Hakiki PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI
Hakiki PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI
Ahmad Hakiki
Jurusan Manajemen – Akademi AKPI Serang
ABSTRAK
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, dengan taraf
kesalahan 5%. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan dari hasil uji regresi sederhana bahwa nilai-nilai konstanta variabel Motivasi
Kerja(y) adalah sebesar 0.146, hal ini berarti jika tidak ada variabel Budaya Organisasi atau x
= 0, maka Motivasi Kerja akan tetap sebesar 0.146 satuan. Sedangkan bila variabel motivasi
dinaikkan sebesar 1 satuan, maka akan berpengaruh meningkatkan Motivasi Kerja sebesar
1.193 satuan. Berdasarkan hasil penelitian juga didapat nilai koefisien korelasi product
moment sebesar 0.964, artinya terdapat pengaruh yang sangat kuat antara Budaya Organisasi
terhadap Motivasi Kerja. Berdasarkan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 92.93%, ini
berarti sebesar 92.93% Motivasi Kerja dipengaruhi oleh Budaya Organisasi, sedangkan
sisanya sebesar 7.07% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam
penelitian. Berdasarkan uji t menunjukkan nilai thitung lebih besar dari ttabel (25.591>2.00856)
sehingga H0 ditolak, berarti Terdapat Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi Kerja
Pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cilegon.
Kata kunci :Budaya Organisasi, Motivasi Kerja
159
Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia
Jurnal Ilmiah Revenue
ISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016
organisasi secara langsung dengan M. Budaya organisasi
performance atau kinerja, maka merupakan salah satu variabel
dalam penelitian ini akan dipelajari penting bagi seorang pemimpin,
bagaimana keterkaitan atau karena budaya organisasi
pengaruh budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai dan
terhadap motivasi kerja pegawai. menjadi pedoman bagi anggota
E. organisasi. Banyak faktor yang
F. RUMUSAN mempengaruhi motivasi kerja
MASALAH seorang pegawai, salah satunya
1. Bagaimana penerapan Budaya adalah persepsi pegawai akan
Organisasi pada Dinas Kebudayaan dan Budaya Organisasi tempat mereka
Pariwisata Kota Cilegon ? bekerja. Setiap organisasi memiliki
2. Bagaimana penerapan Motivasi Kerja cara tersendiri dalam menjalankan
pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata usahanya. Oleh karena itu suatu
Kota Cilegon ? organisasi mempunyai Budaya
3. Apakah terdapat pengaruh Budaya Organisasi berbeda dengan
Organisasi terhadap Motivasi Kerja organisasi lainnya.
Pegawai pada Dinas Kebudayaan dan N. Berpijak dari nilai-
Pariwisata Kota Cilegon ? nilai yang dimiliki oleh bangsa atau
4. Seberapa besar pengaruh Budaya masyarakat Indonesia kebudayaan
Organisasi terhadap Motivasi Kerja diolah sedemikian rupa, sehingga
Pegawai pada Dinas Kebudayaan dan menjadi nilai-nilai baru yang
Pariwisata Kota Cilegon? menjadi sikap dan perilaku
G. manajemen dalam menghadapi
H. DESKRIPSI tantangan baru. Budaya Organisasi
TEORITIK itu tidak akan muncul begitu saja,
I. Definisi Motivasi akan tetapi harus diupayakan
J. Motivasi dapat berupa
dengan sungguh-sungguh melalui
motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
suatu proses yang terkendali
Motivasi yang bersifat intinsik
dengan melibatkan semua SDM
adalah manakala sifat pekerjaan itu
dalam seperangkat sistem, alat-alat
sendiri yang membuat seorang
dan teknik-teknik pendukung.
termotivasi, orang tersebut
Budaya Organisasi merupakan
mendapat kepuasan dengan
kawah Candradimuka untuk
melakukan pekerjaan tersebut
merubah cara kerja lama menjadi
bukan karena rangsangan lain
cara kerja baru yang akan
seperti status ataupun uang atau
berorientasi untuk memuaskan
bisa juga dikatakan seorang
pelanggan atau masyarakat.
melakukan hobi-nya. Sedangkan O.
motivasi ekstrinsik adalah P. Proses
manakala elemen-elemen diluar Pembentukan
pekerjaan yang melekat di Budaya
pekerjaan tersebut menjadi faktor Organisasi
utama yang membuat seorang Q. Taliziduhu Ndraha
termotivasi seperti status ataupun dalam Mangkunegara
kompensasi. mengemukakan bahwa: “budaya
K. organisasi sebagai input terdiri dari
L. Pengertian pendiri organisasi, pemilik
Budaya organisasi, sumber daya manusia,
Organisasi
160
Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia
Jurnal Ilmiah Revenue
ISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016
pihak yang berkepentingan dan memberikan kepercayaan lebih besar
masyarakat. Danpenjelasannya kepada bawahan. Sebagai konsekuensi
adalah sebagai berikut: gaya partisipatif tersebut maka dalam
a. Pendiri organisasi sangat mewarnai pengambilan keputusan dilakukan secara
budaya organisasi, yaitu bagaimana visi musyawarah dan mufakat. Dengan gaya
mereka terhadap organisasi yang manajemen seperti tersebut di atas akan
telawah didirikan sangat berpengaruh mendorong bawahan menjadi lebih merasa
pada iklim organisasi perusahaan. Para ikut memiliki, ikut bertanggungjawab dan
pendiri organisasi yang memiliki visi mawas diri.
dan misi sangat penting dalam S.
memantapkan budaya organisasi yang T. METODOLOGI PENELITIAN
konsisten dan sesuai dengan kondisi U. Populasi
lingkungan internal. V. Populasi adalah wilayah
b. Pemilik organisasi harus mampu generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
mematuhi sistem nilai dan norma-norma yang mempunyai kualitas dan karakteristik
yang berlaku dalam organisasi. tertentu. Sampel adalah bagian dari jumlah
Konsistensi dalam mematuhi sistem dan karakteristik yang dimiliki oleh
nilai dan norma-norma yang berlaku populasi tersebut
tersebut akan menjadikan organisasi W. Sedangkan menurut
memiliki sistem nilai (budaya organisasi Sudjana, “...bahwa totalitas semua nilai
yang kuat) yang mungkin, hasil menghitung, ataupun
c. Sumber daya manusia organisasi terdiri pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif
dari dua sumber, yaitu: internal mengenai karakteristik tertentu dari semua
organisasi dan eksternal organisasi. anggota kumpulan yang lengkap dan jelas
Sumber daya manusia internal ingin dipelajari sifat-sifatnya dinamakan
organisasi adalah pimpinan, manajer Populasi”. Populasi dalam penelitian ini
dan karyawan, sedangkan sumber daya adalah seluruh pegawai Dinas Kebudayaan
manusia eksternal organisasi adalah dan Pariwisata Kota Cilegon berjumlah 52
orang-orang di luar organisasi yang Orang.
bersangkutan serta ikut andil dalam X.
pembinaan dan pengembangan. Y.
d. Pihak yang berkepentingan terhadap Z.
AA. Sampel
organisasi, selain pimpinan, manajer,
AB. Populasi dalam
karyawan adalah pihak pemerintah,
penelitian ini adalah seluruh
bank-bank dan mitra usaha.
Pegawai Dinas Kebudayaan dan
e. Masyarakat sebagai konsumen
Pariwisata Kota Cilegon yang
merupakan sumber nilai yang dapat
berjumlah 52 Orang, dalam
menyumbangkan budaya sebagai input
penelitian ini penulis menggunakan
melalui berbagai media massa dengan
metode sampling jenuh. Menurut
menggunakan teknologi informasi.
R. Implementasi nilai-nilai Sugiyono “Sampel Jenuh adalah
luhur Pancasila dalam organisasi menuntut teknik penentuan sampel bila
perubahan cara komunikasi, dan yang semua anggota populasi digunakan
biasa dilakukan secara vertikal dari atas ke sebagai sampel”, oleh karena itu,
bawah; menjadi hubungan lebih horisontal jumlah sampel dalam penelitian ini
dan partisipatif. Demikian juga gaya adalah 52 orang,
AC.
kepemimpinan menjadi lebih banyak
AD. Kerangka
mengajak dari pada memerintah,
Berpikir
memberikan keteladanan, mendorong dan AE.
161
Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia
Jurnal Ilmiah Revenue
ISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016
AF. garis diagonal maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
AN.
AO. Uji
Heterokedastisita
s
AP. Uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk
melihat apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan
variabel dari suatu pengamatan
AG. kepengamatan lain. Jika varians
AH. Metode dari suatu pengamatan
Analisis Data kepengamatan lain tetap, maka
AI. Metode analisis data disebut homoskedastisitas. Dan
merupakan suatu metode yang Jika varians berbeda disebut
digunakan untuk mengolah data, heteroskedastisitas.
menganalisa data hasil penelitian AQ.
untuk diuji kebenarannya kemudian AR. Analisis
akan diperoleh suatu kesimpulan Regresi
dari penelitian tersebut. Metode Sederhana
AS. Analisis regresi
yang digunakan untuk menganalisis
linear sederhana adalah regresi
data penelitian yang telah diperoleh
linear di mana variabel yang
adalah analisis regresi sederhana
terlibat di dalamnya hanya dua,
dengan program analisis statistik
yaitu satu variabel terikat Y
komputer yaitu Statistical Package
(dependent variable) dan satu
for Services Solution (SPSS) versi
variabel bebas X (independent
15.00.
