relatif bertambah yang mengakibatkan terjadinya lignit (brown coal). Kemudian
dengan adanya kompresi yang terus menerus serta kenaikan temperatur maka
terbentuklah batubara subbituminus dan bituminus dengan tingkat kalori yang lebih
tinggi dibandingkan dengan brown coal. Bumi tidak pernah berhenti, oleh karena itu
kompresi terus berlangsung diiringi bertambahnya temperatur sehingga moisture
sangat sedikit serta unsur karbon yang banyak merubah batubara sebelumnya ke
tingkat yang lebih tinggi, yaitu antrasit yang merupakan kasta tertinggi pada batubara
(Cook, 1982).
vii
b) Bituminus
Bituminus mengandung 68-86% unsur karbon © serta kadar air 8 -
10% dari beratnya, nilai panas yang dihasilkan antara 10.500-15.500 BTU
per pon
c) Sub-Bituminus
Sub- Bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, oleh
karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan
Bituminus, dengan kandungan karbon 3-45% dan menghasilkam nilai
panas antara 8.300 hingga 13.000 BTU per pon.
d) Lignit
Lignit biasa disebut juga dengan brown coal adalah batubara yang
sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya. Lignit
merupakan batubara geologis muda yang memiliki kandungan karbon
terendah, 25- 35%. Nilai panas yang dihasilkan berkisar antara 4.000
hingga 8.300 BTU per pon.
e) Gambut
Gambut berpori dan memiliki kadar air diatas 75% serta nilai kalori
yang paling rendah.
viii
Sekitar 20% dalam bentuk abu dasar dan 80% dalam bentuk abu terbang.
Semakin tinggi kandungan abu dan tergantung komposisinya
mempengaruhi tingkat pengotoran (fouling). Keausan dan korosi peralatan
yang dilalui.
E. Zat Terbang (volatil matter)
Zat terbang merupakan zat aktif yang menghasilkan energi atau
panas apabila batubara tersebut dibakar. Makin tinggi kandungan zat
terbang dalam batubara, maka batubara tersebut akan makin mudah
terbakar, demikian pula sebaliknya.
ix
f) Membantu perindustrian kertas
g) Menjadi bahan baku transportasi
h) Membantu mengolah produksi kimia
i) Menjadi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
2.2 Dampak Pertambangan Batubara Terhadap Lingkungan
Kegiatan pertambangan batham merupakan kegiatan eksploitas sumberdaya alam
yang tidak dapat diperbaharui, dimana didalam kegiatan penambangan dapat berdampak pada
rusaknya ekosistem. Ekosistem yang rusak dianikan suatu cosistem yang tidak dapat lagi
menjalankan fungsinya secatu optimal, seperti perlindungan tanah tata air, pengatur cuaca
dan fungu lainnya dalam mengatur perlindungan alam lingkungan. Mekanisasi peralatan dan
teknologi pertambangan telah menyebabkan skala pertambangan semakin besar dan ekstraksi
batubara Ladar rendahpun menjadi ekonomis sehingga semakin luas dan dalam lapisan bumi
yang harus digali. Ini menyebabkan kegiatan tambang batambang batubara menimbulkan
dampak terhadap lingkungan seperti sebagai berikut (Raden dkk. 2010: Purwanto, 2015)
a) Perubahan bentang lahan
Kegiatan pertambangan batubara dimulai dengan pembukaan tanah
pucuk dan tanah penutup serta pembongkaran batubara yang berpotensi
terhadap perubahan bentang alam. Lubang-lubang tambang yang dihasilkan
dari kegatan pertambangan ini harus ditutup melalui kegiatan reklamasi dan
revegetasi lahan. Penutupan lubang tambang secara keseluruhan sangat sulit
untuk dipenuhi mengingat kekurangan tanah penutup akibat deposit
batubara yang terangkat keluar dari lubang tambang jauh lebih besar
dibandingkan tanah penutup yang ada. Walaupun di dalam dokumen
AMDAL yang dimiliki oleh setiap perusahaan pertabungan batubara,
ditekankan bahwa lubang tambang yang dihasilkan harus ditutup melalui
kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan, namun pada kenyataannnya
perusahaan pertambangan batubarn sebagian meninggalkan lubang-lubang
tambang yang besar (Hakim,2014)
b) Penurunan Kesuburan Tanah
Dampak penurunan kesuburan tanah oleh aktivitas pertambangan
batubara terjadi pada kegiatan pengupasan tanah pucak top soil) dan tanah
penutup sub sowerburden) Pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup akan
merubah sifat-sifat tanah terutama sifat fisik tanah dimana susunan tanah
yang terbentuk secara alamiah dengan lapisan-lapisan yang tertata rapi dari
lapisan atas ke lapisan bawah akan terganggu dan terbongkar akibat
pengupasan tanah tersebut. Tanah yang telah dikupas, selanjutnya akan
ditranslokasi pada tempat yang telah ditentukan di mana tanah pucuk
dipisahkan dengan tanah penutup. Setelah proses pembongkaran deposit
batubara, maka tanah pucuk dan tanah penutup dikembalikan ke lubang
tambang dengan cara hackfilling. Waktu pengembalian tanah ke lobang
tambang membutuhkan waktu yang lebih lama tergantung pada kecepatan
proses penambangan berlangsung Tanah pucuk dan tanah penutup yang
telah ditimbun atau telah dikembalikan ke lubang tambang, sangat rentan
terhadap perubahan kesuburan tanah terutama kesuburan kimia dan biologi
x
akibat tanah tersebut telah rusak karena dibongkar untuk mengambil deposit
batubara yang ada di bawahnya
c) Terjadinya ancaman terhadap keanekargain him (biodiversity).
