Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS PENGARUH INDEKS DEMOKRASI TERHADAP INDEKS

PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

STUDI KASUS DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Di ajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester (UAS) mata kuliah Ekonometrika

Dosen Pengampu : Kharisma Rindang Sejati, M.E

Disusun oleh :

M. FAHRUR ROZI (200501052)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas yang tentang“PENGARUAH INDEKS
DEMOKRASI TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA” yang disusun untuk
memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah ekonometrika.
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada dosen pembimbing yang
telah mengajari saya mengenai materi tersebut .
Saya sadar tugas ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dimohon kritik dan saran
yang membangun. Saya mengharapkan semoga dapat berguna untuk para pembaca sekalian.
Terima kasih.

Mataram, 23 Oktober 2022

M. FAHRUR ROZI

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1


B. Hipotesis .................................................................................................................................. 2
C. Tujuan ....................................................................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................................. 3

A. Pengertian Indeks Demokrasi ................................................................................................... 3


B. Pengertian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)..................................................................... 4
C. Hubungan Indeks demokrasi dan Indek Pembangunan Manusia (IPM) .................................. 5

BAB III KERANGKA TEORI .......................................................................................................... 6

A. Metode Penelitian ..................................................................................................................... 6


B. Metode Analisis ....................................................................................................................... 6
C. Analisis Data ............................................................................................................................. 6

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................................... 8

A. Uji Regresi ................................................................................................................................ 9


B. Uji Normalitas .......................................................................................................................... 10
C. Uji Multikolinearitas ................................................................................................................ 10
D. Uji Heteroskedastisitas............................................................................................................. 11
E. Uji Autokorelasi ....................................................................................................................... 12

BAB V PENUTUP.............................................................................................................................. 13

A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara yang berasaskan demokrasi. Demokrasi
merupakan suatu prinsip bangsa Indonesia dalam menjalankan kegiatan terkait
pemerintahan. Masyarakat sudah terbiasa menjadikan kata demokrasi sebagai landasan
saat menyampaikan pendapatnya. Hal tersebut didasari oleh pernyataan Abraham Lincoln
mengenai pengertian demokrasi. Abraham Lincoln menyatakan bahwa pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal tersebut dimaknai bahwa suatu kekuasaan
pemerintahan dipegang teguh oleh rakyat dan tidak dapat diganggu gugat (Hidayat, dan
Azmi, 2018).
Dalam era reformasi kerangka berdemokrasi mengalami banyak penyesuaian.
Reformasi telah berjalan selama kurang lebih 18 tahun menunjukkan banyak perubahan
bentuk dalam berpolitik. Hal tersebut memprovokasi beberapa pihak, yaitu: United
Nations Development Program (UNDP) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS) untuk melakukan pengukuran kemajuan demokrasi di Indonesia. Model
pengukuran digunakan adalah model Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) yang telah
populer karena dilakukan setiap tahun dan digerakkan dengan energi yang terbilang masif
(Ibrahim, 2017). Karena peran penting IDI sebagai alat ukur demokrasi di Indonesia yang
berfungsi untuk membaca pencapaian dan menyusun program-program perencanaan
membangun politik maka perlu dilakukan sebuah penelitian khususnya dikelompokkan
untuk mengetahui kemajuan demokrasi di Indonesia.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia


berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagian ukuran kualitas hidup, IPM
dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur
panjang dan sehat; pengetahuan dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut
memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi
kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur
dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata
lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator

1
kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari
rata-rata besarnya pengeluaran perkapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili
capaian pembangunan umtuk hidup layak.

B. Hipotesis

Ha: Indek Demokrasi memiliki hubungan positif signifikan terhadap IPM

Ho: Indek Demokrasi tidak memiliki hubungan positif signifikan terhadap IPM

C. Tujuan
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Indeks Demokrasi terhadap Indeks
Pembangunan Manusia di provinsi Nusa Tenggara Barat.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Indeks Demokrasi


Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) merupakan alat ukur objektif dan empirik
terhadap kondisi demokrasi dan sistem politik yang ada di Indonesia (BPS, 2015). Indeks
demokrasi adalah alat pengukuran yang dibangun dengan latar belakang keadaan sosial
politik di Indonesia. Oleh karena itu dalam merumuskan konsep demokrasi maupun
metode pengukuranya mempertimbangkan ke keadaan persoalan bangsa.
Indeks demokrasi Indonesia (IDI) adalah angka-angka yang menunjukan tingkat
perkembangan demokrasi di seluruh Provinsi yang ada di Indonesia berdasarkan
beberapa aspek tertentu dari demokrasi. Tingkat perkembangan demokrasi tersebut
diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan sejumlah aspek demokrasi di semua
provinsi di Indonesia. Manfaatnya antara lain, pertama, mengukur secara kuantitatif
tingkat pelaksanaan demokrasi, kedua, mengukur perkembangan demokrasi pada tingkat
provinsi di Indonesia, ketiga, memperoleh gambaran tingkat perkembangan demokrasi
antar provinsi.
Maka untuk Menyusun indeks demokrasi Indonesia (IDI) disepakati menjadi tiga
aspek yang disejikan sebagai objek kajian antara lain (Rauf, et al., 2009) :
1. Apek Kebabasan Sipil
Aspek kebebasan sipil didefinisikan sebagai kebebasan individu atau warga
negara dan kelompok individu untuk berkumpul dan berserikat, berpedapat dan
berkeyakinan, serta kebebasan dari diskriminasi dan pengekangan yang berasal dari
individu atau warga negara lainya, kekuasaan negara dan kelompok tertentu.
2. Aspek Hak-Hak Politik
Aspek hak-hak politik adalah hak-hak untuk memberikan suara, hak-hak untuk
memperebutkan jabatan public, hak-hak berkompetisi dalam memperebutkan suara,
pemilihan yang bebas dan adil, dan pembuatan kebijakan pemerintahan berdasarkan
suara atau pilihan public.
3. Aspek Lembaga Demokrasi

3
Aspek lembaga demokrasi didefinikan Insitusi atau Lembaga yang bekerja
untuk menompang terbentuknya dan bekerjanya sistem politik yang demokratis
meliputi antara lain: Lembaga Eksekutif dan Lembaga Yudikatif maupun pada tataran
insfratrukstur seperti Pemilu, Partai Politik, Media Massa, dan Kelompok yang
berkepentingan.
B. Pengertian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan pengukuran perbandingan dari
harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara. IPM digunakan
sebagai indikator untuk menilai aspek kualitas dari pembangunan dan untuk
mengklasifikasikan apakah sebuah negara termasuk negara maju, negara berkembang,
atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijakan ekonomi
terhadap kualitas hidup. (Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik BPS, 2015)
Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) merupakan indeks
yang mengukur pencapaian pembangunan sosial-ekonomi suatu negara,yang
mengombinasikan pencapaian di bidang pendidikan, kesehatan, dan pendapatan riil
perkapita yang disesuaikan. Salah satu manfaat HDI adalah untuk menunjukkan bahwa
suatu negara sesungguhnya dapat berkinerja jauh lebih baik sekalipun tingkat
pendapatannya rendah. Sebaliknya, tingkat pendapatan yang tinggi tidak selamanya
diikuti dengan capain pembangunan manusia yang tinggi pula. HDI menunjukkan bahwa
perbedaan dalam pendapatan lebih besar dibandingkan dengan perbedaan dalam indikator
pembangunan lainnya, paling tidak di bidang kesehatan dan pendidikan.
IPM dapat meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan, serta pendapatan
masyarakat menurut ranis, stewart, dan Ramirez (2016), bahwa dalam pertemuan
ekonomi dan pembangunan manusia terdapat terhubungan dua arah, dimana pertumbuhan
ekonomi dapat meningkatkan pembangunan manusia, namun di sisi lain peningkatan
pembangunan manusia memungkinkan untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi.
Menurut United Nations Development Programme (UNDP), IPM adalah salah satu
pendekatan dalam mengukur tingkat keberhasilan pembangunan manusia. IPM di
dapatkan dari hasil pengukuran perbandingan angka harapan hidup, angka melek huruf
yang dilihat dari tingkat pendidikan terakhir yang di tamatkan dan kemampuan daya beli
masyarakat untuk semua Negara di seluruh dunia.

4
C. Hubungan Indeks Demokrasi dan Indeks Pembangunan Manusia
Penelitian oleh Brasmatyo Bontas membuktikan bahwa terbukti dalam jangka
panjang indeks demokrasi berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia
(IPM). Hal ini membuktikan bahwa aspek indeks demokrasi merupakan faktor penting
dalam meningkatkan pembangunan manusia yang dapat berdampak pada meningkatkan
kualitas pendidikan dan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat.
Constantini V. dan M. Salcatore (2018) mengemukakan bahwa dengan
meningkatnya indeks demokrasi secara tidak langsung memberikan pengaruh positif
terhadap meningkatnya indeks pembangunan manusia. Hubungan positif ini terjadi
dikarenakan, indeks demokrasi yang meningkat merepresentasikan kestabilan politik
yang baik disuatu daerah sehingga Institusi dan Lembaga pemerintahan dapat
menghasilkan regulasi yang berdampak terhadap meningkatnya modal manusia
(pendidikan dan kesehatan) dan modal fisik (insfratrukstur kesehatan, pendidikan dan
perdagangan) dalam jangka panjang akan berdampak pada masyrakat langsung dan
mempengarui kualitas sumber daya manusianya serta pendapatan seseorang yang akan
menghasilkan pemerataan distribusi pendapatan dimasyrakat. Jika demokrasi dilakukan
dengan baik maka tuntutan ini selalu memotivasi pemerintah melakukan respon baik
demi mensejahterakan rakyatnya (North, 1990). Oleh karenanya perbaikan aspek-aspek
dari indeks demokrasi harus terus diperbaiki dan ditingkatkan agar menghasilkan sistem
pemerintah yang Good Govermance yang dapat mensejahterakan masyrakat.
Jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa indeks demokrasi memiliki
pengaruh yang positif signifikan terhadap indeks pembangunan manusia ketika indeks
demokrasi meningkat maka indeks pembangunan manusia juga akan meningkat.
Begitupun sebaliknya ketika indeks demokrasi menurun maka indeks pembangunan
manusia juga akan mengalami penurunan.

5
BAB III
KERANGKA TEORI
A. Pendekatan dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif. Menurut Kasiram
(2008), pendekatan kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan proses data-
data yang berupa angka sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian penelitian,
terutama mengenai apa yang sudah diteliti. Dalam penelitian ini, data akan digambarkan
melalui angka-angka, sebagai contoh yaitu persentase tingkat indeks demokrasi dan
indeks pembangunan manusia. Ruang lingkup penelitian ini diambil berdasarkan pada
sumber keterangan yang didapat melalui situs pemerintahan resmi yang menunjukkan
adanya indeks demokrasi dan indeks pembangunan manusia di Nusa Tenggara Barat.
B. Metode Analisis
Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi sederhana dan asumsi klasik. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel
independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
C. Metode Pengujian
1. Uji Statistic
Dalam uji statistik dilakukan dengan tiga pengujian, yaitu parsial (Uji t), uji
simultan (Uji f) dan Uji koefisien determinasi (Uji R2 ).
a. Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel bebas secara individual dalam menerangka variasi variabel dependen.
b. Uji Simultan (Uji f)
Dilakukan untuk melihat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel
dependen
c. Uji Koefisien Determinasi atau kebaikan garis regresi (Uji R 2 )
Koefisien determinasi (R2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.

6
2. Uji Asumsi Klasik
Dalam analisis regresi linear sederhana terdapat beberapa pelanggaran
pelanggaran yang seringkali dilakukan terhadap asumsi-asumsinya, diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data
tersebut berdistribusi normal atau tidak.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah terjadinya hubungan linear antara variabel bebas
dalam suatu model regresi linear berganda (Gujarati, 2003).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah variansi dari error model regresi tidak konstan atau
variansi antar error yang satu dengan error yang lain berbeda (Widarjono, 2007).
d. Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan uji yang dilakukan untuk dapat melihat apakah terjadi
korelasi di antara suatu periode dengan periode-periode sebelumnya.
Sederhananya, uji autokorelasi merupakan analisis dari regresi yang terdiri dari
pengujian pengaruh variabel independen pada variabel dependen, sehingga tidak
boleh terjadi korelasi di antara pengamatan serta data observasi sebelumnya

7
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Teori Ekonomi
Jika Indeks demokrasi naik maka akan meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia begitupun sebaliknya jika indeks demokrasi menurun maka Indeks
Pembangunan Manusia juga akan menglami penurunan. Sehingga, dapat disimpulkan
bahwa Indeks Demokrasi dan Indeks Pembangunan Manusia memiliki slope positif
(+).
B. Matematika
Persamaan Matematika : Y = a + bx
Persamaan Ekometrika : Y = a + bx + e
C. Hipotesis
Ha : IPM memiliki hubungan positif signifikan terhadap PDB
H0 : IPM tidak memiliki hubungan positif signifikan terhadap PDB

Data Indeks Demokras dan iIPM di NTB Periode tahun 2010 - 2020

No Tahun Indeks Demokrasi IPM

1 2010 58,13 61,16


2 2011 54,49 62,14
3 2012 57,97 62,98
4 2013 57,22 63,76
5 2014 62,62 64,31
6 2015 65,08 65,19
7 2016 65,41 65,81
8 2017 76,04 66,58
9 2018 73,63 67,30
10 2019 76,64 68,14
11 2020 74,27 68,25
Sumber : badan pusat statistik (BPS) provinsi NTB

8
D. HASIL UJI

1. Uji Regresi

Berikut adalah hasil dari analisis linier sederhana pengaruh Indek Demokrasi
terhadap IPM :

 Persamaan ekonometrika: Y = C + B(X) + e

IPM = 4727.048+ 0.271081 (Indeks Demokrasi ) + e

 Interpretasinya

Berapapun kenaikan variable Indeks Demokrasi akan meningkatkan IPM


sebesar 4727.048 dan Setiap kenaikan variable IPM akan meningkatkan Indeks
Demokrasi sebesar 0.271081

 Uji T : variable X berpengaruh parsial terhadap variable y, dan jika dilihat dari t-
Statistiknya di proleh nilai sebesar 7.721393. Artinya variable tersebut
berpengaruh positif dan signifikan. Dimana ketika Indeks Demokrasi naik, maka
IPM juga akan naik.
 Uji F : variable X berpengaruh simultan terhadap variabel Y, karena probabilitas
F-statistiknya < 0,05 atau 5%

9
 Uji Determinasi : dari hasil pengujian regresi diatas diperoleh nilai dari adj R-
squared sebesar 85% artinya Indeks Demokrasi mempengaruhi IPM sebesar 85%
dan sisanya 15% di pengaruhi oleh variable lain diluar penelitian.

2. Uji Normalitas

Dapat diperoleh hasil dari uji normalitas sebagai berikut :

Dari hasil uji normalitas diatas dapat dilihat bahwa probabilitasnya sebesar
0.363037 atau > 0.05 maka data tersebut terdistribusi normal

3. Uji Multikolinearitas

10
Dari hasil uji multikolinearitas data diatas dapat diperoleh bahwa nilai
centered VIF sebesar 1.000000 atau < dari 10 maka data tersebut tidak terjadi
multikolenearitas atau tidak terjadi masalah.

4. Uji Heteroskedastisitas

Dari hasil uji heteroskedastisitas diatas di peroleh nilai Prob.Chi-square (1)


pada Obs*R-squared sebesar 0.7038 atau > 0.05 maka data tersebut terbebas dari
heteroskedastisitas

11
5. Uji Autokolerasi

Dari hasil uji autokolerasi data diatas di peroleh nilai prob. Chi- Square(2)
sebesar 0.8921 atau > 0.05 maka data tersebut terbebas dari autokolerasi

12
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Indeks Deemokrasi terhadap
Indek Pembangunan Manusia di Nusa Tenggara Barat, maka dapat disimpulkan bahwa
Indeks Demokrasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan
Manusia. Karena secara tidak langsung aspek Indeks Demokrasi berperan penting dalam
meningkatkan Indeks pembangunan Manusia dan Kualitas Sumber Daya Manusia.
Karena itulah indeks demokrasi harus terus diperbaiki dan ditingkatkan agar
menghasilkan sistem pemerintah yang Good Govermance yang dapat meningkatkan
semua indicator indeks pembangunan manusia sehingga dapat mensejahterakan
masyrakat.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://ntb.bps.go.id/
BPS, 2015. Indeks Demokrasi Indonesia. NTB: BPS
BPS, 2008. Komponen Indeks Pembangunan Manusia. NTB: BPS.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/57010/1/FEBRI%20ANGGEL
O-FEB.pdf
https://berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/kamus/file/kamus-27.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai