Anda di halaman 1dari 27

KULIAH

FARMASETIKA DASAR

Materi yang dikontrak pembelajaran 


 Definisi suspense
 Jenis suspensi
 Cara pembuatan suspensi S.1 FARMASI
 Zat tambahan STIKES Telogorejo
 Cara penggunaan Semarang
Jl. Puri Anjasmoro / Jl. Yos Sudarso Semarang
Telp. (024) 76632823 | Fax. (024) 76632939 www.stikestelogorejo.ac.id
Email : humas@stikestelogorejo.ac.id 1
DEFINISI SUSPENSI

Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung


partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam
fase cair. (Farmakope Indonesia ed IV)

Suspensi adalah suatu bentuk sediaan yang


mengandung bahan
obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut,
terdispesi dalam cairan pembawa.
(Farmakope Indonesia ed III)

www.stikestelogorejo.ac.id
JENIS - JENIS SUSPENSI
1. Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung
partikel dapat yang terdispersi dalam pembawa cair
dengan bahan pengaroma yang sesuai dan
ditujukan untuk penggunaan oral  Suspensi jadi
dan suspense rekonstitusi (suspensi kering)

2. Suspensi topikal adalah sediaan cair mengandung


partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair
yang ditujukan untuk penggunaan pada kulit.
Beberapa suspensi yang diberi etiket sebagai “lotio”
termasuk dalam kategori ini.

www.stikestelogorejo.ac.id
3. Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair
mengandung partikel-partikel halus yang ditujukan
untuk diteteskan telinga bagian luar.

4. Suspensi optalmik adalah sedaan cair steril yang


mengandung partikel-partikel yang terdispersi dalam
cairan pembawa untuk pemakaian pada mata. Obat
dalam suspensi harus dalam bentu termikronisasi
agar tidak menimbulka iritasi atau goresan pada
kornea. Supensi obat mata tidak boleh digunakan bila
terjadi massa yang mengeras atau menggumpal.

www.stikestelogorejo.ac.id
5. Suspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa
suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan
tidak disuntikkan secara intravena atau kedalam
larutan spinal.

6. Suspensi untuk injeksi terkonstitusi adalah sediaan


kering dengan bahan pembawa yang sesuai untuk
membentuk laruatan yang memenuhi semua
persyaratan untuk suspensi steril setelah
penambahan bahan yang sesuai.

www.stikestelogorejo.ac.id
CONTOH GAMBAR SEDIAAN SUSPENSI

SUSPENSI

www.stikestelogorejo.ac.id
Suspensi untuk Injeksi

Suspensi tetes telinga

Suspensi oral

www.stikestelogorejo.ac.id
SYARAT SEDIAAN SUSPENSI
1. Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara intravena
ataupun intratekal.
2. Suspensi harus dikocok sebelum digunakan.
3. Jika dikocok, harus segera terdispersi kembali.
4. Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup
rapat.
5. Zat terdispersi harus halus dan tidak boleh
mengendap.
6. Dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin
stabilitas suspensi.
7. Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar
www.stikestelogorejo.ac.id
KEUNTUNGAN SEDIAAN SUSPENSI

• baik digunakan untuk orang yang sulit mengkonsumsi


tablet, pil, kapsul terutama untuk anak-anak.
• memiliki homogenitas yang cukup tinggi.
• lebih mudah di absorpsi daripada tablet, karna luas
permukaan kontak dengan permukaan saluran cerna
tinggi.
• dapat menutupi rasa tidak enak/pahit dari obat
• dapat mengurangi penguraian zat aktif yang tidak
stabil dalam air.

www.stikestelogorejo.ac.id
KERUGIAN SEDIAAN SUSPENSI
• memiliki kestabilan yang rendah.
• jika terbentuk caking maka akan sulit terdispersi
kembali, sehingga homogenisitasnya menjadi buruk.
• aliran yang terlalu kental menyebabkan sediaan sulit
untuk dituang.
• ketepatan dosis lebih rendah dibandingkan sediaan
larutan.
• suspensi harus dilakukan pengocokan sebelum
digunakan.
• pada saat penyimpanan kemungkinan perubahan
sistem dispersi akan meningkat apabila terjadi
perubahan temperatur pada tempat penyimpanan.
www.stikestelogorejo.ac.id
Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Suspensi
1. Ukuran Partikel
Artinya semakin besar ukuran partikel semakin kecil luas
penampangnya. (dalam volume yang sama) .
Sedangkan semakin besar luas penampang partikel daya tekan
keatas cairan akan semakin memperlambat gerakan partikel
untuk mengendap, sehingga untuk memperlambat gerakan
tersebut dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel.