AJ. variable) serta berpangkat satu.
AK. Uji AT. Untuk melihat
Normalitas Data bentuk korelasi antar variabel
AL. Uji normalitas data dengan persamaan regresi linear
bertujuan untuk melihat apakah variabel tersebut maka nilai a dan b
independent dan variabel dependen ditentukan terlebih dulu dengan
berdistribusi normal atau tidak untuk rumus sebagai berikut:
menguji kenormalan data dapat digunakan. b
n XY X Y
Untuk menguji normalitas data digunakan
X 2 X
2
162
Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia
Jurnal Ilmiah Revenue
ISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016
BD. X = variabel bebas CA. R =
(independent Koefisien Korelasi
BE. variable) Budaya CB.
Organisasi CC. Hipotesis
BF. a = intersep / konstanta Statistik
BG. b = koefisien regresi CD. Dalam menguji
BH. n = jumlah sampel hipotesis, penulis akan menguji
BI. Koefisien hasil penelitian ini dengan
Korelasi Product rancangan sebagai berikut :
Moment CE. Ho ; ρ = 0 artinya Tidak ada
BJ. Untuk menganalisis pengaruh budaya kerja terhadap
hubungan antar variabel atau untuk motivasi pegawai pada Dinas
mengetahui kuat atau tidaknya Kebudayaan dan Pariwisata Kota
pengaruh antara variabel X yaitu Cilegon.
Budaya Organisasi dengan variabel CF. Ha ; ρ ≠ 0 artinya Terdapat pengaruh
Y yaitu Motivasi Kerja, maka alat budaya kerja terhadap motivasi
analisis statistika yang digunakan pegawai pada Dinas Kebudayaan dan
adalah teknik korelasi product Pariwisata Kota Cilegon.
moment pearson dengan rumus CG. HASIL
sebagai berikut: PENELITIAN
BK. DAN
BL.
PEMBAHASAN
n xi y i xi y1
rxy
n x1
2
xi
2
n y i
2
yi
2
CH. Uji Validitas (variabel x)
Item-Total Statistics
BM. Scale Corrected Cronbach's
BN. Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
BO. Keterangan: Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
item_1 31.85 15.427 .592 .904
BP. r = Koefisien Korelasi Item_2 31.90 14.873 .790 .891
Item_3 31.79 15.935 .728 .896
BQ. X = Variabel Budaya Item_4 31.98 15.706 .597 .903
Organisasi Item_5 31.94 15.271 .743 .894
Item_6 31.88 14.849 .751 .893
BR. n = Jumlah Data Item_7 31.88 15.163 .834 .889
Item_8 31.83 16.734 .411 .913
BS. Y = Variabel Motivasi Kerja Item_9 31.94 15.820 .569 .905
BT. Item_10 31.98 15.353 .725 .895
BU. Koefisien CI.
Determinasi CJ. Berdasarkan output
BV. Uji koefisien determinasi diatas, kita membandingkan nilai
digunakan untuk mengetahui seberapa Corrected Item-Total Correlation
besar kontribusi variabel independen dengan nilai rtabel dengan jumlah
terhadap variabel dependen, maka penulis sampel 52 orang dan dengan taraf
akan menggunakan Koefisien Determinasi signifikansi sebesar 5% didapat
(KD) untuk mengetahuinya. Adapun nilai rtabel sebesar 0.268, dengan
rumusnya adalah sebagi berikut: demikian semua koefisien korelasi
BW. pada table diatas memiliki nilai
BX. KD = R2 x
lebih besar dari rtabel = 0.268, maka
BY. Dimana:
BZ. KD = semua item instrumen untuk
100%
Koefisien variabel Budaya Organisasi dari
Determinasi nomor 1-10 dinyatakan valid.
CK.
163
Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia
Jurnal Ilmiah Revenue
ISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016
CL. Uji Validitas Cronbach’s lebih besar dari nilai
(variabel y) rtabel sebesar 0.268, maka instrumen
Budaya Organisasi dan Motivasi
Item-Total Statistics
Kerja dinyatakan reliabel, artinya
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total
bahwa
Alpha if Item
seluruh instrumen tersebut
Item Deleted Item Deleted Correlation dapat
Deleted dipercaya atau dapat
item_1 38.83 24.067 .694 .922
Item_2 38.88 24.104 .762
diandalkan.
