Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FILSAFAT

TEORI KEBENARAN PRAGMATISME

Dosen Pembimbing:Kamarudin Zaelani,M.Ag

DI SUSUN OLEH :

TIMI YUDHANI AULIA PUTRI

220602023

PRODI SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2022
A. Pengertian Pragmatisme

Kata pragmatisme sering sekali diucapkan orang.Orang-orang yang


menyebutkan kata itu biasanya dalam pengertian praktis.jika orang berkata,
“Rancangan ini kurang pragmatis”,maka maksudnya ialah rancangan itu kurang
praktis.Pengertian seperti itu tidak begitu jauh dari pengertian pragmatisme yang
sebenarnya,tetapi belum menggambarkan keseluruhan pengertian paragmatisme.

Kata paragmatisme diambil dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti
tindakan,perbuatan(Encyclopedia Americana,15;683).Pragmatisme mula-mula
dijelaskan oleh Charles Sanders Peirce (1839-1914),filosof Amerika yang pertama
kali menggunakan pragmatisme sebagai metode filsafat (Stroch,1968),tetapi
pengertian pragmatisme telah terdapat juga pada Socrates,Aristoteles,Berkeley,
dan Hume.William James mengatakan bahwa secara ringkas pengertian adalah
realitas sebagaimana yang kita ketahui.Pierce-lah yang membiasakan istilah ini
dengan ungkapan “Tentukan apa akibatnya apakah dapat dipahami secara praktis
atau tidak. Kita akan dapat pengertian tentang objek itu,itulah kedeluruhan konsep
objek tersebut. “Ia juga menambahkan, untuk mengukur kebenaran suatu
konsep,kita harus mempertimbangkan apa konsekuensi logis penerspsn konsep
tersebut.Keseluruhan kosekuensi itulah yang merupakan pengertian konsep
tersebut.Jadi,pengertian suatu konsep ialah konsekuensi logis konsep itu.Bila
suatu konsep yang dipratekkan tidak mempunyai akibat apa-apa,maka kosep itu
tidak mempunyai pengertian apa-apa bagi kita.Sebenarnya istilah pragmatisme
lebih banyak berarti sebagai metode untuk memperjelas suatu konsep ketimbang
sebagai suatu dokrin kefisafatan.

B. Keberlanjutan dan Keberkejaan Pragmatisme

Di Amerika Serikat Pragmatisme mendapat tempatnya yang tersendiri


didalam pemikiran filsafati.William Jameslah orangnya yang memperkenalkan
gagasan-gagasan pragmatisme itu kepada dunia.

Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar ialah
apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaraan akibat-
akibatnya yang bermanfaat secara praktis.Aliran ini bersedia menerima segala
sesuatu,asal saja membawa akibat yang praktis.

Dalam perkembangannya lebih lanjut pragmatisme berjalan dalam tiga


jurusan yang berbeda, artinya :sekalipun semuanya berpangkal dari satu gagasan
asal,namun bermuara dalam kesimpulan-kesimpulan yang berbeda.Tetapi pada
dasarnya ketiganya adalah sama, yaitu menolak segala intelektualisme dan
absolutisme.Para wakil dari ketiga jurusan itu dalah William James dan John
Dewey,keduanya dari Amerika Serikat,serta F.C.S Schiller dari Inggris.Karena
dari ketiganya yang paling berpengaruh adalah William James maka, hanya
William Jameslah yang akan kita bicarakan disini.

William James (1842-1910) diahirkan di New York pada tahun 1842.Setelah


belajar ilmu kedokteran di Universitas Havard dia belajar psikologi di Jerman dan
nampaknya juga di Prancis.Dia berkuliah di Universitas Havard secara berturut-
turut:anatomi,fisiologi,psikologidan filsafat,hingga tahun 1907.Pada tahun 1910
dia meninggal dunia.

Dia adalah tokoh yang paling bertanggung jawab yang membuat


pragmatisme menjadi terkenal diseluruh dunia.Lebih dari itu,ia merupakan tokoh
Amerika pertama yang memberikan kontribusikedalam gelombang dahsyat
pemikiran filsafat didunia Barat karena terbitnya bukunya,Pragmatisme (1907)
dan The Meaning Of Truth (1909),gerakan pragmatisme seolah-olah akan
menguasai filsafat abad ke-20.

Didalam bukunya The Meaning Of Truth, atau “arti kebenaran”James


mengemukakan,bahwa tiada kebenaran yang mutlak,yang berlaku umum,yang
bersifat tetap,yang berdiri sendiri,lepas dari akal yang mengenal.Sebab
pengalaman kita berjalan terus,dan segala segala yang kita anggap benar dalam
perkembangan pengalaman itu senantiasa berubah, karena didalam prakteknya,apa
yang kita anggap benar dapat dikoreksi oleh pengalaman berikutnya.Oleh karena
itu tiada kebenararan yang mutlak,yang ada adalah kebenaran-kebenaran,
(artinya;dalam bentuk jamak)yaitu apa yang benar dari pengalaman-pengalaman
yang khusus,yang setiap kali dapat diubah oleh pengalaman berikutnya.

Nilai pertimbangan kita tergantung kepada akibatnya,kepada kerjanya,


artinya;Kepada keberhasilan perbuatan yang disiapkan oleh pertimbangan
itu.Pertimbangan itu benar jikalau memberi manfaat bagi pelakunya.

