Anda di halaman 1dari 19

NO: /2022

PEDOMAN
P2 IMUNISASI MASYARAKAT

No Tgl Pemeriksa / Pengesahan Keterangan Paraf

Lembar Pemeriksaan / Pengesahan Dokumen

No Tgl Pemeriksa / Pengesahan Keterangan Paraf

No
Tgl Pemeriksa / Pengesahan Keterangan Paraf

UPTD PUSKESMAS BUKIT LAMANDO


i
DINAS KESEHATAN KAB. BUTON SELATAN
Desa Sandang Pangan, Kec. Sampolawa
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

B. Tujuan Pedoman.................................................................................. 1

C. Sasaran................................................................................................ 2

D. Ruang Lingkup..................................................................................... 2

E. Batasan Operasional............................................................................ 2

F. Landasan Hukum………………………………………………………... 2

BAB II STANDAR KETENAGAAN.................................................................. 3

A. Kualifikasi Sumber Daya...................................................................... 3

B. Distribusi Ketenagaan.......................................................................... 3

C. Jadwal kegiatan.................................................................................... 3

BAB III STANDAR FASILITAS........................................................................ 4

A. Denah Ruang........................................................................................ 4

B. Standar Fasilitas................................................................................... 4-5

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN IMINISASI........................................ 6

A. Lingkup Kegiatan.................................................................................. 6

B. Strategi atau Metode............................................................................ 7-10

C. Langkah Kegiatan................................................................................. 11

BAB V LOGISTIK........................................................................................... 12

BAB VI KESELAMATAN PASIEN/SASARAN................................................. 13

BAB VII KESELAMATAN KERJA.................................................................... 14

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU.................................................................. 15

BAB IX PENUTUP........................................................................................... 16
ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan
sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD
1945 melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli,
serta disusun dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang
didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid.
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban
ganda (double burden), yaitu beban masalah penyakit menular dan penyakit
degeneratif. Pemberantasan penyait menular sangat sulit karena penyebarannya
tidak mengenal batas wilayah administratif. Imunisasi merupakan salah satu
tindakan pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah lain yang terbukti sangat
cost effective. Dengan imunisasi penyakit cacar telah berhasil dibasmi.
Kegiatan imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Mulai tahun
1977 kegiatan imunisasi diperluas menjadi Program Pengmbangan Imunisasi (PPI)
dalam rangka pencgahan penularan terhadap beberapa Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Campak,
Polio, Tetanus serta Hepatitis B.
Cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata di seluruh wilayah.
Hal ini bertujuan untuk menghindarikan terjadinya daerah kantong yang akan
mempermudah terjadinya kejadian luar biasa (KLB). Untuk mendeteksi dini
terjadinya peningkatan kasus penyakit yang berpotensi menimbulkan potensi KLB,
imunisasi perlu didukung oleh upaya surveilens epidemiologi.
Masalah lain yang harus dihadapi adalah munculnya kembali PD3I yang
sebelumnya telah berhasil ditekan, timbulnya penyakit-penyakit menular baru serta
timbulnya penyakit infeksi yang betul betul baru. Puskesmas Bukit Lamando
Kec.Sampolawa, Terus menjalangkan program imunisasi dengan cara mengikuti
jadwal posyandu dan pula melakukan jadwal di luar itu dengan cara suiping.

B. Tujuan Pedoman
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I)

1
C. Sasaran
a. Tercapainya Target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi
lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa wilayah kerja
Puskesmas Bukit Lando
b. Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal.
c. Globasasi eradikasi polio pada tahun 2018
d. Tercapainya pengendalian penyakit rubella 2020
e. Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah
medis
D. Ruang Lingkup
Semua pelayanan imunisasi yang dilaksanakan pada wilayah kerja Puskesmas
Bukit Lamando

E. Batasan Operasional
Pedoman penyelenggaraan imunisasi adalah suatu pijakan kita bekerja dalam
melaksanakan penyelenggarakan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Bukit
Lamando. Pijakan ini dimaksudkan sebagai dasar atau arahan agar kita tidak
melenceng dari aturan aturan yang ada.

F. Landasan Hukum
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi.

2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya


Di Puskesmas Bukit Lamando untuk Di Puskesmas Bukit Lamando untuk,
terselenggaranya pelayanan imunisasi dan surveilans KIPI, maka Puskesmas
harus memiliki jumlah dan jenis ketenagaan yang sesuai dengan standar. Dari itu
Puskesmas Bukit Lamando memiliki 2 Tenaga Imunisasi, 1 orang berprofesi
Perawat D3 sebagai koorditor Jurim dan yang satunya beprofesi Bidan D3
sebagai pendamping Jurim
1. Luar gedung Puskesmas
2. Dalam Gedung puskesmas

B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan imunisasi di distribusikan di Puskesmas dan Pos
Posyandu

C. Jadwal Kegiatan
Berikut adalah jadwal Pelayanan Imunisasi di Puskesmas Bukit Lamando:

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pelayanan Posyandu oleh petugas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


Imunisasi
2 Suiping Imunisasi Dasar dan Boster √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Surveilans Kasus KIPI √ √ √ √
4 Pelaksanaan Bias campak kelas 1 SD √
6 Pelaksanaan Bias DT dan TD kelas √
1,2 dan 3
7 Suiping Imunisasi BIAS √

3
BAB III
STANDAR FASILTAS

A. Denah Ruang
Berikut ruang Imunisasi Di Puskesmas Bukit Lamando

Kursi Lemari

meja

kursi kursi

Kulkas Vaksin

B. Standar Fasilitas
Untuk menunjang tercapainya tujuan pelayanan kegiatan Imunisasi,
Puskesmas bukit Lamando memiiki penunjang yang harus dipenuhi

Kegiatan Pelayanan Gizi Sarana dan Prasarana

Dalam Gedung 1. Meja, Kursi


2. Alat tulis
3. Buku register,buku pencatatan
kegiatan
4. Lemari Es/ kulcas vaksin
5. Gold Pack
6. Termometer
7. Vaccsine carrier
8. Meja Tulis

Luar Gedung 1. Alat Tulis, Buku register


Bayi/Balita
2. Gold Pack3.
4
3. Vaccsine carrier
4. Vaccsine
5. Meja, kursi,

Lemari Lemari es yang bentuknya top opening ILR (buka ke atas) yaitu
freezer yang dimodifikasi menjadi lemari es dengan suhu bagian dalam +2 s/d +8
derajat celcius, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan volume
penyimpanan vaksin pada lemari es.
Lemari es ini mempunyai sifat :
1. Suhu lebih stabil
2. Pada saat pintu lemari es di buka ke atas maka suhu dingin dari atas akan
turun ke bawah dan tertampung.
3. Bila listrik padam relatif suhu dapat bertahan lama
4. Jumlah vaksin yang dapat tertampung lebih banyak
5. Penyusunan vaksin agak sulit karena vaksin bertumpuk dan tidak jelas dilihat
dari atas.

Cold pack adalah alat untuk mempertahankan suhu yang berbentuk wadah
plastik segi empat yang diisi dengan air yang dibekukan dalam freezer dengan
suhu -15 s/d -25 derajat celcius selama 24 jam.

Termometer adalah alat untuk mengukur suhu dalam lemari es.

Vaccine carirer adalah alat untuk mengirim/membawa vaksin dari puskesmas ke


posyandu atau tempat pelayanan imunisasi lainnya yang dapat mempertahankan
suhu +2 s/d +8 derajat celcius.

Meja tulis adalah alat kerja untuk memperlancar pencatatan dan pelaporan
imunisasi

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN IMUNISASI

5
A. Lingkup Kegiatan
1. Pelayanan imunisasi Di Dalam Gedung
Kegiatan pelayanan imunisasi didalam gedung terdiri dari upaya promotof,
preventif, dan kuratif serta rehabilitative baik dalan yang dilakukan di dalam
puskesmas.

2. Kegiatan Pelayanan Imunisasi di Luar Gedung


Alur Pelayanan

PEDAFTARAN

DIPERIKSA

SEHAT ?

DIRESEPI
INTRUKSI DOKTER

DIIMUNISASI

APOTIK

PULANG

1. Pasien datang
2. Pasien didaftar
3. Pasien diperiksa sehat atau tidak

6
4. Pasien sehat dimunisasi
5. Pasien tidak sehat dikasih resep
6. Pasien ke apotik
7. Pasien setelah diimunisasi dan ambil resep pulang

A. Jenis dan Jadwal Imunisasi


1. Imunisasi dasar

No Umur Jenis Imunisasi

1 0 Bulan HEPATITIS B0

2 1 Bulan BCG, POLIO 1

3 2 Bulan DPT-HB-Hib 1, POLIO 2

4 3 Bulan DPT-HB-Hib 2, POLIO 3

5 4 Bulan DPT-HB-Hib 3, POLIO 4

6 4 Bulan IPV

7 9 Bulan CAMPAK

Catatan :
- Bayi yang lahir di Rumah Sakit, Klinik dan Bidan praktek swasta,
imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan.
- Bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar DPT-HB-Hib 1, DPT-HB-
Hib 2 dan DPT-HB-Hib 3 dinyatakan mempunyai status imunisasi T2

2. Imunisasi Lanjutan/ Boster

No UMUR JENIS IMUNISASI

1 18 BULAN DPT-HB-Hib

2 24 BULAN CAMPAK

Imunsasi lanjutan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melengkapi


imunisasi dasar pada bayi yang diberikan kepada anak batita, anak usia
sekolah dan wanita usia subur (WUS) termasuk ibu hamil. Imunisasi lanjutan
pada Wus salah satunya dilaksanakan pada waktu melakukan pelayanan
antenatal
7
3. Imunisasi Pada Anak Sekolah SD

No SASARAN IMUNISASI

1 KELAS 1 SD CAMPAK dan


DT

2 KELAS 2 dan 3 SD TD

Catatan :
- Batita yang telah mendapatkan imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib dinyatakan
mempunyai status imunisasi T3
- Anak usia sekolah dasar yang telah mendapatkan imunisasi DT dan Td
dinyatakan mempunyai status imuisasi T4 dan T5

1. Imunisasi lanjutan pada wanita usia subur (WUS)

No STATUS INTERVAL MINIMAL MASA PERLINDUNGAN


IMUNISASI PEMBERIAN

1 T1 - -

2 T2 4 MINGGU SETELAH T1 3 TAHUN

3 T3 6 BULAN SETELAH T2 5 TAHUN

4 T4 1 TAHUN SETELAH T3 10 TAHUN

5 T5 1 TAHUN SETELAH T4 LEBIH DARI 25 TAHUN

Catatan :
- Sebelum imunisasi, dilakukan penentuan status imunisasi T (screening)
terebih dahulu, terutama pada saat pelayanan antenatal
- Pemberian imunisasi TT tidak perlu diberikan, apabila pemberian
imunisasi TT sudah lengkap (status T5) yang harus dibuktikan engan bku
Kesehatan Ibu dan anak, rekam medis, dan/atau kohort

1. Pelayanan Posyandu Oleh Petugas Imunisasi


8
a. Tujuan : Untuk menurunkan angka kesakitan kecacatan dan kematian akibat
penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) di wilayah kerja
Puskekesmas Bukit Lamando
b. Sasaran : Bayi/ Balita, anak sekolah dan ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas
c. Lokasi : Gedung posyandu
d. Fungsi tenaga Imunisasi Puskesmas dalam pemberian vaksin Imunisasi agar
tercapainnya program Indonesia Yang Sehat. Pelaksanaan edukasi gizi
dilakukan dengan :
1) Melakukan identifikasi/medaftarkan semua bayi dan baduta yang akan di
imuisasi di wilayah kerja
2) Menyiapkan tempat, Buku khor sasaran, alat tulis, serta logistic vaksin dan
vaksin
3) Mensosialisasikan kepada keluarga sasaran mengenai imunisasi
4) Memberikan vaksin imunisasi ke pada sasaran sesuai jadwal yang terterah
pada buku KIA dan di sesuaikan dengan khor bayi atau buku register bayi.
5) Membuat laporan perbulan dan indicator capaian.