.919
Maka semua instrumen
Item_3 38.77 25.318 .721 memenuhi .921 syarat reliabilitas. Hasil
N
o
rm
a
l1P
-.0P
lo
tfR
e
g
re
s
io
n
S
ta
n
d
a
riz
e
Item_4 39.02 25.313 .464 .932
ini menunjukanbahwa butir
Item_5 38.92 24.190 .794 .917
Item_6 38.83 23.715 .754 kuesioner.919 pada kedua variabel
Item_7 38.87 24.197 .857 andal.916untuk mengukur variabelnya
Item_8 38.77 25.475 .539 .927
masing-masing.
Item_9 38.96 24.783 .640 .924
Item_10 38.92 24.190
CV. .794 .917
Item_11 38.96 25.136 .577 .926 CW. Uji
Item_12 38.92 24.190 .794 .917 Normalitas
um
CM. Berdasarkan output CX.
Prob 0
.0
8
diatas, kita membandingkan nilai
Corrected Item-Total Correlation
dengan nilai rtabel dengan jumlah
sampel 52 orang dan dengan taraf
signifikansi sebesar 5 % didapat
ExpectdC .0
6
.0
4
.0
2 O
b
s
e
r0
vd
C
u
mP
ro
b
nilai rtabel sebesar 0.268, dengan
.0
.0
.2.4
0
.60
.8
demikian semua koefisien korelasi
pada table diatas memiliki nilai
lebih besar dari rtabel = 0.268, maka
semua item instrumen untuk
variabel Motivasi Kerja dari nomor
H
i
s
t
o
g
r
am
1-12 dinyatakan valid.
CN. CY. Pada gambar di atas
CO. Uji
menunjukkan bahwa plot penyebaran data
Reliabilitas
berada di sekitar dan di sepanjang garis,
CP. Koefisien Alpha
maka dapat dikatakan penyebaran data
Cronbach’s Variabel Budaya Organisasi
variabel berdistribusi normal.
30
CQ.
CZ.
Re lia bility Sta tistics
2100
Cronbach's
Alpha N of Items
n
y
c
u
.908 10
q
F
e
CR.
CS. Koefisien Alpha
r
0-2R
egrsionS0tadrizedRs2idual4
Cronbach’s Variabel Motivasi Kerja
CT.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.928 12
CU. Berdasarkan
DA. Dengan melihat
tabeldiatas, nilai Koefisien Alpha
gambar di atas menunjukan bahwa
164
Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia
Jurnal Ilmiah Revenue
ISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016
kurva membentuk suatu lonceng Motivasi Kerja dikarenakan
(bell-shaped curve) yang kedua korelasi mendekati 1.
sisinya melebar sampai tak DH.
DI. Uji Koefisien
S
c
a
t
e
r
p
l
o
t
terhingga sehingga dapat
disimpulkan bahwa model Determinasi
DJ. KD = r2 x 100%
berdistribusi normal.
DK. KD =
DB. 2
(0.964) x 100%
DL. KD =
DC. Uji
4
92.93%
Heterokedastitas
DM. Berdasarkan hasil
20
Ru
perhitungan, didapatkan nilai
id
s
e
da
koefisien determinasi sebesar
n
d el
92.93%, ini berarti sebesar 92.93%
S
n
iotiz
tu
e
Motivasi Kerja dipengaruhi oleh
R
-2-4-3R
rs
egrsi-o
2n
S
tandr-i1zedP
redict0V
alue12
g
Budaya Organisasi, sedangkan
e
sisanya sebesar 7.07% dipengaruhi
oleh variabel lainnya yang tidak
dimasukkan dalam penelitian.
DN.
DO. Uji Regresi
Linear
Sederhana
DD. Dari gambar DP. Uji ini untuk
scatterplot di atas, terlihat bahwa memprediksi sejauh mana besarnya
titik-titik menyebar secara acak pengaruh variabel tak bebasdengan
diatas dan dibawah angka 0 pada menggunakan variabel bebas, yang
sumbu Y, dan tidak membentuk mana variabel bebas tersebut telah
pola tertentu atau tidak teratur. Hal diketahui besarnya dari jawaban
ini mengindikasikan tidak terjadi responden. Berdasarkan penelitian
Heteroskedastisitas pada model dengan menggunakan SPSS maka
regresi sehingga model regresi didapatkan hasil sebagaimana tabel
layak dipakai. berikut :
DE. Uji Koefisien KorelasiProduct DQ.
Moment DR. Output
DF. SPSS untuk Uji
Regresi Linear
Sederhana
Model Summaryb
DS.
Adjusted Std. Error of
Model R R Square R Square the Estimate Coefficientsa
1 .964a .929 .928 1.449
Unstandardized Standardized
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi Coefficients Coefficients
b. Dependent Variable: Motivasi Kerja Model B Std. Error Beta t
1 (Constant) .146 1.664 .08
DG. Dari hasil Budaya Organisasi 1.193 .047 .964 25.59
perhitungan diatas didapat nilai a. Dependent Variable: Motivasi Kerja
167