Anda di halaman 1dari 3

RESUME MATERI

1. Pengertian Pendidikan (secara umum)

Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi
fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam
perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan
menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai
tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai
masalah-masalah pendidikan.

2. Pengertian Ilmu

Istilah ilmu berasal dari kata alima (bahasa Arab) yang berarti pengetahuan. Di dalam bahasa Latin
dikenal pula kata scire yang juga berarti pengetahuan.

Secara substansial dan operasional ilmu menunjuk kepada tiga hal, yaitu:

(1) bodies of knowledge,

(2) a body of systematic knowledge, dan

(3) scientific method.

Ilmu mengandung arti cara kerja ilmiah dan hasil kerja ilmiah. Ilmu adalah pengetahuan ilmiah yang
dihasilkan melalui metode ilmiah.

3. Karakteristik Ilmu

Ilmu memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Objek studi ilmu meliputi berbagai hal sebatas yang dapat dialami manusia. Setiap ilmu
memiliki objek material dan objek formal.

2. Metode ilmiah adalah prosedur pemecahan masalah yang cermat dan terencana. Metode
ilmiah merupakan gabungan dari pendekatan rasional dan empiris..

3. Isi ilmu dapat berupa konsep, aksioma, postulat, prinsip, hukum teori, dan model. Dalam hal
ini isi ilmu bersifat objektif, deskriptif, dan disajikan secara rinci dan sistematis.

4. Fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksikan, dan mengon-trol.

4. Karakteristik, klasifikasi, definisi Ilmu Pendidikan

Definisi, Karakteristik dan Klasifikasi Ilmu Pendidikan.

Ilmu penididkan adalah sistem pengetahuan tentang fenomena pendidikan yang dihasilkan melalui
riset dengan menggunakan metode ilmiah.
Ilmu pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Objek Studi: Objek material ilmu pendidikan adalah manusia (manusia sebagai makhluk
Tuhan yang berbeda hakiki dengan benda, tumbuhan dan hewan); sedangkan objek formalnya
adalah fenomena pendidikan, yaitu fenomena mendidik dan fenomena lain yang berhubungan
dengan kegiatan mendidik.

2. Metode: Ilmu pendidikan mengguanakan metode kualitatif dan atau metode kuantitatif.
Penggunaan metode tersebut tergantung pada masalah atau objek penelitiannya.

3. Isi Ilmu Pendidikan: Sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, ilmu pendidikan dapat berupa konsep,
aksioma, postulat, prinsip, hukum, teori, dan model. Dalam hal ini ilmu pendidikan bersifat objektif,
deskriptif, preskriptif (normatif), yang disajikan secara rinci dan sistematis. Ilmu pada umumnya
bersifat deskriptif, tetapi ilmu pendidikan tidak hanya bersifat deskriptif, melainkan juga
preskriptif/normatif.

4. Fungsi ilmu pendidikan: menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol.

5. Ilmu pendidikan menggunakan ilmu-ilmu lain sebagai ilmu bantu. Sekalipun demikian,
menurut M.J. Langeveld (1980), sebagai ilmu yang bersifat otonom ilmu pendidikan berperan
sebagai “tuan rumah”, sedangkan ilmu-ilmu lain merupakan “tamu”nya

5. Mendidik sebagai seni

Pendidikan antara lain dapat dipelajari melalui ilmu pendidikan, namun demikian pendidikan
(praktek pendidikan atau mendidik) juga adalah seni. Alasanya bahwa praktek pendidikan
melibatkan perasaan dan nilai yang sebenarnya di luar daerah ilmu(ilmu yang berparadigma
positivisme). Sehubungan dengan itu, Gilbert Highet (1954) mengibaratkan praktek pendidikan
sebagaimana orang melukis sesuatu, mengarang lagu, menata sebuah taman bunga, atau menulis
surat untuk sahabat. Sedangkan menurut Gallagher (1970) seni mendidik itu merupakan: (1)
keterampilan jenius yang hanya dimiliki beberapa orang; dan (2) mereka tidak dapat menjelaskan
secara sistematis bagaimana mereka mempraktekan keterampilan itu.

Praktek pendidikan diakui sebagai seni, impilkasinya fungsi mendidik yang utama adalah
menghasilkan suatu karya yang utuh, unik, sejati (bukan pura-pura atau dibuat-buat, anak tidak
boleh dikorbankan sebagai kelinci percobaan), dan tiap pihak memperoleh manfaat. Selain itu,
pendidik harus kreatif , skenario atau persiapan mengajar hanya dijadikan rambu-rambu saja, yang
lebih penting adalah improvisasi. Pendidik harus memperhatikan minat, perhatian, dan hasrat anak
didik.

Pengakuan pendidikan sebagai seni, tidak harus menggoyahkan pengakuan bahwa pendidikan dapat
dipelajari secara ilmiah. Idealnya, pendidikan adalah aplikasi ilmu (ilmu pendidikan) tetapi
sekaligus pula adalah seni.
 Alasan Pentingnya Status Keilmuan Pendidikan

Suatu disiplin dapat dipandang sebagai pengetahuan ilmiah apabila disiplin tersebut memiliki status
keilmuan yang jelas, karena status keilmuan yang jelas akan memperkokoh keberadaan atau
eksistensi disiplin ilmu tersebut, manakala disiplin tersebut mendapat pengujian secara ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai