Anda di halaman 1dari 38

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI PADA IBU HAMIL

DISUSUN OLEH:

HASNIAH

1816301402

PROGRAM STUDI D.III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSADA SAMARINDA

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari/Tanggal : Rabu, 30 September 2020


Waktu : Pukul 09.00-09.15 WIB
Pokok Bahasan : Nutrisi Pada Ibu Hamil
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan mengenai manfaat nutrisi pada ibu hamil
Sasaran : Ibu hamil dan Masyarakat Pengunjung
Penyuluh : Hasniah Mahasiswa Kebidanan ITKES WHS
Tempat : Klinik Bidan Ramlah Parjib 2

1. TujuanUmum
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai manfaat nutrisi pada ibu hamil, diharapkan ibu
dapat mengetahui pentingnya nutrisi tersebut

II. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :

1. Menyebutkan kembali pengertian nutrisi dalam kehamilan dengan baik.


2. Menyebutkan kembali penyebab kurang nutrisi pada ibu hamil
3. Menyebutkan kembali 3 dari 7 tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil

III. Materi (terlampir)

IV.Media Penyuluhan

1. Leaflet

V.Metode Penyuluhan

Ceramah
1. Strategi Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


1. Pembukan 3 menit 1.      Mengucapkan salam 1.      Menjawab salam

2.      Memperkenalkan diri 2.      Menyimak penyuluh

3.      Menjelaskan tujuan 3.      Menyimak penyuluh

4.      Kontrak waktu 4.      Menyimak penyuluh


2 Isi / 10 Menjelaskan tentang : 1.      Menyimak penyuluh
Pelaksanaan menit
1. Pengertian nutrisi pada ibu 2.      Menyimak penyuluh
hamil
3.      Menyimak penyuluh
2. penyebab kurang nutrisi pada
ibu hamil 4.      Menyimak penyuluh

3. tanda dan gejala kurangnya 5.      Menyimak penyuluh


nutrisi pada ibu hamil

4. penyebab kurang nutrisi pada


ibu hamil

5. cara mengatasi nutrisi pada


ibu hamil

6. tindakan  yang harus di


lakukan nutrisi pada ibu hamil
3 Penutup 7 menit 1.     Evaluasi post test 1.     Klien bisa menjawab
soal dari penyuluh
2.     Membacakan kesimpulan
3.     Kontrak waktu 2.     Menyimak penyuluh

4.     Ucapkan salam 3.     Menyimak penyuluh

4.     Menjawab salam

VII. EVALUASI

1. Metode Evaluasi : Diskusi


2. Jenis Pertanyaan : Lisan

LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Nutrisi Dalam Kehamilan

Nutrisi pada ibu hamil adalah  makanan yang memenuhi menu seimbang. Menu seimbang
yaitu menu yang pas takaran semua zat gizinya yang dibutuhkan tubuh ibu hamil setiap
harinya.

2. Penyebab Kurang Nutrisi

Penyebab kurangnya nutrisi pada ibu hamil yaitu kurang pengetahuan dan motivasi tentang
nutrisi serta ekonomi yang rendah.

3. Tanda dan Gejala kurang Nutrisi


1. Tidak bergairah
2. Lesu
3. Kurus
4. Mudah lelah
5. Bingung
6. Tidak ada nafsu makan
7. Pucat
4. Akibat kurang nutrisi
1. Gangguan pada ibu
2. Pertumbuhan serta perkembangan janin terhambat
3. Bayi lahir preterm (sebelum waktunya)
4. Bayi lahir kecil

5. Cara untuk mengatasi masalah nutrisi pada ibu hamil.


1. Memantau kenaikan berat badan ibu hamil
2. Memotivasi ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai
diet.
6. Tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah kurang nutrisi pada ibu
hamil.

Tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah kurangnya nutrisi pada ibu hamil yaitu
dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi ibu hamil.

7. Nutrisi yang mengandung zat besi, protein dan Vitamin C.


o Bahan makanan yang mengandung zat besi
1. Umbi : beras ketan hitam.
2. Kacang-kacangan, biji-bijian dan hasil olahannya : kacang kedelai
(kering dan basah), kacang hijau, kacang merah, (segar rebus, kering
rebus), kecap, ketumbar, oncom kedelai, oncom pepes, tempe
kedelai murni.
3. Daging dan hasil olahannya : ayam, hati sapi, daging sapi, usus sapi,
otak.
4. Telur dan hasil olahannya : telur ayam, kuning telur ayam, telur
bebek.
5. Ikan, kerang, udang dan hasil olahannya.
6. Sayur dan olahannya : bayam (segar, kukus), daun bawang, daun
kacang panjang, daun ubi jalar, daun katuk, daun singkong (rebus),
daunt alas, kangkung (rebus), selada air, pecai.
7. Buah-buahan : alpukat, belimbing, jambu biji, durian, kedondong,
pepaya, salak, pisang siam
8. Susu dan hasil olahannya : keju, susu kambing, susu sapi
9. Serba-serbi : daun cincau, jahe, kunyit, serbuk coklat, teh, coklat
manis dan batang.
10. Makanan jajanan : bacang (1bh), bika ambon (1 pt), bakso (1 ps),
gado-gado, karedok, keripik tempe goreng, siomay, toge goreng dan
tempe goreng.
o Bahan makanan yang mengandung protein hewani seperti : hati, ikan,
daging, telur, dll, sumber nabati seperti sayur hijau, tempe, tahu, dan buah-
buahan , Kacang-kacangan dan padi-padian,
o Bahan makanan yang mengandung vitamin C : kentang, pepaya, tomat, jeruk
8. Hindari konsumsi bahan makanan yang mengandung zat-zat yang dapat mengahmbat
penyerapan zat besi seperti : kopi, fosvitin dalam kuning telur, protein kedelai,
calsium dan serat yang terdapat dalam bahan makanan.

