PEDOMAN
P2 IMUNISASI MASYARAKAT
No
Tgl Pemeriksa / Pengesahan Keterangan Paraf
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan Pedoman.................................................................................. 1
C. Sasaran................................................................................................ 2
D. Ruang Lingkup..................................................................................... 2
E. Batasan Operasional............................................................................ 2
F. Landasan Hukum………………………………………………………... 2
B. Distribusi Ketenagaan.......................................................................... 3
C. Jadwal kegiatan.................................................................................... 3
A. Denah Ruang........................................................................................ 4
A. Lingkup Kegiatan.................................................................................. 6
C. Langkah Kegiatan................................................................................. 11
BAB V LOGISTIK........................................................................................... 12
BAB IX PENUTUP........................................................................................... 16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan
sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD
1945 melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli,
serta disusun dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang
didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid.
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban
ganda (double burden), yaitu beban masalah penyakit menular dan penyakit
degeneratif. Pemberantasan penyait menular sangat sulit karena penyebarannya
tidak mengenal batas wilayah administratif. Imunisasi merupakan salah satu
tindakan pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah lain yang terbukti sangat
cost effective. Dengan imunisasi penyakit cacar telah berhasil dibasmi.
Kegiatan imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Mulai tahun
1977 kegiatan imunisasi diperluas menjadi Program Pengmbangan Imunisasi (PPI)
dalam rangka pencgahan penularan terhadap beberapa Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Campak,
Polio, Tetanus serta Hepatitis B.
Cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata di seluruh wilayah.
Hal ini bertujuan untuk menghindarikan terjadinya daerah kantong yang akan
mempermudah terjadinya kejadian luar biasa (KLB). Untuk mendeteksi dini
terjadinya peningkatan kasus penyakit yang berpotensi menimbulkan potensi KLB,
imunisasi perlu didukung oleh upaya surveilens epidemiologi.
Masalah lain yang harus dihadapi adalah munculnya kembali PD3I yang
sebelumnya telah berhasil ditekan, timbulnya penyakit-penyakit menular baru serta
timbulnya penyakit infeksi yang betul betul baru. Puskesmas Bukit Lamando
Kec.Sampolawa, Terus menjalangkan program imunisasi dengan cara mengikuti
jadwal posyandu dan pula melakukan jadwal di luar itu dengan cara suiping.
B. Tujuan Pedoman
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I)
1
C. Sasaran
a. Tercapainya Target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi
lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa wilayah kerja
Puskesmas Bukit Lando
b. Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal.
c. Globasasi eradikasi polio pada tahun 2018
d. Tercapainya pengendalian penyakit rubella 2020
e. Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah
medis
D. Ruang Lingkup
Semua pelayanan imunisasi yang dilaksanakan pada wilayah kerja Puskesmas
Bukit Lamando
E. Batasan Operasional
Pedoman penyelenggaraan imunisasi adalah suatu pijakan kita bekerja dalam
melaksanakan penyelenggarakan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Bukit
Lamando. Pijakan ini dimaksudkan sebagai dasar atau arahan agar kita tidak
melenceng dari aturan aturan yang ada.
F. Landasan Hukum
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi.
2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan imunisasi di distribusikan di Puskesmas dan Pos
Posyandu
C. Jadwal Kegiatan
Berikut adalah jadwal Pelayanan Imunisasi di Puskesmas Bukit Lamando:
No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3
BAB III
STANDAR FASILTAS
A. Denah Ruang
Berikut ruang Imunisasi Di Puskesmas Bukit Lamando
Kursi Lemari
meja
kursi kursi
Kulkas Vaksin
B. Standar Fasilitas
Untuk menunjang tercapainya tujuan pelayanan kegiatan Imunisasi,
Puskesmas bukit Lamando memiiki penunjang yang harus dipenuhi
Lemari Lemari es yang bentuknya top opening ILR (buka ke atas) yaitu
freezer yang dimodifikasi menjadi lemari es dengan suhu bagian dalam +2 s/d +8
derajat celcius, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan volume
penyimpanan vaksin pada lemari es.
Lemari es ini mempunyai sifat :
1. Suhu lebih stabil
2. Pada saat pintu lemari es di buka ke atas maka suhu dingin dari atas akan
turun ke bawah dan tertampung.
3. Bila listrik padam relatif suhu dapat bertahan lama
4. Jumlah vaksin yang dapat tertampung lebih banyak
5. Penyusunan vaksin agak sulit karena vaksin bertumpuk dan tidak jelas dilihat
dari atas.
Cold pack adalah alat untuk mempertahankan suhu yang berbentuk wadah
plastik segi empat yang diisi dengan air yang dibekukan dalam freezer dengan
suhu -15 s/d -25 derajat celcius selama 24 jam.
Meja tulis adalah alat kerja untuk memperlancar pencatatan dan pelaporan
imunisasi
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN IMUNISASI
5
A. Lingkup Kegiatan
1. Pelayanan imunisasi Di Dalam Gedung
Kegiatan pelayanan imunisasi didalam gedung terdiri dari upaya promotof,
preventif, dan kuratif serta rehabilitative baik dalan yang dilakukan di dalam
puskesmas.
PEDAFTARAN
DIPERIKSA
SEHAT ?
DIRESEPI
INTRUKSI DOKTER
DIIMUNISASI
APOTIK
PULANG
1. Pasien datang
2. Pasien didaftar
3. Pasien diperiksa sehat atau tidak
6
4. Pasien sehat dimunisasi
5. Pasien tidak sehat dikasih resep
6. Pasien ke apotik
7. Pasien setelah diimunisasi dan ambil resep pulang
1 0 Bulan HEPATITIS B0
6 4 Bulan IPV
7 9 Bulan CAMPAK
Catatan :
- Bayi yang lahir di Rumah Sakit, Klinik dan Bidan praktek swasta,
imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan.
- Bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar DPT-HB-Hib 1, DPT-HB-
Hib 2 dan DPT-HB-Hib 3 dinyatakan mempunyai status imunisasi T2
1 18 BULAN DPT-HB-Hib
2 24 BULAN CAMPAK
No SASARAN IMUNISASI
2 KELAS 2 dan 3 SD TD
Catatan :
- Batita yang telah mendapatkan imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib dinyatakan
mempunyai status imunisasi T3
- Anak usia sekolah dasar yang telah mendapatkan imunisasi DT dan Td
dinyatakan mempunyai status imuisasi T4 dan T5
1 T1 - -
Catatan :
- Sebelum imunisasi, dilakukan penentuan status imunisasi T (screening)
terebih dahulu, terutama pada saat pelayanan antenatal
- Pemberian imunisasi TT tidak perlu diberikan, apabila pemberian
imunisasi TT sudah lengkap (status T5) yang harus dibuktikan engan bku
Kesehatan Ibu dan anak, rekam medis, dan/atau kohort
9
b. Sasaran : Bayi/Balita dan Baduta pasca imunisasi yang mengalami KIPI
c. Lokasi : Desa atau rumah sasaran
d. Pelaksanaan Pelacakan Kasus KIPI antara lain:
1) Mendapatkan pelaporan kasus KIPI dari masyarakat kader dan perawat
desa/ bidan desa
2) Melakukan analisis penyebab dengan cara investigasi langsung ke
lapangan
3) Segerah menindak lanjuti kasus dengan cara berkolaborasi dengan dokter
4) Membuat pencatatan dan pelaporan sesuai dengan klasifikasi kasus KIPI
(Ringan, Sedang, Berat). Untuk di laporkan ke Dinkes
e. Target yang di ingikan adalah semua bayi/ balita yang setelah mendapatkan
Imunisasi yang memiliki reaksi KIPI agar bias ditangani dengan cepat dan
tepat
4. Pelaksanaan BIAS
a. Tujuan : Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap
penyakit Campak, Difteri, dan Tetanus termasuk tetanus neonatorum
b. Sasaran : Anak SD kelas 1, 2 dan 3
c. Lokasi : Sekolah-sekolah SD di wilayah kerja Puskesmas Bukit Lamando
d. Pelaksanaan BIAS :
1) Persiapan pendataan sasaran
2) Membuat Jadwal kegiatan dan surat untuk pelaksanaan kegiatan
3) Persiapan logistic dan vaksin yang akan di berikan
4) Melaksanakan kegiatan BIAS
5) Monitoring kegiatan
6) Dokumentasi saat melaksanakan kegaiatan
7) Membuat Laporan Kegiatan
e. Persiapan adalah semua Semua anak Sekolah SD kelas 1, 2, dan 3 di setiap
sekolah SD wilayah kerja Puskesmas Bukit Lamando
10
d. Fungsi tenaga Imunisasi menjadwalkan ulang untuk sweeping imunisasi BIAS
agar program tercapai 100%, denagan cara lain:
1) Persiapan pendataan sasaran di setiap sekolah
2) Membuat Membuat Jadwal sweeping dan surat untuk pelaksanaan
kegiatan.
3) Persiapan logistic dan vaksin yang akan di berikan.
4) Melaksanakan kegiatan BIAS dengan berkunjung ulang di sekolah
sekolah atau rumah siswa/siswi yang belum mendapatkan imunisasi BIAS
saat jadwal BIAS
5) Monitoring kegiatan
6) Dokumentasi saat melaksanakan kegaiatan
7) Membuat Laporan Kegiatan
e. Target dalam kegiatan ini adalah semua siswa siswi di SD kelas 1, 2, 3, dan 5
yang Tidak sempat hadir saat jadwal pelaksanaan BIAS
11
Merupakan kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar membantu atau
mendukung pelaksanaan program. Advokasia adalah pendekatan kepada
pengambil keputusan dari berbagai tingkat . dan sector terkait dengan
kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalaha untuk meyakinkan para pejabat
pembuat keputusan atau penentu kebijakan bahwa program kesehatan yang
akan dilaksanakan tersebut sangat penting. Oleh sebab itu perlu dukungan
kebijakan atau keputusan pejabat tersebut. Dukungan dari pejabat membuat
keputusan dapat berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk
undang-undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dana
atau fasilitas lain.
2. Strategi Kemitraan
Tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dapat tercapai apabila ada
dukungan dari berbagai elemen yang ada dimasyarakat. Dukungan dari
masyarakat data berasal dari unsure informasi (tokoh agama dan tokoh adat)
yang mempunyai pengaruh di masyarakat. tujuannya adalah agar para tokoh
masyarakat menjadi jembatan antara sector kesehatan sebagai pelaksanan
program dengan masyarakat sebagai penerima program kesehatan. Strategi ini
dapat dikatakan sebagai upaya Pembina suasana yang kondusif terhadap
kesehatan. Bentuk kegiatan ini dapat berupa pelatihan tokoh masyarakat,
seminar, lokakarya, bimbingan kepada tokoh masyarakat dan sebagainya.
12
BAB V
LOGISTIK
13
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN/SASARAN
14
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
15
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
16
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi tiap petugas kesehatan terkait pelayanan
Imunisasi dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat.
Keberhasilan pelayanan Imunisasi tergantung pada komitmen yang kuat dari semua
pihak terkait dalam upaya peningkatan pelayanan Imunisasi di Wilayah Kerja
Puskesmas Bukit Lamando .
MASTON, S.Kep.,Ns.
NIP. 19890115 201904 1 001
17