Anda di halaman 1dari 6

PERANCANGAN IMPLEMENTASI UJI COEFFICIENT VALIDITY RATIO (CVR) PADA SKALA

BECK DEPRESSION INVENTORY (BDI) SEBAGAI ALAT SCREENING SISWA MENGALAMI


DEPRESI

Oleh: Aditya Purnomo

PENDAHULUAN aman, takut, atau malu akibat pengalaman tersebut


Fenomena siswa depresi di sekolah adalah dapat mempengaruhi kesehatan mental siswa
situasi di mana siswa-siswa mengalami gangguan secara signifikan (Jatmiko, 2016).
depresi yang signifikan dalam konteks lingkungan Depresi dapat memiliki dampak yang
sekolah (Maksum & Arifin, 2019). Depresi adalah signifikan terhadap prestasi akademik siswa. Siswa
gangguan kesehatan mental yang melibatkan yang mengalami depresi cenderung kehilangan
perasaan sedih yang berkepanjangan, hilangnya minat dan motivasi dalam belajar (Muslimahayati
minat atau kegairahan, perubahan nafsu makan atau & Rahmy, 2021). Mereka mungkin merasa
tidur, kelelahan, perasaan putus asa, dan berbagai kelelahan, tidak bersemangat, dan sulit
gejala lainnya (Dirgayunita, 2016). Harapan yang berkonsentrasi pada tugas-tugas akademik.
tinggi, persaingan yang ketat, dan beban akademik Penurunan minat ini dapat mengakibatkan
yang berlebihan dapat menyebabkan stres yang penurunan kualitas kerja dan penurunan prestasi.
signifikan pada siswa. Tekanan untuk mencapai Depresi dapat mempengaruhi kemampuan kognitif
nilai yang tinggi, persiapan ujian, atau tuntutan siswa, termasuk memori, pemecahan masalah, dan
untuk memenuhi harapan orang tua dan guru dapat kemampuan pemikiran abstrak (Febriana, 2017).
meningkatkan risiko depresi. Stigma sosial terkait Siswa mungkin mengalami kesulitan dalam
dengan masalah kesehatan mental seringkali memproses informasi baru, mengingat materi yang
menyebabkan siswa enggan mencari bantuan dipelajari, atau mengorganisir pikiran mereka
(Widodo, 2020). Siswa yang mengalami depresi dengan efektif. Siswa dengan depresi cenderung
mungkin menghadapi ketidakpahaman atau mengalami absensi yang lebih tinggi atau sering
pengabaian dari rekan sebaya, guru, atau staf bolos sekolah. Mereka mungkin merasa sulit untuk
sekolah. Konflik atau tekanan dalam hubungan bangun pagi atau mengatasi perasaan sedih yang
dengan teman sebaya, guru, atau anggota keluarga berkepanjangan, yang dapat mengganggu
dapat menjadi pemicu depresi. Perasaan kesepian, keteraturan kehadiran di sekolah. Ketidakhadiran
penolakan, atau isolasi sosial di sekolah juga dapat yang berlebihan dapat menyebabkan ketinggalan
berkontribusi pada depresi siswa. Faktor-faktor di pelajaran dan kesulitan mengejar materi yang telah
luar sekolah, seperti disfungsi keluarga, perceraian diajarkan. Kondisi mental yang buruk dapat
orang tua, kekerasan dalam rumah tangga, atau mempengaruhi kinerja siswa dalam tes dan ujian
kehilangan orang terdekat, dapat berdampak negatif (Syarkawi, 2019). Siswa yang mengalami depresi
pada kesejahteraan mental siswa dan meningkatkan mungkin menghadapi kesulitan dalam memusatkan
risiko depresi. Siswa yang menjadi korban perhatian, mengingat informasi yang telah
pelecehan, penghinaan, atau intimidasi oleh rekan dipelajari, atau menunjukkan kemampuan yang
sebaya mereka di sekolah berisiko lebih tinggi sebenarnya dalam situasi evaluasi. Siswa dengan
untuk mengembangkan depresi. Perasaan tidak depresi mungkin mengalami isolasi sosial atau
penarikan diri dari aktivitas sekolah dan interaksi belakang dalam psikologi dan spesialisasi dalam
sosial dengan rekan sebaya (Sonartra, 2021). Ini evaluasi dan pengobatan masalah kesehatan mental,
dapat mempengaruhi partisipasi dalam diskusi termasuk depresi pada remaja. Dokter yang telah
kelas, kolaborasi dalam proyek tim, atau kegiatan menjalani pelatihan spesialisasi dalam psikiatri dan
ekstrakurikuler yang dapat memperkaya memiliki pengetahuan mendalam tentang gangguan
pengalaman akademik. mental, termasuk depresi pada remaja. Mereka
Berdasarkan uraian diatas maka sangat dapat memberikan perspektif medis dan
penting bagi sekolah untuk mendeteksi secara awal farmakologis dalam evaluasi BDI. Profesional
pada siswa yang mengalami depresi. Salah satu kesehatan mental yang memiliki keahlian dalam
cara untuk mendeteksi apakah seorang siswa memberikan konseling dan dukungan emosional
depresi adalah menggunakan skala BDI. Skala BDI kepada individu yang mengalami masalah
ini masih berupa indikator yang bersifat umum. kesehatan mental, termasuk depresi pada remaja.
Perlu dikembangkan alat ukur yang cocok untuk
mengetahui siswa yang mengalami depresi Evaluasi item BDI
berdasarkan indikator depresi dari skala BDI ini. BDI diberikan kepada panel pakar untuk
Alat ukur yang dikembangkan pun sangat perlu dievaluasi, di mana setiap pakar akan melakukan
untuk diuji kualitasnya maka dari itu perlu penilaian terhadap kepentingan dan relevansi setiap
dillakukan perancangan implementasi uji item dalam BDI dalam konteks pengukuran depresi
coefficient validity ratio (CVR) pada skala beck pada siswa. Mereka akan melakukan penilaian
depression inventory (BDI) sebagai alat screening terhadap apakah item-item tersebut dianggap
siswa mengalami depresi. penting (1) atau tidak penting (0) dalam
mengidentifikasi gejala depresi pada siswa. Ukuran
PEMBAHASAN BDI berisi 21 item, masing-masing diberi skor pada
Penyiapan Panel Pakar skala empat poin dari 0 hingga 3, dengan skor yang
Bentuk panel pakar yang terdiri dari lebih tinggi menunjukkan perasaan emosi yang
individu yang memiliki keahlian dan pengalaman lebih besar. Item dinilai sebagai 'Tidak merasakan
dalam bidang kesehatan mental, khususnya dalam emosi/perilaku' (0), 'Agak terasa' (1), 'Merasa' (2),
depresi pada remaja. Panel pakar dapat terdiri dari atau 'Merasa sangat' (3). Berikut ini adalah item-
psikolog, psikiater, konselor, atau ahli kesehatan item dari BDI (Lu & McCabe, 2022):
mental lainnya. Profesional yang memiliki latar

Tabel 1. Rancangan item


Jawaban
Indikator (BDI) Pernyataan Merasa Agak
Merasa
sangat terasa
Kesedihan Saya mengungkapkan
perasaan sedih yang
berkepanjangan dan intens
Pesimisme Saya cenderung melihat
masa depan dengan
pandangan yang negatif
dan kurangnya harapan.
Kegagalan Masa Saya merasa bahwa saya
Lalu telah mengalami kegagalan
dalam masa lalu, dan hal
ini mempengaruhi persepsi
saya tentang diri sendiri.
Kehilangan Saya kehilangan minat atau
Kesenangan kesenangan dalam aktivitas
yang sebelumnya saya
nikmati.
Perasaan Saya merasa sangat
Bersalah bersalah terhadap diri
sendiri atau atas tindakan
atau keputusan tertentu.
Perasaan Saya memiliki perasaan
Hukuman bahwa saya harus dihukum
atau bahwa saya tidak
layak mendapatkan
kebahagiaan.
Tidak Suka Diri Saya memiliki pandangan
yang rendah terhadap diri
sendiri dan merasa tidak
menyukai diri sendiri.
Kekritisan Diri Saya cenderung mengkritik
diri sendiri secara
berlebihan dan memiliki
standar yang sangat tinggi
yang sulit saya penuhi.
Pikiran atau Saya memiliki pikiran atau
Keinginan keinginan untuk bunuh
Bunuh Diri diri, dan hal ini merupakan
indikator yang serius dan
memerlukan perhatian dan
dukungan segera.
Menangis Saya sering menangis
tanpa alasan yang jelas
atau sulit mengontrol
tangisan saya.
Agitasi Saya merasa gelisah,
cemas, atau sulit tenang
secara fisik maupun
emosional.
Kehilangan Saya kehilangan minat
Minat pada hal-hal yang biasanya
saya sukai dan sulit untuk
merasa antusias.
Keragu-raguan Saya sering merasa ragu
atau tidak yakin dalam
mengambil keputusan atau
menghadapi situasi
tertentu.
Tidak berharga Saya merasa bahwa saya
tidak memiliki nilai atau
penting bagi orang lain.
Kehilangan Saya merasa kehilangan
Energi energi dan sulit untuk
melakukan aktivitas sehari-
hari dengan semangat.
Perubahan Pola Pola tidur saya mengalami
Tidur perubahan, seperti sulit
tidur, terbangun di tengah
malam, atau tidur
berlebihan.
Sifat lekas marah Saya mudah marah atau
mudah tersinggung tanpa
alasan yang jelas.
Perubahan Nafsu Nafsu makan saya
Makan mengalami perubahan,
seperti kehilangan nafsu
makan atau makan
berlebihan.
Kesulitan Saya sulit berkonsentrasi,
Konsentrasi mempertahankan fokus,
atau melupakan hal-hal
dengan mudah.
Kelelahan atau Saya merasa lelah secara
Kelelahan fisik dan mental tanpa
alasan yang jelas.
Kehilangan Saya kehilangan minat atau
Minat pada Seks hasrat dalam aktivitas
seksual.

Satu skala kategori tambahan dibuat dari dan CVI (Content Validity Index). Setiap SME
skor total untuk membedakan tingkat depresi yang (Subject Matter Experts) menjawab pertanyaan
berbeda. Dengan setiap kenaikan besarnya depresi, untuk setiap item dengan tiga pilihan bernama: (1)
terdapat skor rata-rata yang semakin tinggi. Skala Penting, (2) Berguna tetapi tidak Penting, (3) Tidak
Kategori Depresi (bck28dep) diberi kode sebagai Wajib. Validitas Lawshe menurut Formula 1 yang
berikut: digunakan untuk menganalisis atau menghitung
• 0 untuk 'Tanpa gejala' jika skor total adalah 0; setiap item (Sukardjo, Oktaviani, Tawari, Alfajar,
• 1 untuk 'Naik/turun normal' jika skor total adalah & Ichsan, 2023):
dari 1 hingga 10;
• 2 untuk 'Gangguan mood ringan' jika dari 11 CVR = (nε-N/2)/ (N/2)
hingga 16;
• 3 untuk 'Depresi klinis ambang' jika dari 17 Dimana
hingga 20; CVR = Rasio Validitas Konten,
• 4 untuk 'Depresi sedang' jika dari 21 hingga 30; nε = Jumlah Pakar yang menjawab Essensial,
• 5 untuk 'Depresi berat' jika dari 31 sampai 40; N = Jumlah Pakar.
• 6 untuk 'Depresi ekstrim' jika skor total berkode
41+ Setelah menghitung CVR (Content Validity
Ratio) langkah selanjutnya adalah menghitung CVI
Perhitungan CVR (Content Validity Index) dari semua pertanyaan.
Dalam penelitian ini terdapat 3 jenis data CVI (Content Validity Index) dihitung berdasarkan
yaitu validasi instrumen oleh ahli, validasi materi rata-rata CVR (Content Validity Ratio). Formula 2
oleh ahli, psikolog, psikiater, konselor. Validasi untuk menghitung CVI (Content Validity Index)
instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh adalah:
mana instrumen dapat mengukur objek yang akan
diamati. Validasi instrumen uji menggunakan CVI = CVR / (Kuantitas Pertanyaan atau
Lawshe’s CVR (Content Validity Ratio). Metode Pernyataan)
baru yang lebih tepat. Item baru ini harus mengacu
Dimana CVR = Total Rasio Validitas Isi pada gejala-gejala depresi yang relevan pada
remaja dan sesuai dengan tujuan penilaian BDI.
CVI = Indeks Validitas Isi Hasil perhitungan Setelah dilakukan proses revisi atau
CVI memiliki rasio dari 0 sampai 1 yang dapat pengembangan item, langkah selanjutnya adalah
dikategorikan berdasarkan nilai CVI. Tabel Nilai melakukan uji coba ulang pada sampel siswa yang
CVI dapat dilihat seperti Tabel 1. representatif. Evaluasi lebih lanjut dilakukan untuk
mengukur validitas, reliabilitas, dan akurasi dari
Tabel 2. CVI Calculated Ratio versi BDI yang telah diperbarui atau
Kategori Rasio dikembangkan. Uji coba ini bertujuan untuk
Not suitable 0-0.33 mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung
Suitable 0.34-0.67
Very Suitable 0.68-1 validitas dan reliabilitas alat penilaian, serta
mengukur tingkat akurasi dalam mengidentifikasi
siswa yang mengalami depresi. Dengan melakukan
Revisi dan Pengembangan BDI langkah-langkah ini, kita dapat memperoleh alat
Dalam mengoptimalkan Beck Depression penilaian yang lebih valid, reliabel, dan akurat
Inventory (BDI) sebagai alat penilaian depresi pada untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami
siswa, langkah-langkah berikut dapat diambil. depresi, serta memastikan bahwa penilaian tersebut
Pertama, perlu dilakukan evaluasi terhadap item- sesuai dengan tujuan dan konteks penggunaannya.
item BDI yang tidak memenuhi nilai ambang batas
Coefficient Validity Ratio (CVR). Hal ini dapat
dilakukan dengan teliti mengamati hasil evaluasi Uji coba dan validasi
CVR untuk setiap item BDI dan mengidentifikasi Uji coba BDI yang telah direvisi atau
item yang mendapatkan nilai CVR di bawah dikembangkan dapat dilakukan pada sampel siswa
ambang batas yang telah ditetapkan. Selanjutnya, yang representatif untuk menghasilkan evaluasi
item-item ini perlu dianalisis lebih lanjut untuk yang lebih lanjut terkait validitas, reliabilitas, dan
memahami alasan mengapa mereka tidak akurasi alat screening BDI dalam mengidentifikasi
memenuhi nilai ambang batas CVR. siswa yang mengalami depresi. Penting untuk
Selanjutnya, jika item-item yang tidak memilih sampel siswa yang mencerminkan
memenuhi nilai ambang batas CVR masih populasi yang ingin diuji dengan mencakup
dianggap penting dalam pengukuran depresi pada berbagai latar belakang, usia, jenis kelamin, dan
siswa, pertimbangkan untuk merevisi item tersebut. tingkat depresi yang berbeda. Dalam pelaksanaan
Dalam proses revisi, penting untuk mendapatkan uji coba, BDI diberikan kepada siswa dalam bentuk
masukan dari panel pakar dan berfokus pada yang telah direvisi atau dikembangkan. Pastikan
pengembangan item yang lebih jelas, relevan, dan petunjuk penyampaian dan pengisian BDI
sesuai dengan konteks depresi pada siswa. Namun, disampaikan dengan jelas agar siswa dapat mengisi
jika item yang tidak memenuhi nilai ambang batas dengan tepat. Selanjutnya, data yang dihasilkan
CVR dianggap tidak relevan atau tidak sesuai dari pengisian BDI oleh siswa perlu dikumpulkan
dengan konten dan tujuan penilaian depresi pada secara lengkap dan akurat.
siswa, pertimbangkan untuk mengembangkan item
Validitas instrumen BDI yang telah direvisi proses evaluasi tersebut. Hasil evaluasi tersebut
atau dikembangkan dapat diukur dengan dapat digunakan untuk menafsirkan dan memahami
menggunakan metode yang sesuai, seperti validitas kemampuan instrumen BDI yang telah direvisi atau
konvergen. Salah satu contohnya adalah dikembangkan dalam mengidentifikasi siswa yang
membandingkan hasil BDI dengan instrumen valid mengalami depresi. Rekomendasi penggunaan dan
yang sudah teruji seperti tes klinis atau wawancara interpretasi hasil dapat diberikan kepada tenaga
dengan kriteria diagnostik yang diakui. Reliabilitas profesional kesehatan mental yang terkait agar
instrumen BDI dapat diukur melalui analisis dapat memanfaatkannya secara tepat.
reliabilitas, seperti penghitungan koefisien Alpha
Cronbach untuk menguji konsistensi internal skala PENUTUP
keseluruhan atau subskala dalam BDI. Analisis Skala BDI (Beck Depression Inventory)
data yang relevan juga perlu dilakukan, termasuk merupakan salah satu alat evaluasi yang umum
pengolahan statistik untuk mengidentifikasi digunakan untuk mengukur tingkat depresi
hubungan antara hasil BDI dengan variabel lain seseorang. Meskipun BDI dapat memberikan
yang relevan, seperti hasil tes psikologis lainnya indikasi tentang kemungkinan adanya depresi pada
atau indikator lain dari depresi. seseorang, penting untuk diingat bahwa BDI hanya
Hasil evaluasi terhadap validitas, reliabilitas, merupakan salah satu alat bantu dan tidak dapat
dan analisis data perlu ditinjau untuk menilai secara definitif mendiagnosis depresi. Perancangan
akurasi alat screening BDI dalam mengidentifikasi implementasi uji coefficient validity ratio (CVR)
siswa yang mengalami depresi. Perhatikan tingkat pada skala beck depression inventory (BDI)
sensitivitas (kemampuan untuk mengidentifikasi sebagai alat screening siswa mengalami depresi
kasus positif) dan spesifisitas (kemampuan untuk adalah penyiapan panel pakar, evaluasi item BDI,
mengidentifikasi kasus negatif) instrumen dalam perhitungan CVR, revisi, uji coba dan validasi.

Referensi

Anda mungkin juga menyukai