ISSN : 1693-749X
DARTREDAKSI
Sesuci dengan naftffi ynng dipililt SINTES/S, nazks isi jurnol ini nkmt
nrcncobn nrcn"incli njnrug pergulntan dinlektis hnsil penelitian entpiris dan knjian
tearetis rli sekitnr rnnalz ha'lmsn, ffzstra, dxr- budaya Indonesia. Nomor pcrdnna ini
titrtnrfi lain mengetengaltkwt wsaha Sudinrjn menthnca kenthnli disertasi P.l.
Zoetmulder Manunggaling Kawulo Gusti dan metnheriksn sl<erurz ynng bisn
tnentbnntu untuk lebilt memnlunil ynrbedaan inistik Hindu dengan nistik fautd.
?"nhmanto merccobn melilwt pewnasnlalwn di rekitar bEhass herita di surst knbnr,
wng tidnk dapat rlipisaltksn dnri apa, seapa, dan b*gaintnna suwtber beritanyn.
?raptomo melihat bnhzttn plesetan merupakan salah sntu jenis penjebalnn
ittnTt€llsi bahass yang ffierespon situ*si xknrang yeng serba beruhah. Ari Subcgya
mzntheberknn tradisi listoris kanryaratif ilmu balmsa *bnd XIX. Peni Aji dan Yapi
l:;tm men7ka1i Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dnri swdut gender dan sarnna
rekonsiitasi bnngsa; daft Santssn serta Hery Antono mengetercgaltknn hasil
anresiasinya terlwdnp Hitapadesa dan sajak Asrul Sani yang berjudul " Surat dflri
DAFTAR ISI
DARI REDAKSI
Redaksi
a
MANUNGGALING KAWULO GUSTI NAN MISTIK HINDU
A. Sudiarla, SJ. .............. .... ...............:,
o
KRITIS BERBAHASA DI SURAT KABAR DARI MASA KE MASA
B. Rahmanto ......;.........., ...,......-.......... 21
a
PLESETAN: GEJAI.A DEKONSTRUKSI BAHASA?
L Praptomo Baryadi 3I
al
TRADISI HISTORIS KOMPARATIF ABAD XIX
P.,\ri Subagu-o .................. 53
a
REPRESENTASI PEREMPUAN DAIAM KFBUDAYAAN: SOSOK
SRINTIL DAI.AM RONGGENG DUKUH PARUK
S.E. Peni Aii .....................,;......)....... 65
a
RONGGENG DUKUH PARUI(AHMAD TOHARI SEBAGAI
MEMORI KOLEKTIF DAN SARANA REKONSILIASI BANGSA
Yoseph Yapi Taum
a
AJARAN MORAL DALAM BEBERAPA CERITERA HITOPADESA
F.X. Santosa ...................... 95
a
MAKNA DAN GAYA BAHASA
*SURAT DARI IBU' KARYA ASRUL SANI.
Hery Antono ................. 111
a
PARA PEI\MJMBANG TULI SAN
77
1. Pengantar
Uraian mengenai rnemori kolektif termasuk dalam bidang
kajian yang cukup luas, yang kini banyak menarik perhatian para
pakar sosial politik, sejarah, psikologi kognitif, dan kebudayaan. Di
bidang ilmu sastra, topik pembicaraan ini bukanlah hal baru.
Konsep yang erat pautannya dengan memori koiektif adalah
"engaged literature" (French: Iitterafure engagde), yang berarti sastra
yang bertanggung jawab (Iiterature of commitment). Konsep ini
sudah dipopulerkan sejak berakhirnya Perang Dunia II oleh para
eksistensialis, khususnya jean-Paul Saske (Encyclopedia Britanica,
2003). Menurut Sartre, senirum serius harus memiliki tanggung
"Seorang perempuan sedang disiksa oleh Khmer Merah." Lukisan Vann Nath, seorang
Survivor Tuol Sleng Khmer Merah. (Foto: Yoseph Yapi Taum)
l-_
Kartareja),-ideologi 'partai kelompoknya Bakar' tak pernah dapat
mereka pahami.
Kalaulah mau dibuat catatan tentang ideologi dasar orang-orang
dusun, maka di sana ada keyakinan mesianistik. Bahwa mereka
daLam penantian akan datangnya Ratu Adil. Dari sisi inilah Bakar
paling sering muncul. Secara tidak langsung kelompoknya ingin
diakui sebagai pengejahwantahan Ratu Adil yang akan memberi
keadilan, misalrrya dengan janji pembagan tanah yang sama rata
.sama rasa. Catatan membuktikan
bahwa dengan cara ini Bakar
berhasil (RDP, hlm. 231).
Maka Srintil dan Dukuh Paruk menjadi "bagian yang pasti"
dari rapat-rapat propaganda yang diselenggarakan Bakar dan
keiompoknya. Dalam rapat-rapat itu, Srintil mendapat julukan baru
yang cepat menjadi tenar: Ronggeng Rakyat (RDP, hlrr..232). Dalam
setiap rapat propaganda itu, pengunjung bukan main banyaknya.
Kesempatan itu digunakan Bakar membakar emosi mereka.
"Hanya emosi, karena seorang dengan kepala penuh teori seperti
Bakar pasti tahu bahwa lebih dari itu, tentang ideologi misalnya,
sulit dimengerti oleh orang-orang dusun" (RDP, hlm. 231).
Secara jelas digambarkan bahwa Dukuh Paruk -beserta
Ronggeng kebanggaan mereka-- sesungguhnya hanya menjadi
korban. Mereka sama sekali tidak mengerti jargon "perjuangan kaum
tertindas untuk mendapatknn kembali hak-haknya" y^ng seringkali
diterangkan Bakar dalam berbagai rapat propaganda (RDP, hlm.
230). Pentas ronggeng dalam rapat-rapat propaganda itu sekadar
pelengkap, meriah tetapi kering makna katena lirik tembangnya
sudah banyak diubah (hl*. 232). Mereka terpaksa terlibat "setelah
kebaikan-kebaikan Bakar bertumpuk menjadi utang budi yang sulit
dihindari (hIm.232).
t
kebimbangan itu sirna ketika mendapati kenyataan yang sangat
menusuk perasaannya: srintil yang car,tit dan menjadi lebinggJu,.,
"mahkota Dukuh Paruk" dipasung dalam sebuah kamar terkunci
palang kayu dari luar (hl*. 386). srintil gila. Hati nurani Rasus
terguncang.
"Keguncangan- kali ini jatth rebih mengerikan daripada
keguncangan ketika aku menyaksikan s"r"oiuog yung ,"dur,g
meregang nyawa dengan tubuh bersimbah darah,, (hlm. 396).
Keguncangan batin Rasus menjadi berripat ganda (seperti
beliuang berputar-putar, seperti badai yang dahsyat) Letika r"oiurrg
petugas di rumah sakit tentara menanyakan hubungannya dengan
Srintil. Srintil bukan istri, bukan adik, hanya saudaranya.
Aku diam dan menunduk. Ada angin beliung berpusar-pusar
dalam kepalaku. Dan beliung itu berubah menjadi badai yang
dahsyat karena aku mendengar srintil melolong-lolong di
kamarnya yang persis bui. satu-satu diserunya nama oiurrg putuir
Paruk dan namakulah yang paling sering disebutnya.... Aku
adalah hati'ibu' yang remuk karena mendengar seorang anaknya
melolong dan meratap dalam kematian yang jauh teuin aansyat
daripada maut (hlm. 393).
Akan tetapi, angin beliung dan badai dahsyat itu reda
seketika kala Rasus menjawab "y.A!" kepada seorang pelugas
rumah sakit menanyakan: apakah pasien itu calon istri Rasus Aj;ib
sekali: segala beban pikiran, keangkuhan dan kemunafikan yang
selama ini berkecamuk dalam hatinya menjadi bening dan enteng. -
Bening. Tiba-tiba semuanya menjadi bening dan enteng. oh, lJga.
Lega. Keangkuhan, atau kemunafikan yang selama ini berdiri
angkuh di hadapanku telah kurobohkan hanya dengan sebuah
kata yang begitu singkat. segalanya menjadi ringan seperti kapuk
ilalang. Aku,bisa mendengar semua bisik hati y*g parirrg riril.,
sekaiipun. Aku dapat melihat rnutiara-mutiara jiwa dalam lubuk
yang paling pingt (htm.393 -394).
Keputusan mengambil srintit menjadi (calon) istrinya adalah
keputusan matang. Rasus sangat menyadari konsekuensi keputusan
itu: menikah dengan bekas tahanan pKI. Akan tetapi keputusan itu
sudah bulat. Rasus keluar sebagai pemenang dalirn kontes
kemanusiaan. Dia menjadi the real hero.
Dia tidak sentimental atau melankolik, apalagi emosional. Dia
tenang dan jemih karena keputusan itu mewakili warna dasar
totalitas diri yang telah sekian lama menggapai keselarasan agung.
4. Penutup I
93
Acuan Pokok
Damono, Sapardi Djoko. 7972. Sosiologi Sastra: Sebuah P engantar Ringkas. Jakarta:
Depdikbud.
Encyclopedia Britanica, 2003. .htm
Korah-Go Elisabeth dan Hesdanina Damly,2002. "Gunter Grass, Gegen
das Vergessen dan Im Krebsgang". Makalah Seminar HISKI - UAD
Yogyakarta.
oei rjoe Tat,1995, Memoar oei rjoe Tat: pembantu presiden soekarno.Jakarta: Hasta
Mitra.
Rappaport, (1990). lews in Germany After the Holocaust: Memory, Identity, and
lanish
German Relation. hth:: 1 /www.ifla.org/VI / ifla62l 62-abhr.htm
santikarma, Degung. "Kehilangan Rekonsiliasi" dalam Kompas, 2g september
2003.
soedjatmoko, 1986. "Ilmu-ilmu Kemanusiaan dan Masalah pembangunan,, Makalah
Kunci dalam Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional IV, Jakarta.
Toer, Pramoedya Ananta ., 2007. "surat Terbuka pramoedya Ananta Toer kepala
Keith Foulcher. Majalah Kreasi, Nomor 4, Tahun 2001
http: / / www.xs4all.nl/ -badjasqr/kreasi/no4l suratno4.htm /
Tohari, Ahmad, 2003. Ronggeng Dukuh Paruk.]akarta: crameaa pustaka utama.
university of California Riverside. 2003. "The Moral Responsibility of
Indonesian writers in Dealing with the Human Tragedy in pKI 1965
Revolt" dalam "ldea and Society". Downloaded at April 2003.
http: /www.ideaandsocietv.acr.edu I .tfs'tohari.pdf
Yvette Johnson, Cassandra, (1995). Collectiae Niemory and Afro-German Experience.
http:/ /www.avh.de/ de/ programme /stip_aus/
doc / buka / berichte_98/johnson.pdf