Simbol kelistrikan
Simbol kelistrikan bertujuan untuk menyingkat keterangan-keterangan dengan
menggunakan gambar. Simbol listrik sangat penting untuk dipelajari dan dipahami
karena hampir semua rangkaian listrik menggunakan simbol-simbol.
Gambar simbol untuk teknik telah diatur oleh lembaga normalisasi atau standarisasi.
Beberapa lembaga yang menormalisasi simbol-simbol listrik antara lain:
Meskipun banyak lembaga yang mengeluarkan simbol listrik, namun dalam normalisasinya
telah diatur sedemikian rupa sehingga suatu simbol tidak mungkin mempunyai dua maksud
atau dua arti, begitu sebaliknya dua gambar simbol mempunyai satu maksud (Interpretasi).
Diantara negara yang sudah maju industri kelistrikannya menentukan normalisasi sendiri,
bahkan diikuti oleh dunia teknik pada umumnya. Contoh negara yang mempunyai
normalisasi sendiri adalah Amerika dan Jerman.
Simbol listrik dari kedua negara tersebut agak berlainan bentuk maupun interpretasinya,
namun semua itu dapat dipahami karena sama-sama bertujuan untuk memudahkan dan
membuat lancar kegiatan teknik yang dihadapi.
Indonesia berdasarkan pertemuan yang diprakarsai oleh LIPPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia) antara ilmuwan dan kalangan industri telah berhasil membuat standar simbol yang
berhubungan dengan kelistrikan arus kuat. Hasil tentang simbol listrik ini telah dituangkan
dalam buku PUIL 1977. (Peraturan Umum Instalasi Listrik) dan diperbaharui lagi dalam
PUIL 1987 dan PUIL 2000.
Simbol Elektronika
Sama seperti simbol listrik, simbol elektronika juga dinormalisasi oleh lembaga internasional
seperti oleh:
1. Presentasi Peralatan
2. Konduktor / Penghantar
Junction, penyambung/konektor,
pemisah (sambungan disolder).