Lampiran Jawaban

1. Nutrisi pada ibu hamil adalah makanan yang memenuhi menu seimbang. Menu
seimbang yaitu menu yang pas takaran semua zat gizinya yang dibutuhkan tubuh ibu
hamil setiap harinya.
2. Penyebab kurangnya nutrisi pada ibu hamil yaitu kurang pengetahuan dan motivasi
tentang nutrisi serta ekonomi yang rendah.

Menyutujui,

Pembimbing Akademik Mahasiswa


Tuti Meihartati, SST ,M.Kes HASNIAH

NIDN.0805058503 NIM.1816301402

NO TANGGAL MATERI KONSUL REVISI PARAF


ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGIS TM III PADA
NY “E” UMUR 36 TAHUN G3P0A2 USIA KEHAMILAN 30 MINGGU
DI PRAKTIK MANDIRI RAMLAH PARJIB 2 SAMARINDA

Oleh :

Hasniah
1816301402

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2020

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
BimbinganNya saya dapat menyelesaikan laporan asuhan kebidanan dengan judul
“Asuhan Kebidanan Antenatal Care Fisiologis TM III Pada Ny “ E” G 3P0A2 Umur 36
Tahun di Praktik Mandiri Ramlah Parjib 2 Samarinda. Bersamaan ini perkenankanlah
saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Bapak H. Mujito Hadi, MD, MM selaku Ketua Yayasan ITKES Wiyata Husada
Samarinda.
2. Prof Dr. Eka Anantha Sidaharta, SE AK CA MM, CSRS, CfrA, selaku Rektor
ITKES Wiyata Husada Samarinda, atas kesempatan yang telah diberikan untuk
memberikan izin tempat penelitian.
3. Ibu Hestri Norhapifah, SST., M.Keb selaku Ka Prodi S1 Kebidanan ITKES
Wiyata Husada Samarinda.
4. Ibu Tuti Meihartati, SST.,M.Kes selaku pembimbing dan selaku dosen yang telah
banyak membantu memberikan bimbingan dan mengarahkan kepada saya dalam
penyusunan laporan ini.
5. Segenap Dosen dan tenaga Kependidikan Program Studi Kebidanan Institut
teknologi Kesehatan & sains Wiyata Huasada Samarinda.
6. Ibu Ramlah Parjib, Amd. Keb selaku pemilik Iahan yang telah memberikan
bimbingan dalam memberikan asuhan dan penyelesaian Laporan asuhan
kebidanan.
Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya
perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa emudahkan setiap langkah-langkah kita
menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita
semua. Amin.
Samarinda, September 2020

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan............................................................................................................ 2
1. Tujuan umum........................................................................................... 2
2. Tujuan Khusus......................................................................................... 2
C. Manfaat.......................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Antenatal Care (ANC).................................................................................. 4
B. Kehamilan TM III........................................................................................ 6
C. Manajemen Asuhan Kebidanan................................................................. 11
BAB III TINJAUAN KASUS
A. S (Subyektif).................................................................................................. 12
B. O (Obyektif)................................................................................................... 15
C. A (Assesment)................................................................................................ 17
D. P (Planning)................................................................................................... 18
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................. 19
BAB V PENUTUP
A. Simpulan........................................................................................................ 21
B. Saran.............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan normal merupakan masa kehamilan yng dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Konsepsi didefinisikan pertemuan antara sprema dan sel
telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian
yang meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur),
penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) ini dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Kusmiyati, 2010).
World Health Organization (WHO) menyatakan, sekitar 830 wanita
meninggal setiap hari karena komplikasi selama kehamilan atau persalinan pada
tahun 2015. Mengurangi AKI dari 216 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2015 menjadi kurang dari 70 per 100 000 kelahiran hidup pada tahun 2030 akan
membutuhkan tingkat pengurangan tahunan global minimal 7.5% yang lebih dari
tiga kali lipat tingkat pengurangan tahunan yang dicapai antara tahun 1990 dan
2015. Penurunan hingga tahun 2030 Sustainable Develoment Goals (SDGs)
menargetkan penurunan hingga 3.1 % (WHO, 2017).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator pembangunan kesehatan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan SDGs pada tahun 2015-2019. Menurut
data Survei Demografi Kesehan Indonesia (SDKI), Angka Kematian Ibu sudah
mengalami penurunan pada periode tahun 1994- 2012 yaitu pada tahun 1994
sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 1997 sebesar 334 per 100.000
kelahiran hidup, tahun 2002 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2007
sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup namun pada tahun 2012, Angka
Kematian Ibu meningkat kembali menjadi sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Untuk AKB dapat dikatakan penurunan on the track (terus menurun) dan
pada SDKI 2012 menunjukan angka 32/1.000 kelahiran hidup (SDKI 2012). Pada
tahun 2015, berdasarkan data Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 baik
AKI maupun AKB menunjukan penurunan (Kemenkes RI, 2016).
Resiko pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu kehamilan,
waktu hamil muda, waktu hamil pertengahan saat in partu bahkan setelah
persalinan (Manuaba, 2008). Ibu hamil yang mengalami gangguan medis atau
masalah kesehatan akan dimasukan kedalam kategori resiko kehamilan, sehingga
kebutuhan akan pelaksanaan asuhan pada kehamilan menjadi lebih besar (Robson
& Waugh, 2012). Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) bertujuan untuk
mendeteksi adanya kelainan atau komplikasi pada kehamilan secara dini.
Pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan membantu ibu hamil
untuk memahami maksud dan tujuan pemeriksaan kehamilan (Gonjei,et al, 2011).
Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk membuat laporan kasus
dengan judul “Asuhan Kebidanan Antenatal Care Fisioogis Trimester III Pada Ny
“E” Umur 36 Tahun G3P0A2 Usia Kehamilan 30 Minggu di Praktik Mandiri
Ramlah Parjib 2 Samarinda.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis TM III serta dapat
menerapkan manajemen asuhan kebidanan secara nyata sesuai standar dan
wewenang bidan di Praktik Mandiri Ramlah Parjib 2 Samarinda.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengumpulan data dan analisis data dasar pada ibu hamil
fisiologis TM III di Praktik Mandiri Ramlah Parjib 2 Samarinda.
b. Melaksanakan perumusan diagnosa/masalah pada ibu hamil fisiologis TM
III di Praktik Mandiri Ramlah Parjib 2 Samarinda.
c. Melaksanakan perumusan diagnosa/masalah potensial pada ibu hamil
fisiologis TM III di Praktik Mandiri Ramlah Parjib 2 Samarinda.
d. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis TM
III di Praktik Mandiri Ramlah Parjib 2 Samarinda.
e. Melaksanakan evaluasi tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
fisiologis TM III di Praktik Mandiri Ramlah Parjib 2 Samarinda.
f. Melaksanakan pendokumentasikan semua temuan dan tindakan dalam
asuhan kebidanan yang telah di laksanakan pada kasus ibu hamil fisiologis
TM III di Praktik Mandiri Ramlah Parjib 2 Samarinda.

