DISUSUN OLEH
1. BANI IKHSAN NIP. 19850615 200912 1 005
2. ARI HARSANTI NIP. 19790321 200801 2 012
3. GIGIH YASNANTO NIP.
MEMORANDUM
Berdasarkan surat tugas Kepala BPMB perihal Laporan Sinkronisasi Teknis Jaminan
Mutu Pengujian Pupuk NPK di PT.Pupuk KALTIM pada tanggal 26 – 29 September 2017
yang bertempat di Laboratorium PT. Pupuk Kalimantan Timur. Terlampir kami sampaikan
laporan tersebut secara ringkas.
Demikian laporan ini kami sampaikan, mohon petunjuk dan pengarahan lebih lanjut.
Pelapor :
1. Bani Ikhsan
2. Ari Hastanti
3. Gigih Yasnanto
Laporan Sinkronisasi Teknis
Jaminan Mutu Pengujian Pupuk NPK
Di PT. Pupuk KALTIM
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi
dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik
(mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang
diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti
hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian,
ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material
suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar
tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu
banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat
tanah ataupun disemprotkan ke daun.
Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk: (1) pupuk
organik atau pupuk alami (misal pupuk kandang dan kompos) dan (2) pupuk kimia
atau pupuk buatan. Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa
metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk kimia dibuat
melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk kimia
biasanya lebih "murni" daripada pupuk organik, dengan kandungan bahan yang
dapat dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan isinya, tergantung dari
sumbernya; keunggulannya adalah ia dapat memperbaiki kondisi fisik tanah karena
membantu pengikatan air secara efektif.
Secara umum, tumbuhan hanya menyerap nutrisi yang diperlukan jika terdapat
dalam bentuk senyawa kimia yang mudah terlarut. Nutrisi dari pupuk organik hanya
dilepaskan ke tanah melalui pelapukan yang dapat memakan waktu lama. Pupuk
anorganik memberikan nutrisi yang langsung terlarut ke tanah dan siap diserap
tumbuhan tanpa memerlukan proses pelapukan.
Tiga senyawa utama dalam pupuk anorganik yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan
kalium (K). Kandungan NPK dihitung dengan pemeringkatan NPK yang
memberikan label keterangan jumlah nutrisi pada suatu produk pupuk anorganik.
Secara umum, nutrisi NPK yang siap diserap oleh tanaman pada pupuk anorganik
mencapai 64%, jauh lebih tinggi dibandingkan pupuk organik yang hanya
menyediakan di bawah 1% dari berat pupuk yang diberikan.[27] Inilah yang
menyebabkan mengapa pupuk organik harus diberikan dalam jumlah yang jauh lebih
banyak dibandingkan pupuk anorganik.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh industri pupuk di Indonesia adalah mutu dan
penanganan sampel. Banyak hal yang dapat mempengaruhi mutu dari pupuk salah
satunya adalah jumlah kadar air. Jumlah kadar air yang bisa merusak mutu dari
pupuk disebabkan oleh penanganan yang kurang baik terhadap sampel. Selain itu
terdapat masalah pemalsuan pada produk pupuk. Sehingga untuk mengetahui mutu
dari produk pupuk perlu dilakukan analisis dalam laboratorium.
Laboratorium penguji juga harus menganasilisa dengan baik dan benar,
olehkarenanya jaminan mutu hasil pengujian juga harus terjaga dengan baik. Sintek
ini dilakukan untuk mengsinkronkan jaminan mutu yang dilakukan pada lab penguji
dengan lab produsen yang dalam hal ini PT. Pupuk KALTIM.
1.3 Peserta
Sinkronisasi teknis diikuti oleh 3 peserta dari Balai Pengujian Mutu Barang
(Gambar peserta SINTEK PT. PUPUK KALTIM)
II. Materi
2.1 Pengetahuan Tentang Jaminan Mutu Pengujian
Kontrol Mutu secara historis merupakan konsep mutu yang paling tua. Ia melibatkan
deteksi dan eliminasi komponen-komponen atau produk gagal yang tidak sesuai
dengan standar. Ini merupakan sebuah proses pasca-produksi yang melacak dsn
menolak item-item yang cacat. Kontrol mutu biasanya dilakukan oleh pekerja-
pekerja yang dikenal sebagai pemeriksa mutu. Inspeksi dan pemeriksaan adalah
metode-metode umum dari kontrol mutu, dan sudah digunakan secara luas dalam
pendidikan untuk memeriksa apakah standar-standar telah dipenuhi atau belum.
Jaminan mutu berbeda dari kontrol mutu, baik sebelum maupun ketika proses
tersebut berlangsung. Penekanan ini bertujuan untuk mencegah terjadi kesalahan
sejak awal proses produksi. Jaminan mutu didesain sedemikian rupa untuk
menjamin bahwa proses produksi menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jaminan mutu adalah sebuah cara untuk memproduksi produk yang bebas dari cacat
dan kesalahan. Tujuannya dalam istilah Philip B. Crosby, adalah menciptakan
produk tanpa cacat (zero defects). Jaminan mutu adalah pemenuhan spesifikasi
produk secara konsisten atau menghasilkan produk yang selalu baik sejak awal
(right first time every time). Jaminan mutu lebih menekankan tanggung jawab
tenaga kerja dibandingkan inspeksi kontrol mutu, meskipun sebenarnya inspeksi
tersebut juga memiliki peranan dalam jaminan mutu. Mutu barang atau jasa yang
baik dijamin oleh sistem, yang dikenal sebagai sistem jaminan mutu, yang
memposisikan secara tepat bagaimana produksi seharusnya berperan sesuai dengan
standar. Standar-standar mutu diatur oleh prosedur-prosedur yang ada dalam sistem
jaminan mutu.
2. Linearitas
Linearitas merupakan kemampuan suatu metode analisis/instrumen untuk
memberikan respon yang proporsional terhadap konsentrasi analat dalam suatu
sampel. Linearitas ditentukan dengan membuat beberapa seri pengenceran terhadap
konsentrasi analat, kemudian dilihat besar respon analat yang terbaca oleh
metode/instrumen tersebut. Suatu metode bersifat linear jika nilai R2-nya lebih besar
dari 0.990. Jaminan mutu ini digunakan dalam pengujian yang menggunakan
instrumen dan deret standar dalam analisanya.
Tingkat presisi dapat diperoleh dari nilai RSD (relative standard deviasion) hasil
pengukuran sampel pada beberapa seri pengulangan. Semakin tinggi tingkat presisi
dari suatu metode/instrumen maka semakin rendah nilai RSD-nya.
Pada PT. Pupuk Kaltim Rekoveri dilakukan dilakukan dengan penambahan
KH2PO4 untuk pengujian pupuk parameter Kalium maupun pengujian parameter
Phospor.
III. Kesimpulan
Secara umum Jaminan mutu pengujian yang dilakukan pada PT. PUPUK KALTIM sama
dengan yang dilakukan pada Balai Pengujian Mutu Barang. Hanya saja metode untuk
pengujian Kalium dengan Phospor sudah di modifikasi agar dalam penggunaanya dapat
hemat bahan kimia dan waktu. Kontrol sampel sangat dibutuhkan guna mengecek hasil
pengujian berjalan dengan baik atau tidak. Oleh karenanya sangat penting diperoleh control
sampel yang baik. Demikian kami sampaikan, mohon pengarahan Ibu lebih lanjut.
Pelapor :
1. Bani Ikhsan
2. Ari Hastanti
3. Gigih Yasnanto
Lampiran
Foto Foto