MAKALAH
Oleh:
NPM. 21830035
SURABAYA
2023
MAKALAH
Makalah ini diajukan untuk memenuhi syarat ujian Stase Interna Hewan Kecil
Pendidikan Profesi Dokter Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan kegiatan praktek kerja lapangan
(PKL) stase Interna Hewan Kecil dan laporan PKL berupa makalah yang berjudul
“Manajemen Penanganan Kasus Feline Infectious Peritonitis (FIP) pada kucing Bella,
Giardiasis pada Kucing Jelly, dan Urolithiasis pada Kucing Abu di K and P Clinic
Surabaya”.
Penulisan makalah ini dapat selesai tidak lepas dari bantuan doa dan motivasi
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Prof. Dr. H. Widodo Ario
Kentjono, dr. Sp. THT-KL (K), FICS, yang telah menerima penulis
sebagai mahasiswa di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya, Dr. drh. Era Hari Mudji Restijono, M.Vet., yang telah
membantu kelancaran pendidikan penulis sebagai mahasiswa Pendidikan
Profesi Dokter Hewan (PPDH) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.
3. drh. Ady Kurnianto, M.Si., selaku dosen pembimbing utama, drh.
Maylendah Wibowo selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing,
mengarahkan dan memberikan dorongan semangat dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan.
4. drh. Palestin, M.Imun., dan pihak manajemen K and P Clinic yang telah
memfasilitasi penulis untuk melaksanakan PKL koasistensi interna hewan
kecil, seluruh dokter hewan dan paramedis K and P Clinic yang telah
membantu dalam pelaksanaan PKL.
5. Kedua orang tua, Bapak Frans Hamin dan Mama Mersiana Jenia serta
adik Felicia dan Raditia yang selalu memberikan doa, semangat dan
dukungan.
6. Teman kelompok koas istensi interna hewan kecil penulis yaitu, Amadius
Calvianus Djata, S.KH., Veridiana Elvi, S.KH., Matilda Andriani
Mendonca,S.KH., yang telah menemani dan saling memeberikan
ii
semangat.
7. Kepada semua pihak, penulis berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan
kesehatan, rahmat, serta kebahagiaan dunia maupun akhirat. Amin.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, baik berupa ilmu pengetahuan,
inspirasi dan motivasi bagi pembaca. Pembuatan makalah tentu masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 RumusanMasalah..............................................................................................2
.............................................................................................................................
1.3 Tujuan Kegiatan ...............................................................................................2
1.4 Manfaat Kegiatan..............................................................................................2
II. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................3
2.1 Kasus Feline Infectious Peritonitis (FIP) Tipe
Efusif pada Kucing Bella.................................................................................3
2.1.1 Feline Infectious Peritonitis (FIP)................................................................3
2.1.2 Hasil Pemeriksaan pada Kucing Bella.........................................................4
2.2....................................................... Kasus Giardisis pada Kucing Jelly
.....................................................................................................................9
.......................................................................................................................
2.2.1 Giardisis........................................................................................................9
2.2.2 Hasil Pemeriksaan pada Kucing Jelly..................................................................10
2.3.......................................................Kasus Urolitiasis Pada kucing Abu
...................................................................................................................14
2.3.1 Urolitiasis...................................................................................................14
2.3.2 Hasil Pemeriksaan pada Kucing Abu.........................................................15
DAFTAR GAMBAR
iv
1
I. PENDAHULUAN
merupakan penyakit viral umumnya fatal pada berbagai jenis kucing, disebabkan oleh
Feline corona virus (FCoV) dari genus Alphacoronavirus, famili Coronaviridae. Feline
(FCoV) yang dapat menyebabkan gangguan respirasi akut atau enteritis pada kucing.
Virus ini relatif tidak berbahaya, akan tetapi FECV dapat bermutasi menjadi virus ganas
agent penyakit, salah satunya adalah protozoa. Cara penularan dari protozoa adalah
tercemarnya makanan dan minuman kucing oleh stadium infektif (tropozoit, kista, atau
ookista). Khususnya kucing yang cara hidupnya liar, karena lingkungan tempat mencari
makan adalah tempat yang kotor (Al-Malki 2021). Giardiasis adalah suatu penyakit
gastrointestinal yang ditandai dengan diare akut atau kronik dan disebabkan oleh parasit
protozoa genus Giardia. Giardia lamblia (G. Lamblia) juga dikenal dengan nama
Giardia intestinalis atau Giardia duodenalis merupakan spesies yang Giardia yang
paling banyak ditemukan pada mamalia dan merupakan satu-satunya yang diketahui
Komposisi dan cara pemberian pakan yang kurang tepat dapat menyebabkan
ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh kucing tersebut. Pakan yang kurang tepat dapat
berpengaruh terhadap tingkat keasaman (pH) urin, volume urin, dan konsentrasi urin
merupakan kondisi terbentuknya kalkuli akibat terjadinya supersaturasi pada urin yang
terdiri dari satu atau beberapa jenis mineral yakni kalsium, oksalat, dan fosfat yang
dapat bergerak turun sepanjang ureter, vesika urinaria, dan uretra (Men dan Arjentinia,
2018).
kasus dilapangan yang akan dihadapi. Berdasarkan latar belakang tersebut, parktek kerja
Infectious Peritonitis (FIP), Giardiasis dan Urolithiasis pada kucing di Klinik Hewan K
1.2.2 Bagaimana manajemen penanganan kasus Giardiasis pada kucing Jelli di K and
P Clinic Surabaya?
Mengetahui dan menganalisis manajemen penanganan kasus FIP tipe efusif pada
kucing Bella, giardiasis pada kucing Jeli dan urolithiasis pada kucing Abu di K and P
Clinic Surabaya.
dan keterampilan mahasiswa sebagai calan Dokter hewan dalam menanganani kasus
II.1 Kasus Feline Infectious Peritonitis (FIP) Tipe Non Efusif pada Kucing Bella
coronavirus (FCoV) dan jenis corona virus yang sering menyerang kucing
bagian sel epitel usus dan dikeluarkan melalui feses serta air liur. FECV dapat
bertahan lama di lingkungan (± 6 minggu). Litter box atau debu yang terkontaminasi
sangat berperan dalam penyebaran virus ini. Kucing yang terinfeksi FECV tetap
terlihat sehat, tidak menunjukkan gejala sakit apapun. Namun dalam beberapa kasus,
kucing yang terinfeksi FECV akhirnya akan mengalami infeksi FIP karena FECV
Manifestasi FIP dibagi ke dalam 2 bentuk, yaitu tipe basah dan kering. Kedua
tipe memiliki gejala demam, anoreksia, kehilangan bobot badan, dan letargi. Tipe
basah dicirikan oleh adanya akumulasi cairan di dalam rongga abdomen, rongga
dada, atau keduanya. Kucing yang rongga dadanya terakumulasi cairan menyebabkan
sulit bernafas, sedangkan kucing dengan cairan dalam rongga abdomen menunjukkan
adanya pembesaran abdomen secara progresif. Penyakit tipe basah ini berjalan cepat
dan perut kucing akan membuncit karena penimbunan cairan di dalam dada dan perut
FIP tipe basah bentuk awal yang akut pada kucing yang sangat peka terhadap
darah diatasi oleh pembentukan jaringan fibrinous oleh trombosit yang dampak
darah. Adanya obstruksi pada pembuluh darah kapiler menyebabkan serum darah
merembes keluar menuju rongga tubuh seperti rongga abdomen. Akumulasi cairan
menumpuk relatif sedikit dan gejala yang muncul tergantung organ yang terinfeksi
virus. Sekitar setengah dari kasus bentuk kering, menunjukkan gejala radang mata
atau gangguan syaraf seperti lumpuh, cara berjalan yang tidak stabil dan kejang-
Signalement
Kucing persia bernama Bella dengan jenis kelamin betina, berusia 21 bulan
Anamnesa
5
Kucing Bela datang ke K and P Clinic dengan keluhan ada pilek yang
sudah lama namun belum sembuh, makan minum disuap, belum ada urinasi,
defikasi, sering muntah, sesekali bersin, nafas grok-grok, sudah divaksin dan
bulu rontok.
Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan fisik yaitu badan lemas, mukosa pink kepucatan suhu
tubuh meningkat yakni 39,3C dan berat badan 2,31 Kg, turgor normal, mata
Pemeriksaan Laboratorium
atau Complete Blood Count (CBC). Berikut hasil pemeriksaan darah lengkap
kucing Bella.
