Anda di halaman 1dari 5

JURNAL REFLEKSI

Nama Mata Pengajaran dan Pembelajaran Daring dan Bauran


kuliah Mata kuliah ini merupakan mata kuliah selektif yang diprogramkan oleh
mahasiswa pendidikan profesi guru (PPG) prajabatan pada semester I. Mata
Kuliah ini memberikan kompetensi bagi mahasiswa baik pengetahuan,
keterampilan, sikap, pengalaman belajar, dan literasi calon guru terkait desain
instruksional dengan metode daring dan bauran baik sinkronus maupun
asinkronus. Melalui pembelajaran berbasis kasus/masalah/projek, calon guru
mampu merancang dan mengevaluasi rancangan desain instruksional yang
berbasis projek, berbasis kasus, berbasis masalah, discovery learning, digital
storytelling, dan literature circle yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan
sekolah calon guru sehingga tercapai pembelajaran yang optimal dengan siswa
yang partisipatif, interaktif, terlibat aktif, dan kolaboratif. Selain itu, calon guru
juga mendiskusikan kesenjangan akses teknologi dan solusinya terkait
pengajaran dan pembelajaran dengan merujuk hasil penelitian yang
dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional.
Review SIKLUS I
pengalaman
Konsep dan aspek-aspek desain instruksional dalam pembelajaran daring dan
belajar.
bauran

Mulai dari Dari


Pada awal siklus I saya melakukan refleksi diri terhadap pengalaman pribadi
pada kegiatan pengajaran dan pembelajaran yang telah dilakukan di sekolah
terkait dengan pembelajaran daring dan bauran. Kemudian saya mendiskusikan
refleksi diri tersebut dengan rekan sejawat.

Eksplorasi Konsep
Pada tahap ini saya bersama rekan kelompok mengeksplor konsep tentang desain
instruksional untuk pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran. Selain itu,
saya juga mengeksplor konsep tentang desain instruksional yang berbasis pada
Project-Based Learning, Problem-Based Learning, Discovery Learning, Digital
Storytelling, Literature Circle dalam pembelajaran daring dan bauran. Kegiatan
eksplorasi ini saya lakukan dengan membaca buku referensi, mereview temuan-
temuan penting pada jurnal nasional dan internasional, serta menonton video
terkait topik di Youtube.

Ruang Kolaborasi
Pada tahap ini saya bersama rekan kelompok merancang berbagai desain
instruksional berbasis pada Project-Based Learning, Problem-Based Learning,
Discovery Learning, Digital Storytelling, dan Literature Circle dalam
pembelajaran daring dan bauran.

Demonstrasi Kontekstual
Pada tahap ini saya mereview kembali rancangan desain instruksional yang
berbasis pada Project-Based Learning, Problem-Based Learning, Discovery
Learning, Digital Storytelling, dan Literature Circle yang telah dirancang pada
tahap sebelumnya. Selain itu, saya mempresentasikan draft hasil rancangan
berbagai desain instruksional tersebut di dalam perkuliahan secara daring melalui
Zoom Meeting.

Elaborasi Pemahaman
Pada tahap ini saya bersama rekan kelompok dan dosen pembimbing mata kuliah
saling berdiskusi hal-hal yang belum dipahami terkait hasil berbagai rancangan
desain instruksional berbasis pada Project-Based Learning, Problem-Based
Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, dan Literature Circle.

Koneksi Antar Materi


Pada tahap ini saya kembali mempresentasikan hasil rancangan desain
instruksional berbasis pada Project-Based Learning, Problem-Based Learning,
Discovery Learning, Digital Storytelling, dan Literature Circle dengan poster
digital.

Aksi Nyata
Pada akhir siklus, saya bersama rekan kelompok melakukan refleksi terhadap
berbagai desain instruksional yang berbasis pada Project-Based Learning,
Problem-Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, dan
Literature Circle dalam pembelajaran daring dan bauran. Maka dari itu, saya
menuliskan pengetahuan baru apa saja yang telah saya dapatkan melalui
pembelajaran pada siklus ini tentang desain instruksional dan berkomitmen untuk
senantiasa menerapkan berbagai desain instruksional tersebut di dalam kelas.

