KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
teori dari para ahli untuk mendukung tulisan ini. Adapun teori dalam kajian
tema 5 hidup bersih dan sehat, media pembelajaran, media pisang badar
(pilih pasangan bangun datar), tata tertib, teks narasi sederhana dan materi
bangun datar di kelas II sekolah dasar. Adapun rincian dari teori masing-
tahun sampai 12 atau 13 tahun, mereka berada pada fase operasional konkret
logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Objek
1) Tahap sensori motor (usia 0-2 tahun), pada tahap ini anak belum
memasuki usia sekolah;
2) Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun), pada tahap ini kemampuan
kognitifnya masih terbatas. Anak masih suka meniru perilaku orang
lain (khususnya orang tua dan guru) yang pernah ia lihat dan anak
13
14
karakteristik peserta didik sekolah dasar yang umumnya berusia antara 7-12
tahun yaitu mulai memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dengan cara
dianggap menarik bagi dirinya, serta peserta didik sudah mampu memahami
atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu, guru hendaknya
dalam pembelajaran.
15
2. Pembelajaran Tematik
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, tema itu dapat ditinjau dari bidang
mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar
mata pelajaran.
3. Tema 5 (Hidup Bersih dan Sehat), dan Sub Tema 3 (Hidup Bersih dan
materi pada tema 5 sub tema 3 Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Bermain
sebagai berikut:
PPKn 3.2 Memahami tata 3.2.1 Mengidentifikasi tata Tata tertib yang
tertib dan aturan tertib yang berlaku dalam berlaku dalam
yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di kehidupan sehari-
kehidupan sehari- tempat bermain. hari.
hari di rumah dan di
sekolah.
3.2.3 Menjelaskan tata
tertib yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di
tempat bermain.
4.2 Melaksanakan 4.2.1 Melaksanakan tata
tata tertib di rumah tertib di lingkungan
dan di sekolah keluarga.
4. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
kejadian intern yang berlangsung dialami oleh siswa (Eveline dan Hartini,
Klasifikasi ciri utama media pada tiga unsur pokok, yaitu suara,
visual dan gerak menurut Rudi Bretz (dalam Asnawir dan Basyiruddin,
2002:27). Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu
gambar visual, garis (linergraphic) dan simbol. Disamping itu dia juga
terdapat 8 klasifikasi media: (1) Media audio visual gerak, (2) Media audio
visual diam, (3) Media audio semi gerak, (4) Media visual gerak, (5) Media
visual diam, (6) Media visual semi gerak, (7) Media audio, dan (8) Media
cetak.
kesimpulan bahwa sebuah media harus bisa dilihat, didengar oleh mata dan
telinga manusia serta bisa memadukan antara media audio dan visual agar
telah ditetapkan. (2) Media pengajaran merupakan media yang dapat dilihat
peserta didik untuk belajar. (4) Media pengajaran harus sesuai dengan
beberapa hal berikut ini: (1) Guru harus berusaha dapat memperagakan atau
21
merupakan model dari suatu pesan (isi pelajaran) disampaikan. (2) Jika
objek yang akan diperagakan tidak mungkin dibawa ke dalam kelas, maka
kelaslah yang diajak kelokasi objek tersebut. (3) Jika kelas tidak
usahakan gambar atau foto-foto dari objek yang berkenaan dengan materi
(pesan) pelajaran tersebut. (5) Jika gambar atau foto juga tidak didapatkan,
perhatian belajar peserta didik. (6) Bilamana media sederhana tidak dapat
dibuat oleh guru, gunakan papan tulis untuk mengilustrasikan objek atau
media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak
yang paling konkret sampai kepada hal-hal yang dianggap paling abstrak.
dalam menentukan alat bantu apa seharusnya yang sesuai untuk pengalaman
22
sebagai bagian integral dalam program pengajaran. Oleh karena itu program
yang ingin dicapai. Oleh sebab itu para ahli media telah merumuskan ciri-
pada sasaran atau peserta didik, (2) Menerapkan konsep pendekatan sistem
tidak lagi hanya sebagai alat peraga atau alat bantu, melainkan sebagai
teknologi audio dan video dalam sistem pendidikan, lahirlah alat audio
memudahkan belajar bagi peserta didik dan memudahkan belajar bagi guru.