Reverance
Test Result Unit Keterangan
interval
HTC 36,40 % 24,00-55,00 Normal
HGB 11,10 g/dl 8,00-15,00 Normal
MCHC 30,80 g/dl 30,00-36,90 Normal
WBC 28,80 k/ul 5,00-18,90 Tinggi
(Leukositosis)
GRANS 22,20 1O g/L 2,50-12,50 Tinggi
(Granulositosis)
GRANS 77,00 % Normal
L/M 6,60 1O g/L 1,50-7,80 Normal
L/M 23,00 % Normal
PTL 516,00 1O g/L 175,00-500,00 Tinggi
(trombositosis)
eritrosit, leukosit, dan kimia darah. Eritrosit memiliki peran utama sebagai
pembawa oksigen ke jaringan. Leukosit terdiri dari beberapa jenis benda darah
fisik meningkat, trigger rasa takut) nekrosis jaringan dan organ, hemolysis
Pemeriksaan Penunjang
menunjang dan penentuan langkah terapi, pada kasus ini pemeriksaan penunjang
menggunakan alat rapid tes antibodi Feline Infectious Peritonitis Virus (FIPV)
dari PetX
7
Hasil pemeriksaan kucing Bela menunjukkan hasil (+) FIP dimana pada
hasil tersebut menunjukkan adanya garis tebal pada titik “T” (yang ditandai
dengan panah biru) dan hasil pembacaan menunjukkan bahwa kucing Dede
positif FIP dengan tipe kering dilihat dari gejala klinis kucing Bella yang tampak
Mei 2023. Penanganan awal berupa terapi cairan infus NS (Normal Salin) 0.9%,
Sodium Chloride, rapid tes FIP, dan pemeriksaan darah. Terapi berupa obat racik
q24h (PO).
sehari.
- Racik pelegah nafas salbutamol (all size)= dosis 0,1 mg/kg bb 2-3x
Kucing bela pada kasus FIP ini memiliki gejala tidak makan dan sering
muntah maka dilakukan tindakan medis dengan cara terapi cairan. Terapi cairan
dan mendapat perhatian yang serius terutama pada pasien anjing dan
kucing yang telah lama tidak mau makan dan minum (Lynn dan lym 2021).
dan Heptasan) dimana kucing bela memiliki nafas grok grok saat di bawa ke
detak jantung meningkat, dan efek metabolik (seperti penurunan derajat kalium
plasma) dan juga mempunyai efek anti inflamasi. Salbutamol melalui efek
relaksasi otot polos saluran napas dan meningkatkan aliran udara. Efek
pengobatan dimulai dalam waktu sekitar 10 -15 menit dan efek puncak biasanya
batuk, mengi, sesak dada,dan sesak napas (Akib dkk., 2021). Heptasan
Channa blister merupakan extrak dari ikan gabus Salah satu kandungan
yang ada di ikan gabus adalah albumin, yang merupakan protein globular yang
sering diaplikasikan secara klinis untuk perbaikan gizi dan penyembuhan luka
volume darah dalam tubuh dan sebagai sarana pengangkut dan transportasi.
mengalami keluhan seperti pilek yang sudah berlangsung lama maka terapi yang
waktu paruh eliminasi yang lebih lama, penetrasi jaringan yang lebih baik,
kemanjuran terapeutik yang lebih tinggi, dan profil efek samping yang lebih
rentan pada, anjing, kucing, babi, unggas, dan kalkun telah disetujui oleh
10
infeksi bakteri seperti pneumonia, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi
ini belum ada data ilmiah yang mendukung penggunaan doksisiklin untuk
menghambat replikasi beberapa virus lain baikin vitro Dan in vivo. Mekanisme
yang tepat dari sifat antivirus doksisiklin tidak dipahami dengan baik, tetapi
2021).
sel inang untuk membentuk nukleosida trifosfat yang aktif secara farmakologis
aktif (Warren TK, et al, 2020). Kondisi ini dapat mencegah replikasi beberapa
virus corona di sel epitel paru. Obat analog nukleosida ini dapat menghambat
trifosfat (ATP) yang biasa. Analog nukleosida dimasukkan ke dalam untai RNA
11
(Warren TK, et al, 2020; Tchesnokov EP, et al, 2020). Saat enzim
menggabungkan satu, dua, atau tiga nukleotida lagi, maka analog nukleotida
yang tergabung bergerak mundur sehingga obat memblokir enzim saat mencapai
posisi ketiga jauh dari situs aktif enzim. Ini akan menabrak serin (Ser) yang
dilestarikan di situs aktif enzim dan menghambat enzim bergerak satu langkah
II.2.1 Giardisis
Giardia lamblia adalah protozoa yang memiliki flagella dan berinti dua
yang ditemukan oleh Van Leeuwenhock pada tahun 1681 tidak lama setelah
strain G. lamblia yang berbeda dalam hal antigen, tetapi pengaruh variabilitas
antigen ini terhadap penyakit manusia belum diketahui. Giardia lamblia dapat
dan memiliki dua fase dalam siklus hidupnya, yaitu fase kista dan fase
12
tropozoit. Habitat dari protozoa ini adalah pada usus halus dan saluran
empedu. Manusia atau kucing dapat menderita Giardiasis karena memakan kista
infektif yang mengkontaminasi makanan dan air minum. Giardiasis pada kucing
tidak mempunyai gejala yang patognomonis, namun sering kali infeksi parasit
Kingdom : Protista
Subkingdom : Protozoa
Filum : Sarcomastigophora
Subfilum : Mastigophora
Kelas : Zoomastigophora
Ordo : Diplomonadida
Famili : Haxamitidae
Genus : Giardia
Spesies : lamblia
13
a. Trofozoit
Bentuk trofozoit G. lamblia seperti buah pir dan konveks pada bagian
dorsal dengan organel spiral, batil isap pada bagian ventral yang digunakan
10 – 21 µm dan lebar 5 -15 µm dengan dua nukleus simetris dan empat pasang
flagella.
b. Kista
10 µm, mengandung empat nukleus dan sisa-sisa organel. Kista G. lamblia dapat
hidup 2 – 3 bulan di air dingin dan umumnya resisten terhadap iodin dan klorin.
Signalement
Kucing persia bernama Jelly dengan jenis kelamin betina, berusia 1 bulan,
Anamnesa
Kucing Jelly datang ke K and P klinik dengan keluhan kondisi kucing yang
lemas, sering diare dan muntah serta perut yang nampak membesar.
Pemeriksaan Fisik
Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan tampak kucing Jelly dengan
kondisi lemas, mukosa pucat, perut Nampak membesar, suhu tubuh 30C, warna
urin normal, tidak ada batuk dan leleran, mukosa pink pucat, turgor cepat, dehidrasi
ringan.
Pemeriksaan penunjang
menunjang dan penentuan langkah terapi, pada kasus ini pemeriksaan penunjang
hasil tersebut menunjukkan adanya garis pada titik “T” (yang ditandai dengan
panah biru) dan hasil pembacaan menunjukkan bahwa kucing Jelly positif GIA.
Kucing jelly di rawat inap di klinik KandP terhitung mulai tanggal 32 mei
2023. Penanganan awal yang dilakukan yakni pemberian terapi cairan NS (Normal
15
diberikan terapi berupa Advocate immuns, Biomc4, channa, Clavamox, serta anti
diare (Imodium loperamide). Berikut perhitungan dosis untuk terapi kucing Jelly:
Pada awal dating ke K and P klinik keluhan Kucing Jelly yakni sering muntah
dan dalam sehari kucing jelly ini muntah sampai 3x, maka dilakukan tindakan
medis dengan cara terapi cairan. Terapi cairan merupakan tindakan pengobatan
esensial untuk pasien dalam kondisi kritis atau memerlukan perawatan intensif.