SIKLUS II
Kesenjangan akses teknologi dan solusinya sesuai dengan yang terjadi di
sekolah/daerah masing-masing

Mulai dari Dari


Pada awal siklus II saya melakukan refleksi diri terhadap pengalaman pribadi
dari kegiatan pengajaran dan pembelajaran yang telah dilakukan di sekolah
terkait dengan masalah kesenjangan akses teknologi dan solusinya dengan
menjawab pertanyaan yang sudah disediakan. Refleksi diri juga dilakukan
dengan menelaah sebuah artikel yang telah disediakan dan mengemukakan
perbedaan pelaksanaan pembelajaran daring antara sekolah saya dengan sekolah
dalam artikel tersebut. Pada akhir topik ini saya menuliskan beberapa ekspektasi
yang ingin saya capai setelah mempelajari siklus ini.
Eksplorasi Konsep
Pada tahap ini saya bersama rekan kelompok mengkaji tentang konsep
pembelajaran daring, pembelajaran bauran, dan masalah-masalah yang terkait
dengan akses teknologi dalam pembelajaran dengan metode daring dan bauran.
Kegiatan eksplorasi ini saya lakukan dengan membaca buku referensi, mereview
temuan-temuan penting pada jurnal nasional dan internasional, serta menonton
video terkait topik di Youtube.
Ruang Kolaborasi
Pada tahap ini saya bersama rekan kelompok menelaah artikel yang berkaitan
dengan kesenjangan teknologi dan merancang solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut. Selain itu, saya juga mengkaji artikel lainnya yang berkaitan
dengan kesenjangan teknologi tersebut dan membandingkan solusi yang telah
saya rancang sebelumnya dengan solusi pada artikel tersebut. Kemudian di akhir
tahap ini, saya bersama anggota kelompok membuat poster digital tentang
masalah kesenjangan teknologi beserta solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
masalah tersebut.
Demonstrasi Kontekstual
Pada tahap ini saya bersama rekan kelompok mempresentasikan artefak
pembelajaran yang telah dibuat pada tahap pembelajaran. Kelompok lain
mengamati dan mengisi lembar penilaian presentasi serta mencatat masalah
pembelajaran yang diangkat beserta solusi di lembar kerja.
Elaborasi Pemahaman
Pada tahap ini saya bersama rekan kelompok kembali mempresentasikan
(menempelkan) karya-karya yang telah dibuat pada papan-papan padlet
(online/offline) yang telah disediakan. Kemudian kelompok lain mengamati dan
memberikan komentar pada karya tersebut. Selain itu, pada tahap ini saya
bersama rekan kelompok dan dosen pembimbing mata kuliah saling berdiskusi
hal-hal yang belum dipahami terkait masalah kesenjangan teknologi dan
solusinya.
Koneksi Antar Materi
Pada tahap ini saya melakukan diskusi dan membuat koneksi antar materi
tentang kesenjangan teknologi dan solusinya dengan topik lain yang berkaitan
dengan kesenjangan teknologi dan solusinya di mata kuliah ini atau mata kuliah
lain atau dengan kehidupan sehari-hari yang berkaitan. Koneksi antar materi
yang dibuat bisa berupa berupa poster, infografis, mind map, dan sebagainya.
Aksi Nyata
Pada akhir siklus, saya melakukan refleksi terkait dengan masalah kesenjangan
akses teknologi dan solusinya dengan menjawab pertanyaan yang sudah
disediakan. Maka dari itu, saya menuliskan pengetahuan baru apa saja yang telah
saya dapatkan melalui pembelajaran pada siklus ini tentang masalah kesenjangan
akses teknologi dan solusinya. Siklus II diakhiri dengan membuat rancangan /
rencana aksi nyata terkait konsep kesenjangan teknologi dan solusinya, yaitu
kegiatan yang bisa dilakukan ketika mengajarkan konsep kesenjangan teknologi
dan solusinya secara efektif di kelas.

Refleksi Siklus I
pengalaman Konsep dan aspek-aspek desain instruksional dalam pembelajaran daring dan
belajar yang bauran
dipilih
1. Siklus I penting untuk dipelajari karena siklus tersebut mampu memberikan
saya pengetahuan, keterampilan, sikap, pengalaman belajar, dan literasi
terkait desain instruksional dengan metode daring dan bauran.  Melalui
pembelajaran berbasis kasus/masalah/projek, saya dapat merancang dan
mengevaluasi rancangan desain instruksional (berbasis projek, berbasis
kasus, berbasis masalah, discovery learning, digital storytelling, dan
literature circle) yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah
sehingga tercapai pembelajaran yang optimal dengan siswa yang partisipatif,
interaktif, terlibat aktif, dan kolaboratif. Siklus ini juga memberikan
pengetahuan secara menyeluruh mengenai proses pengajaran dan
pembelajaran yang diadaptasi dengan perkembangan teknologi terkini.

2. Saya mempelajari siklus tersebut secara synchronous melalui perkuliahan


secara daring bersama dosen pengampu mata kuliah maupun secara
asynchronous melalui media LMS (learning management system). Pada
LMS, materi pembelajaran disajikan secara terstruktur menggunakan alur
MERDEKA. Strategi saya dalam memperlajari siklus tersebut antara lain:
a. Refleksi diri terhadap pengalaman pribadi pada kegiatan pengajaran dan
pembelajaran yang telah dilakukan di sekolah terkait dengan pembelajaran
daring dan bauran.
b. Mengeksplorasi konsep terkait pembelajaran daring dan bauran dengan
membaca buku referensi, mereview temuan-temuan penting pada jurnal
nasional dan internasional, serta menonton video terkait topik di Youtube.
c. Diskusi bersama rekan kelompok dan dosen pengampu mata kuliah dalam
merancang berbagai desain instruksional yang berbasis pada Project-Based
Learning, Problem-Based Learning, Discovery Learning, Digital
Storytelling, dan Literature Circle dalam pembelajaran daring dan bauran.
3. Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari siklus tersebut sangat
penting bagi saya karena strategi seperti refleksi diri dapat membantu saya
dalam mengembangkan dan mengkaji keterampilan yang saya miliki,
membantu saya belajar dari pengalaman, dan membimbing saya ke tujuan
yang ingin dicapai. Strategi mengekplor konsep dari berbagai sumber dapat
memperkaya pengetahuan. Kemudian strategi diskusi kelompok
mengarahkan saya untuk mampu melihat perspektif yang berbeda dan
memperoleh informasi baru yang mungkin belum saya ketahui
sebelumnya. Selain itu, diskusi juga dapat membantu saya untuk lebih
memahami konsep dan mengambil keputusan yang tepat.

4. Hal-hal yang perlu saya tingkatkan setelah mempelajari mata kuliah ini
antara lain:

 Meningkatkan kemampuan diri dalam melakukan refleksi diri ketika telah


melaksanakan pembelajaran daring dan bauran.
 Meningkatkan kemampuan diri dalam menggunakan desain instruksional
dalam pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran.
 Meningkatkan kemampuan diri dalam berkolaborasi dengan orang lain untuk
meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan proses pembelajaran daring
dan bauran.
Analisis Visual artefak pembelajaran topik 4 dan 5 pada siklus I yang mendukung hasil
artefak refleksi pengalaman belajar saya antara lain:
pembelajaran

Pembelajaran Pembelajaran bermakna yang saya peroleh melalui perkuliahan ini adalah saya
bermakna dapat memahami pentingnya memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran
(good daring dan bauran, perkembangan zaman menuntut saya untuk terus belajar
practices) dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Selain itu, melalui mata
kuliah ini saya dapat merancang desain instruksional dalam pembelajaran daring
dan bauran yang berbasis projek, kasus, penemuan, digital storytelling, dan
literature circle sesuai dengan kondisi sekolah saya. Kemudian mata kuliah ini
juga memberikan pengetahuan dalam menemukan solusi yang tepat terhadap
permasalahan yang kerap muncul dalam proses kegiatan belajar mengajar
disebabkan oleh kesenjangan teknologi, keterbatasan jarak, waktu, dan cara
belajar di tengah era pendidikan yang menuntut para peserta didik untuk lebih
melek teknologi.

Anda mungkin juga menyukai