05-1. Debit
2. Sungai Intermittent : sungai mengalir hanya pada saat musim hujan. MAT
berada di atas dasar sungai pada saat musim hujan dan berada di bawah sungai
pada saat musim kering.
3. Sungai Perenial : sungai yang memiliki aliran sepanjang tahun dikarenakan MAT
selalu berada di atas dasar sungai sepanjang tahun.
MAT Kemarau
5
Pengukuran Debit Aliran
MANUAL
PENGAMATAN KURVA
ELEVASI DEBIT
OTOMATIS
(AWLR)
(2)
PENGUKURAN
DEBIT
𝐐 = 𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆. 𝒕𝒊𝒎𝒆
PELAMPUNG
PENGUKURAN
𝐐 = 𝑽𝒆𝒍𝒐𝒄𝒊𝒕𝒚. 𝑨𝒓𝒆𝒂 KECEPATAN PENAMPANG
ALIRAN MELINTANG
CURRENT
(1) METER
6
Pengukuran Debit Aliran (1)
Pendekatan Luas-Kecepatan
• Prinsip dari pendekatan ini adalah jika
pengukuran kecepatan aliran pada sebuah
penampang sungai cukup banyak, maka nilai
debit dapat diestimasi
• Kelemahan dari pada metode ini adalah debit
yang terukur bersifat debit yang sesaat.
• Jika lebar daripada sungai sangat lebar maka
akan dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk
melakukan pengukuran
7
Pengukuran Debit Aliran (1)
8
Pengukuran Debit Aliran (1)
Jenis pelampung:
1. Pelampung permukaan: untuk mengukur kecepatan permukaakn, umumnya
digunakan kayu berdiameter 15~30 cm dengan tebal 5 cm. Koefisien
pelampung berksiar 0,7-0,9
2. Pelampung tangkai: dibuat dari stangkai kayu atau bambu yang diberi
pemberat pada ujung bawahnya.
9
Pengukuran Debit Aliran (1)
10
Pengukuran Debit Aliran (1)
Teknik pengambilan sample
1. Mengarung (Wadding)
2. Sistem Suspensi
3. Perahu
Pemilihan tempat untuk pengambilan sample:
1. Daerah yang cukup lurus
2. Sungai dengan material dasar yang stabil atau
bebas dari material yang menumbulakn aliran
turbulen (batuan besar, tanaman, dll)
3. Dasar sungai yang cukup rata untuk
mengurangi komponen vertikal.
11
Pengukuran Debit Aliran (1)-Wadding
12
Pengukuran Debit Aliran (1)-Kereta Gantung
13
Pengukuran Debit Aliran (1)-Jembatan
14
Pengukuran Debit Aliran (1)-Perahu
15
Pengukuran Debit Aliran (1)
𝐐 = න 𝑽. 𝒅𝑨 ≈ 𝑽𝒊 . ∆𝑨𝒊
𝑨 𝒊=𝟎
16
Pengukuran Debit Aliran (1)-Metode Perhitungan
Hi Hi Hi+1
Q=
n
Qi
Q= Qi =1
i
i =1
Vi + Vi +1 H i + H i +1
n
n n
=
i =1
Vi Ai =
i =1
Vi H i 1 2 Bki + 1 2 Bka =
i =1
2
2
Bi kanan
17
Pengukuran Debit Aliran (2)
• Perubahan elevasi muka air di sungai dapat berubah setiap saat. Dalam jangka
panjang, untuk mendapatkan nilai debit dapat dilakukan dengan melakukan
pengamatan permukaan air sungai
• Debit sungai dapat diperoleh dengan melakukan transformasi elevasi muka air
sungai menjadi debit dengan menggunakan Kurva Debit (Rating Curve).
• Rating Curve adalah sebuah kurva yang menggambarkan hubungan antara
elevasi muka air dengan debit. Kurva ini diperoleh dari hasil pengukuran
kecepatan air, luas penampang aliran dan elevasi permukaan air.
18
Pengukuran Debit Aliran (2)
• Pengamatan permukaan air sungai biasa dilakukan pada pos duga air (PDA)
• Lokasi pengamatan harus memenuhi syarat:
1. Dapat dilakukan pengamatan untuk seluruh keadaan permukaan, baik dari muka air
terendah sampai tertinggi
2. Lokasi stabil (tidak terjadi erosi maupun pengendapan)
3. Alur sungai relatif lurus, pada lokasi pengamatan bagian lurus harus minimal 7 kali lebar
sungai, 5 kali lebar sungai di hulu lokasi pengamatan dan 2 kali lebar sungai di hilir
pengamatan.