Terapi cairan harus menjadi pilihan dan mendapat perhatian yang serius terutama
pada pasien anjing dan kucing yang telah lama tidak mau makan dan minum
(Lynn dan lym 2021). Tindakan infus melalui intravena menggunakan NS 0.9%
Sodium Chloride dengan kandungan natrium chloride yang dapat mengganti cairan
plasma isotonic dalam tubuh serta merestorasi cairan tubuh yang hilang.
melawan bakteri jahat yang ada di dalam usus dan mencegah terjadinya peradangan
kecernaan terhadap bahan pakan berserat tinggi. Kandungan bakteri BioMC4 yaitu
Bacillus sp., Enterobacter sp., Cellulomonas sp. dan Actinomyces sp. Bakteri
16
bakteri aerob dan anaerob. Bakteri selulolitik kelompok aerob meliputi bakteri
Channa blister merupakan extrak dari ikan gabus Salah satu kandungan yang
ada di ikan gabus adalah albumin, yang merupakan protein globular yang sering
diaplikasikan secara klinis untuk perbaikan gizi dan penyembuhan luka paska
keberadaan air dalam plasma darah sehingga dapat mempertahankan volume darah
dalam tubuh dan sebagai sarana pengangkut dan transportasi. Albumin juga
Beta-laktamase adalah suatu enzim yang diproduksi oleh beberapa bakteri dimana
Cincin beta-lactam yang terikat pada penisilin binding protein akan menghentikan
proses sintesis dinding sel. Proses sintesis dinding sel yang terhenti akan
menyebabkan kematian sel. Hal ini terjadi karena ketidak seimbangan osmotik
yang disebabkan dari kegagalan sintesis (Biutifasari 2018). Obat ini bekerja sebagai
17
antibakterial dengan cara menghambat pembentukan dinding sel dari bakteri yang
amoxicillin. Beberapa contoh bakteri yang dapat diatasi dengan obat ini adalah
Sesuai dengan gejala kucing Jelly dimana terdapat diare maka perlu
adalah opoid yang sangat tepat untuk gangguan pada usus, karena tidak memiliki
efek yang menuju langsung ke otak dan tidak memiliki ketergantungan. Opioid
adalah salah satu jenis golongan obat anti nyeri yang dapat berikatan secara spesifik
dengan reseptor opioid di tubuh manusia. Mekanisme kerja obat ini sendiri adalah
longitudinal usus. Obat ini sangat efektif untuk pengobatan diare kronik (Alkel
2018).
Endoparasit yang memiliki kandungan selenium, zin, omega-3, EPA 5,85 mg, Beta
glucam 150 mg, Calcidiol (vitamin B3) 10mg. Selenium merupakan salah satu trace
selenium berikatan dengan protein dan disebut dengan selenoprotein dan berperan
penting terutama dalam proses fisiologis dan metabolisme ternak. Zn juga berfungsi
di dalam sintesis beberapa hormon seperti insulin dan glukagon, serta berperan
penting dalam menjaga aktivitas sel imun, termasuk neutrofil, monosit, makrofag,
sel natural killer (NK), serta sel T dan sel B (Widhyari 2012).
supersaturasi pada urin yang terdiri dari satu atau beberapa jenis mineral yakni
kalsium, oksalat, dan fosfat yang dapat bergerak turun sepanjang ureter, vesika
urinaria, dan uretra (Men dan Arjentinia, 2018). Urolithiasis lebih sering terjadi
pada kucing jantan dibandingkan dengan kucing betina dan hewan yang terserang
umumnya berumur antara 1-7 tahun. Masalah kesehatan ini mengganggu VU dan
uretra kucing. Gangguan pada uretra disebabkan oleh struktur uretra kucing jantan
yang berbentuk seperti tabung, memiliki bagian yang menyempit sehingga sering
Kristal urin yang paling sering ditemukan yaitu kalsium oksalat dengan
persentase kejadian 46,3% dan magnesium amonium fosfat 42,4%. Partikel yang
yang terbentuk dapat dibedakan atas empat berdasarkan jenis mineralnya, yaitu urat
(urat amonium, urat sodium, dan asam urat), sistin, fosfat amonium magnesium
(struvit), dan kalsium (kalsium oksalat dan kalsium fosfat). Kondisi terjadinya
hematuria dapat disebabkan karena adanya perlukaan dan infeksi pada mukosa
bervariasi tergantung dari besarnya, jumlah dan lokasi kalkuli. Urolitiasis pada
19
umumnya diikuti hematuria, disuria, serta stanguria (Mihard dkk., 2019). Sesuai
urinasi, sering menjilat area genital, merejan saat buang air kecil,
sertakeluarnya darah pada urin. Ada tiga teori yang menjelaskan terbentuknya urolit
pada saluran urinari yaitu endapan kritalisasi, pembentukan inti matriks, dan
kalkuli. Pembentukan inti matriks (komponen organik non kristal dari kalkuli
seperti albumin dan globulin) yaitu substansi abnormal dari urin menjadi penyebab
pada saluran kemih dapat disebabkan oleh 3 faktor, yaitu konsentrasi kristaloid
yang tinggi dalam urin, lesi pada dinding saluran urinarius atau perubahan
fisikokimia dalam urin hingga terbentuknya kristal, dan stastis air kemih.
Pembentukan batu dapat terjadi karena urin yang jenuh dengan garam-garam
Kotoran dan debris dalam urin juga akan mengendap sehingga mengkristal dan
Signalement
Kucing persia bernama Abu dengan jenis kelamin jantan, berusia 18 bulan,
20
Anamnesa
Kucing Abu datang ke K and P klinik dengan keluhan kondisi kucing yang
kesusahan saat urinasi (sudah pernah dilakukan pemasangan kateter sebanyak 3x),
kondisi tubuh lemas, suhu tubuh meningkat 39,9C, sering muntah, ada penurunan
nafsu makan, bisa pub namun lama, belum pernah di lakukan vaksin serta
Pemeriksaan fisik
Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan tampak kucing Abu dengan kondisi
lemas, mukosa pink pucat, suhu tubuh meningkat 39,9C, dehidrasi sedang, bulu
Pemeriksaan Penunjang
menunjang dan penentuan langkah terapi. Pada kasus kucing Abu ini, pemeriksaan
penunjang yang dilakukan yakni melakukan tes urin (Urinalis) dan tes darah
(Haematologi).
n
Leukosit 500 Cell/uL 0 Tinggi
(Pyuria)
Urobilinogen Normal umol/L 3,2 -16 Normal
Protein 3,0 g/L <0,15 Tinggi
(Proteinuria)
PH 7,0 5,0 -7,0 Normal
Blood 80 Cell/uL 0 Tinggi
(Hematuria)
Spesific 1020 1015 – Normal
Gravity (SG) 1045
Ketone 0 mmol/L 0 Normal
Bilirubin 0 umol/L 0 Normal
Vc (Ascorbic 0,6 mmol/L 0 Tinggi
Acid)
Micro 150 Mg/L <25 Tinggi
Albumin
(MA)
Creatinin 26,4 mmol/L 0,9 – 26,4 Normal
Protein to 56,6 Mg/L <0,2 Tinggi
Creatinine
Ratio (PCR)
Calcium 1,0 mmol/L 1,0-10 Normal
(CA)
darah dalam urin (Hematuria), tingginya Vitamin C dalam urin (Ascorbic Acid),
(pyuria), peningkatan kadar protein (Proteinuria), tingginya kadar darah dalam urin
(Hematuria), tingginya Vitamin C yang ada dalam urin (Ascorbic Acid), tingginya
Micro Albumin (MA) dan Protein to Creatinine Ratio (PCR). Peningkatan leukosit
asing yang menyerang jaringan saluran kemih, kondisi ini disebabkan oleh
22
tingginya kadar garam dan mineral yang tidak tersaring dari darah (Caesar dkk.,
menunjukkan adanya infeksi saluran kemih dan gangguan organ ginjal (Ningsih,
Fitria 2023).
