Di Barru
“Untuk Keadilan”
REPLIK
JAWABAN PENUNTUT UMUM
Pada hari yang penuh kedamaian ini marilah kita panjatkan puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat kasih dan perlindunganNya
kita sampai pada hari ini dengan keadaan sehat wal’afiat dapat melanjutkan
persidangan ini dalam rangka menemukan kebenaran yang sejati. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu kami dalam
keadilan.
Dalam bukunya “Dari Bismar Untuk Bismar”, Bismar Siregar pernah
nya cara adalah mengedapankan sikap adil. Artinya harus selalu ada kesadaran
yang paling berhak menunjukan kebenaran) adalah sikap yang sangat tidak
adil. Karena hukum yang tidak mengutamakan kemasalahan umum tidak harus
yang ada dalam surat tuntutan kami agar kekeliruan dan keterbatasan penasihat
untuk benar benar merasakan nilai-nilai keadilan dan dampak dari adanya tindak
terjadinya kesesatan dalam pemahaan surat tuntutan yang telah kami sampaikan
Sehubungan dengan hal tersebut ijinkanlah kami selaku penuntut umum dalam
hukum terdakwa yang telah dibacakan dipersidangan pada hari Rabu tanggal 19
Februari 2020. Adapun jawaban ini kami susun dengan sistematika sederhana agar
I. PENDAHULUAN
bahan konteplasi kita bersama dalam penegakan hukum perakara ini. “Prihen
jasa yang menjadi tujuankekuatan orang yang berbuat baik adalah kebenaran
Begitu pula sebuah ayat Alkitab berikut ini semoga menjadi perenungan
bagi kita semua terutama bagi yang mulia majelis hakim dalam memutus perkara
membuat terang perkara ini. bahwa dalam proses pencarian kebenaran meateril
dalam perkara ini, kami akan mencoba melakukan pembahasan secara progresif
S.H.
Mengutip pendapat dari Alm. Prof. Satjipto Rahardjo, S.H. dalam bukunya
progresif adalah hukum yang membebaskan. “Hukum untuk Manusia”, dan oleh
Perspektif hukum progresif tidak bersifat ridle bound (Rbo), yang menggarap
dengan alur berpikir linier, marsinal, dan deterministic. Bahwa paradigma hukum
progresif akan senantiasa berpikir (rule breaking). Dalam berpikir Rbt, kita harus
berani untuk tidak selalu tunduk dan mengikuti alur linier, marsinal, deterministic.
Dan perlu disadari bahwa hukum bukanlah institusi hukum yang absolut dan final,
penafsiran dan membaca hukum secara progresif dengan alat berpikir logika
undang.
atau pusat bekerjanya hukum dan berusaha melepaskan jeruji atau kerangkeng
kekakuan hukum dalam arti teks undang-undang, tidak berarti harus menafikkan
hukum. Agar paradigma hukum progresif tidak terjebak dalam absolutisme
Berangkat dari penjelasan dan teori diatas, maka dalam menguraikan unsur-
unsur perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa, kami penuntut umum akan
yang didakwakan. Hal ini diharapkan dapat memenuhi rasa keadilan dan tidak
penasehat hukum terdakwa agar tidak memandang perkara ini secara sepotong-
sepotong tanpa melihat sisi perbuatan materiil terdakwa yang mengancam dan
Semoga hati kita semua disini terbuka untuk benar-benar menyadari arti
kebenaran dan tidak disesatkan kepada pihak-pihak yang ingin memutar balikkan
fakta.
(culpa). Karenanya ancaman pidana pada suatu delik jauh lebih berat,
orang tersebut.
atau yang dibayangkan di pelaku ialah apa yang akan terjadi pada
telah terpenuhi.
berangkat kuliah.
- Bahwa terdakwa pada saat ini meminjam motor korban untuk pulang
kendaraan
I. PERMOHONAN
Majelis Hakim yang Terhormat,
2023.
ataupun pertimbangan lain atas jawaban yang telah kami ajukan ini, mohon
II. PENUTUP
Tibalah kami pada akhir jawaban ini yang merupakan kesempatan terakhir
bagi kami yang disediakan oleh Undang-Undang untuk mengungkapkan fakta dan
kebenaran dalam perkara ini. Sebelum kami menutup jawaban ini, ijinkalah kami
Mulia Majelis Hakim dalam memberikan pertimbangan dan putusan pada perkara
ini. Selain itu, semoga addendum ini juga dapat menggugah hati dan membuka
mata dari Tim Penasehat Hukum Terdakwa dalam memandang dan menjunjung
nada keadilan bisa ditegakkan selama kita masih acuh terhadap hukum yang
“Meskipun bisa mengelak dari hukuman, orang melarikan diri tidak mungkin
bisa hidup tenang, karena mereka selalu dikejar ketakutan akan masa yang
Hukum Terdakwa ini kami sampaikan. Kami berharap, dengan adanya jawaban
ini majelis hakim tidak menyimpan keraguan dan kebimbangan dalam memutus
perkara aquo.
kekerasan pada Pengadilan Negeri Barru yang memeriksa dan mengadili perkara
aquo diberikan keteguhan hati dan iman untuk memutus perkara ini dengan adil
uraikan.
Barru, 24 Februari 2023