• Pengamatan muka air dapat dilakukan dengan
1. Manual, dengan membaca mistar duga air
2. Otomatis, dengan alat pencatat tinggi muka air otomatis atau sering disebut dengan AWLR
(Automatic Water Level Recorder)
19
Pengukuran Debit Aliran (2)
20
Pengukuran Debit Aliran (2)
21
Pengukuran Debit Aliran (2)
23
Pengukuran Debit Aliran (2)
24
Pengukuran Debit Aliran (2)
25
Pengukuran Debit Aliran (2)
26
Rating Curve – Kurva Debit (to-be continued)
27
Hidrologi
28
Konsep Hidograf
• Hidograf: sebuah grafik yang
menunjukkan hubungan antara
debit aliran atau tinggi muka air
dan waktu
• Aliran Dasar (baseflow): debit
minimum yang mengalir akibat
adanya aliran yang keluar melalui
akuifer
• Waktu Konsentrasi: waktu yang
diperlukan oleh air untuk mengali
dari titik terjauh dari suatu DAS
sampai ke titik keluaran (outlet)
29
Konsep Hidograf
• Secara umum, hidograf terdiri dari 3
komponen: bagian naik/lengkung
konsentrasi (rising limb), bagian
puncak (crest), dan bagian resesi
(recession limb).
• Rising limb dipengaruhi oleh intensitas
hujan, durasi hujan, dan keadaan
daerah sebelum hujan; apabila DAS
kering maka rising limb akan
cenderung datar karena hujan efektif
semakin kecil
• Recession limb dipengaruhi oleh sifat
dan keadaan akuifer, bagian ini tidak
terpengaruhi oleh intensitas dan durasi
hujan
30
Konsep Hidograf
T
31
Konsep Hidograf
32
Konsep Hidograf
(b)
I1 I1
t1 t t2 t
(a) (b) t
2. Distribusi Hujan
Q
(a)
(b)
t
(a) (b) 33
Konsep Hidograf
t1 t t2
(a)
(b) t
I1 (b)
I2
t
(a) (b)
t 34
Konsep Hidograf
(a) (b)
Time
6. Luas DAS
Q
(b)
(a)
(a) (b)
t 35
Konsep Hidograf
t2 t1 t t2 t1 t t2 t1 t t2 t1 t
36
Konsep Hidograf
Waktu konsentrasi: waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir dari titik yang
terjauh/terlama dari suatu DAS sampai ke titik keluaran (outlet)
C D
B
E
X
P
E
B D
C
Debit (m3/s)
Debit (m3/s)
2 2
X
P Qmaks
1 1 Qmaks
0 1 2 3 0 1 2 3
E Waktu (jam) Waktu (jam)
B D
C
Gambar 1. Gambar 2.
• Misalkan terjadi hujan merata selama 1 jam di daerah P-B-B, maka secara
sederhana, hidograf yang akan terbentuk adalah hidograf segitiga (Gambar 1).
• Namun jika lama hujan yang terjadi adalah 2 jam (lebih lama dibandingkan dengan
waktu konsentrasi, yaitu 1 jam), maka secara sederhana, hidograf yang akan
terbentuk adalah hidograf berbentuk trapesium (Gambar 2).
38
Konsep Hidograf
C D
B
E
Debit (m3/s)
2
X
P
1 Qmaks
0 1 2 3
E Waktu (jam)
B D
C
• Jika hujan merata terjadi di daerah B-B-C-C selama 1 jam, maka hidograf yang akan
terbentuk sama seperti hidograf sebelumnya, namun puncak dari pada hidograf
akan bergeser kesebelah kanan. Hal ini disebabkan waktu konsentrasi pada daerah
B-B-C-C adalah 2 jam.
39
Konsep Hidograf
Jika terjadi hujan merata selama 3 jam diseluruh daerah, maka hidograf yang akan
terbentuk dapat digambarkan pada gambar di bawah
4
Jam
DAS
3 0 1 2 3 4 5 6 7
Discharge (m3/s)
PBB 0 1 1 1 0 0 0 0
2
PCC 0 0 1 1 1 0 0 0
PDD 0 0 0 1 1 1 0 0
1
PEE 0 0 0 0 1 1 1 0
0
Total 0 1 2 3 3 2 1 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Time (hours)
PBB PCC PDD PEE Total
40
Example-1
Pada suatu DAS sungai dengan gambar di bawah ini, terjadi pada sub-DAS-1 dan sub-DAS-2. Hidograf
banjir yang dihasilkan pada hujan tersebut (dalam m3/s) adalah sebagai berikut.
Jam ke-
Sub-DAS
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 10 25 35 22 12 10 10 10 10 10
2 5 10 20 30 20 12 5 5 5 5
Waktu tempuh banjir dari A ke B dan B ke C masing-masing adalah 1 jam, sedangkan C ke D adalah 2
jam. Dilokasi B terdapat pengambilan air untuk irigasi sebesar 10 m3/s dan dilakukan dari jam ke 0. Di C
terdapat bangunan pembagi aliran yang membagi aliran menjadi dua sama besar ke arah hilir.
Hitung dan gambarlah hidograd aliran pada suatu grafi, serta hitunglah debit maksimum pada lokasi:
1. Titik A (Gabungan Sub DAS 1 dan Sub DAS 2)
2. Titik B setelah pengambilan irigasi
3. Titik C sebelum dibagi
4. Titik D 41
Example-1
60
50
Discharge (m3/s)
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Time (hours)
Sub-DAS-1 Sub-DAS-2 Titik A B-Hilir Titik C Titik D
42