Refference
Test Result Unit Keterangan
Interva
HCT 44,30 % 24,00 – 55,00 Normal
HGB 16,00 g/dL 8,00 - 15,00 Tinggi
(polisitemia)
MCHC 32,50 g/dL 30,00 - 36,90 Normal
WBC 16,80 K/uL 5,00 – 18,90 Normal
GRANS 15,60 109/L 2,50 – 12,50 Tinggi
(granulositosis)
GRANS 93,00 %
L/M 1,20 109/L 1,50 – 7,80 Rendah
(Limfositopenia)
L/M 7,00 %
PLT 317,00 109/L 175,00 – Normal
500,00
normal dan hasilnya masih batas wajar, tingginya kadar granulosit (granulositosis)
kadar haemoglobin (Polisetemia), namun dalam hal ini kadar haemoglobin masih di
golongkan normal dikarenakan selisih antara rata- rata normal dan hasilnya masih
selisih antara rata- rata normal dan hasilnya masih batas wajar, tingginya kadar
yang keluar bersamaan dengan urin, rendahnya Limfosit (Limfositopenia) hal ini
limfositopenia. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan protein maupun nutrisi
lainnya untuk memproduksi limfosit. Gangguan makan, misalnya anoreksia hal ini
sesuai dengan amnanesa kucing abu di awal yakni kucig Abu kehilangan nafsu
Kucing Abu dirawat inap di K and P Clinic terhitung mulai tanggal 28 Mei
2023. Penanganan awal berupa terapi cairan infus NS (Normal Salin) 0.9% Sodium
Chloride, melakukan tes urin (Urinalis) dan tes darah (Haematologi), Aminavast,
10 mg dari sediaan 1 g
- Glukortin 0,25 ml q24h (SC) : (untuk kucing 0.25 ml) dosis 0,15
mg/kg
24
- Flushing kateter
Kucing Abu pada kasus urolitiasis ini memiliki gejala tidak makan dan
muntah maka dilakukan tindakan medis dengan cara terapi cairan. Pemberian infus
perlu diberikan dikarenakan ketika dilakukan pemasangan kateter urin akan terus
keluar dengan jumlah yang banyak sehingga diperlukan terapi cairan. Pemberian
metabolisme untuk dapat dimanfaatkan oleh sel tubuh. Tujuan utama dari terapi
(Na+ dan K+), dan asam basa dalam tubuh ke arah batas normal (Azhar et
al.,2022).
Inggris)satu kali sehari satu tablet secara secara per oral sebagai terapi supportif.
Suplemen ini digunakan untuk kasus gangguan saluran perkemihan bawah. Obat ini
vitamin K Terlibat dalam pembentukan faktor koagulasi aktif II, VII, IX dan
D-mannosa bebas dalam urin berpotensi menjenuhkan struktur FimH E. coli, dan
selanjutnya memblokir adhesi E. coli ke sel epitel saluran kemih. Apa yang disebut
sudah terjadi sumbatan pada uretra. Jika kandung kemih tidak dapat dikosongkan
maka akan terjadi penurunan fungsi pada organ ginjal yang mengakibatkan
kegagalan ginjal dalam lakukan filtirasi yang berlanjut pada kerusakan ginjal
26
sebanyak dua orang, satu orang menahan penis agar tetap keluar dari preputium dan
uretra agar kateter mudah dimasukan. Selain itu, flushing juga digunakan untuk
mengeluarkan runtuhan sel dari uretra pada kejadian obstruksi (Azhar et al.,2022).
DAFTAR PUSTAKA
Akbari, Rizal Arifin, et al. "Terapi giardiasis penyebab diare non-spesifik pada
Alauddin, A. (2016). Uji Efek Ekstrak Ikan Gabus (Channa Striata) Pada Luka
Sayat Dengan Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diberikan Secara
Al-Malki, E. S. (2021). Toxoplasmosis: stages of the protozoan life cycle and risk
Sciences, 28(1), 962-969.
Anagnostou, K., Swan, K. E., & Brough, H. (2016). The use of antihistamines in
Press.
27
Awdisma, W. M., Nosa, U. S., Hasmono, D., & Nurmainah, N. (2021). Kajian
Azhar, A. P. N., Dewi, K., Dwi, L., & Palestin, P. (2022). Catheterization as A
Treatment for Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) Case in K and
Technology, 3(1), 18-21.
Caesar, Geovani Meryza Oka Putra, et al. "Stasis urin pada Kucing: Evaluasi Klinis
Gilead Sciences. (2020) Fact sheet for health care providers emergency use
19
Hartono, Muhamad Irfan, Endang Endrakasih, and Harry Harry. "Feline Infectious
1-5.
Farmakologi, 22(2), 52-55.
Jaakkola, R.A., Arja, L., Arthur, C.O., dan Liisa, L. 2022. Role of D-
Journal. 21 (18).
A., 2017. Evaluation of clinical signs and causes of lower urinary tract
Lewinsky, M., Widyastuti, S. K., & Anthara, M. S. Laporan Kasus: Cystitis pada
LYNN, LIM JO. Kajian Terapi Cairan Pada Pasien Anjing Di Rumah Sakit
Mada, 2022.
Mihardi, Arief Purwo, et al. "Kasus urolitiasis pada kucing persia betina." ARSHI
Morse JS, Lalonde T, Xu S, Liu WR.(2020) Learning from the Past: Possible
doi:10.1002/cbic.202000047
Prihatiningsih, Nur Liliana Puri. "Studi Kasus: Sindrom Pernapasan Akut Parah
Akibat Infeksi Virus Corona-2 (SARS CoV-2) pada Kucing Bengal (Severe
33.
Siregar, M. H., & Riyadi, H. (2022). Pengaruh Asupan Selenium terhadap Kejadian
Hasanuddin, 2021.
Turk, E., Corum, O., Tekeli, I. O., Sakin, F., & Uney, K. (2020). Effects of single
goats. Animals, 10(6), 1088.
Nature.;531(7594):381-385. http://doi:10.1038/nature17180
Widhyari, S. D. (2012). Peran dan dampak defisiensi zinc (Zn) terhadap sistem
AMBULATOR BELLA
Nama Hewan : Bella
Warna : Putih
Umur : 21 Bulan
Amnanesa : Ada pilek sudah lama, sempat dibawah ke sini 2 kali dan masih
belum sembuh, masih mau makan dan minum, kondisi lemah dan
13 Mei 2023
Pagi: Check in. Suhu normal, kondisi ada pilek sudah lama, sempat dibawah ke
sini 2 kali dan masih belum sembuh, masih mau makan dan minum, kondisi
lemas, tidak ada muntah, sesekali bersin, nafas grok-grok, lupa sudah diberi obat
Siang: Suhu tubuh normal, kondisi banyak istirahat dan responsif, belum ada
urinasi dan defekasi, mukosa pink sedikit pucat, tidak ada muntah, tidak terlihat
bersin dan batuk, terdapat leleran hidung, kondisi pernapasan tampak berat,
Malam: Suhu badan 39,3ºC. Makan wet food dan minum disuap, belum ada
urinasi dan defekasi, mukosa pink pucat, sesekali tampak grooming sendiri,
masih beradaptasi, tidak ada bersin, tidak ada batuk, tidak ada muntah.
Tindakan: Racik anti biotik Doksisiklin 1 capsul, racik pelega nafas 1 capsul dan
14 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38,9ºC, kondisi umum banyak istirahat namun responsif,
makan pakan basah dan minum dibantu disuapi, respon menelan baik, terdapat
32
urin kuning normal, tidak terdapat feses, mukosa pucat, tidak dehidrasi, tidak
terdapat muntah, infus terpasang dan jalan. Tindakan: Pemberian anti virus,
Siang: Suhu tubuh 38,2ºC, makan wet food dan minum disuapi, respon menelan
baik, ada urinasi, urin berwarna kuning normal, belum ada defekasi, terdapat
bersin, kondisi mata tampak kotor (sudah dibersihkan), tidak ada muntah,
mukosa pink pucat, tampak sesekali grooming badan sendiri, infus terpasang
dan jalan. Tindakan: Channa Blister 1 capsul dan anti virus 1 capsul.
Malam: Kondisi responsif dan aktif, sering terlihat istirahat, terkadang grooming
badannya sendiri, makan wet food dibantu suap, minum dibantu suap, urin
berwarna kuning normal, belum adanya defekasi, infus terpasang dan berjalan.
Tindakan: Racik anti biotik Doksisiklin 1 capsul, pelega nafas 1 capsul dan
Channa 1 capsul.
15 Mei 2023
Pagi: Suhu 38,2ºC. Hewan sering istirahat, makan pakan wet food, dan minum
disuapi, respon menelan baik, terdapat urin dengan volume sedang berwarna
kuning, tidak terdapat defekasi, mukosa berwarna pink pucat, sedikit dehidrasi,
infus terpasang dan jalan, telinga kotor dan sudah dibersihkan, tidak muntah,
tidak batuk, tidak bersin.Tindakan: Racik anti virus 1 capsul, Channa Blister 1
Siang: Kondisi responsif, terlihat grooming diri sendiri, nafas tidak berat,
mukosa pink sedikit pucat, tidak ada bersin, makan wet food disuap, respon
menelan bagus, tidak ada urinasidan defekasi, tidak bersin, infus terpasang dan
jalan. Tindakan: Racik anti virus 1 capsul dan Channa Blister 1 capsul.
