Anda di halaman 1dari 2

Nama : SRI MISRINA

Nim : 210404030

MK : Filsafat Umum

Tugas Final

Filsafat masa modern : Pragmatisme

Jadi, pada hari ini penulis akan sedikit menjelaskan mengenai topik pragmatisme, mari
kita bahas dari definisinya dulu ya!. Pragmatisme adalah salah satu aliran filsafat modern yang
dimana aliran ini mempercayai bahwa kebenaran dari segala sesuatu itu berdasarkan kepada
mamfaat yang diberikan. Tapi dari salah satu sumber yang penulis baca mengatakan kalo
Pragmatisme secara sederhananya adalah berpikir secara praktis untuk kebutuhan jangka pendek.

Nah, dari dua sumber tadi, penulis coba menyimpulkan menurut persepsi pribadi sendiri
bahwa pragmatisme itu adalah aliran filsafat yang berpikir secara sederhana atau tentang hal-hal
sederhana tetapi tujuannya adalah asas kebermamfaatan. Contohnya ada dua orang guru dengan
cara mengajar yang berbeda, guru yang pertama itu mengajar sesuai kurikulum dan hanya
mengajarkan materi di buku tanpa ada improvisasi materi tambahan dari guru tersebut. Lalu,
guru yang kedua itu juga mengajar sesuai kurikulum yang disarankan pemerintah tetapi cara
mengajarnya tidak hanya berpatok pada buku atau teori saja tetapi juga mengajarkan
keterampilan dan praktek dari materi yang diajarkan, inilah yang disebut dengan filsafat
pragmatisme dimana hal atau ilmu tersebut tidak hanya dimengerti secara teori tetapi juga bisa di
praktekan di kehidupan sehari-hari.

Kata Pragmatisme ini pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf asal Amerika, yaitu
Charles Sanders Pierce dimana pemikiran dia tentang filsafat juga mempengaruhi pemikiran
filsuf lainnya seperti John Dewey dan William James tentang Filsafat. penulis pernah membaca
disalah satu sumber dimana William James pernah mengatakan bahwa tidak ada kebenaran yang
mutlak atau tetap karena setiap kebenaran pasti akan berubah seiring dengan berjalannya
pengalaman. Kira-kira begitulah pemikiran William James mengenai filsafat dan penulis secara
personal sangat setuju dengan beliau karena suatu hal yang kita anggap saat ini adalah suatu
kebenaran itu bisa saja dikoreksi oleh pengalaman kita selanjutnya. Bahkan, banyak sekali
pemikiran-pemikiran para ahli filsafat yang mungkin saat itu dianggap kebenaran tetapi beberapa
tahun kedepan dapat dibantah oleh pemikiran lainnya, dimana pemikiran tersebut muncul pasti
karena adanya suatu kejadian yang membuat kebenaran sebelumnya diragukan.

Menurut sumber yang penulis jadikan referensi mengatakan bahwa pragmatisme ini
punya 3 karakteristik. Yang pertama adalah tidak mempertanyakan hal yang normatif,
maksudnya adalah hal yang umum atau dasar, contoh nya kenapa kita harus makan? Jawaban
nya sudah pasti kita semua tahu, kita makan yaitu untuk mendapatkan energi agar bisa
menyambung hidup. Itu lah yang dimaksud dengan normatif dimana jawaban dari suatu
pertanyaan sudah jelas. Lalu yang kedua, adalah pragmatisme anti terhadap absolutisme. Maksud
dari absolutisme adalah dimana pemerintahan berjalan tanpa adanya undang-undang sedangkan
kekuasaan tertinggi berada di tangan penguasa. Aliran Pragmatisme sangat menentang dimana
sebuah pemerintahan tidak didampingi dengan UU karena ini akan menimbulkan kekacauan
dalam suatu daerah. Dan yang ketiga adalah anti Dualisme, dualisme adalah ajaran yang
mempercayai bahwa alam semesta itu terdiri dari 2 bagian contohnya seperti jiwa dan roh, tuhan
dan alam semesta. Karena pragmatisme percaya bahwa semua materi yang ada di dunia ini
adalah satu tidak terpecah-pecah.

Pragmatisme merupakan salah satu aliran pemikiran yang berhasil mempengaruhi


perkembangan pemikiran filsafat Barat di Tiongkok sekitaran tahun 1900-an. Hal ini bisa terjadi
karena diadakannya penerjemahan karya-karya pemikiran filsafat barat ke dalam Bahasa
Mandarin.

Referensi :

 https://id.wikipedia.org/wiki/Pragmatisme
 https://www.liputan6.com/hot/read/4694013/pragmatisme-adalah-pemikiran-
berdasarkan-tindakan-pahami-pengertiannya
 https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/download/134/122

Note: 526 words

Anda mungkin juga menyukai