Pembukaan lahan untuk penambangan menyebabkan terjadinya
degradasi vegetasi akibat kegata pembukaan lahan, terganggunya
Lancangan ayat terutama flora dan fauna
d) Penurunan Kualitas perairan
Kegiatan penambangan batuba memberikan kontribusi tertingu
dalam menurunkan kualitas air yaitu air sungai menjadi ketul dan menjadi
penyebab banjir. Kegiatan pembukaan dan pembersihan lahan tambang
serta aktivitas lainnya mempercepat aliran permukaan yang membawa
bahan-bahan pencemar masuk ke badan air serta sumar-santur penduduk
pada saat terjadi hujan lebat. Raden, dkk (2010) menyatakan tiliwa
parameter pH, andangan besi, tangan, TSS dan TDS berada diatas baku
mutu lingkungan pada semua uk pengamatan pada lokasi dekat
penambangan dan pengolahan salah satu perusahaan batubar Kata
Tingginya landongan bahan pencemaran air diakibatkan oleh akuvitas
penambangan dan pengotahan batubara proses pencucia batubara) dimana
material bahan pencemar terbawa oleh air limpasan permukaan (surface
run-off) ke bagian yang lebih rendah dan masuk ke badan air.
e) Penurunan Kualitas Udara KNIK
Penurunan kualitas udara disebabkan oleh pembo batubara dan
mobilitas pengangkutan batubara dan peralatan dari dalam dan keluar lokasi
penambangan. Viktor (2010) menyatakan provinsi Mpumalanga di Afrika
Selatan memiliki kualitas udara terburuk didunia, yang umumnya
disebabkan oleh aktivitas pertambangan batubara, kebakaran lahan yang tak
terkendali serta penggunaan batubara sebagai bahan bakar padi unit
pembangkit tenaga listrik. Tingginya kadar 502 partikulat (PM10 and
PM2.5), NChes, 03, benzene and H2S telah meningkatkan kejadian
penyakit pernafasan. Pembakaran spontan batubara melepaskan senyawa
beracun termasuk karbon monoksida, karbondioksida, methana, benzene,
toluene, xylene, sulphur, arsenik, merkuri dan timbal.
xi
2) Hilangnya potensi investasi;
3) Berkurangnya kepercayaan negara lain untuk berinvestasi di Indonesia; dan
4) Terganggunya sektor perdagangan luar negeri.
Perubahan kebijakan dan regulasi serta disharmonisasi peratura perundang-undangan
merupakan hambatan pengelolaan pertambangan mineral dan batubara. Utama dalam
disharmonisasi peraturan perundang-undangan dapat diakibatkan karena penyusunan
kebijakan atau peraturan perundang-undangan berdasarkan pendekatan sektoral sehingga
kebijakan yang ditetapkan menjadi tidak komprehensif atau tidak sinkron. Ketidaksinkronan
antara kebijakan pada sektor hulu dan hilir dapat mempengaruhi perkembangan industri
strategis nasional.
xii
tanah. Tingginya nilai volatile matter semakin besar pula resiko dalam
penyimpananya terutama dari bahaya ledakan.
BAB III
PENUTUP
2.5 Kesimpulan
Batubara adalah sumber daya alam yang terbentuk dari tumbuhan purba yang
terkubur di dalam tanah selama jutaan tahun. Digunakan secara luas sebagai sumber
energi, batubara memiliki dampak lingkungan yang perlu dipertimbangkan karena proses
pembakarannya menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Meski demikian,
batubara masih menjadi sumber energi utama di banyak negara. Masih diperlukan
xiii
langkah-langkah inovatif untuk mengurangi dampak negatif sambil tetap memanfaatkan
potensi energi dari batubara
2.6 Saran
Untuk Perusahaan Pertambangan batubara,diharapkan tetap melaksanakan
regulasi pertambangan mineral dan batuan sesuai undang undang,agar lingkungan tetap
terjaga dengan baik dan tidak menimbulkan kerusakan apapun.
DAFTAR PUSTAKA
Asra, I. (2017, Januari 19). Parameter Kualitas Batubara . Retrieved November 14, 2023,
from Thermalindo:
https://thermalindo.com/parameter-uji-kualitas-batubara/
Merry Choi. (2019, September 24). Batubara. Retrieved November 14, 2023, from scribd:
https://www.scribd.com/427213067/BATUBARA
xiv
Tamzyaguante. (2015, Maret, 13). Pembentukan Batubara. Retrieved November 14, 2023,
from Scribd: https://www.scribd.com/document/258650457/Pembentukan-Batubara
xv