33
Suhu tubuh 38,4ºC , kondisi responsif dan sering istirahat, makan pakan dry
food dan minum lahap, terdapat urine dengan volume sedang berwarna kuning,
tidak terdapat defekasi, mukosa pink sedikit pucat, sedikit dehidrasi, tidak ada
bersin, tidak batuk, tidak muntah, infus terpasang dan jalan. Tindakan: Anti
16 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38,8ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet
food disuapi, minum disuapi, respon menelan baik, urinasi normal, belum ada
defekasi, mukosa pink, ada respon mual saat sebelum diberi makan, tidak ada
tampak lebih cepat. Tindakan: Racik anti virus 1 capsul, Channa 1 capsul dan
Siang: Kondisi umum banyak istirahat namun responsif, makan pakan kering
dan minum mau sendiri, respon menelan baik, terdapat urin kuning normal dan
volume banyak, terdapat feses normal berbentuk, mukosa pink pucat, tidak
dehidrasi, tidak terdapat muntah,tidak terdapat bersin, tidak terdapat batuk, infus
terpasang dan jalan. Tindakan: Racik anti biotik 1 capsul, pelega nafas 1 capsul
Malam: Suhu tubuh 39ºC, kondisi banyak istirahat namun responsif, makan dry
kuning jernih, tekstur feses sedikit padat. Tidak ada batuk dan bersin, tidak
dehidrasi, terdapat sedikit leleran pada area hidung. Tindakan: Racik anti biotik
17 Mei 2023
34
Pagi: Suhu tubuh 38,2ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet
food sedikit, minum sedikit, urinasi normal, belum ada defekasi, mukosa pink
pucat, tidak ada muntah, tidak ada bersin dan batuk. Tindakan: Channa blister 1
Siang: Kondisi umum banyak istirahat namun responsif, makan pakan basah,
dan minum sedikit-sedikit, terdapat urin kuning normal, belum defekasi, mukosa
pink pucat, tidak dehidrasi, tidak terdapat bersin dan muntah. Tindakan: Injeksi
Malam: Suhu tubuh 39,1ºC, kondisi umum banyak istirahat dan responsif,
makan wet food dan minum dibantu suap, respon menelan baik, belum urinasi
dan defekasi, tidak tampak bersin dan batuk, pernapasan terlihat stabil.
Tindakan: Anti biotik Doksisiklin 1 capsul, racik pelega nafas 1 capsul dan
18 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38,8ºC, kondisi responsif dan aktif, terlihat sering beristirahat,
terkadang grooming badannya sendiri, makan wet food dibantu suap, minum
disuapi, urin berwarna kuning normal dengan volume yang banyak, belum
adanya defekasi, mukosa pink pucat, ada bersin dan leleran hidung. Tindakan:
Siang: Suhu tubuh 38,9ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet
food disuapi, minum disuapi, belum ada urinasi dan defekasi, mukosa pink
pucat, tidak ada muntah, terdapat benjolan pada tengkuk, sesekali terlihat bersin,
terdapat leleran hidung yang kental. Tindakan: Remdesivir 6,9 ml, Channa 1
Malam: Suhu badan 39,5ºC (sudah diberikan ice pack), kondisi responsif,
food dibantu suap, minum dibantu suap, urin berwarna kuning normal dengan
volume yang banyak, belum terlihat adanya defekasi, mukosa pink pucat, ada
19 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 39,1ºC, kondisi umum sering responsif dan sering istirahat,
makan wet food dan sering diisuapi, terdapat urin berwarna kuning dengan
volume sedang, belum defekasi, mukosa hidung dan mulut terlihat pucat, tidak
ada muntah, tidak ada batuk, sesekali bersin. Tindakan: Kompres tengkuk, racik
Siang: Suhu tubuh 38,7ºC, kondisi responsif dan aktif, terlihat sering
minum dibantu disuapi, belum adanya urinasi, belum adanya defekasi, mukosa
pink pucat. Tindakan: Injeksi Remdesivir 6,9 ml, kompres tengkuk, mukolitik 1
Malam: Kondisi banyak istirahat dan responsif, makan dan minum dibantu suap,
respon menelan baik, urinasi normal, belum ada defekasi, mukosa pink pucat,
tidak ada muntah, tampak bersin sesekali, tidak ada batuk, tidak ada leleran
hidung. Tindakan: Racik anti biotik 1 capsul, racik pelega nafas 1 caapsul dan
20 Mei 2023
36
Pagi: Suhu badan 38,7ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet
food disuapi, respon menelan baik, urinasi normal, defekasi normal padat
berbentuk, mukosa pink pucat, tidak ada muntah, sesekali terlihat bersin dan
batuk, tidak ada leleran hidung, terdapat benjolan pada area tengkuk. Tindakan:
Kompres tengkuk, obat racik Mukolitik 1 capsul, Channa 1 capsul, obat racik
Siang: Suhu tubuh 39,5ºC (sudah diberikan terapi), kondisi banyak istirahat dan
responsif, makan dan minum dibantu suap, respon menelan baik, belum urinasi
dan defekasi, mukosa pink pucat, kondisi tengkuk bengkak, terlihat sesekali
bersin, terdapat sedikit leleran hidung, tidak ada batuk, tidak ada muntah.
Tindakan: Injeksi Redemsivir 6,9 ml, injeksi Tolfedine 0,1 ml, kompres
tengkuk, dengan glove hangat, racik Mukolitik 1 capsul dan Channa Blister 1
capsul.
Malam: Kondisi umum banyak istirahat namun responsif, makan pakan kering
dan mau minum sendiri sedikit-sedikit, terdapat urin kuning normal, belum
terdapat feses, mukosa pink pucat, tidak dehidrasi, tidak terdapat bersin dan
muntah, tidak terdapat batuk. Tindakan: Racik anti biotik, racik pelega nafas,
21 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38,1ºC, kondisi banyak istirahat namun responsif, makan wet
food disuapi, minum disuapi, respon menelan baik, belum ada urinasi dan
defekasi, mukosa pink pucat, tidak ada muntah, sesekali terlihat bersin dan
batuk, tidak ada leleran hidung, terdapat benjolan pada area tengkuk. Tindakan:
tablet, obat racik anti biotik Doksisiklin, Nebulizer, Ventolin dan Bisolvon
nebul.
Siang: Suhu tubuh 37,8ºC, makan wet food dan minum dibantu disuap, respon
menelan bagus, ada urinasi, urin berwarna kuning normal, belum ada defekasi,
tidak ada bersin, masih terdapat benjolan di area tengkuk, mukosa pink pucat.
Tindakan: Injeksi Remdesivir 6,9 ml, racik Mukolitik 1 capsul, Channa 1 capsul
Malam: Suhu tubuh 38,6ºC, kondisi banyak istirahat namun responsif, makan
wet food dibantu disuap, respon menelan baik, minum lahap, urinasi normal,
volume urin banyak, belum defekasi, tidak dehidrasi, mukosa pink, terdapat
muntah bulu, masih terdapat benjolan pada area tengkuk. Tindakan: Racik anti
biotik 1 capsul, racik pelega nafas 1 capsul, Channa blister 1 capsul, Ferro –B ½
22 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38,1ºC, kondisi umum banyak istirahat dan responsif, makan
pakan wet food dan minum lahap sendiri, urinasi normal, volume urin banyak
dan berwarna kuning, belum defekasi, tidak dehidrasi, mukosa pink, tidak
muntah, tidak batuk serta tidak bersin. Tindakan: Kompres tengkuk, racik
Siang: Suhu tubuh 38,1ºC, mukosa mulut tampak pink sedikit pucat, tidak
dehidrasi, tidak tampak bersin, tidak tampak ada leleran di hidung, tampak ada
sedikit benjolan saat diraba dibagian tengkuk (sudah diterapi), mau makan wet
food, dibantu disuap, respon menelan baik, minum dibantu disuap, sudah
urinasi, urin tampak normal, belum terdapat defekasi. Tindakan: Obat racik
38
Malam: Suhu tubuh 39,1ºC, kondisi umum banyak istirahat dan responsif,
makan pakan wet food sedikit demi sedikit, minum lahap, urinasi berwarna
kuning normal dengan volume yang banyak, feses cair ada sedikit warna merah,
tidak dehidrasi, mukosa pink sedikit pucat, tidak muntah, tidak batuk dan tidak
capsul.