23
(3) Menarik perhatian peserta didik lebih besar (jalannya pelajaran tidak
dapat diimbangi oleh kekuatan indra lainnya. (5) lebih menarik perhatian
dan minat peserta didik dalam belajar. (6) Dapat membangkitkan dunia teori
dengan realitanya.
guru dengan metode yang berbeda-beda, karena peserta didik memiliki sifat
yang mudah bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Guru
kelas. Salah satu yang diinginkan oleh peserta didik adalah sebuah media
yang bisa menjadikan pelengkap guru dalam mengajar, seperti yang telah
disampaikan oleh guru kelas II Sekolah Dasar Made III Lamongan bahwa
yang akan diajarkan kepada peserta didik kelas II. Media Pisang Badar
(Pilih Pasangan Bangun Datar) lebih tepatnya yang dibutuhkan peserta didik
tersebut belum memiliki media pendukung untuk materi hidup bersih dan
24
tematik siswa.
dalam pembelajaran adanya kegiatan yang mengajak peserta didik aktif dan
terdapat bentuk konkret dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Untuk itu
yang baru mengenai materi tata tertib yang berlaku di kehidupan sehari-hari,
memilih teks narasi sederhana secara acak dan terdapat soal yang
memilih peserta didik menempelkan pada petak sebelah kiri dan dilanjutkan
dengan memilih pasangan bangun datar dari soal yang telah peserta didik
pilih di sebelah kanan petak teks narasi sederhana. Pisang Badar (Pilih
media tidak dapat digunakan untuk semua pembelajaran, pada media pisang
pembelajaran 1.
e) Media ini dapat bertahan lama, karena terbuat dari kayu dengan bantuan
magnet sebagai perekat untuk meletakkan bentuk bangun datar dan teks
narasi.
a) Media ini hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam pembelajaran tema 5
menggunakan media, teks narasi sederhana dan bentuk bangun datar yang
tidak menyeluruh.
besar.
6. Tata Tertib
Tata tertib sekolah dapat diartikan sebagai ikatan atau aturan yang
baik, setiap sekolah wajib memiliki aturan-aturan bagi peserta didik yang
membuat peserta didik lebih mengerti dalam cara bersikap kepada sesama
tujuan diadakannya tata tertib salah satunya sesuai dengan yang tercantum
peraturan yang telah tertulis menjadi kebiasaan yang baik ketika berada di
secara sederhana diartikan sebagai paragraf yang berisi cerita atau kejadian
waktu.
b. Bentuk-bentuk Narasi
1) Narasi Ekspositoris
2) Narasi Sugestif
Narasi yang isinya berupa kisah hasil khayalan atau imajinatif dari
penulis. Meski narasi sugestif bersumber dari kisah nyata, namun telah
29
sepeda. Namun, ketika dalam perjalanan, roda yang ia naiki bocor terkena
paku, sehingga Andi terlambat masuk sekolah. Teman Andi, Jini dan Joni
sampah. Bel sekolah berbunyi, ibu guru masuk kedalam kelas. Setiap hari
sepeda. Di jalan, Andi melewati sawah dan melihat petani menanam padi
8. Bangun Datar
pada bidang datar dan memiliki dua unsur yaitu panjang dan lebar (Sutan,
datar merupakan bangun dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan
lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung atau bangun geometri
yang seluruh bagiannya terletak pada satu bidang. Bangun datar memiliki
bagian-bagian: (1) Sisi, adalah ruas garis yang membatasi suatu bidang atau
bangun datar; (2) Sudut, adalah bagian yang terletak diantara dua sisi dan
bertemu di satu titik; dan (3) Diagonal, adalah garis yang menghubungkan 2
bangun datar adalah bangun yang hanya memiliki panjang dan lebar,
dibatasi oleh garis lurus atau lengkung serta seluruh bagiannya terletak pada
satu bidang.
1) SEGITIGA
Segitiga adalah suatu bangun datar yang jumlah sudutnya 1800 dan
dibentuk dengan cara menghubungkan tiga buah titik yang tidak segaris
B C Sisi-sisi AB = BC = CA
Suatu bangun segi empat yang keempat sisinya sama panjang dan
C D Sisi-sisi AB = BC = CD =DA
b) Persegi panjang
Suatu bangun segi empat yang kedua sisi berhadapan sama panjang
memiliki 4 sudut.
C D
c) Belah Ketupat
D
Belah ketupat ABCD mempunyai 4 sisi
Panjang AB = BC = CD = DA
B
32
d) Trapesium
berhadapan sejajar.
B C
3) LINGKARAN
a) Kurva tertutup yang dibentuk dari banyak titik yang berjarak sama terhadap
lengkung.
Paguyangan Kab. Brebes. yang ditulis oleh Aprilia Tri Wulandari (2015).
Van Hiele Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar yang ditulis oleh Dian
nilai 100, 21% siswa mendapat 96, 11% siswa mendapat nilai 92 dan 5%
siswa mendapat nilai 88. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
C. Kerangka Pikir
Kondisi Lapang:
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan di Sekolah Dasar Kondisi Ideal:
Negeri Made III Lamongan media Media pisang badar (pilih
yang digunakan belum bisa pasangan bangun datar)
menarik perhatian siswa, sebagai alat bantu untuk
sehingga pembelajaran kurang menyampaikan materi
menarik bagi siswa. Pencapaian tematik tema 5 sub tema 3
hasil belajar tergolong cukup dengan mudah, sehingga
memuaskan karena kurang peserta didik tertarik
adanya kreatifitas dalam mengikuti proses
mengembangkan media yang pembelajaran
sesuai dengan karakteristik siswa,
terlihat dari kurangnya minat
siswa dalam belajar mandiri.