C. Manfaat
1. Bagi klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan serta meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam
perawatan kehamilan khususnya kehamilan fisiologis TM III.
2. Bagi Institusi
Sebagai referensi bagi mahasiswa kebidanan dalam meningkatkan
pengetahuannya dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
fisiologis TM III khususnya di ITKES Wiyata Husada Samarinda.
3. Bagi lahan praktik
Sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan serta menambah
wawasan dan pengetahuan sesuai evidance based khususnya pada asuhan
kebidanan pada ibu hamil fisiologis TM III.
4. Bagi Penulis
Sebagai bahan pembelajaran agar dapat meningkatkan pengetahuan dan
menambah wawasan dalam asuhan kebidanan khususnya dalam menangani
kehamilan fisiologis TM III.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Kehamilan (Antenatal Care )


1. Definisi Antenatal Care (ANC)
Antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Dengan demikian,
mampu menghadapi persalinan, kala nifas, pemberian ASI,
dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar/ normal
(Kumalasari, 2015).
Menurut (Depkes RI, 2005) dalam (Rukiyah & Yulianti, 2014) bahwa
pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan untuk memeriksakan keadaan ibu dan janin secara berkala yang
diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.
Pada hakikatnya pemeriksaan kehamilan bersifat preventif care dan
bertujuan mencegah hal-hal yang tidak di inginkan bagi ibu dan janin
(Purwaningsih & Fatmawati, 2010)

2. Tujuan menurut Antenatal Care Mansjoer (2005), diantaranya:


a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi,
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
sosial ibu serta bayi,
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan/ komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan,
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin,
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif,
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Kumalasari, 2015: 9).
Untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif
sesuai standar, ibu hamil hendaknya sedikitnya melakukan empat kali
kunjungan selama periode antenatal, yaitu:
1) Satu kali kunjungan selama trimester 1 (< 14 minggu),
2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-
28),
3) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu ke- 28-
36 dan sesudah minggu ke-36),
4) Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dirasakan ada
gangguan atau bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam
(Kumalasari, 2015: 9).

3. Standar Asuhan Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan/ANC


Adapun standar asuhan pelayanan pemeriksaan kehamilan menurut
(Wagiyo, 2016) adalah sebagai berikut :
a. Timbang Berat Badan (T1)
Pengukuran berat badan diwajibkan setiap ibu hamil melakukan
kunjungan. Kenaikan berat bada normal pada waktu kehamilan sebesar
0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.
b. Ukur Tekanan darah (T2)
Tekanan darah yang normal adalah 110/80 hingga 140/90
mmHg, apabila diketahui tekanan darah ibu hamil melebihi 140/90
mmHg maka perlu diwaspadai adanya preeklamsi.
c. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Merupakan suatu cara untuk mengukur besar rahim dari tulang
kemaluan ibu hingga batas pembesaran perut tepatnya pada puncak
fundus uteri. Dari pemeriksaan tersebut dapat diketahui pertumbuhan
janin sesuai dengan usia kehamilan.
d. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
Tablet Fe merupakan tablet penambah darah. Selama masa
pertengahan kehamilan, tekanan sistolik dan diastolik menurun 5
hingga 10 mmHg. Hal ini biasa terjadi karena vasodilatasi perifer
akibat perubahan hormonal selama kehamilan (Indriyani, 2013).
e. Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid (T5)
Pemberian imunisasi ini sangat dianjurkan untuk mencegah
terjadinya infeksi tetanus neonatorum. Penyakit tetanus neonatorum
yang disebabkan oleh masuknya kuman Clostridium Tetani ke tubuh
bayi merupakan penyakit infeksi yang dapat mengakibatkankematian
bayi dengan gejala panas tinggi, kaku kuduk, dan kejang. Imunisasi
TT dianjurkan 2 kali pemberian selama kehamilan, yaitu : TT1
diberikan pada kunjungan awal dan TT2 dilakukan pada 4 minggu
setelah suntikan TT1(Bartini, 2012).
d. Pemeriksaan Hb (T6)
e. Pemeriksaan VDRL (T7)
f. Perawatan Payudara, senam payudara, dan pijat tekan payudara (T8)
g. Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam ibu hamil (T9)
h. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)
Biasanya dokter atau bidan akan memberikan informasi
mengenai rujukan apabila diketahui adanya masalah dalam kehamilan
termasuk rencana persalinan.
i. Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)
j. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)
k. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13)
l. Pemberian terapi anti-malaria untuk daerah endemis malaria (T14)

