Anda di halaman 1dari 25

PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN

REPRODUKSI REMAJA

Disusun oleh :
Nama : Decha Novalia
Kelas : X.4 / FASE E4
Kelompok : 3

SMA NEGERI 2 KAYU AGUNG


JL. LETJEN HM. YUSUF SINGADEKANE, JUA - JUA, Kec. Kota Kayu
Agung, Kab. Ogan Komering Ilir Prov. Sumatera Selatan
HALAMAN PENGESAHAN
Judul :
PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA

Disusun oleh :
Nama : Decha Novalia
Kelas : X.4 / FASE E4

Guru Pembimbing :
Nama : Rinii Afrida S.Pd

Mengetahui
Guru Pembimbing Kepala Sekolah

Rinii Afrida S.Pd Drs. ARMINADI, M.M


NIP.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Dampak Perundungan
bagi Remaja SMAN 2 Kayuagung”. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai
tugas kelompok mata pelajaran Projek.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam
menyelesaikan karya tulis ini, yaitu :

1. Allah SWT yang selalu memberikan kesempatan, kemudahan, serta


kelancaran untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Alhamdulillah KTI selesai sesuai dengan harapan.
2. Drs. ARMINADI, M.M sebagai Kepala Sekolah SMAN 2 kayu
agung.
3. Rinii afrida, sebagai guru Pengajar
4. Orang tua yang selalu mendukung kami.
5. Semua teman dan sahabat sejawat, serta pihak lain yang tidak
mungkin kami sebutkan satu-persatu atas bantuannya secara langsung
maupun tidak langsung sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini bahwa


terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kami ucapkan
permintaan maaf atas segala kekurangan yang ada, dan kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang dapat menambah kesempurnaan KTI ini.
Diharapkan dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini, akan bermanfaat
nantinya bagi semua pihak umum maupun sebagai referensi bacaan bagi yang
ingin mendalami dampak perundungan bagi remahja.

Buluh cawang, 14 September 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................iv
KATA PENGATAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................................vii
ABSTRAK......................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................4
2.1 Pengertian Alat Reproduksi.............................................................................4
2.2 Jenis-jenis Alat Reprodukasi............................................................................5
2.3 Jenis Penyakit yang terjadi pada alat Reproduksi serta penyebabnya.......10
2.4 penyakit pada sistem reproduksi pria...........................................................11
BAB III TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................13
3.1 Jenis Penelitian...............................................................................................13
3.2 Sumber Data..................................................................................................13
3.3 Lokasi Penelitian.............................................................................................13
3.4 Metode Pengumpulan Data............................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................................14
4.1 Pembahasan....................................................................................................14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................18
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................18
5.2 Saran................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................19

vi
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Alat reproduksi wanita...............................................................................4

GAMBAR 2.2 Alat reproduksi wanita bagian dalam.........................................................5

GAMBAR 2.3 Alat reproduksi pria bagian luar.................................................................7


GAMBAR 4.1 Wawancara kepada Narasumber di desa Buluh Cawang...........................17

vii
ABSTRAK

PENTING NYA MENJAGA KESEHATAN


REPRODUKSI REMAJA

Oleh :

Decha Novalia

Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting terutama bagi para
remaja . Karena pada masa remaja adalah waktu terbaik untuk membangun
kebiasaan baik terutama dalam menjaga kebersihan yang menjadi aset sangat
penting dalam jangka panjang khususnya remaja putri. Pengetahuan masalah
reproduksi tidak hanya wajib bagi remaja putri saja tetapi juga bagi remaja laki-
laki juga harus mengetahui dan mengerti cara hidup dengan reproduksi yang sehat
agar tidak terjerumus ke pergaulan yang salah yang merugikan bagi remaja.Kata
kunci : Reproduksi, kesehatan, remaja

viii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan dimana organ reproduksi terbebas
dari penyakit atau gangguan selama proses reproduksi, ketika proses reproduksi tercapai
dalam situasi kesehatan fisik, mental, dan sosial yang sempurna (Kemenkes RI, 2015).
Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi
sejahtera jasmani, rohani, sosial, ekonomi, tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan
namun dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya
serta prosesnya. Menurut Ford Foundation (1991, dalam Darwin M, 2018) menyatakan
isu status wanita, hak reproduksi wanita, etika, dan hukum sangat mewarnai
pengembangan strategi kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hal
penting bagi setiap orang, pria ataupun wanita, namun wanita mempunyai organ yang
lebih sensitif terhadap suatu penyakit, bahkan keadaan penyakit lebih banyak
dihubungkan dengan fungsi dan kemampuan reproduksinya. Dalam konferensi yang
diadakan di Kairo Mesir pada tahun 1994 tentang kependudukan dan pembangunan/ICPD
(International Conference on Population and Development) diikuti oleh 180 negara
menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan
penurunan fertilitas/keluarga berencana menjadi pendekatan terfokus pada kesehatan
reproduksi serta hak reproduksi (widyastuti et al, 2009). Perilaku pemeliharaan
kebersihan organ genitalia eksternal dapat meningkatkan derajat kesehatan seorang
perempuan. Cara menjaga kebersihan organ genitalia yang benar dan dilakukan secara
terus-menerus akan bermanfaat dalam menjaga saluran reproduksi yang sehat dan
terhindar dari berbagai macam penyakit kelamin seperti kanker seviks, keputihan, iritasi
kulit genital, alergi, peradangan atau infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi
tersebut dapat berupa bakteri, jamur, virus dan parasit (Depkes, 2010). Oleh karena itu
sangat penting untuk menjaga kebersihan vagina agar mencegah kuman-kuman tersebut
masuk kedalam alat kelamin, yang pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit. Menurut
Ragabtolba et al. (2018) peradangan genital eksterna yang disertai oleh erythema
(vulvitis) adalah tanda yang paling signifikan dari iritasi atau alergen. Mengidentifikasi
penyebab utama atau faktor risiko membantu untuk mencapai pengobatan yang lebih
baik. Menurut perkiraan World Health Organization (WHO) (2001), masalah kesehatan
reproduksi mewakili sekitar 18% dari total beban global penyakit. Menurut Institute of
Development Studies Kolkata (IDSK) (2011, dalam Ragabtolba et al., 2018), terhitung
32% dari masalah kesehatan reproduksi antara perempuan pada kelompok masa subur di
seluruh dunia. Menjaga organ reproduksi pada wanita sangatlah penting dalam upaya
kesehatan reproduksi, apabila kebersihan organ reproduksi diabaikan maka dapat
menimbulkan gangguan dan keluhan serta menimbulkan terjadinya insfeksi saluran
reproduksi (Galuh, 2014). Masalah kesehatan reproduksi wanita tidak hanya
permasalahan menstruasi saja, tetapi ada beberapa permasalahan kewanitaan lain yang
juga menjadi momok tersendiri bagi kaum hawa, mulai dari keputihan, bau tak sedap,
peradangan vagina, hingga peradangan pada kandung kemih (Widyasari, 2016). Sering
kali keadaan tersebut dapat mengganggu hingga menyebabkan ketidaknyamanan dalam
aktifitas sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian alat reproduksi ?
2. Apa saja alat alat yang di sebut sebagai alat reproduksi yang terdapat pada laki laki
maupun perempuan ?
3. Apa saja jenis penyakit yang terjadi pada alat reproduksi dan di sertai apa penyebab
penyakit tersebut ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berikut beberapa tujuan dari penelitian :

1. Untuk memberitahukan kepada seluruh kalangan masyarakat tak hanya siswa


bagaimana proses alat reproduksi sendiri
2. Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa mengenai alatreproduksi
3. Untuk memberitahukan kepada seluruh kalangan agar bahaya atau efek dari
penyakit reproduksi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat dari penelitian,yakni :

Agar para pembaca dapat mengetahui apa saja jenis jenis dari alat reproduksi baik
laki laki maupun wanita
1. Agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana cara alat reproduksi melakukan
proses produksi.
2. Agar para pembaca memahami lebih lanjut mengenai alat reproduki
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Alat reproduksi

Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme
yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-hidup seperti
cairan, hormon, dan feromon juga merupakan aksesoris penting untuk sistem reproduksi.
[1]
Tidak seperti kebanyakan sistem organ, jenis kelamin dari spesies yang telah
terdiferensiasi sering memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan ini memungkinkan
untuk kombinasi materi genetik antara dua individu, yang memungkinkan untuk
kemungkinan kebugaran genetik yang lebih besar dari keturunannya.[2] Sistem
reproduksi yang melibatkan organ-organ reproduksi pada makhluk hidup digunakan
untuk berkembang biak atau melakukan reproduksi, dengan tujuan untuk melestarikan
jenisnya agar tidak punah.[3]

Terdapat dua modus utama reproduksi hewan, yaitu reproduksi aseksual dan
seksual. Reproduksi aseksual adalah penciptaan individu baru yang semua gennya
berasal dari satu induk tanpa peleburan sel telur dan sperma. Reproduksi seksual
adalah penciptaan keturunan melalui peleburan gamet haploid untuk membentuk zigot
yang diploid.[4] Sel-sel yang terspesialisasi, yakni gamet, bersatu dalam penyatuan
seksual dan menghasilkan zigot. Pada tumbuh-tumbuhan dan hewan tingkat tinggi,
gamet-gametnya telah mencapai spesialisasi berderajat tinggi menjadi sperma yang
motil dan sel telur yang biasanya pasif dan memiliki cadanganmakanan.[5]

Mekanisme fertilisasi memainkan peranan penting dalam reproduksi seksual.


Beberapa spesies melakukan fertilisasi eksternal, dan spesies lain melakukan fertilisasi
internal. Fertilisasi internal memerlukan perilaku kooperatif, yang mengarah ke
kopulasi. Fertilisasi internal juga memerlukan sistem reproduksi yang canggih,
termasuk organ kopulasi yang mengirimkan sperma dan reseptakel atau penyangga
untuk penyimpanan dan pengangkutannya menuju telur yang matang. Karena
fertilisasi eksternal memerlukan suatu lingkungan di mana sebuah telur dapat
berkembang tanpa kekeringan atau cekaman panas, maka fertilisasi jenis ini terjadi
hampir secara eksklusif di habitat yang lembap.[4]
1.2 Jenis jenis alat reproduksi

1. Alat Reproduksi Wanita

Gambar 2.1 Alat reproduksi wanita


Berikut adalah bagian-bagian dari alat reproduksi wanita di bagian luar.

1. Labia majora

Anda juga bisa menyebut salah satu organ reproduksi wanita ini sebagai bibir besar
karena fungsinya melindungi organ luar lainnya.
Pada masa puber, area kulit di labia majora akan tumbuh bulu atau rambut yang juga
mengandung kelenjar penghasil minyak.
2. Labia minora

Labia minora atau bibir kecil merupakan alat reproduksi wanita yang
mempunyai berbagai ukuran.
Letaknya tepat di dalam labia majora, mengelilingi bukaan ke vagina dan uretra
(saluran pembawa urine). Kulitnya sangat halus, mudah teriritasi, dan bengkak.
3. Kelenjar Bartholin

Kelenjar ini berada di setiap sisi sebelah lubang vagina dan bisa mengeluarkan
sekresi cairan (lendir) untuk melumasi area miss V.

4. Klitoris

Organ reproduksi wanita yang satu ini merupakan tonjolan kecil dan sensitif. Klitoris
ditutupi oleh lipatan kulit disebut sebagai preputium, mirip dengan kulup di ujung penis.
Perlu diketahui pula bahwa klitoris sensitif terhadap rangsangan dan menjadi area
ereksi. Oleh karena itu, klitoris kerap menjadi salah satu titik rangsang wanita saat
berhubungan intim.
GAMBAR 2.2 Alat reproduksi wanita bagian dalam

Setelah membahas bagian luar, sekarang Anda perlu tahu apa saja organ reproduksi
wanita bagian dalam.

1. Vagina

Vagina adalah saluran yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim) dengan
bagian luar tubuh. Letaknya di dalam tubuh, belakang kandung kemih, lebih rendah dari
rahim. Fungsi vagina sebagai alat reproduksi wanita adalah menjadi jalan keluar darah
saat menstruasi, jalan lahir bayi, serta jalan masuk sperma menuju rahim.

2. Ovarium

Ovarium, atau indung telur, berada di sisi kanan dan kiri rongga panggul yang
bersebelahan dengan bagian rahim atas. Alat atau organ reproduksi wanita yang satu ini
bertanggung jawab untuk memproduksi hormon seperti estrogen, progesteron dan ovum
atau yang biasa disebut sel telur.

3. Tuba falopi

Tuba falopi atau oviduk memiliki bentuk seperti saluran bercorong yang masing-
masing membentang dari ujung kanan dan kiri pada rahim atas ke ujung ovarium. Organ
reproduksi yang satu ini mempunyai fungsi untuk mengangkut ovum dan membawanya
ke dalam infundibulum (bagian ujung tuba falopi) menuju rahim. Pembuahan sel telur
dengan sperma juga terjadi di tuba falopi. Kemudian, telur yang sudah dibuahi pindah dan
ditanamkan pada lapisan rahim.

4. Rahim (uterus) Rahim (uterus) adalah organ reproduksi wanita yang berongga dan
bentuknya seperti buah pir. Ini merupakan rumah bagi janin yang sedang berkembang.
Ada dua bagian rahim, yaitu sebagai berikut.

• Serviks, merupakan leher rahim yang berada di bagian bawah dan menjadi jalan
menuju vagina serta tubuh utama rahim yaitu korpus.

• Korpus, area fleksibel karena bisa mengembang sesuai perkembangan bayi. Ini juga
merupakan saluran untuk darah menstruasi dan sperma. Selain itu, rahim menyokong
embrio selama tahap perkembangan awal. Otot-otot dinding rahim berkontraksi
persalinan normal untuk mendorong janin melewati jalan lahir.

5. Leher rahim (serviks) Leher rahim atau serviks adalah organ berbentuk silinder atau
tabung yang menghubungkan vagina dengan rahim.Serviks terdiri dari dua bagian, yaitu
ektoserviks (dinding luar leher rahim) dan endoserviks (bagian dalam leher
rahim).Serviks memproduksi lendir yang akan berubah selama siklus menstruasi.
Perubahan tekstur lendir serviks bertujuan untuk mencegah atau membantu terjadinya
kehamilan.

2. Alat Reproduksi Pada Laki-laki Alat Reproduksi bagian luar


GAMBAR 2.3 Alat Reproduksi bagian luar

Berikut organ reproduksi bagian luar:

1. Penis

Merupakan organ seks pria yang digunakan dalam aktivitas seksual. Penis salah satu
organ yang mengalami perubahan seiring pertumbuhan masa puber pria. Organ penis
terbagi menjadi tiga bagian utama yakni: Kepala penis: Pada awalnya bagian ini tertutupi
oleh lapisan kulit.Batang penis: Batang penis berfungsi untuk melakukan penetrasi ke
dalam vagina. Selain itu berperan sebagai saluran sperma dan urine Buah Zakar: Posisi
buah zakar berada tepat di ujung bawah batang penis. Buah zakar berfungsi
memproduksi sperma dan hormon testosteron. Lubang di ujung kepala penis: Saluran
keluarnya air kemih dan sperma. Pada bagian ini juga terdapat banyak saraf sensitif.

2. Skrotum

Skrotum merupakan organ reproduksi yang berbentuk seperti kantong. Organ ini terletak
di belakang atau pangkal penis. Skrotum juga merupakan tempat berdiamnya testikel
atau buah zakar. Skrotum dikelilingi banyak saraf yang berguna dalam mengatur suhu
testis. Suhu yang tepat sangat diperlukan testis untuk memproduksi sperma

3. Testis

Testis adalah organ vital dari sistem reproduksi pria. Organ ini berada di dalam skrotum
dan berperan sebagai tempat produksi bagi sperma dan testosteron. Secara umum, pria
memiliki dua buah testis yang berada di kanan dan kiri dengan berbentuk oval

>Alat Reproduksi bagian dalam

1. Epididimis

Epididimis merupakan saluran panjang yang berada di belakang testis. Epididimis


berfungsi memasak atau mematangkan sperma setelah diproduksi agar bisa membuahi
sel telur.

2. Vas deferens

Vas deferens merupakan organ berupa saluran panjang yang berguna mengantarkan
sperma keluar saat ejakulasi terjadi. Vas deferens terletak di bagian belakang buah zakar.
3. Vesikula Seminalis

Vesikula seminalis terletak di bagian dasar kantung kemih. Vesikula seminalis berperan
memberikan tenaga bagi sperma untuk aktif bergerak.

4. Kelenjar Prostat:

Kelenjar prostat berfungsi memproduksi cairan yang mendorong sperma saat ejakulasi
akan terjadi. Kelenjar prostat juga menjaga agar sperma tetap sehat. 5. Uretra Uretra
memproduksi cairan untuk melumasi kantung kemih. Uretra juga berguna mengurangi
tingkat keasaman pada saluran kemih setelah urine keluar.

2.3 Jenis penyakit yang terjadi pada alat reproduksi serta penyebabnya

Beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah:

1. Endometriosis

Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar adalah
endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam
dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh.Jaringan tersebut dapat tumbuh di
ovarium, bagian belakang rahim, usus,atau bahkan di kandung kemih. Jaringan yang
salah tempat ini akan menyebabkan nyeri haid yang hebat, perdarahan menstruasi yang
deras, nyeri saat berhubungan seksual, serta sulit hamil.

2. Radang panggul

Penyakit kedua yang kerap terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah radang panggul.
Penyakit ini diakibatkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat masuk ke dalam
panggul melalui vagina atau leher rahim.Salah satu penyebab radang panggul yang paling
umum adalah penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Jika tidak diobati
dengan baik, penyakit ini bisa menyebabkan nyeri panggul jangka panjang, tersumbatnya
saluran telur, infertilitas, dan kehamilan ektopik .

3. PCOS

PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi kadar hormon
wanita. Wanita yang menderita penyakit ini akan menghasilkan hormon seks androgen
dalam jumlah yang lebih banyak. Akibatnya, penderita akan mengalami sulit hamil, serta
menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali.

4. Miom
Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor pada miom
terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini sering
menyerang wanita di usia produktif. Gejalanya dapat berupa perdarahan dari vagina di
luar masa haid, nyeri panggul, kram atau nyeri pada perut, nyeri punggung, sering merasa
ingin pipis, serta nyeri saat berhubungan seksual.

5. Kanker pada organ reproduksi wanita

Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah kanker ginekologi. Beberapa
jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker ovarium, dan
kanker vagina.

2.4 Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria

Pria juga memiliki sistem reproduksi yang berada di luar dan di dalam tubuh. Organ
reproduksi pria yang terletak di luar tubuh meliputi penis, skrotum (kantong zakar), dan
testis. Sedangkan organ reproduksi pria yang berada di dalam tubuh adalah epididimis,
saluran vas deferens, saluran kemih, vesikula seminalis (kantung air mani), kelenjar
prostat, dan kelenjar bulbourethral.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi pria:
1. Epididimitis Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni
saluran di dalam skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk
mengangkut serta menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis. Epididimitis dapat
menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani mengandung darah, nyeri saat
buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan kesuburan.

2. Orchitis Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria yang
cukup sering terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan
oleh infeksi bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu testis maupun
keduanya sekaligus. Sama seperti epididimitis, orchitis juga bisa menyebabkan buah
zakar bengkak dan nyeri. Bila tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan
kemandulan dan penurunan produksi hormon testosteron.

3. Gangguan prostat Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang
membungkus saluran kemih atau uretra. Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang
berfungsi untuk menyuburkan dan melindungi sperma. Gangguan pada prostat dapat
berupa peradangan prostat (prostatitis), pembesaran prostat (BPH), atau kanker prostat.

4. Hipogonadisme Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan


hormon testosteron yang cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan
penurunan libido, gangguan produksi sperma dan fungsi organ-organ reproduksi, serta
infertilitas.

5. Masalah pada penis Masalah pada penis tak jarang dikeluhkan oleh para pria. Beberapa
penyakit yang bisa menyerang organ reproduksi pria ini adalah disfungsi ereksi, kelainan
bentuk penis seperti hipospadia atau penis bengkok (penyakit Peyronie), dan kanker
penis. Selain beragam penyakit pada sistem reproduksi yang telah disebutkan di atas, pria
dan wanita juga bisa terkena penyakit menular seksual, seperti herpes genital,
HIV/AIDS, sifilis, dan gonorea. Penyakit ini ditularkan dari satu orang ke orang lain
melalui hubungan seksual. Penyakit pada sistem reproduksi, baik pada pria maupun
wanita, bisa menyebabkan kemandulan. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk selalu
menjaga kesehatan organ reproduksi dengan menjalani perilaku seks yang aman dan
melakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter untuk mendeteksi penyakit-penyakit
tertentu. Jika Anda mengalami gangguan atau keluhan pada sistem reproduksi, segeralah
berkonsultasi dengan dokter urologi untuk pria dan dokter kandungan untuk wanita, guna
mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui pendapat koresponden mengenai pengertian apa itu alat
reproduksi, apa saja alat alat reproduksi itu, dan apa saja penyakit penyakit dari alat
reproduksi.
3.2 Sumber Data
Sumber data dari pelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
- Data primer adalah keterangan langsung dari koresponden melalui wawancara .
- Data sekunder adalah data dari penelitian yang terdahulu dalam bentuk buku – buku maupun
karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian.
3.3 Lokasi penelitian
Dusun III Desa Buluh Cawang, Kecamatan Kayu agung, Kabupaten Ogan Komering
Ilir, Provinsi Sumatera Selatan
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini , saya mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara dan
dokumentasi, yang menggunakan buku, artikel jurnal maupun data lain yang diperoleh
melalui narasumber.
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
Dalam proses tumbuh kembang, masa remaja merupakan peralihan antara masa
kanak-kanak kemasa dewasa. Proses ini ditandai dengan pertumbuhan fisik dan
pematangan fungsi organ hormonal serta pengaruh lingkungan. Factor-faktor ini
berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja yang didefinisikan sebagai seuatu
keadaan kesehatan yang sempurna secara fisik, mental dan socialdan bukan semata-mata
terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan
system reproduksi.
Reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan
demi kelestarian hidup Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat jasmani, rohani dan
bukan hanya terlepas dari ketidak hadiran penyakit atau kecacatan semata, yang
berhubungan dengansistem, fungsi dan proses reproduksi.
Kesehatan reproduksi menurut Depkes (2004) adalah keadaan kesejahteraan fisik,
mental, dansosial yang utuh (tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan)
dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi serta prosesnya.
Iskandar (1995), menambahkan bahwa kesehatan reproduksi yaitu mencakup kondisi
dimana wanita dan pria dapat melakukan hubungan seks secara aman, dengan atau tanpa
tujuan terjadinya kehamilan, dan bila kehamilandiinginkan, wanita dimungkinkan
menjalankan kehamilan dengan aman, melahirkan anak yang sehatserta didalam kondisi
siap merawat anak yang dilahirkan. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatukondisi
sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
remaja.Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari
kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultur (BKKBN, 2001 ).
Hal yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yaitu pubertas
yang mempunyai arti awal masa remaja. Pada masa pubertas terjadi perubahan badan
iahyang menandaiadanya kemampuan untuk melanjutkan keturunan (reproduksi). Ada
uang menyebut pubertas sebaga isaat pematangan seksual. Perubahan ini disertai
perubahan mental dan akan mempengaruhi perilakumu.Perubahan yang terjadi pada
setiap orang itu berbeda-beda, karena setiap orang memiliki perbedaan saat kematangan
sekseual. Biasanya perempan mengalami pubertas lebih awal pada usia11-12 tahun,
sedangkan laki-laki pada usia 13-15 tahun.
Dari hasil wawancara di jelaskan Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang

sangat penting terutama bagi para remaja Karena pada masa remaja adalah waktu terbaik

untuk membangun kebiasaan baik terutama dalam menjaga kebersihan yang menjadi aset

sangat penting dalam jangka panjang khususnya remaja putri

1. masalah kesehatan reproduksi yang kerap dialami remaja perempuan

Peradangan Vagina (Vulvovaginitis) Dari rasa gatal terbakar disekitar vagina hingga
keputihan, adalah beberapa gejala yang dapat muncul saat terjadi peradangan pada
vagina. Hal ini sering disebabkan oleh kurang higienisnya organ vital perempuan ini,
meskipun bisa juga disebabkan oleh infeksi bakteri ataupun jamur. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menjaga kebersihan vagina adalah menjaganya agar tidak terlalu
lembab dengan cara menghindari penggunaan produk pantyliner bila tidak diperlukan,
rutin mengganti celana dalam saat lembab, mengganti pembalut setiap 4-6 jam sekali,
serta membilas daerah kewanitaan dengan cara yang benar setelah buang air, yaitu dari
depan ke belakang (ke arah lubang dubur). Gangguan Menstruasi Perubahan fisik yang
paling mendasar pada masa puber bagi seorang remaja perempuan salah satunya adalah
menstruasi, dimana terjadi peluruhan dinding rahim dan juga sel telur karena tidak
terjadinya pembuahan oleh sel sperma. Seorang remaja perempuan perlu mengetahui
siklus menstruasi mereka karena perubahan pada siklus menstruasi bisa menjadi pertanda
awal dari penyakit pada organ reproduksi wanita. Masalah atau gangguan menstruasi
yang perlu diketahui dan sering menjadi keluhan mencakup dysmenorrhea (rasa sakit saat
menstruasi), menorrhagia (volume darah yang banyak saat menstruasi), amenorrhea
(menstruasi yang tiba-tiba berhenti bukan karena kehamilan dan tanpa alasan jelas atau
belum mengalami menstruasi diatas umur 16 tahun) dan oligomenorrhea (siklus
menstruasi yang tidak teratur). Perdarahan Uterus Abnormal (PUA) Perdarahan Uterus
Abnormal (PUA) adalah saat terjadi perubahan baik pada pola ataupun volume darah
menstruasi dan kondisi ini cukup sering terjadi karena sekitar 75% remaja perempuan ada
awal-awal usia remaja mengalami PUA. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal seperti
dari segi hormonal, kelainan pada darah (contohnya gangguan pembekuan darah),
ataupun cedera/trauma pada organ kewanitaan seperti terbentur, penggunaan sepeda, dan
lain-lain. Jika remaja perempuan mengeluhkan salah satu dari gejala di atas, ada baiknya
segera ajak mereka berkonsultasi ke dokter terkait agar mendapatkan penanganan yang
tepat sebelum terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.

2. masalah kesehatan reproduksi yang kerap dialami remaja pria

1. Sifilis. Sifilis menular dalam beberapa tahap. Yang paling ringan adalah sifilis
primer dengan gejala luka pada penis, mulut, dan dubur, namun tanpa rasa sakit. Jika
tidak segera diobati, sifilis dapat berkembang hingga menyebabkan kerusakan organ
tubuh lain seperti otak dan jantung.

2. Gonorea. Penyakit ini disebut juga kencing nanah. Gejalanya adalah munculnya
cairan kental/nanah dari penis, rasa panas saat berkemih, dan sering buang air kecil.

3. Klamidia. Klamidia umumnya tidak menimbulkan gejala, namun setelah 1-3


minggu pasca terinfeksi dapat keluar nanah dari penis, bengkak pada buah zakar, luka di
penis yang disertai rasa gatal dan terbakar. Penyakit ini dapat pula menginfeksi dubur,
tenggorokan dan mata.

4. Herpes genitalis. Gejala dari herpes genitalis adalah munculnya bintil-bintil kecil
berisi cairan yang menggerombol di sekitar penis dan menimbulkan rasa nyeri. Meskipun
dapat disembuhkan, herpes dapat kembali lagi kala ketahanan tubuh seseorang sedang
lemah.

5. Trikomoniasis. Mirip dengan klamidia, penyakit ini tidak langsung menunjukkan


gejala. Setelah 5-28 hari, gejala muncul dalam bentuk keluarnya cairan putih, sakit dan
bengkak di ujung penis, nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi.

3. Kemudian mengenai kehamilan usia muda

Kehamilan pada usia muda atau remaja antara lain berisiko kelahiran prematur, berat
badan bayi lahir rendah (BBLR), perdarahan persalinan, yang dapat meningkatkan
kematian ibu dan bayi. Kehamilan pada remaja juga terkait dengan kehamilan tidak
dikehendaki dan aborsi tidak aman
GAMBAR 4.1 Wawancara kepada narasumber Di desa buluh cawang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sistem reproduksi atau sistem genital merupakan
sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual.
Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi. Mengetahui penyakit
HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi
kesehatan organ reproduksi. Mengetahui.Penyakit yang dapat menyerah pria seperti
Disfungsi ereksi, Hipospadia, Kriptorkismus, Varikokel. Hiperplasia prostat jinak,
Hidrokel dan untuk penyakit reproduksi wanita adalah Endometriosis, Cystitis, Mioma
uteri, Kanker serviks, dan HIV/AIDS
5.2 Saran
Dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pengetahuan para remaja tentang kesehatan
reproduksinya membutuhkan peran serta dari berbagai pihak. Setiap sekolah hendaknya
memperhatikan tingkat pengetahuan setiap siswa didiknya dengan memberikan informasi
yang jelas dan akurat. Sikap dan perilaku setiap siswa dapat dibina dengan penyuluhan
dan program-program yang dapat menghindarkan siswa dari perilaku seksual yang
berbahaya.
Berikut saran yang dapat diberikan penulis :
1. Bagi para pengajar : Diharapkan para pengajar memahami secara tepat tentang
kesehatan reproduksi. Diharapkan para pengajar dapat memberikan informasi secara tepat
dan akurat tentang kesehatan reproduksi kepada setiap siswa didiknya.
2. Bagi siswa-siswi SMA 2 Kayu Agung : Diharapkan para siswa SMA dapat memahami
dengan benar tentang kesehatan reproduksi Diharapkan para siswa dapat menghindari
dari perilaku seksual yang berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/kesehatan-reproduksi-pria-dan-wanita-saling-
melengkapi
https://www.halodoc.com/artikel/ini-7-kebiasaan-yang-dilakukan-untuk-
kesehatan-reproduksi-wanita
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_reproduksi_manusia
http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1139-
pentingnya-menjaga-kesehatan-organ-reproduksi-terutama-bagi-kalangan-
remaja

Anda mungkin juga menyukai