Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Kinayah

......‫مع جواز قصده معْه‬ ‫لفظ به الزم معناه قصد‬

“ Kinayah adalah lafadz yang makna yang di kehendakinya adalah


kelaziman/keniscayaan maknanya, bersamaan diperbolehkan menghendaki makna asalnya.”

Secara bahasa ( Etimologi )

‫الكناية لغة ما يتكلّم به االنسان و يريد به غيره‬

" Lafadz yang diucapkan oleh manusia , tetapi ia menghendaki makna yang lainnya.

Sedangkan secara istilah ilmu bayan adalah

‫لفظ اطلق و اريد به الزم معناه مع قرينة ال تمنع من ارادة المعنى االصل ّي‬

“Lafadz yang diucapkan dan dikehendaki kelaziman maknanya dengan adanya penanada
namun tidak menghalangi untuk menghendaki makna aslinya.

Contohnya : ‫ ( زيد طويل النجاد‬Zaid orang yang Panjang rangka pedangnya )

“yang dimaksud adalah Zaid adalah seorang pemberani dan bertubuh besar. Kemudian anda
berpindah dari menjelaskan sifat tersebut menuju isyarat kepadanya. Sebab, panjangnya rangka
pedang biasanya menandakan pemiliknya berpostur tinggi. Dan tubuh yang tinggi biasanya
memiliki keberanian. Jadi yang dimaksudkan adalah ketinggian tubuhnya ( lazimnya atau hal
yang menetap padanya ), meskipun dia tidak menyandang pedang. Tetapi dengan ketentuan itu
semua, sah juga menghendaki makna asalanya atau makna hakikinya, yaitu panjangnya tempat
menyandang pedang.

Dari pembahasan ini dapat diketahui bahwa perbedaan antara kinayah dan majaz adalah
sahnya menghendaki arti aslinya dalam kinayah, dan tidak demikian dalam majaz. Ringkasnya,
kinayah itu berbeda dengan majaz dalam segi dapat menghendaki arti haqiqi Bersama
menghendaki makna kezalimannya. Berlainan dengan majaz, sebab dalam majaz tidak boleh
menghendaki makna haqiqi karena adanya pertanda atau qarinah yang memang menghalanginya.
Terkadang terhalang menghendaki makna kinayah karena khusus atau tertentunya makna
yang dikehendaki. Seperti firman Allah SWT.

‫ سبحانه و تعالى ع ّما يشركون‬h‫والسماوات مطويّات بيمينه‬

Dan langit digulung dengan tangan kanan – Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia
dari apa yang mereka persekutukan. ( QS. Az – Zumar : 67 ).1

‫الكناية‬ ( Metonimi ) ialah semacam kiasan , seperti majaz dan isti’aroh. Bedanya dengan
kedua kiasan tersebut, ialah ungkapan kinayah dapat diartikan secara hakiki, walaupun yang
dimaksudkan adalah makna kiasannya. Selain itu, Kinayah tercipta berdasarkan “ kelaziman “
yang berakar dari kebiasaan atau tradisi, Misalnya :

‫ ( القى فالن عصاه‬Fulan telah melemparkan tongkatnya )

Walaupun bisa diartikan secara hakiki, secara harfiah, tetapi yang dimaksud adalah arti
kiasannya, yaitu kelaziman dari “melemparkan tongkat” menurut tradisi orang Arab, yaitu Fulan
sekarang tidak lagi bepergian jauh jauh, sudah pension, sydah menetap di kampungnya. Contoh
lain :

ia banyak abunya ‫هو كثير الرماد‬ 


Di tunjukkan kepada orang yang bersifat pemurah
maksudnya bahasa Arab ‫لغة الضاد‬ 

Selain itu, ada kinayah yang tercipta tidak berdasarkan kelaziman tradisi atau kebiasaan,
melainkan berdasarkan situasi saat disampaikannya ujaran yang mengandung artu “ sindiran
“. Kinayah semacam ini diberi nama khusus, yaitu ‫ التعريض‬/ sindiran. Misalnya, di depan
orang yang suka mengeluarkan kata kata yang menyinggung perasaan atau bertindak kasar
kepada sesama muslim, maka pak kiai mengatakan :

‫المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده‬

) Orang muslim adalah orang yang perkataan dan tindakannya dapat menimbulkan rasa
aman kepada sesama muslim ).

1
Jauharul Maknun,
Kinayah adalah lafadz yang dimaksudkan untuk menunjukkan untuk menunjukkan
pengertian lazimnya, tetapi dapat dimaksudkan untuk makna asalnya.2

Kinayah adalah Lafadz yang dimaksudkan untuk menunjukkan pengertian lazimnya.


Tetapi dapat dimaksudkan untuk makna asalnya.3

B. Pembagian Kinayah
‫برد‬.......................)206 ( .........................
‫ ) كي الخير في العزلة ياذا الصوفي‬207 ( ‫الى اختصاص الوصف بالموصوف‬
..................................................... ) 208 ( ‫ونفس موصوف ووصف‬
Kinayah terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
1.) Meng-kinayahi atas pengkhususan ( penentuan ) sifat untuk mausuf, contoh :

kebaikan ini tertentu dalam beruz’lah, Hai ahli Tasawwuf(( ‫الخير في العزلة يا ذا الصوفي‬

“ yang dimaksudkan adalah pengkhususan / penentuan sifat, yaitu beruzlah untuk


maushuf yaitu ahli tashawwuf

2.) Meng – kinayahi atas pengkhususan ( penentuan ) Maushuf. Artinya yang


dikendakinya merupakan suatu maushuf. Contoh :

: orang yang banyak memberi suguhan kepada yamu yang datang ‫جاء المضياف‬

Yang dimakasud Mutakallim sebenarnya menghendaki keadaan Zaid ( maushuf ),


karena ia orang yang banyak memberi suguhan kepada tamu, sehingga sifat tersebut
seperti menetap ( lazim ) pada dirinya. Sehingga hati mutakallim berpindah dari
lafadz “ al midhyaf “ kepada Zaid.
3.) Meng – kinayahi atas pengkhususan ( penentuan ) sifat. Maksudnya yang dikehendaki
suatu sifat dari beberapa macam sifat. Jenis kinayah ini terbagi menjadi 2 macam,
yaitu
a. Kinayah Qaribah (‫)كناية قريبة‬

2
Al Balaghoh lil Jami’
3
Al Balaaghatul Wadhihah
.‫ما يكون االنتقال فيها الى المطلوب بغير واسطة بين المعنى المنتقل ععنه و المعنى المنتقل اليه‬

Kinayah yang perindahan makna kepada makna yang dikehendaki itu tanpa
perantara ( dengan mudah, tanpa berpikir, dan angan angan. ) antara makna yang
dipindahkan dan makna yang di pindahi.

Contohnya : ‫اد‬hh‫ل النج‬hh‫د طوي‬hh‫ ( زي‬Zaid orang yang Panjang rangka pedangnya ). Yang
dimaksudkan adalah ketinggian tubuhnya.

b. ) Kinayah Ba’idah ( ‫) كناية بعيدة‬

‫ما يكون االنتقال فيها الى المطلوب بواسطة أو بوسائط‬

Kinayah yang perpindahan makna didalamnya menuju makna yang dikehendaki


menggunakan suatu perantara atau beberapa perantara .

Orang yang banyak abunya ‫كثير الرماد‬

Tetapi para Ulama’ Ilmu Bayan menghendaki bahwa kalimat tersebut merupakan
sindiran atau kinayah tentang “ orang yang banyak memberikan jamuan dan
kedermawaan.” Perantaranya adalah berpindah dari banyak abunya menuju banyak
membakar kayu. Dari membakar kayu kan berarti banyak memasak. Dari banyaknya
memasak ini berpindah kepada banyaknya tamu. Dari sinilah sampai pada arti yang di
maksud yakni orang yang dermawan.4

Ditinjau dari sesuatu yang berada dibalik kinayah, maka kinayah ada tiga macam karena
sesuatu yang dijelaskan dengan kinayah itu adakalanya berupa maushuf dan adakalanya
berupa nisbat.5

C. Tujuan Kinayah
‫ )ايضاخ اختصار او صون عرض‬208 ( ‫و الغرض‬.................
‫)ونحوه كاللمس و االتيان‬209(‫اوانتفاء اللفظ الستهجان‬

4
Al Jauharul Maknun
5
Balaaghatul Wadhihah
Tujuan Kinayah adalah :
a. Menjelaskan Tujuan Kalimat.
Contohnya : ‫ ( زيد طويل النجاد‬Zaid orang yang Panjang rangka pedangnya ). Yang
dimaksudkan adalah ketinggian tubuhnya.

b. Meringkas Kalimat. ( Al ikhtisar ).


Contoh : ‫ ( فالن مهزول الفصل‬Fulan adalah orang yang anak dombanya kurus kurus )
Kalimat ini sebagai kinayah dari sifat kedermawaan Zaid. Karena seringnya
menyembelih induk domba untuk suatu penjamuan, sampai sampai anak
dombanya kurus, karena kurang menyusu.

c. Menjaga yang di kinayah- i


Contoh : ‫ ( اهل الدار‬Ahli rumah )
Kalimat ini sebagai kinayah untuk istrinya, dengan tujuan untuk menjaganya.

d. Ta’ridh. Menurut bahasa Ta’ridh adalah perkataan yang tidak terang maksudnya.
Menurut pengertian terminologi adalah :

‫ان يطلق الكالم ويشار به الى معنى اخر يفهم من السياق‬

Mengucapkan kalimat dan dengan kalimat itu diisyaratkan kepada makna yang
lain

Yang dipahami dari susunanya. Seperti ucapan anda kepada orang yang
menyakitkan.

‫المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده‬

(Orang muslim adalah orang yang perkataan dan tindakannya dapat


menimbulkan rasa aman kepada sesama muslim ).
e. Membuang lafadz sebab dipandang jelek dan sebagainya padahal yang dikinayah
i
seperti contoh ‫اء‬hh‫تم النس‬hh‫ ( او لمس‬atau kamu sekalian menyentuh istri ) sebagai
kinayah sekalian ) dari ‫ (اوجامعتم النساء‬atau kamu).6

D. Nilai Balaghoh Kinayah

Dari contoh contoh diatas dapat diketahui bahwa nilai Balaghoh kinayah, antara
lain ;

1. ) Kinayah dapat mengungkapkan makna makna yang abstrak menjadi kongkrit, dapat
diindra, seperti :
)67 ‫( التوبة‬..... ‫و يقبضون ايدبهم‬
Menggenggamkan tangan, maksudnya berlaku kikir, juga pada:
) 77 ‫( ال عمران‬......‫وال يكلّمهم هللا وال ينظر اليهم‬
) 42 ‫يقلّب كفيه ( الكهف‬
2. ) Kinayah mengungkapkan dengan sopan perkara yang dianggap tidak senonoh jika
diungkapkan vulgar, seperti:
ّ
) 222 ‫تقربوهن ( البقرة‬ ‫وال‬
) 47 ‫ولم يمسسني بشر ( ال عمران‬
ّ
) 187 ‫تباشروهن ( البقرة‬ ‫وال‬
3.) Uslub kinayah model ‫ التعريض‬/ sindiran dapat dijadikan alat menegur, mengeritik,
mencela, dan tujuan kontrol sosial lainnya dengan cara yang lebih cepat diterima dan
hasilnya akan lebih efektif, dibandingkan dengan kritikan atau celaan secara
langsung.
Menegur agar benar benar beribadat kepada Allah, dengan kinayah seperti pada yasin
: 22, lawan bicara tidak bisa mengelak, tidak ada alasan bagi mereka untuk keberatan,
mereka tersinggung / mengungkapkan kemarahan kepada mutakallim – dengan
kinayah bercerita tentang keadaan dirinya, tidak bercerita tentang siapa siapa.7

6
Jauharul Maknun
7
Al Balaaghah Lil Jami’
Kinayah adalah salah satu fenomena dari balaghah. Akan tetapi, ia tidak dapat
diketahui kecuali oleh orang yang lembut tabiatnya dan jernih pemikirannya. Rahasia
balaghah dalam kinayah berada pada beberapa bentuk yang menjelaskan kepada kita
suatu hakikat yang disertai dengan dalilnya dan suatu keputusan yang disetai dengan
bukti buktinya.

Contoh pertanyann Al Buhturi tentang orang yang dipujinya:

‫لهم عن مهيب في الصدور محبّب‬ ‫يغضون فضل اللحظ من حيث ما بدا‬

Mereka memejamkan anugrah pengawasan ( mata ) sehingga ia tidak tampak


bagi mereka karena besarnya wibawa orang yang dicintai itu dalam dada

Dengan syair ini Al Buhturi membuat kinayah tentang penghormatan manusia


terhadap orang yang dipujinya serta ketakutan mereka kepadanya dengan kata kata
bahwa mereka memejamkan mata, yang pada hakikatnya perbuatan ini merupakan bukti
ketakutan dan penghormatan. Hal ini tampak jelas dalam kinayah tentang sifat dan nisbat.

Diantara faktor yang memberi nilai tambah tinggi kinayah dalam balaghoh adalah
bahwa kinayah itu mendatangkan hal hal yang abstrak dalam bentuk yang bersifat
kongkrit. Dan termasuk keistimewaannya adalah kinayah mampu membuat kita
menghilangkan dendam kepada musuh kita tanpa melakukan sesuatu untuknya dan tanpa
melanggar kesopanan dan mengungkapkan kejelekan dengan ungkapan yang tidak
memekakkan telinga yang mendengarnya. Contoh ini banyak sekali didalam Al Qur’ an
dan pembicaraan orang orang Arab. Mereka tidak mau mengungkapkan hal hal yang
tidak baik kecuali dengan kinayah.8

8
Al Balaaghatul Waadhihah

Anda mungkin juga menyukai