2. Suiping Imunisasi Dasar dan Boster


a. Tujuan : Tercapainya target sasaran Imunisasi Dasar Lengkap di wilayah
kerja Puskemsas Bukit lamando
b. Sasaran : Bayi/ Balita yang tidak sempat hadir saat jadwal posyandu
c. Lokasi : posyandu atau rumah sasaran
d. Pelaksanaan Suiping Imunisasi Dasar dan Boster dilakukan dengan:
1) Petugas berdiskusi kepada bidan dan kader mengenai data sasaran dan
bayi yang belum mendapat imunisasi saat pelaksanaan posyandu
2) Petugas menyiapkan sasaran imunisasi, persiapan logistic, dan buku
kohor bayi/balita
3) Petugas Memakai alat pelindung diri ( hand sani taizer, handscon, masker
4) Memberikan imunisasi pada bayi dan batita yang tidak hadir saat
pelayanan posyandu dengan cara menjadwalkan kembali di luar jadwal
posyandu atau kunjungan rumah
5) Menyusun laporan bulanan di sesuaikan dengan jadwal imunisasi rutin

3. Surveilanc Kasus KIPI


a. Tujuan : untuk kegiatan ini adalah untuk pemantauan kasus KIPI dalam
rangka memantapkan pelaksanaan program imunisasi

9
b. Sasaran : Bayi/Balita dan Baduta pasca imunisasi yang mengalami KIPI
c. Lokasi : Desa atau rumah sasaran
d. Pelaksanaan Pelacakan Kasus KIPI antara lain:
1) Mendapatkan pelaporan kasus KIPI dari masyarakat kader dan perawat
desa/ bidan desa
2) Melakukan analisis penyebab dengan cara investigasi langsung ke
lapangan
3) Segerah menindak lanjuti kasus dengan cara berkolaborasi dengan dokter
4) Membuat pencatatan dan pelaporan sesuai dengan klasifikasi kasus KIPI
(Ringan, Sedang, Berat). Untuk di laporkan ke Dinkes
e. Target yang di ingikan adalah semua bayi/ balita yang setelah mendapatkan
Imunisasi yang memiliki reaksi KIPI agar bias ditangani dengan cepat dan
tepat

4. Pelaksanaan BIAS
a. Tujuan : Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap
penyakit Campak, Difteri, dan Tetanus termasuk tetanus neonatorum
b. Sasaran : Anak SD kelas 1, 2 dan 3
c. Lokasi : Sekolah-sekolah SD di wilayah kerja Puskesmas Bukit Lamando
d. Pelaksanaan BIAS :
1) Persiapan pendataan sasaran
2) Membuat Jadwal kegiatan dan surat untuk pelaksanaan kegiatan
3) Persiapan logistic dan vaksin yang akan di berikan
4) Melaksanakan kegiatan BIAS
5) Monitoring kegiatan
6) Dokumentasi saat melaksanakan kegaiatan
7) Membuat Laporan Kegiatan
e. Persiapan adalah semua Semua anak Sekolah SD kelas 1, 2, dan 3 di setiap
sekolah SD wilayah kerja Puskesmas Bukit Lamando

5. Sweping Kegaiatan BIAS


a. Tujuan : Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap
penyakit difteri, pertusis, tetanus dan campak dan penyakit kangker
seviks maupun kangker rongga mulut
b. Sasaran : siswa siswi SD kelas1, 2, 3, dan 5 yang tidak sempat hadir saat
jadwal BIAS dalam Gedung Sekolah
c. Lokasi : Semua sekolah SD atau rumah sasaran

10
d. Fungsi tenaga Imunisasi menjadwalkan ulang untuk sweeping imunisasi BIAS
agar program tercapai 100%, denagan cara lain:
1) Persiapan pendataan sasaran di setiap sekolah
2) Membuat Membuat Jadwal sweeping dan surat untuk pelaksanaan
kegiatan.
3) Persiapan logistic dan vaksin yang akan di berikan.
4) Melaksanakan kegiatan BIAS dengan berkunjung ulang di sekolah
sekolah atau rumah siswa/siswi yang belum mendapatkan imunisasi BIAS
saat jadwal BIAS
5) Monitoring kegiatan
6) Dokumentasi saat melaksanakan kegaiatan
7) Membuat Laporan Kegiatan
e. Target dalam kegiatan ini adalah semua siswa siswi di SD kelas 1, 2, 3, dan 5
yang Tidak sempat hadir saat jadwal pelaksanaan BIAS