23 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 39,8ºC (sudah diberi terapi), kondisi banyak istirahat dan
responsif, makan wet food disuapi, minum disuapi, respon menelan baik, belum
ada urinasi, defekasi normal padat berbentuk, mukosa pink pucat, tidak ada
muntah, terlihat bersin sesekali, tidak terlihat batuk, tidak leleran hidung,
terdapat sedikit benjolan pada tengkuk, infus terpasang dan jalan. Tindakan:
Siang: Suhu tubuh 38,7ºC, berat badan 2,3 Kg, kondisi responsif, makan wet
food dan minum disuapi, respon menelan bagus, sudah urinasi berwarna kuning
normal, belum ada defekasi, mukosa pink pucat, tidak ada bersin dan batuk.
Tindakan: Injeksi Remdesivir 0,9 ml, racik Mukolitik 1 capsul dan Channa 1
capsul.
Malam: Suhu tubuh 37,6ºC, makan wet food dan minum disuap, respon menelan
bagus, belum ada urinasi dan defekasi, mukosa pink, tidak ada leleran dari
hidung, tidak ada bersin dan batuk, kondisi secara umum banyak istirahat, ada
39
respon ketika diajak berinteraksi, infus terpasang dan berjalan. Tindakan: Ferro
24 Mei 2023
Pagi: Suhu 38,4ºC, kondisi umum banyak istirahat namun responsif, makan
pakan basah dan minum sendiri sedikit-sedikit, terdapat urin kuning normal,
belum terdapat feses, mukosa pink pucat, tidak dehidrasi tidak terdapat bersin
Siang: Suhu tubuh 38,9ºC, hasil teskit FIP (+). Kondisi banyak istirahat dan
responsif, makan lahap dan mau minum sedikit-sedikit, belum ada urinasi dan
defekasi, mukosa pink pucat, tidak dehidrasi, frekuensi nafas normal, tidak ada
muntah, tidak ada bersin maupun batuk, tidak ada leleran hidung, kondisi
tengkuk masih bengkak, infus masih terpasang dan jalan. Tindakan: Injeksi
Remdesivir 6,9 ml, 3ml, Channa blister 1 capsul, kompres tengkuk dan tes kit
FIP.
Malam: Suhu tubuh 38,9ºC, kondisi lebih banyak istirahat dan responsif, makan
pakan wet food dan minum dibantu disuap, respon menelan baik, terdapat
urinasi berwarna kuning normal dan volume yang banyak, belum defekasi,
mukosa hidung tampak pink, tidak ada leleran di hidung, tidak dehidrasi, tidak
muntah, tidak bersin dan batuk, infus terpasang dan jalan. Tindakan: Ferro B ½
25 Mei 2023
Pagi: Suhu badan 38,5ºC, kondisi responsif dan aktif, terlihat sering beristirahat
dan sering grooming sendiri, makan dan minum sedikit demi sedikit, urine
berwarna kuning dan volumenya banyak, belum ada defekasi, mukosa tampak
40
pink pucat, tidak ada leleran di hidung, tidak batuk, tidak bersin dan tidak
Siang: Suhu tubuh 39ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet food
sendiri sedikit demi sedikit, sisanya disuapi, minum disuapi, respon menelan
baik, urinasi normal, belum ada defekasi, mukosa pink pucat, tidak ada muntah,
tidak terlihat bersin dan batuk, terdapat sedikit leleran pada hidung, terdapat
benjolan pada tengkuk, infus terpasang dan jalan. Tindakan: Kompres tengkuk,
Channa 1 capsul, obat racik anti virus 1 capsul, nebulizer , Bisolvon dan terapi
metabolisme..
Malam: Suhu tubuh 38,9ºC , kondisi umum banyak istirahat namun responsif,
makan pakan basah dan mau minum sendiri sedikit-sedikit, terdapat urin kuning
normal, belum defekasi, mukosa pink pucat, tidak dehidrasi, tidak terdapat
26 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38,9ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet
food dibantu disuapi, minum disuapi, respon menelan baik, terdapat urinasi
normal berwarna kuning, belum ada defekasi, mukosa pink pucat, tidak ada
muntah, terlihat batuk sesekali seperti mengeluarkan dahak, tidak bersin, tidak
terdapat leleran hidung, terdapat benjolan pada tengkuk, infus terpasang dan
jalan. Tindakan: Racik anti virus 1 capsul, Channa 1 capsul, Ferro B ½ tablet
Siang: Suhu tubuh 39ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet food
disuapi, minum disuapi, respon menelan baik, urinasi normal, belum ada
defekasi, mukosa pink pucat, tidak ada muntah, tidak terlihat bersin, terlihat
41
batuk sesekali, tidak ada leleran hidung, masih terdapat benjolan pada tengkuk.
Tindakan: Obat racik anti virus 1 capsul, Channa 2 capsul, kompres tengkuk,
Malam: Suhu tubuh 38,7ºC , kondisi umum banyak istirahat namun responsif,
makan pakan basah dan minum mau sendiri sedikit-sedikit, terdapat urin kuning
normal, belum terdapat feses, mukosa pink pucat, tidak dehidrasi, tidak terdapat
bersin dan muntah. Tindakan: Ferro B, anti biotik Doksisiklin, Channa dan racik
Mukolitik.
27 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 39,3ºC, makan wet food dan minum disuap, ada urinasi
berwarna kuning normal, belum ada defekasi, mukosa pink pucat, terdapat
batuk, kondisi secara umum banyak istirahat, namun ada respon ketika diajak
Siang: Suhu tubuh 38,8ºC, kondisi umum tampak lebih banyak istirahat, tampak
aktif sesekali berpindah posisi di dalam kandang, mukosa mulut tampak pink
sedikit pucat, tidak dehidrasi, tidak tampak batuk, tidak tampak bersin, mau
belum tampak defekasi. Tindakan: Obat racik anti virus 1 capsul, Channa blister
Suhu 38,2ºC, kondisi umum responsif dan banyak istirahat, makan pakan dry
food, dan minum sedikit-sedikit, belum terdapat urin dan feses, mukosa tampak
pink pucat, tidak dehidrasi, tidak bersin dan batuk, terdapat muntah makanan.
28 Mei 2023
Pagi: Kondisi umum banyak istirahat namun responsif, makan pakan kering, dan
mau minum sendiri, terdapat urin kuning normal, belum terdapat feses, mukosa
pink pucat, tidak dehidrasi, tidak terdapat bersin dan muntah. Tindakan: Racik
Siang: Suhu tubuh 38,7ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet
food disuapi, minum disuapi, respon menelan baik, belum ada urinasi dan
defekasi, mukosa pink pucat tidak ada muntah, terlihat bersin sesekali, terlihat
batuk sesekali, tidak ada leleran hidung. Tindakan: Obat racik Mukolitik 1
Malam: Suhu tubuh 39ºC, makan wet food dan minum disuap, respon menelan
bagus, belum ada urinasi dan defekasi, mukosa pink pucat, kondisi secara umum
banyak istirahat, ada respon ketika diajak berinteraksi tidak ada batuk dan
tablet.
29 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38,7ºC, kondisi umum banyak istirahat namun responsif,
makanpakan kering dan mau minum sendiri, terdapat urin kuning normal,
belum terdapat feses, mukosa pink pucat, tidak dehidrasi, tidak terdapat bersin
Siang: Suhu tubuh 38,1ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet
food disuapi, respon menelan baik, urinasi normal di pasir, defekasi normal
berbentuk pada di pasir setelah diklisma, mukosa pink pucat, tidak ada muntah,
tidak terlihat bersin dan batuk, masih terdapat sedikit benjolan di area tengkuk.
43
Tindakan: Vettusin 0,48 ml, obat racik anti virus 1 capsul, Channa 2 capsul dan
klisma.
Malam: Suhu tubuh 38,1ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet
food disuapi dan minum disuapi, respon menelan baik, terdapat urin berwarna
kuning bervolume sedikit, mukosa pink pucat, tidak ada muntah, tidak terlihat
bersin dan batuk masih terdapat sedikit benjolan di area tengkuk. Tindakan:
30 Mei 2023
Pagi: Suhu badan 38,6ºC, makan dry food lahap, minum sedikit-sedikit, belum
ada urinasi dan defekasi, mukosa pucat, ada batuk, kondisi secara umum aktif
Siang: Kondisi umum banyak istirahat dan responsif, makan dry food sedikit-
sedikit, makan wet food sedikit-sedikit, sisanya dibantu suap, respon menelan
defekasi, mukosa pink sedikit pucat, tidak tampak batuk. Tindakan: Anti virus 1
Malam: Suhu badan 38,2ºC, kondisi umum tampak lebih banyak istirahat,
makan pakan wet food dan minum disuapi, respon menelan bagus, belum urinasi
dan defekasi, mukosa tampak pink pucat, tidak dehidrasi, tidak batuk, tidak
31 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38,2ºC, kondisi umum tampak lebih banyak istirahat, mukosa
mulut tampak pink sedikit pucat, tidak dehidrasi, tidak tampak batuk, tidak
tampak bersin, mau makan dry food, sedikit-sedikit hingga habis, minum sendiri
44
Siang: Kondisi umum banyak istirahat namun responsif, makan pakan kering
dan minum mau sendiri, terdapat urin kuning normal, belum terdapat feses,
mukosa pink pucat, tidak dehidrasi, tidak terdapat bersin dan muntah. Tindakan:
Malam: Pulang dengan kondisi akhir aktif dan responsif, sesekali mengeong,
tidak terdapat batuk dan bersin, tidak terdapat discharge nasal. Tindakan: Ferro
AMBULATOR JELLY
Nama Hewan : Jelly
Umur : 21 Bulan
kondisi kucing yang lemas, sering diare dan muntah serta perut yang nampak
membesar
23 Mei 2023
Siang: Check in, kondisi lemas, tampak diare, muntah tiga kali, muntah
Malam: Suhu 38˚C, kondisi banyak istirahat, makan dan minum dibantu
berjalan, tidak muntah, tidak batuk dan tidak bersin. Tindakan: Advocate
immuns support 0,5 ml, Biomc4 0,2 ml, Channa syr 0,2 ml.
24 Mei 2023
Pagi: Kondisi secara umum banyak istirahat, makan pakan basah dengan
lahap, minum sendiri, respon menelan baik, sudah urinasi, terdapat diare
dengan konsistensi cair, mukosa pink pucat, dehidrasi ringan, tidak terdapat
muntah, infus terpasang dan berjalan. Tindakan: Clavamox 0,06 ml, Channa
duduk dan mengeong, makan pakan basah dengan lahap, minum sedikit-
sedikit, feses sudah mulai berbentuk, mukosa pucat, dehidrasi ringan, tidak
ada muntah, frekuensi nafas normal, suhu 37,90˚C, tidak bersin, tidak batuk,
infus terpasang dan berjalan. Tindakan: Biomc4 0,2 ml, Clavamox 0,06 mk,
pakan basah dan minum sendiri, terdapat urin berwarna kuning normal,
terdapat diare dengan konsistensi cair, mukosa pink pucat, dehidrasi ringan,
tidak muntah, infus terpasang dan jalan. Tindakan: Racik antidiare 1 capsul,
Advocate immun support 0,5 ml, Biomc4 0,2 ml, Channa syr 0,2 ml.
25 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 37˚C, kondisi secara umum banyak istirahat namun
pucat, urin berwarna kuning normal, belum defekasi, tidak bersin dan tidak
46
batuk. Tindakan: Clavamox 0,06 ml, Channa syr 0,2 ml, Advocate immuns
Siang: Suhu tubuh 38,6˚C, kondisi secara umum banyak istirahat namun
masih responsif, makan wet food lahap dan minum mau sendiri, respon
Tindakan: Biomc4 0,2 ml, Clavamox 0,06 ml dan Channa syr 0,2 ml.
pakan basah dan minum mau sendiri, respon menelan baik, terdapat urin
Advocate immuns support 0,5 ml, Biomc 0,2 ml, dan Channa syr 0,2 ml.
26 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38,50˚C, kondisi secara umum banyak istirahat namun
responsif, makanlahap dan minum mau sendiri, respon menelan baik, terdapat
urin berwarna kuning normal, terdapat feses berbentuk, mukosa pink pucat,
dehidrasi ringan, dan tidak terdapat muntah. Tindakan: Clavamox 0,06 ml,
Channa syr 0,2 ml, Advocate immuns support 0,5 ml dan racik antidiare 1
capsul.
Siang: Suhu tubuh 38,6˚C, kondisi secara umum banyak istirahat namun
responsif, makan pakan basah lahap, minum sedikit-sedikit, belum ada urinasi,
Biomc4 0,2 ml, Clavamox 0,06 ml, Channa syr 0,2 ml.
47
Malam: Kondisi secara umum banyak istirahat namun responsif, makan pakan
basah dan minum mau sendiri, respon menelan baik, terdapat urin berwarna
kuning normal, belum terdapat feses, mukosa pink pucat, dehidrasi ringan, tidak
muntah. Tindakan: Grooming kering, Advocate immuns support 0,5 ml, Biomc4
27 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38,8˚C, makan wet food lahap, minum sedikit-sedikit, ada
mukosa pucat, kondisi secara umum banyak istirahat, namun ada respon
Clavamox 0,06 ml, Channa syr 0,2 ml, Advocate immuns support 0,5 ml,
Siang: Suhu tubuh 38,2 ˚C, kondisi umum tampak aktif dan responsif,
mukosa mulut tampak sedikit pucat, tidak dehidrasi, tidak tampak bersin,
tidak tampak batuk, makan wet food dengan lahap, minum sendiri sedikit-
Biomc4 0,2 ml, Channa syr 0,2 ml, Clavamox 0,06 ml.
Malam: Suhu 39,6˚C (sudah diberi ice pack), kondisi umum hewan responsif
dan sering istirahat, makan wet food dan minum sendiri dengan lahap,
tampak pink pucat, tidak ada muntah. Tindakan: Advocate immuns support
28 Mei 2023
48
Pagi: Kondisi umum banyak istirahat namun responsif, makan pakan basah
dan minum mau sendiri, respon menelan baik, terdapat urin berwarna kuning
normal, belum defekasi, mukosa pink pucat, tidak terdapat muntah, dehidrasi
ringan. Tindakan: Advocate immuns support 0,5 ml, Clavamox 0,06 ml,
defekasi, mukosa pink pucat, tidak muntah, tidak terlihat batuk dan bersin.
Tindakan: Biomc4 0,2 ml, Clavamox 0,06 ml, dan Channa syr 0,2 ml.
Malam: Suhu tubuh 38,9˚C, makan wet food sendiri, minum sendiri, mukosa
pucat, belum urinasi dan defekasi, tidak ada batuk, tidak pilek dan bersin,
kondisi secara umum banyak istirahat, ada respon ketika diajak interaksi.
29 Mei 2023
Pagi: Kondisi secara umum banyak istirahat namun responsif, makan pakan
basah lahap dan minum banyak, respon menelan baik, terdapat urin berwarna
kuning normal, belum defekasi, mukosa pink pucat, dehidrasi ringan, tidak
0,5 ml, racik antidiare 1 capsul dan Channa syr 0,2 ml.
Siang: Suhu tubuh 38,7˚C, kondisi secara umum banyak istirahat namun
normal, belum ada defekasi, mukosa pucat dan tidak ada muntah. Tindakan:
Biomc4 0,2 ml, Clavamox 0,06 ml dan Channa syr 0,2 ml.
49
Malam: Suhu tubuh 39,2˚C, kondisi responsif, sering istirahat, makan wet
food lahap dan minum banyak, respon menelan baik, mukosa pink pucat,
tidak dehidrasi, tidak muntah, tidak bersin dan tidak batuk. Tindakan:
Advocate immuns support 0,5 ml, racik antidiare 1 capsul, Biomc4 0,2 ml
30 Mei 2023
Pagi: Berat badan 0,33 Kg, suhu tubuh 38,8˚C, makan wet food lahap,
mukosa pink pucat, kondisi banyak istirahat, ada respon ketika diajak
berinteraksi. Tindakan: Channa syr 0,2 ml, Clavamox 0,06 ml dan grooming
kering.
tampak grooming badan sendiri, makan wet food lahap, dan minum sedikit-
sedikit, urinasi normal, volume urin sedikit, feses masih cair, dehidrasi
ringan dan mukosa pink pucat. Tindakan: Boomc4 0,2 ml, Channa syr 0,2
Malam: Suhu tubuh 39,9˚C (sudah diberi ice pack), kondisi umum banyak
istirahat namun responsif, makan wet food lahap dan minum sedikit-sedikit,
belum urinasi dan defekasi, dehidrasi ringan, mukosa pink pucat, tidak
muntah, tidak bersin dan tidak batuk. Tindakan: Racik antidiare 1 capsul,
Advocate immuns support 0,5 ml, Biomc4 ml, Channa syr 0,2 ml.
31 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38˚C, kondisi umum banyak istirahat namun responsif,
tampak aktif sesekali, mukosa mulut tampak sedikit pucat, tidak dehidrasi,
50
urinasi normal, dan belum defekasi. Tindakan: Advocate immuns support 0,5
ml, Channa syr 0,2 ml, Clavamox 0,06 ml, dan obat racik antidiare 1 capsul.
Siang: Kondisi umum banyak istirahat namun responsif, makan pakan basah
dan minum sisanya disuapi, respon menelan baik, terdapat urin berwarna
kuning, belum defekasi, mukosa pink pucat, dehidrasi ringan, tidak terdapat
muntah dan kembung. Tindakan: Biomc4 0,2 ml, Clavamox 0,06 ml, Channa
sudah urinasi berwarna kuning normal, belum defekasi, makan dan minum
sedikit sisanya disuapi, respon menelan baik, sedikit kembung, suhu tubuh
0,5 ml, racik antidiare 1 capsul, Biomc4 0,2 ml, dan Channa syr 0,2 ml.
01 Juni 2023
pucat, tidak ada muntah, tampak lemas, tiba-tiba hilang nafas, sudah dibantu
Warna : Blue
Umur : 18 bulan
51
28 Mei 2023
Siang: Check in, kesusahan saat urinasi, kondisi tidak terlalu lemas, muntah-
muntah dari semalam, ada penurunan nafsu makan bisa defekasi namun lama,
belum vaksi dan obat cacing. Tindakan: melakukan tes kit FIP, pemasangan
Malam: Suhu badan 40ºC (Sudah diberikan terapi), makan wet food dan minum
disuap, respon menelan bagus, ada urinasi di pampers (dibantu dengan kateter),
urin bercampur darah, belum ada defekasi, mukosa pink pucat, terdapat radang
29 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38,6 ºC, kondisi umum banyak istirahat namun responsif,
makan pakan basah dan minum dibantu disuapi, respon menelan baik, terdapat
urin bercampur darah pada pampers, belum terdapat feses, mukosa pink pucat,
tidak dehidrasi, tidak terdapat bersin dan muntah, infus jalan dan terpasang.
Siang: Suhu tubuh 38ºC, kondisi banyak istrahat dan responsif, makan wet food
darah, belum ada defekasi, mukosa pink pucat, tidak ada muntah, tidak terlihat
52
bersin dan batuk, kateter masih terpasang, infus terpasang dan jalan. Tindakan:
Malam: Suhu 38,9ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet food
disuapi, minum disuapi, respon menelan baik, urin masih bercampur sedikit
darah, belum ada defekasi, mukosa pink pucat, tidak ada muntah, tidak terlihat
bersin dan batuk, kateter masih terpasang, infus terpasang dibantu flushing.
Tindakan: Injeksi Cefotaxime 1,4 ml, Aminavast 1 capsul, Cytaid 1 capsul, dan
Urinaid ½ tablet.
30 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 39ºC. Makan wet food dan minum disuap, respon menelan
bagus, ada urinasi, urin di pampers (dibantu dengan kateter), urin masih
bercampur sedikit darah, belum ada defekasi, kondisi secara umum masih
banyak istirahat, ada respon ketika diajak berinteraksi, infus terpasang dan
Siang: Suhu tubuh 38,7ºC, kondisi umum banyak istirahat dan responsif, makan
wet food dan dibantu suap, respon menelan baik, urinasi di pampers melalui
kateter, warna urin kuning normal dan tidak ditemukan darah dalam urin, belum
defekasi, tidak dehidrasi, mukosa pink pucat, infus terpasang dan jalan.
capsul.
Malam: Suhu tubuh 38ºC, kondisi umum banyak istirahat dan responsif, makan
wet food dan minum dibantu suap, respon menelan baik, urinasi di pampers
melalui kateter, warna urin kuning masih bercampur darah sedikit, belum
53
defkasi, tidak dehidrasi, mukosa pink pucat, infus terpasang dan jalan. Tindakan:
31 Mei 2023
Pagi: Suhu tubuh 38,4 ºC, kondisi umum tampak lebih banyak istirahat, mukosa
mulut tampak pink sedikit pucat, tidak dehidrasi, tidak tampak bersin, mau
makan wet food dibantu disuap, respon menelan baik, minum sendiri sedikit-
sedikit, sudah urinasi, urin sudah tidak bercampur dengan darah, sudah defekasi,
feses padat berbentuk, infus dan kateter masih terpasang dengan baik. Tindakan:
Aminavast 1 capsul, injeksi Cefotaxime 1,4 ml, injeksi Glucortin 0,25 ml, obat
Siang: Suhu tubuh 38,6 ºC (normal), kondisi umum banyak istirahat namun
responsif, makan pakan basah dan minum dibantu disuap, terdapat urin kuning
normal,volume urin banyak, belum terdapat feses, mukosa pink pucat, tidak
dehidrasi, tidak terdapat bersin dan batuk, tidak terdapat muntah, infus terpasang
Malam: Suhu tubuh 39,9 ºC (sudah diberikan terapi pendingin), kondisi banyak
beristirahat, ada respon saat diajak berinteraksi, terlihat grooming diri sendiri,
makan wet food sendiri sedikit demi sedikit hingga habis, minum mau sedikit-
sedikit, urinasi di pampers, urin masih terdapat darah, kateter masih terpasang
dan jalan, belum ada defekasi, mukosa pink pucat. Tindakan: Injeksi Cefotaxime
01 Juni 2023
54
Pagi: Suhu tubuh 3,8 ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet food
lahap, minum sedikit-sedikit, urin masih bercampur darah, belum ada defekasi,
mukosa pink pucat, tidak ada muntah, kateter masih terpasang, infus terpasang
dan jalan. Tindakan: Dexa 0,25 ml, Cefotoxime 1,4 ml, obat racik antivirus 1
Siang: Suhu tubuh 38,8 ºC, kondisi umum banyak istirahat namun responsif,
makan pakan basah dan minum lahap, respon menelan baik, terdapat urin
bercampur darah pada pampers, belum terdapat fases, mukosa pink pucat, tidak
dehidrasi, tidak terdapat bersin dan muntah, infus jalan dan terpasang.
grooming diri sendiri, makan wet food dan minum disuap, respon menelan
bagus, sudah urinasi dipampers, urin berwarna kuning dan tidak terdapat darah,
belum ada defekasi, infus terpasang dan jalan, kateter terpasang dan jalan.
02 Juni 2023
Pagi: Kondisi banyak istirahat dan pasif, makan wet food sedikit-sedikit, minum
Siang: Suhu tubuh 38,5 ºC, kondisi responsif namun banyak istirahat, terlihat
sering grooming diri sendiri, mukosa pink, sudah lepas kateter, makan wet food
Malam: Suhu tubuh 39,3 ºC, kondisi banyak istirahat dan responsif, makan wet
food disuapi, minum disuapi, respon menelan baik, belum ada urinasi dan
55
defekasi, mukosa pucat dan tidak ada muntah. Tindakan: Cefotoxime 1,4 ml,
03 Juni 2023
Pagi: Suhu tubuh 39,1 ºC, kondisi umum banyak istirahat dan responsif,
grooming badan sendiri, makan wet food dibantu suap, respon menelan baik,
defekasi, mukosa pink sedikit pucat, tidak ada muntah. Tindakan: Cefixime 1,8
Siang: Suhu tubuh 39,8 ºC (sudah diberi terapi), kondisi banyak istirahat dan
berwarna kuning keruh, defekasi normal padat berbentuk, mukosa pucat, tidak
ada muntah, tidak terlihat bersin dan batuk. Tindakan: Cystaid 1 capsul, obat
racik antivirus 1 capsul, Cefixim 1,8 ml dan urinary s/o dry 400 g.
Malam: Check out pulang (17:10), suhu tubuh 38,8 ºC, berat badan 3,48 Kg,
kondisi sebelum pulang banyak istirahat dan responsif, mukosa pink pucat, tidak