B. Kehamilan Trimester III


1. Definisi Kehamilan Trimester III
Menurut Irianti, dkk (2014) Trimester III mencangkup minggu ke 29
sampai 42 minggu kehamilan. Trimester III sering kali disebut sebagai “
periode menunggu, penantian dan waspada “ sebab pada saat itu ibu tidak
sabar menunggu kelahiran bayinya.

2. Kebutuhan ibu hamil trimester III


a. Nutrisi
Kecukupan gizi ibu hamil di ukur berdasarkan kenaikan berat
badan. Kalori ibu hamil 300-500 kalori lebih banyak dari sebelumnya.
Kenaikan berat badan juga bertambah pada trimester ini antara 0,3-0,5
kg/minggu. Kebutuhan protein juga 30 gram lebih banyak dari
biasanya.
b. Seksual
Hubungan seksual pada trimester 3 tidak berbahaya kecuali ada
beberapa riwayat berikut yaitu:
1) Pernah mengalami arbotus sebelumnya,
2) Riwayat perdarahan pervaginam sebelumnya,
3) Terdapat tanda infeksi dengan adanya pengeluaran cairan disertai
rasa nyeri dan panas pada jalan lahir
Walaupun ada beberapa indikasi tentang bahaya jika
melakukan hubungan seksual pada trimester III bagi ibu hamil,
namun faktor lain yang lebih dominan yaitu turunnya rangsangan
libido pada trimester ini yang membuat kebanyakan ibu hamil
tidak tertarik untuk berhubungan intim dengan pasanganya, rasa
nyama yang sudah jauh berkurang disertai ketidaknyamanan
seperti pegal/ nyeri di daerah punggung bahkan terkadang ada
yang merasakan adanya kembali rasa mual seperti sebelumnya, hal
inilah yang mempengaruhi psikologis ibu di trimester III.
c. Istirahat Cukup
Istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan
jasmani, rohani, untuk kepentingan kesehatan ibu sendiri dan
tumbuh kembang janinya di dalam kandungan. Kebutuhan tidur
yang efektif yaitu 8 jam/ hari.
d. Kebersihan Diri (Personal Hygiene)
Penting bagi ibu menjaga kebersihan dirinya selama hamil, hal
ini dapat mempengaruhi fisik dan psikologis ibu. kebersihan lain
yang juga penting di jagayaitu persiapan laktsi, serta penggunaan
bra yang longgar dan menyangga membantu memberikan
kenyamanan dan keamanan bagi ibu.
e. Mempersiapkan kelahiran dan kemingkinan darurat
Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk
mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengindentifikasi
penolong dan tempat persalinan, serta perencanaan tabungan untuk
mempersiapkan biaya persalinan. Bekerja sama dengan ibu,
keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika
terjadi komplikasi, termasuk: Mengidentifikasi kemana harus pergi
dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut, Mempersiapkan
donor danar, Mengadakan persiapan financial, Mengidentifikasi
pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak
ada ditempat.
f. Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan
1) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
2) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak
karena robekan-robekan kecil pada servik.
3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4) Pada pemeriksaan dalam servik mendatar dan pembukaan telah
ada.
3. Hal yang mendasari ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III
menurut Irianti, dkk (2014) adalah :
a. Pertambahan ukuran eterus akibat dari perkembangan janin dan
plasenta serta turunnya kepala pada rongga panggul menimbulkan
pengaruh pada system organ maternal. Hal tersebut menjadi dasar
timbulnya ketidaknyamanan pada ibu selama trimester III.
b. Pada trimester III kadar progesterone mengalami peningkatan dan
stabil hingga 7 kali lebih tinggi dari masa sebelum hamil.
c. Penantian dan persiapan akan persalinan memengaruhi psikologis ibu.

4. Ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III menurut Irianti, dkk


(2014) yaitu:
a. Sering berkemih
Kebutuhan fisiologis : sering berkemih hal normal akibat dari
perubahan yang terjadi, mengurangi asupan cairan 2 jam sebelum tidur
agar istirahat ibu tidak akan terganggu.
b. Varises dan wasir
Kebutuhan fisiologis :menghindari memaksakan mengejan saat
defekasi jika tidak ada rangsangan untuk mengedan, sedangkan varises
atau kram melakukan exercise selama kehamilan dengan teratur,
menjaga sikap tubuh yang baik, tidur dengan posisi kaki sedikit
ditinggikan dan dalam keadaan miring.
c. Sesak nafas
Kebutuhan fisiologis : mengurangi aktifitas yang berat dan berlebihan
ibu hamil perlu memperhatikan posisi pada saat duduk dan berbaring.
d. Bengkak pada kaki
Kebutuhan fisiologis : menghindari duduk dengan posisi kaki
menggantung, saat tidur posisi kaki sedikit ditinggikan, dan hindari
pakaian ketat.
e. Kram pada kaki
Kebutuhan fisiologis : meluruskan kaki dan menekan tumit.
f. Gangguan tidur,mudah lelah, dan pusing
Kebutuhan fisiologis : minum air hangat, melakukan aktivitas yang
tidak menimbulkan stimulasi sebelum tidur, dan mandi air hangat.
g. Nyeri perut bawah
Kebutuhan fisiologis : pemberian analgesic harus mendapatkan
pemantauan dari bidan atau dokter.
h. Heardburn/ perasaan panas pada perut
Kebutuhan fisiologis : mengubah gaya hidup dan pola nutrisi.
Kontraksi Braxton hicks dapat menjadi penyebab persalinan palsu

5. Perubahan psikologi pada trimester III menurut Hani, dkk (2011)


yaitu:
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester III. Wanita mungkin
merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri seperti :
apakah nanti bayinya akan lahir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran
(nyeri, kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui) dll. Mimpi-
mimpi yang dialaminya merefleksikan rasa penasaran dan ketakutannya
akan proses persalinan dan komplikasi yang akan dialaminya. Kehamilan
dapat menimbulkan stress bagi semua wanita, dukungan keluarga atau
suami diperlukan.

6. Tanda bahaya pada ibu hamil trimester III menurut Hani, dkk
(2011), yaitu:
a. Sakit kepala yang hebat dan menetap
b. Perubahan visual secara tiba – tiba (Pandangan kabur, rabun senja)
c. Nyeri abdomen yang hebat.
d. Perdarahan Pervaginam
e. Bengkak pada muka, tangan, dan kaki.
f. Gerakan janin berkurang.
g. Ketuban pecah sebelum waktunya.

7. Patologis pada trimester III menurut Irianti, dkk (2014) yaitu:


a. Plasenta previa : kelainan letak implantasi plasenta atau plasenta
previa. Plasenta previa diartikan sebagai keadaan dimana plasenta
ternidasi secara tidak normal sehingga menghalangi jalan lahir.
Penatalaksanaan asuhan bidan mampu melakukan deteksi dini plasenta
previa dalam asuhan antenatal dengan mengenali faktor risiko, tanda
serta gejala, sehingga dapat mencegah komplikasi sedini mungkin.
b. Solusio plasenta yaitu terlepasnya implantasi plasenta sebagian atau
komplit dari normal implantasi dinding uterus sebelum melahirkan
setelah 20 minggu usia kehamilan. Penatalaksanaan asuhan kebidanan
tergantung dengan drajat syok maternal dan kondisi janin.tindak lanjut
penatalaksanaan dilakukan oleh dokter.
c. Premature Ruptured Of Membranes (PROM) adalah pecahnya
membrane ketuban janin secara spontan sebelum usia 37 minggu atau
sebelum persalinan. Penatalaksanaan asuhan kebidanan untuk
menegakkan diagnose yaitu dengan pemeriksaan inspekulo dan
menilai cairan yang dikeluarkan apakah besar dan dimana sifat basa
terjadi lakmus merah pada wanita.
d. Infeksi saluran kemih merupakan masalah kesehatan umum yang
terjadi pada wanita hamil. Infeksi saluran kemih dapat disebabkan
keberadaan bakteri dalam urine (bakteriuria) dengan gejala atau tanpa
gejala. Penatalaksanaan : menganjurkan untuk menjaga kebersihan
kecukupan asuhan cairan,dan keteraturan frekuensi berkemih.
e. Anemia merupakan kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl.
Penatalaksanaan dapat di berikan defisiensi besi dapat diberikan terapi
dengan memberikan senyawa-senyawa besi sederhana seperti fero
sulfat, fumarat, dan glukonat.
C. Manajemen Asuhan Kebidanan
Dalam pelayanan yang diberikan pada asuhan kehamilan dilakukan
pendokumentasian kebidanan 7 langkah Varney menurut Handayani (2016)
yaitu:
1. Langkah I Pengumpulan Data Dasar
Dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang
diperlukan untuk megevaluasi keadaan klien secara lengkap.
Mengumpulkan semua informasi yang akurat dari sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien.
2. Langkah II Interpretasi Data Dasar
Dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah
klien atau kebutuhan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data
yang telah dikumpulkan. Kata “masalah dan diagnose” keduanya
digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti
diagnosa tetapi membutuhkan penanganan yang dituangkan dalam rencana
asuhan kebidanan terhadap klien. Masalah bisa menyertai diagnose.
Kebutuhan adalah suatu bentuk asuhan yang harus diberikan kepada klien,
baik klien tahu ataupun tidak tahu.
3. Langkah III Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Membutuhkan
antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan. Penting untuk melakukan
asuhan yang aman.
4. Langkah IV Identifikasi Kebutuhan Penanganan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan
atau untuk dikonsultaikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
5. Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Merencanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-
langkah sebelumnya. Rencana asuhan yg menyeluruh meliputi apa yang
sudah diidentifikasi dari klien dan dari kerangka pedoman antisipasi
terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya.
6. Langkah VI Melaksanakan Perencanaan
Melaksanakan rencana asuhan pada langkah ke lima secara efisien dan
aman. Jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung
jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya.
7. Langkah VII Evaluasi
Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
didalam masalah dan diagnosa.
BAB III
TINJAUAN KASUS

NO. REGISTER :
MASUK RS TANGGAL, JAM : 25-09-2020 / 10.00 wita
DIRAWAT DI RUANG : VK

Biodata Ibu Suami


Nama : Ny. E : Tn. M
Umur : 36 Tahun : 37 Tahun
Agama : Islam : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/WNI : Jawa/WNI
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan : IRT : Swasta
Alamat : Jl. A. Yani :-
No. Telepon/Hp : 0813xxxxxxxx :-

DATA SUBJEKTIF
1. Kunjungan saat ini Kunjungan pertama  Kunjungan Ulang
Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, kawin pertama umur 32 tahun, dengan suami sekarang 4 tahun.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche umur : 14 Tahun

Siklus : 28 Hari

Lama : 5 Hari

Sifat Darah : Encer

Banyaknya : ±10 cc

Bau : Anyir
Flour Albus : Ya/tidak

Desminorroe : Ya/tidak

HPHT: 27-02-2020 HPL : 03-12-2020


4. Riwayat kehamilan ini
a. Riwayat ANC
ANC sejak umur kehamilan 9 minggu.
ANC di Puskesmas
Freuensi : Trimester I 3 Kali
Trimester II 3 Kali
Trimester III 2 Kali
b. Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 18 minggu, pergerakan janin
dalam 24 jam terakhir ± 10 kali.
c. Keluhan yang dirasakan selama kehamilan
Ibu mengatakan selama kehamilan keluhan yang dirasakan yaitu, pusing, nyeri
punggang, sering Bak.
d. Pola Nutrisi Makan Minum
Frekuensi 3x/hari 7-8 gelas/hari
Macam Nasi, lauk pauk Air putih
Jumlah 1 porsi 1 gelas
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Pola eliminasi BAB BAK
Frekuensi 1x/hari 6-7x/hari
Warna Kuning kecoklatan Kuning
Bau Khas Khas
Konsistensi Lembek Cair
Jumlah Normal Normal
Pola. Aktivitas
Kegiatan sehari-hari :
Ibu mengatakan kegiatan sehari-hari membereskan rumah
Istirahat/tidur :
Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam, dan tidur pada malam hari ± 8 jam
Seksualitas :
Ibu mengatakan 1x/minggu
e. Personal Hygiene
Kebiasaan mandi 2 Kali/hari.
Kebiasaan membersihkan alat kelamin : Setiap habis BAB dan BAK
Kebiasaan mengganti pakaian dalam : 3-4x/hari
Jenis pakaian dalam yang digunakan : Katun
f. Imunisasi
TT 1 tanggal 2019 TT 2 tanggal 2019
TT 3 tanggal - TT 4 tanggal -
TT 5 tanggal -
5. Riwata kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
G3P1Ab2 Ah0
Hamil Persalinan Nifas
Ke
Tgl Umur Jenis Penolong komplikasi J BB laktasi komplikasi
lahir kehamilan persalinan K lahir
Ibu Bayi

I 2017 - -
II 2018
Hamil
ini

6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan


No Jenis Mulai Memakai Berhenti/ Ganti Cara
kontrasepsi
Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alasan

Pil
Skb 1 bulan

7. Riwayat kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/ sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menurut seperti
Hipertensi, DM, Jantung, Asma, dan penyakit menular seperti HIV, dan TBC
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah/sedang menderita penyakit menurut
seperti Hipertensi, DM, Jantung, Asma, dan penyakit menular seperti HIV, dan
TBC
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun suami tidak ada yang
memiliki keturunan kembar
d. Kebiasaan-kebiasaan
Merokok
Ibu mengatakan tidak pernah
Minum jamu-jamuan
Ibu mengatakan tidak pernah
Minum - minuman keras
Ibu mengatakan tidak pernah
Makanan / minuman pantang
Ibu mengatakan tidak pernah
Perubahan Pola Makan (termasuk nyidam, nafsu makan turun, dan lain-lain)
Ibu mengatakan tidak ada
8. Keadaan Psiko Sosial Spiritual
a. Kelahiran ini:  Diinginkan Tidak diinginkan
b. Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan keadaan sekarang
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang perubahan fisiologis pada ibu hamil
c. Penerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini
Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilannya sekarang
d. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan
Ibu mengatakan keluarga sangat senang atas kehamilannya
e. Ketaatan ibu dalam beribadah
Ibu mengatakan taat menjalankan ibdaha shalat 5 waktu

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum Baik .Kesadaran : Composmentis
b. Tanda Vital
Tekanan darah: 120/90 mmHg
Nadi : 80 kali per menit
Pernafasan : 22 kali per menit
Suhu : 37 °C
c. TB : 156 cm
BB : Sebelum hamil 53 Kg, BB sekarang 66 Kg
LLA : 25 cm
d. Pemeriksaan Head To Toe
Kepala dan Leher
Edema wajah : Tidak ada
Cloasma gravidarum + / -
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik
Mulut : Simetris, bibir lembab, gigi tidak ada caries
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, dan
pembengkakan kelenjar limfe, dan kelenjar tyroid
Payudara
Bentuk : Simetris
Areola mammae : Hitam kecoklatan
Puting susu : Menonjol
Colostrum : Belum keluar
Abdomen
Bentuk : Simetris