6. Kerja sama linta sector dan lintas program


1) Tujuan : meningkatkan pencapaian indikator P2 Imunisasi di setiap Desa
wilayah kerja Puskesmas Bukit Lamando di tingkat puskesmas melalui
kerja sama lintas sector dan lintas program
2) Saran: seksi pemberdayaan kantor camat, juru penerang kecamatan, TP
PKK, Dinas pendidikan, Kepala Desa/Kelurahan, program KIA, bidan
coordinator, tenaga promosi kesehatan, juru imunisasi, dan lain-lain
3) Fungsi tenaga Imunisasi puskesmas dalam kerja sama lintas sector dan
lintas program adalah :
a) Merencakan kegiatan sensitive yang memerlukan kerja sama
b) Mengidentifikasi sector dan program yang perlu kerja sama
c) Melakukan perteuan untuk menggalang komitmen kerja sama
d) Melakukan koordinasi dalam melakukan indikator-indikator
keberhasilan kerja sama
e) Mengkoordinasika pelaksanaan kerja sama
f) Membuat laporan hasil kerja sama

B. Strategi atau Metode


Merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai ujuan kegiatan pelayanan gizi.
Ada tiga strategi yaitu:
1. Strategi Advokasi

11
Merupakan kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar membantu atau
mendukung pelaksanaan program. Advokasia adalah pendekatan kepada
pengambil keputusan dari berbagai tingkat . dan sector terkait dengan
kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalaha untuk meyakinkan para pejabat
pembuat keputusan atau penentu kebijakan bahwa program kesehatan yang
akan dilaksanakan tersebut sangat penting. Oleh sebab itu perlu dukungan
kebijakan atau keputusan pejabat tersebut. Dukungan dari pejabat membuat
keputusan dapat berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk
undang-undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dana
atau fasilitas lain.

2. Strategi Kemitraan
Tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dapat tercapai apabila ada
dukungan dari berbagai elemen yang ada dimasyarakat. Dukungan dari
masyarakat data berasal dari unsure informasi (tokoh agama dan tokoh adat)
yang mempunyai pengaruh di masyarakat. tujuannya adalah agar para tokoh
masyarakat menjadi jembatan antara sector kesehatan sebagai pelaksanan
program dengan masyarakat sebagai penerima program kesehatan. Strategi ini
dapat dikatakan sebagai upaya Pembina suasana yang kondusif terhadap
kesehatan. Bentuk kegiatan ini dapat berupa pelatihan tokoh masyarakat,
seminar, lokakarya, bimbingan kepada tokoh masyarakat dan sebagainya.

3. Strategi Pemberdayaan Masyarakat


Adalah strategi yang tunjukan kepada masyarakat secara langsung.
Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyrakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehtan mereka sendiri. Bentuk
kegiatan ini, pemberdayaan ini dapat diwujudkan sebagai kegaiatan antara lain
penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
dalam bentuk usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan
meningkatkan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam
memelihara kesehatan. Misalnya terbentuk dana sehat, terbentuk pos obat

12
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistic untuk pelaksanaan program Imunisasi


direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sector sesuai
dengan tahapan kegiatan dan metoda pelayanan Imunisasi yang akan dilaksanakan
sesuai dengan saran nantinya
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh coordinator program Imunisasi yang
berkoordinasi dengan pihak pengelolah Imunisasi di Dinkes dan dibahas dalam
pertemuan mini lokakasrya puskesmas untuk mendapatkan persetujuan kepala
puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
direncanakan oleh koprdinator program Imunisasi berkoordinator dengan bendahara
puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya
dibuat perencanaan kegiatan (POA-Plan OF Action).

13
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN/SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan pelayanan Imunisasi perlu


diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan

14
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan pelayanan Imunisasi perlu


diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sector terkait dengan
melakukan identifikasi resiko dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko harus dilakukan untuk tiap-tiap
kegiatan yang akan dilaksanakan

15
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan pelayanan Imunisasi dimonitor dan dievaluasi dengan


menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator pelayanan Imunisasi
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lintas program setiap bulan sekali dan
lintas sector 4 bulan sekali

16
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi tiap petugas kesehatan terkait pelayanan
Imunisasi dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat.
Keberhasilan pelayanan Imunisasi tergantung pada komitmen yang kuat dari semua
pihak terkait dalam upaya peningkatan pelayanan Imunisasi di Wilayah Kerja
Puskesmas Bukit Lamando .

Bukit Lamando, Januari 2023

Kepala UPTD Puskesmas Bukit Lamando

MASTON, S.Kep.,Ns.
NIP. 19890115 201904 1 001

17

Anda mungkin juga menyukai