Makin besar ukuran Makin tiggi tegangan Semakin bentuk


partikel  makin antar muka dengan partikel tidak
cepat mengendap medium dispers  beraturan  resiko
butuh pembasah terjadi caking

www.stikestelogorejo.ac.id
2. Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari
cairan tersebut, makin kental suatu cairan kecepatan alirannya
makin turun (kecil). Hal ini dapat dibuktikan dengan hukum ”
STOKES”

V = Kecepatan akhir (cm/det)


d = Diameter Dari Partikel (cm)
ps = Kerapatan dari fase terdispersi
p0 = Kerapatan dari fase medium pendispersi
g = Gravitasi
ŋo = Viskositas Cairan
“kecepatan aliran (daya alir
yang besar, tahanan yang
besar) berbanding terbalik
dengan viskositas cairan”
www.stikestelogorejo.ac.id
3. Jumlah Partikel / Konsentrasi/dosis

Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel


dalam jumlah besar, maka partikel tersebut akan
susah melakukan gerakan yang bebas karena
sering terjadi benturan antara partikel tersebut.

Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya


endapan dari zat tersebut, oleh karena itu makin
besar konsentrasi partikel, makin besar
kemungkinan terjadinya endapan partikel dalam
waktu yang singkat.

www.stikestelogorejo.ac.id
4. Sifat / Muatan Partikel

Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari


beberapa macam campuran bahan yang sifatnya tidak
terlalu sama.
Dengan demikian ada kemungkinan terjadi interaksi antar
bahan tersebut yang menghasilkan bahan yang sukar larut
dalam cairan tersebut. Karena sifat bahan tersebut sudah
merupakan sifat alami, maka kita tidak dapat
mempengaruhi.

www.stikestelogorejo.ac.id
SUSPENDING AGENT (BAHAN PENSUSPENSI)

1. Bahan pensuspensi dari alam

Bahan pensuspensi alam dari jenis gom sering disebut


gom/hidrokoloid. Gom dapat larut atau mengembang atau
mengikat air sehingga campuran tersebut membentuk
mucilago atau lendir.
Dengan terbentuknya mucilago maka viskositas cairan
tersebut bertambah dan akan menambah stabilitas suspensi.
Kekentalan mucilago sangat dipengaruhi oleh panas, pH dan
proses fermentasi bakteri .
www.stikestelogorejo.ac.id
Termasuk golongan gom adalah :
•Acasia ( pulvis gummi arabici)
•Chondrus
•Tragacanth
•Algin

Golongan bukan gom adalah :


Suspending agent dari alam bukan gom adalah tanah liat.
Tanah liat yang sering dipergunakan untuk tujuan menambah
stabilitas suspensi ada 3 macam yaitu bentonite, hectorite dan
veegum.
Apabila tanah liat dimasukkan ke dalam air mereka akan
mengembang dan mudah bergerak jika dilakukan
penggojokan. Peristiwa ini disebut tiksotrofi.

www.stikestelogorejo.ac.id
2. Bahan pensuspensi sintetis

•Derivat selulosa
Termasuk dalam golongan ini adalah : metil selulosa
(methosol, tylose), karboksi metil selulosa (CMC), hidroksi
metil selulosa (HMC).

•Golongan organik polimer


Yang paling terkenal dalam kelompok ini adalah Carbophol
934 atau carbomer.

www.stikestelogorejo.ac.id
Bahan pengawet SUSPENSI :

a. Nipasol
b. Nipagin
c. garam kompleks dari merkuri.

18

www.stikestelogorejo.ac.id
METODE PEMBUATAN SUSPENSI
Suspensi dapat dibuat secara :
• Metode dispersi
Dengan cara menambahkan serbuk bahan obat kedalam mucilago yang telah
terbentuk kemudian baru diencerkan  Untuk menurunkan tegangan antar muka
antara partikel zat padat dengan cairan tersebut perlu ditambahkan zat pembasah
atau wetting agent. Zat pembasah yang digunakan antara lain : alkohol, gliserin,
sorbitol, dan cairan higroskopis lainnya.

www.stikestelogorejo.ac.id
• Metode praesipitasi
Zat yang hendak didispersi dilarutkan dahulu dalam
pelarut organik yang hendak dicampur dengan air.
Setelah larut dalam pelarut organik diencerkan dengan
larutan pensuspensi dalam air. Sehingga akan terjadi
endapan halus dan tersuspensi dengan bahan
pensuspensi.
Cairan organik tersebut adalah : etanol, propilenglikol,
dan polietilenglikol.

20

www.stikestelogorejo.ac.id
SIFAT – SIFAT PARTIKEL FLOKULASI & DEFLOKULASI

Dalam sistem pembentukan suspensi kestabilan


suatu suspensi menyebabkan suspensi dapat
mengalami pengendapan dan penggumpalan
partikel. Sistem pengendapan yang dapat terjadi
adalah sistem flokulasi dan sistem deflokulasi

SIFAT-SIFAT PARTIKEL
a. Flokulasi
Partikel terflokulasi adalah terikat lemah, cepat
mengendap dan pada penyimpanan tidak terjadi
“cake” dan mudah didispersikan Kembali.

b. Deflokulasi
Partikel deflokulasi mengendap perlahan dan akhirnya
membentuk sedimen, dimana terjadi agregasi dan
akhirnya terbentuk “cake” yang keras dan sukar
terdispersikan Kembali.

www.stikestelogorejo.ac.id
Perbedaan Sifat partikel flokulasi dan deflokulasi
flokulasi deflokulasi
1.Partikel merupakan agregat yang bebas 1.Partikel suspensi dalam keadaan
terpisah satu dengan yang lain
2.Sedimentasi terjadi cepat, partikel 2.Sedimen yang terjadi lambat, masing2
mengendap sebagai flok yaitu kumpulan partikel terpisah dan ukuran partikel
partikel adalah minimal
3.Sedimentasi terbentuk cepat 3.Sedimen yang terbentuk lambat
4.Sedimen dalam keadaaan terbungkus 4.Sedimen akan membentuk cake yang
dan bebas tidak membentuk cake yang keras dan sukar terdispersi lagi
keras dan padat dan mudah terdispersi
kembali seperti semula
5.Tampilan suspensi kurang 5.Tampilan suspensi
menyenangkan sebab sedimentasi terjadi menyenangkan(bagus)karena zat
cepat dan diatasnya terjadi daerah cairan pensuspensi dalam waktu relatif
yang jernih dan nyata lama.terlihat bahwa ada endapan cairan
atas berkabut

www.stikestelogorejo.ac.id
PENILAIAN STABILITAS SUSPENSI

1. Volume sedimentasi
Suatu rasio dari volume sedimentasi akhir (Vu) terhadap volume
mula-mula dari suspensi (Vo) sebelum mengendap.

2. Derajat flokulasi
Suatu rasio volume sedimentasi akhir dari suspensi flokulasi (Vu)
terhadap volume sedimentasi akhir suspensi deflokulasi (Voc).

www.stikestelogorejo.ac.id
3. Metode reologi
Berhubungan dengan faktor sedimentasi dan redispersibilitas,
membantu menemukan perilaku pengendapan, mengatur vehicle
dan susunan partikel untuk tujuan perbandingan.

4. Perubahan ukuran partikel


Digunakan cara Freeze-thaw cycling yaitu temperatur diturunkan
sampai titik beku, lalu dinaikkan sampai mencair Kembali (>titik
beku). Dengan cara ini dapat dilihat pertumbuhan kristal dan dapat
menunjukkan kemungkinan keadaan berikutnya setelah disimpan
lama pada temepratur kamar  prinsipnya menjaga tidak terjadi
perubahan ukuran partikel, ditribusi ukuran dan sifat kristal.

www.stikestelogorejo.ac.id
WADAH, LABEL, DAN PENYIMPANAN
SEDIAAN SUSPENSI

• Penyimpanan :disimpan di tempat sejuk. Dalam


wadah tertutup rapat atau wadah tertutup kedap,
di tempat sejuk .
• Penandaan : pada etiket harus tertera “Kocok
Dahulu”

www.stikestelogorejo.ac.id
SEMOGA BERMANFAAT…
&
SEMANGAT UNTUK TERUS BELAJAR….

26

www.stikestelogorejo.ac.id
Baca kembali untuk dimengerti
&
buat 3 pertanyaan tipe pilihan
ganda a-e
27

www.stikestelogorejo.ac.id

Anda mungkin juga menyukai