Bekas luka : Tidak ada

Strie gravidarum : Linea Nigra

Palpasi leopold : TFU 28 cm

Leopold I : Teraba lunak, bulat dan tidak melenting (Bokong)

Leopold II : Bagian Kanan teraba keras memanjang seperti


papan (Punggung)
Bagian Kiri teraba bagian kecil janin
(Esktermitas)
Leopold III :
Teraba bulat, keras dan melenting ( Kepala)
Leopold IV :
Belum masuk PAP
TBJ :
(28-12) x 155 = 1.832 gram
Auskultasi DJJ
Ekstremitas Pu-Ka 150 x/menit
Edema
Varices : Tidak ada

Reflek patela : Tidak ada

Kuku : Kanan/Kiri, +/+

Genetalia luar : Normal

Tanda Chadwich
Varices : Tidak terkaji

Bekas luka : Tidak terkaji

Kelenjar bartholini : Tidak terkaji

Pengeluaran : Tidak terkaji

Anus : Tidak terkaji


: Tidak terkaji

2. Pemeriksaan Panggul Luar (bila perlu)


Distansia Spinarum : Tidak terkaji
Distansia Kristarum : Tidak terkaji
Boudelogue : Tidak terkaji
Lingkar panggul : Tidak terkaji
3. Pemeriksaan penunjang
Hb : 13,1 gr/dl
Protein Urine : (-)
Glukosa Urine : (-)
HIV : (-)
HBsAg : (-)

ASSESMENT
1. Diagnosis Kebidanan
G3P0A2 dengan kehamilan fisiologis TM III dengan keluhan nyeri punggang
2. Masalah
Tidak ada
3. Kebutuhan
KIE tanda bahaya kehamilan trimester III, Ketidaknyamanan kehamilan
trimester III, tentang personal hygne, tentang nutrisi yang penting untuk
kehamilan, tentang istirahat yang cukup, tentang tanda-tanda persalinan.
4. Diagnosis potensial
Tidak ada
5. Masalah potensial
Tidak ada
6. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien
a. Mandiri
Tidak ada
b. Kolaborasi
Tidak ada
c. Merujuk
Tidak ada

PLANNING (Termasuk Pendokumentasian Implementasi dan Evaluasi)


1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan TD : 120/90 mmHg N : 80x/menit, RR : 22X/menit,
S : 37 °C, TB : 156, BB : 66 Kg, LiLA : 25 cm
E/ ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keadaan janin baik DJJ : 150x/menit, Kepala janin
dibawah dan belum masuk panggul
E/ ibu mengetahui keadaan janinnya
3. Memberitahu kepada ibu tanda bahaya kehamilan trimester III seperti : Sakit kepala yang
hebat dan menetap, Perubahan visual secara tiba – tiba (Pandangan kabur, rabun senja),
Nyeri abdomen yang heba, Perdarahan Pervaginam, Bengkak pada muka, tangan, dan
kaki, Gerakan janin berkurang, Ketuban pecah sebelum waktunya
E/ Ibu sudah mengetahui tanda bahaya kehamilan trimester III
4. Memberitahu ibu Ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III yaitu Sering berkemih,
Varises dan wasir, Kram pada kaki, Gangguan tidur,mudah lelah, dan pusing
E/ ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
5. Memberitahu ibu untuk terus meminum tablet Fe dan kalsium (Kalk) yang masih ibu
miliki
E/ Ibu bersedia menerapkannya
6. Memberitahu ibu tentang nutrisi ibu hamil harus tercukupi sesuai dengan gizi yang
seimbang misalnya karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral
E/ ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
7. Memberitahu ibu tanda tanda persalinan, yaitu keluar lender darah dari jalan lahir, adanya
kontraksi Rahim, keluarkan air ketuban
E/ ibu sudah mengetahui tanda-tanda persalinan.
8. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup, tidur siang ± 1-2 jam dan malam hari ±8
jam
E/ ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
9. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang/datang kembali apabila ada tanda
bahaya yang muncul pada kehamilan.
E/ Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukan kunjungan ulang atau datang kembali bila
ada tanda bahaya yang muncul pada kehamilannya.
10. Mendokumentasikan atau mencatat hasil pemeriksaan dan hasilnya pada rekam medik
pasien
E/ Pendokumentasian sudah dilakukan
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan ini dimaksudkan agar diambil suatu kesimpulan dan pemecahan masalah
dari kesenjangan yang ada, sehingga dapat digunakan sebagai tindak lanjut dalam penerapan
asuhan kebidanan yang tepat, efektif, dan efesien khususnya pada asuhan kebidanan ibu
hamil fisiologis TM III pada Ny “E” di Praktik Mandiri Ramlah Parjib 2 Samarinda.
Pada kasus ini pengkajian dilakukan tanggal 09 Januari 2020 diperoleh data subyektif
yaitu Ny “E” hamil kedua umur 36 tahun mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya,
HPHT pada tanggal 11 Juni 2019. Pada data obyektif dari pemeriksaan tanda-tanda vital TD
120/90 mmHg, Suhu 370C, Nadi 80x/mnt, Pernafasan 22x/menit. Hal ini sesuai dengan teori
Menurut (Marni,2014) tekanan darah dalam batas normal yaitu100/70-130/90 mmHg, Nadi
ibu hamil ≥100 x/menit, sedangkan menurut (Romauli, 2011) suhu normal ibu hamil adalah
36-37,5o C, dan pernafasan normalnya 16-24 x/menit. Dalam pengkajian ini penulis tidak
menemukan kesenjangan antara teori dan kasus pada pemeriksaan penunjang.
Pada interpretasi data ini setelah diperoleh data dari ibu, keluarga dan tenaga
kesehatan maka didapatkan diagnosa Ny “E” umur 36 tahun G3P0A2 usia kehamilan 30
minggu dengan kehamilan fisiologis TM III, Hal ini sesuai dengan teori Menurut Irianti, dkk
(2014) Trimester III mencangkup minggu ke 29 sampai 42 minggu kehamilan. Trimester III
sering kali disebut sebagai “ periode menunggu, penantian dan waspada “ sebab pada saat itu
ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Dalam langkah ini tidak ada kesenjangan antara
teori dan praktik di lapangan.
Pada kasus Ny “E” adalah hamil normal, resiko yang mungkin dialami Ny ”E” tidak
terdapat data yang mendukung kearah potensial dan tidak adanya kelainan yang
membutuhkan tindakan kegawatdaruratan, rujukan dan penanganan secara team, sehingga
diagnosa potensial tidak ditegakkan.
Menurut Varney (2009), pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti
diuraikan pada langkah kelima, dilaksanakan secara efesien dan aman. Pelaksaan asuhan
kebidanan ibu hamil fisiologis sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
Pada kasus ini dilaksanakan secara menyeluruh dari apa yang sudah direncanakan
sehingga diharapkan asuhan yang diberikan teratasi dengan baik. Didalam teori bidan
melaksanakan proses kebidanan sesuai dengan kewenangannya. Dalam praktek lapangan
bidan melaksanakan asuhan kebidanan sesuai apa yang sudah direncanakan kepada klien
tanpa ada tindakan yang menyimpang dari rencana sebelumnya. Sehingga dalam langkah ini
antara teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan.

BAB V
PENUTUP

Pada bab ini penulis dapat merumuskan simpulan dan saran ilmiah dengan judul
“Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Fisiologis TM III Pada Ny “E” Umur 36 Tahun G 3P0A2 UK
30 Minggu di Puskesmas Juanda Samarinda terhadap asuhan yang telah diberikan.

A. Simpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan dengan menerapkan manajemen
kebidanan, maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut :
1. Dalam kasus ini penulis dapat mengetahui data dasar secara lengkap dan perubahan
sistematis secara fisiologis yang terjadi pada Ny “E”
2. Interpretasi data yang didapat Ibu Hamil Fisiologis TM III pada Ny.E Umur 36 Tahun
G3P0A2 Hamil 30 Minggu .
3. Diagnosa potensial dan Antisipasi pada Ny “E” tidak ditemukan sehingga tidak
dilakukan penanganan lebih lanjut.
4. Pada kasus Ny “E” dilakukan perencanaan asuhan yaitu beri penjelasan kepada ibu
tanda bahaya kehamilan trimester III, Ketidaknyamanan kehamilan trimester III,
tentang personal hygne, tentang nutrisi yang penting untuk kehamilan, tentang
istirahat yang cukup, tentang tanda-tanda persalinan.
5. Pada penanganan asuhan kehamilan fisiologis TM III Ny “E” umur 36 tahun G3P0A2
hamil 30 minggu tidak terdapat adanya kesenjangan antara teori dan praktik.

B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang
pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil fisiologis TM III dan dapat menerapkan
teori dan praktek kebidanan.
2. Bagi Institusi
Dapat menambah referensi dan sumber bacaan di perpustakaan, untuk meningkatkan
kualitas pendidikan khususnya di ITKES Wiyata Husada Samarinda.
3. Bagi Klien
Klien mendapat pelayanan Asuhan Kebidanan komprehensif yang sesuai dengan
standar pelayanan kebidanan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
perawatan kehamilan fisiologis pada trimester III.
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Esti. 2016. Asuhan Holistik Masa Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Transmedika
Irianti, dkk. 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta : Sugeng Seto.
Kemenkes RI. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas kesehatan Dasar dan
Rujukan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kumalasari, Intan. 2015. Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan Antenatal,
Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir, dan Kontrasepsi. Jakarta : Salemba Medika.
Kusmiyati, Y. 2010. Asuhan Kehamilan. Titramaya. Yogyakarta

Robson, S., Elizabeth, & Waugh, Jason. 2012. Patologi pada Kehamilan Managemen dan
Asuhan Kebidanan. Jakarta :ECG.

Romauli S. 2011. Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

Rukiyah, A., Y., & Yulianti, L. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan . Jakarta : CV.
Trans Info Media
Rustikayanti, R. 2016. Kolerasi Perubahan Psikologis Ibu Hamil Dengan Tingkat
Kepuasan Seksual Suami. Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 2, No. 1, Januari
2016 Pissn 2477-3441.
Wagiyo, Ns, Putranto. 2016. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, & Bayi Baru
Lahir Fisiologis dan Patologis. Yogyakarta : CV. Andi.

World Health Organization. 2017. World Health Statistics 2017: monitoring health for the
SDGs, Sustainable Development Goals. France: World Health Organization.

Anda mungkin juga menyukai