Anda di halaman 1dari 3

Berikut adalah 9 pemberontakan yang terjadi pada periode 1948-1965 beserta tanggal

kejadiannya, latar belakang peristiwa, tokohnya, operasi penumpasan, dan upaya mengatasi
ancaman disintegrasi Bangsa Indonesia:
1. Pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) (1948-1962)
• Tanggal kejadian: 1948-1962
• Latar belakang peristiwa: DI/TII merupakan gerakan pemberontakan yang ingin
membentuk negara Islam di Indonesia. Kelompok ini didirikan oleh Sekarmadji
Maridjan Kartosuwirjo, yang memproklamirkan Negara Islam Indonesia (NII) pada 17
Agustus 1949 di Jogyakarta.
• Tokohnya: Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo
• Operasi penumpasan: Operasi-selamatan pada 1952, Operasi-daerah operasi
keamanan pada 1957
• Upaya mengatasi ancaman disintegrasi: Pemerintah melakukan operasi penumpasan
secara terus menerus selama 14 tahun. Pemerintah juga melakukan pembangunan
infrastruktur dan ekonomi di wilayah-wilayah yang terdampak pemberontakan.
2. Pemberontakan Permesta (1957-1961)
• Tanggal kejadian: 1957-1961
• Latar belakang peristiwa: Permesta adalah gerakan pemberontakan yang didirikan
oleh sekelompok mantan tentara dan politikus di Sulawesi Utara. Gerakan ini ingin
memisahkan diri dari pemerintahan Indonesia dan mendirikan negara baru di
Sulawesi Utara.
• Tokohnya: Mayjen Ventje Sumual, Kolonel A.E. Kawilarang
• Operasi penumpasan: Operasi Trikora pada 1961
• Upaya mengatasi ancaman disintegrasi: Pemerintah melakukan operasi penumpasan
dan juga memberikan kompensasi bagi korban dan membangun kembali
infrastruktur yang rusak.
3. Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) (1950-1963)
• Tanggal kejadian: 1950-1963
• Latar belakang peristiwa: RMS didirikan pada 1950 dengan tujuan memisahkan
Maluku dari Indonesia dan membentuk negara baru, yaitu Republik Maluku Selatan.
• Tokohnya: Chris Soumokil
• Operasi penumpasan: Operasi Terpadu pada 1962
• Upaya mengatasi ancaman disintegrasi: Pemerintah melakukan operasi penumpasan
dan juga memberikan bantuan dan kompensasi bagi korban serta membangun
kembali infrastruktur yang rusak
4. Pemberontakan PRRI/Permesta (1958-1961)
• Tanggal kejadian: 1958-1961
• Latar belakang peristiwa: PRRI/Permesta adalah gerakan pemberontakan yang ingin
memisahkan diri dari pemerintahan Indonesia dan membentuk negara baru.
Gerakan ini dipimpin oleh para perwira militer dan politikus di Sumatera dan
Sulawesi.
• Tokohnya: Letjen Ahmad Husein, Kolonel Ventje Sumual, Brigjen Supeno
• Operasi penumpasan: Operasi Trikora pada 1961, Operasi 17 Agustus pada 1962
• Upaya mengatasi ancaman disintegrasi: Pemerintah melakukan operasi penumpasan
dan juga memberikan bantuan dan kompensasi bagi korban serta membangun
kembali infrastruktur yang rusak.
5. Pemberontakan PKI Madiun (1948)
• Tanggal kejadian: 18 September 1948
• Latar belakang peristiwa: PKI Madiun adalah pemberontakan komunis yang terjadi di
Madiun, Jawa Timur. Pemberontakan ini terjadi karena PKI merasa tidak puas
dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang dinilai pro-barat dan anti-komunis.
• Tokohnya: Musso, Amir Sjarifuddin
• Operasi penumpasan: Operasi Rajawali pada 1948
• Upaya mengatasi ancaman disintegrasi: Pemerintah melakukan operasi penumpasan
dan menangkap para pemimpin PKI yang terlibat dalam pemberontakan.
6. Pemberontakan DI/TII Aceh (1953-1959)
• Tanggal kejadian: 1953-1959
• Latar belakang peristiwa: Pemberontakan DI/TII Aceh merupakan pemberontakan
yang dilakukan oleh DI/TII di wilayah Aceh dengan tujuan membentuk negara Islam
di Indonesia.
• Tokohnya: Teuku Daud Bereueh
• Operasi penumpasan: Operasi Kolombo pada 1953, Operasi Djulok pada 1958
• Upaya mengatasi ancaman disintegrasi: Pemerintah melakukan operasi penumpasan
dan juga memberikan bantuan dan kompensasi bagi korban serta membangun
kembali infrastruktur yang rusak.
7. Pemberontakan Darul Islam Sumatera Barat (1950-1953)
• Tanggal kejadian: 1950-1953
• Latar belakang peristiwa: Pemberontakan DI Sumatera Barat merupakan
pemberontakan yang dilakukan oleh DI di wilayah Sumatera Barat dengan tujuan
membentuk negara Islam di Indonesia.
• Tokohnya: Kahar Muzakkar
• Operasi penumpasan: Operasi Rengasdengklok pada 1950, Operasi Sabil pada 1953
• Upaya mengatasi ancaman disintegrasi: Pemerintah melakukan operasi penumpasan
dan juga memberikan bantuan dan kompensasi bagi korban serta membangun
kembali infrastruktur yang rusak.
8. Pemberontakan G30S/PKI (1965)
• Tanggal kejadian: 30 September 1965
• Latar belakang peristiwa: Pemberontakan G30S/PKI adalah pemberontakan yang
dilakukan oleh sekelompok perwira militer dan anggota PKI yang ingin mengambil
alih kekuasaan dari pemerintah Indonesia.
• Tokohnya: PKI, Letjen Soeharto
• Operasi penumpasan: Operasi Tumpas pada 1965
• Upaya mengatasi ancaman disintegrasi: Pemerintah melakukan operasi penumpasan
dan membubarkan PKI sebagai organisasi
9. Pemberontakan RMS (1950-1962)
• Tanggal kejadian: 1950-1962
• Latar belakang peristiwa: Pemberontakan RMS merupakan pemberontakan yang
dilakukan oleh RMS (Republik Maluku Selatan) yang ingin memisahkan diri dari
Indonesia dan membentuk negara merdeka Maluku Selatan.
• Tokohnya: Chris Soumokil
• Operasi penumpasan: Operasi Product pada 1950, Operasi Konde pada 1952
• Upaya mengatasi ancaman disintegrasi: Pemerintah melakukan operasi penumpasan
dan juga memberikan bantuan dan kompensasi bagi korban serta membangun
kembali infrastruktur yang rusak.
Untuk mengatasi ancaman disintegrasi di Indonesia pada periode 1948-1965,
pemerintah melakukan berbagai upaya seperti operasi penumpasan, memberikan
bantuan dan kompensasi bagi korban, serta membangun kembali infrastruktur yang
rusak akibat pemberontakan. Selain itu, pemerintah juga melakukan upaya diplomasi
dan memberikan otonomi bagi wilayah yang merdeka untuk menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai