Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH ANALISA INDUST & PERSAINGAN (SORE)

A. TEORI PERUSAHAAN
1. PENDAHULUAN
Perusahaan adalah suatu entitas atau organisasi yang didirikan untuk menjalankan kegiatan
bisnis dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Teori perusahaan adalah suatu kumpulan
konsep, prinsip, dan model yang digunakan untuk memahami bagaimana perusahaan
beroperasi, bagaimana keputusan dibuat, dan bagaimana perusahaan mencapai tujuannya.
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang definisi perusahaan, tujuan perusahaan, dan nilai
perusahaan.

2. DEFINISI PERUSAHAAN
Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk menjalankan
kegiatan bisnis. Perusahaan dapat berupa perusahaan individu, kemitraan, atau korporasi.
Perusahaan individu adalah perusahaan yang dimiliki dan dijalankan oleh satu orang.
Kemitraan adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua atau lebih orang yang berbagi
keuntungan dan kerugian. Sedangkan korporasi adalah perusahaan yang memiliki struktur
organisasi formal dan terdiri dari pemegang saham yang memiliki kepemilikan dalam
perusahaan.

3. TUJUAN PERUSAHAAN
Tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan. Keuntungan adalah selisih
antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tersebut.
Tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan yang dihasilkan.
Namun, ada juga tujuan lain yang dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan seperti
meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan reputasi, dan memperluas jangkauan geografis.

4. NILAI PERUSAHAAN
Nilai perusahaan (value of the firm) adalah harga pasar atau nilai yang diberikan pada
perusahaan. Nilai perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan beberapa metode seperti
metode nilai buku, metode nilai pasar, dan metode nilai tambah. Metode nilai buku
menghitung nilai perusahaan berdasarkan nilai aset dan kewajiban perusahaan. Metode nilai
pasar menghitung nilai perusahaan berdasarkan harga saham di pasar. Sedangkan metode
nilai tambah menghitung nilai perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan di masa depan.

5. KESIMPULAN
Teori perusahaan membantu kita untuk memahami bagaimana perusahaan beroperasi,
bagaimana keputusan dibuat, dan bagaimana perusahaan mencapai tujuannya. Tujuan utama
perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan dan nilai perusahaan dapat dihitung
dengan menggunakan beberapa metode. Perusahaan yang memiliki nilai yang tinggi akan
memiliki reputasi yang baik di pasar dan mampu menarik investor untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut. Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus terus melakukan
evaluasi dan perbaikan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan.

B. ANALISIS INDUSTRI
1. PENDAHULUAN
Analisis industri adalah suatu metode untuk memahami kondisi dan dinamika dari suatu
industri atau sektor ekonomi tertentu. Dalam analisis ini, diperhatikan berbagai faktor yang
memengaruhi industri, seperti struktur pasar, persaingan, regulasi, dan kekuatan-kekuatan
yang mempengaruhi persaingan di industri tersebut. Tujuan dari analisis industri adalah untuk
memahami kondisi pasar, mengidentifikasi peluang dan tantangan, serta mengembangkan
strategi untuk mengoptimalkan keuntungan.

2. ANALISIS SCP
Salah satu paradigma yang digunakan dalam analisis industri adalah paradigma Struktur-
Conduct-Performance (SCP). Paradigma ini pertama kali diperkenalkan oleh Mason dan Bain
pada tahun 1959. Menurut paradigma SCP, struktur pasar mempengaruhi perilaku dan kinerja
perusahaan di industri tersebut. Dalam konteks ini, struktur pasar merujuk pada jumlah dan
ukuran perusahaan di industri tersebut, tingkat entri dan keluar, serta karakteristik produk
yang ditawarkan. Sementara itu, perilaku perusahaan di industri tersebut terkait dengan
strategi yang diambil dalam persaingan, seperti harga, promosi, dan inovasi. Kinerja
perusahaan diukur dengan beberapa indikator seperti profitabilitas, pertumbuhan, dan
market share.

3. KRITIK TERHADAP PARADIGMA SCP


Meskipun SCP adalah salah satu paradigma yang paling sering digunakan dalam analisis
industri, tetapi juga mendapatkan kritik dari beberapa ahli. Kritik tersebut terkait dengan
beberapa aspek, antara lain:
• Faktor Eksternal. SCP kurang memperhatikan faktor eksternal seperti regulasi
pemerintah, teknologi, dan perubahan sosial yang dapat mempengaruhi industri.
• Keberagaman. SCP juga tidak memperhitungkan keberagaman dalam perilaku
perusahaan di industri yang sama. Sebagai contoh, perusahaan kecil dan besar
mungkin akan memiliki perilaku dan strategi yang berbeda dalam persaingan.
• Sifat Pasar. SCP juga tidak memperhatikan sifat pasar yang bersifat dinamis dan dapat
berubah seiring waktu.

4. ANALISIS INDUSTRI PASCA SCP


Dalam beberapa tahun terakhir, paradigma Struktur-Conduct-Performance (SCP) dalam
analisis industri mengalami perubahan signifikan ke paradigma baru yang lebih holistik.
Paradigma baru ini lebih fokus pada interaksi antara perusahaan dan faktor-faktor lingkungan,
dan melihat industri sebagai sistem yang kompleks. Paradigma baru ini mencakup berbagai
faktor yang mempengaruhi industri, seperti lingkungan eksternal, inovasi, keterampilan, dan
struktur organisasi.
• Analisis Lima Kekuatan Porter

Salah satu metode yang digunakan dalam analisis industri pasca SCP adalah analisis
lima kekuatan Porter. Analisis ini mengevaluasi lima faktor yang mempengaruhi
persaingan di industri, yaitu:

o Tingkat ancaman dari pesaing: Faktor ini melihat seberapa banyak pesaing
yang sudah ada di pasar, dan seberapa mudah pesaing baru dapat masuk ke
dalam pasar.

o Tingkat ancaman dari produk pengganti: Faktor ini melihat seberapa mudah
konsumen dapat beralih ke produk atau layanan lain yang sejenis dengan
produk atau layanan yang ditawarkan di pasar.

o Tingkat negosiasi pembeli: Faktor ini melihat seberapa banyak kekuatan yang
dimiliki oleh konsumen untuk mempengaruhi harga dan kualitas produk atau
layanan yang ditawarkan.

o Tingkat negosiasi pemasok: Faktor ini melihat seberapa banyak kekuatan


yang dimiliki oleh pemasok untuk mempengaruhi harga dan kualitas bahan
baku atau layanan yang dibutuhkan oleh industri.

o Tingkat ancaman dari pesaing baru: Faktor ini melihat seberapa mudah
pesaing baru dapat memasuki pasar dan bersaing dengan perusahaan-
perusahaan yang sudah ada di pasar.

• Analisis Nilai Rantai


Analisis nilai rantai adalah metode lain dalam analisis industri pasca SCP. Metode ini
melihat industri sebagai sebuah sistem nilai yang terdiri dari berbagai aktivitas yang
terkait, mulai dari pengadaan bahan baku hingga penjualan produk atau layanan.
Dalam analisis nilai rantai, perusahaan dianalisis dari sudut pandang aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan, serta keuntungan yang diperoleh dari setiap aktivitas.

• Analisis Cluster
Analisis cluster adalah metode lain dalam analisis industri pasca SCP. Metode ini
melihat industri sebagai suatu kelompok perusahaan yang saling berhubungan dan
tergantung satu sama lain. Dalam analisis cluster, perusahaan dikelompokkan
berdasarkan jenis produk atau layanan yang ditawarkan, serta lokasi geografis dari
perusahaan-perusahaan tersebut.

5. KESIMPULAN
Analisis industri pasca SCP lebih holistik dalam melihat industri sebagai suatu sistem yang
kompleks. Metode yang digunakan dalam analisis ini mencakup berbagai faktor yang
mempengaruhi industri, seperti lingkungan eksternal, inovasi, keterampilan, dan struktur
organisasi. Beberapa metode yang digunakan dalam analisis industri pasca SCP antara lain
analisis lima kekuatan Porter, analisis nilai rantai, dan analisis cluster. Dalam keseluruhan,
analisis ini membantu perusahaan untuk memahami kondisi pasar, mengidentifikasi peluang
dan tantangan, serta mengembangkan strategi

C. STRUKTUR INDUSTRI
1. PENDAHULUAN
Industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang melibatkan produksi barang dan jasa yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Struktur industri mengacu pada cara
perusahaan-perusahaan dalam industri tertentu saling terkait dan saling memengaruhi dalam
hal bagaimana mereka menghasilkan dan mendistribusikan produk mereka. Struktur industri
juga melibatkan jumlah dan ukuran perusahaan dalam industri tersebut, serta bagaimana
perusahaan-perusahaan ini bersaing dalam pasar.

2. KONSEP KONSENTRASI INDUSTRI


Konsentrasi industri mengacu pada tingkat dominasi pasar oleh sejumlah kecil perusahaan.
Jika beberapa perusahaan dominan memonopoli pasar, ini dapat mengurangi persaingan,
yang dapat mengarah pada peningkatan harga dan penurunan inovasi produk. Sebaliknya,
jika ada banyak perusahaan dalam industri yang bersaing dengan cara yang sehat, ini dapat
memacu inovasi dan menjaga harga tetap terjangkau.

3. DOMINASI PERUSAHAAN
Dominasi perusahaan terjadi ketika satu atau beberapa perusahaan memiliki pangsa pasar
yang besar dan kuat, sehingga mereka dapat mempengaruhi harga dan mengendalikan pasar.
Ini terjadi ketika perusahaan-perusahaan dalam industri bersaing dalam harga, kualitas, atau
inovasi produk. Ketika satu atau beberapa perusahaan memiliki keunggulan yang signifikan
dalam salah satu area ini, mereka dapat memonopoli pasar dan mengurangi persaingan.

4. RASIO KONSENTRASI
Rasio konsentrasi adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat konsentrasi dalam
industri. Ini melibatkan menghitung pangsa pasar dari beberapa perusahaan besar dalam
industri dan mengevaluasi berapa banyak pangsa pasar yang dikendalikan oleh mereka. Rasio
konsentrasi yang tinggi menunjukkan dominasi pasar oleh beberapa perusahaan, sementara
rasio konsentrasi yang rendah menunjukkan banyak perusahaan yang saling bersaing.

5. KESIMPULAN
Struktur industri memiliki dampak besar pada persaingan dan kesehatan pasar. Konsentrasi
industri dan dominasi perusahaan dapat mengurangi persaingan dan mengarah pada harga
yang lebih tinggi dan penurunan inovasi. Rasio konsentrasi dapat digunakan untuk mengukur
tingkat konsentrasi dalam industri dan menentukan apakah pasar telah mengalami
monopolistik atau persaingan yang sehat. Oleh karena itu, penting untuk memantau struktur
industri dan mendorong persaingan yang sehat dan inovasi dalam pasar.
D. PRILAKU INDUSTRI
1. PENDAHULUAN
Industri adalah kegiatan ekonomi yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam industri, terdapat berbagai prilaku yang dapat mempengaruhi
keberlangsungan bisnis dan perkembangan industri tersebut. Dalam makalah ini, akan
dibahas mengenai tiga aspek prilaku industri, yaitu prilaku harga, integrasi, dan strategi
pemasaran.

2. PRILAKU HARGA
Prilaku harga dalam industri adalah keputusan yang diambil oleh perusahaan dalam
menentukan harga produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Prilaku harga ini
sangat penting karena harga merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran dalam pasar. Perusahaan harus mampu menetapkan harga yang
sesuai dengan permintaan dan penawaran pasar, serta berusaha mempertahankan harga
yang kompetitif dengan pesaing.

Dalam menentukan harga, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti


biaya produksi, persaingan, target pasar, dan margin keuntungan yang diinginkan.
Perusahaan juga harus memperhatikan faktor-faktor ekonomi seperti inflasi dan nilai tukar
mata uang yang dapat mempengaruhi harga produk.

Selain itu, perusahaan juga dapat menggunakan strategi harga untuk meningkatkan
penjualan. Strategi ini meliputi diskon, promo, dan penawaran khusus untuk meningkatkan
daya tarik produk. Perusahaan juga dapat menggunakan strategi penetapan harga dinamis,
yaitu menyesuaikan harga produk secara real time berdasarkan permintaan dan persediaan
di pasar.

3. INTEGRASI
Integrasi dalam industri adalah strategi perusahaan untuk menggabungkan beberapa tahap
produksi atau distribusi dalam satu perusahaan atau mengakuisisi perusahaan lain untuk
memperkuat posisi di pasar. Integrasi ini dapat dilakukan secara vertikal atau horizontal.

Integrasi vertikal adalah strategi perusahaan untuk menggabungkan beberapa tahap


produksi atau distribusi dalam satu perusahaan, seperti penggabungan antara produsen
bahan baku dengan produsen produk akhir. Integrasi vertikal ini dapat membantu
perusahaan mengendalikan biaya produksi, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat posisi
di pasar.

Sedangkan, integrasi horizontal adalah strategi perusahaan untuk mengakuisisi perusahaan


lain yang bergerak di industri yang sama untuk memperkuat posisi di pasar. Integrasi
horizontal ini dapat membantu perusahaan memperluas pangsa pasar, mengurangi
persaingan, dan meningkatkan keuntungan.
Zaenul Qadarusman
2020B1C143S

Anda mungkin juga menyukai