Seperti yang telah dikemukakan,akal atau pemikiran mendapat tujuannya


dalam perbuatan.Selain daripada itu pemikiran dapat juga menyesuaikan diri
dengan tuntunan kehendak dan tuntunan perbuatan.Hal ini mengakibatkan bahwa
sebenarnya kita dapat menghasilkan sendiri sebagian dari apa yang diperlukan
oleh pengalaman kita,sesuai dengan kemauan kita sendiri.Jadi sebagian dari dunia
ini adalah hasil perbuatan kita sendiri.Dunia bukanlah sesuatu yang telah
selesai,melainkan sesuatu yang terus menerus menjadi,sepertihalnya dengan
pemikiran kita adalah suatu arus yang mengalir,suatu sisitem perhubungan-
perhubungan.
James,yang menyebut jalannya sebagai “empirisisme radikal”,berbeda
dengan para empiris lain menyangkut bagaimana menentukan wilayah
pengalaman.Selain pengalaman lahiriah,ia juga memasukkan pengalaman
kejiwaan dan keagamaan.Ia memandang keyakinan-keyakinan
keagamaan,khususnya keyakinan pada kuasa dan rahmat Tuhan,yang berguna
untuk kesehatan mental,dan karena itu ia menjadi benar adanya.Dia sendiri pernah
menderita kekalutan mental pada usia 29 tahun,dan sembuh karena perhatiannya
kepada Tuhan,kuasa dan rahmatnya yang mengubah takdir manusia.Dengan
alasan ini,ia menitikberatkan ibadah dan berdoa.Tetapi James tidak menganggap
Tuhan sebagai wujud yang paripurnadan tidak terbatas,tetapi membayangkan
Tuhan juga berproses menyempurna.Dan ketiadaan penyempurnaan pada sisisnya
setara dengan kemandekan yang menandakan ketanpurnaan.

James telah mengembangkan pragmatisme Peirce dari sekedar metode


menjadi teori tentang kebenaran, agama,dan seluruh filsafat pada umumnya.Dia
juga mempengaruhi John Dewey.Dan yang terakhir adalah dia yang paling
bertanggung jawab dalam pendidikan orang Amerika,sekaligusnbertanggung
jawab juga atas kehidupan moral orang-orang Amerika.Pengaruh James sampai
juga ke Inggris,Prancis,dan Italia.

Mendekatkan filsafat dengan psikologi juga merupakan sumbangannya yang


sangat penting,lepas dari benar atau tidaknya apa yang dilakukannya.Sebelum ini
orang memang telah mengetahui bahwa jarak antara filsafat dan psikologi tidak
terlalu jauh.Pragmatisme sebaiknya dilihat sebagai suatu usaha menyeimbangkan
dua sikap ekstrem dalam filsafat,rasionalisme dan empirisisme yang disebutnya
tender dan tough minded.Pahamnya yang berlawanan dengan monisme,yaitu
pluralisme juga amat menarik dari segi pemahaman kebenaran.Filsafatnya berciri
humanis dalam artian kebenaran harus selalu disangutkan dengan kepentingan
manusia.
C. Tentang teori kebenaran

Disini James menggunakan meliorismenya untuk menilai kebenaran


rasionalisme dan empirisisme.James menerima tough minded karena ada yang
sesuai dengan pragmatismenya,yaitu empirisisme.Ia juga menerima tander minded
karena watak pragmatismenya (sebenarnya James) menerima kehadiran
agama.Disisni mudah sekali melihat kelemahan James;ia telah dipengaruhi oleh
postulatnya bahwa agama perlu bagi manusia,karena agama membuat orang
menjadi lebih baik.Jadi ada kekurang jujuran dalam filsafat James Mengapa
kurang jujur?Karena ia subjektif.Tambahan lagi,apakah benar agama itu perlu
bagi manusia?Orang dapat juga membuktikan bahwa agama itu tidak perlu bagi
manusia.Meliorisme rupanya tidak dapat dioperasikan disini.

Mengenai teori korespondens,James menerima dengan syarat bila copy idea


sesuai dengan objek sebagaimana yang dialami.Banyak idea yang tidak ada copy-
nya di alam ini,tetapi secara logis idea itu benar.Kebenaran itu ada bermacam-
macam.Ada kebenaran yang dapat di uji secara empiris,ada kebenaran yang hany
dapat diuji secara logis (akliah) ,bahkan ada kebenaran yang dapat diuji dengan
kekuatan rasa (hati,dlamir,intuisi,moral,dan iman).Memahami James disini
semakin sulit karena pragmatisme juga ia menyatakan bahwa agama perlu bagi
manusia ,padahal dalam agama banyak kebenaran yang tidak dapat diuji dalam
pengalaman fisik.
DAFTAR PUSTAKA

Hadiwijono,Harun.1980. Sejarah Filsafat Barat 2.Daerah Istimewa


Yogyakarta:PT. Kasinius.

Tafsir,Ahmad.2005.Filsafat Umum.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.

Mishbah,Yazdi.2010.Buku Daras Filsafat Islam.Bandung:Penah diterbitkan


Mizan.Sadra Press.

Kattsoff,louis O.2004.Pengantar Flsafat.Yogyakarta:Tiara Wacana Yogya.

Anda mungkin juga menyukai