Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rosaliana Seftiani Devi

Prodi : Akuntansi
Dari neraca yang diperbandingkan antara akhir tahun 2020,2021.dan 2022
menunjukkan (analisis yang digunakan adalah metode trend):

1. Jumlah rupiah masing-masing aktiva, hutang dan modal 31 Desember 2020, 31


Desember 2021, dan 31 Desember 2022 dengan perubahan-perubahannya
2. Dari perubahan (kenaikan dan penurunan) dapat diketahui bahwa :
A. Aset (aktiva) naik dari tahun 2020 ke tahun 2021 sebesar Rp 1.276.609.133
(1,87%) dan tahun 2022 aktiva naik sebesar Rp 6.960.419.009 (10,22%) yang
kemungkinan disebabkan oleh
1. Diperolehnya keuntungan atau laba
2. Pembelian aktiva tetap
3. Investasi jangka panjang
B. Hutang (Liabilitas) naik dari tahun 2020 ke tahun 2021 sebesar Rp
498.956.492 (0,97%) dan 2022 hutang naik sebesar Rp 6.124.637.892
(11,90%) yang kemungkinan disebabkan oleh
1. Adanya pinjaman jangka panjang maupun jangka menengah
2. Pembelian barang secara kredit
C. Modal (Ekuitas) naik dari tahun 2020 ke tahun 2021 sebesar Rp.777.652.641
(4,67%) dan 2022 modal naik sebesar Rp 835.781.117 (5,02%) yang
kemungkinan disebabkan oleh
i. Adanya setoran modal pemilik
ii. Penerimaan pendapatan
3. Aktiva lancar mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar (-22,50%) di
tahun 2021 dibanding tahun dasarnya 2020 dan terjadinya kenaikan yang tidak
begitu signifikan sebesar ( -17,39%) di tahun 2022 yang kemungkinan disebabkan
oleh
a. Membiayai operasi perusahaan
b. Uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan tetapi sudah ditentukan
penggunaannya (misalnya uang kas yang disisihkan untuk tujuan
pelunasan utang obigasi , untuk pembelian aktiva tetap) tidak dapat
dimasukkan di pos kas
c. Terjadi penurunan pendapatan atau check yang diterima dari pelangggan
d. Kurangnya Perubahan aktiva tetap menjadi aktiva lancar melalui proses
penjualan ataupun penyusutan
4. Aktiva tidak lancar mengalami kenaikan sebesar (59,97%) di tahun 2021 dan
terjadi kenaikan lagi sebesar (76,05%) di tahun 2022 yang kemungkinan
disebabkan oleh
a. Investasi jangka panjang seperti (saham dari perusahaan lain, obligasi atau
pinjaman kepada perusahaan lain)
b. Pembelian aset tetap
5. Hutang jangka pendek (hutang lancar) mengalami penurunan sebesar (-16,38%) di
tahun 2021 dan mengalami penurunan lagi sebesar (-18,27%) di tahun 2022 yang
kemungkinan disebabkan oleh
a. Terjadinya penurunan penghasilan diterima dimuka (deferred revenue)
b. Terjadinya penurunan biaya yang harus dibayar seperti sewa
6. Hutang jangka panjang mengalami kenaikan sebesar (106,94%) di tahun 2021 dan
kenaikan lagi sebesar (196,18%) di tahun 2022 yang kemungkinan disebabkan
oleh
a. Terjadi kenaikan di hutang obligasi
b. Terjadi kenaikan pinjaman jnagka panjang lain
KESIMPULAN
Aset (aktiva) naik dari tahun 2020 ke tahun 2021 sebesar Rp 1.276.609.133
(1,87%) dan tahun 2022 aktiva naik sebesar Rp 5.683.809.876 (10,22%),
sedangkan hutang hanya naik 2020 ke tahun 2021 sebesar Rp 498.956.492
(0,97%) dan 2022 hutang naik sebesar Rp 6.124.637.892 (11,90%) dan Modal
(Ekuitas) naik dari tahun 2020 ke tahun 2021 sebesar Rp.777.652.641 (4,67%)
dan 2022 modal naik sebesar Rp 835.781.117 (5,02%)

Anda mungkin juga menyukai