Anda di halaman 1dari 11

PERJANJIAN KERJASAMA

PEMAKAIAN NAMA PERUSAHAAN


No. 024/LEGAL/EEN/V/2023

Perjanjian Kerjasama Pemakaian Nama Perusahaan Pengembangan Pertambangan


Batubara (“Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini Kamis tanggal 25 Mei
2023 oleh dan antara:

1. Nama : ADI PRABOWO WINDU AJI


Jabatan : Direktur Utama
KTP Nomor : 3301220306840007
Perusahaan : PT Enam Energi Nusantara
Alamat : Kavling Taman Palem, Jalan Kebagusan Raya No. 12A, RT.07,
Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12510,

yang dalam jabatannya tersebut di atas bertindak untuk dan atas nama PT ENAM
ENERGI NUSANTARA (selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”); dan

2. Nama : RANGGA HASELYEMANTI MONTHALBAN


KTP Nomor : 3275052304860010
Jabatan : Direktur
Perusahaan : PT Daya Energi Gemilang
Alamat : Jl. Pariwisata, Perumahan Royan Village No. 49 Kel. Meninting, Kec.
Batu Layar Kab. Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat
yang dalam jabatannya tersebut di atas bertindak untuk dan atas nama PT DAYA
ENERGI GEMILANG (selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”).

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya masing-masing akan disebut sebagai
“Pihak” dan bersama-sama akan disebut sebagai “Para Pihak”.

Para Pihak dengan ini menerangkan terlebih dahulu bahwa:

1. PIHAK PERTAMA adalah pemilik Izin Usaha Jasa Pertambangan Nomor


02510009326160010 tanggal 05 Mei 2023 yang diterbitkan oleh Kementerian Investasi
dan Penanaman Modal/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (untuk selanjutnya
disebut “IUJP”).
2. PIHAK KEDUA adalah pemilik Izin Pengangkutan dan Penjualan Komoditas Batubara
nomor 1434/1/IUP/2021 tanggal 05 November 2021 yang diterbitkan oleh Kementerian
Investasi dan Penanaman Modal/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (untuk
selanjutnya disebut “IPP”).
3. PIHAK PERTAMA bermaksud menggunakan atau melakukan peminjaman nama
perusahaan PIHAK KEDUA untuk kebutuhan penjualan batubara.
4. Para Pihak sepakat untuk melakukan kerjasama dengan tunduk pada ketentuan hak
dan kewajiban Para Pihak yang akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian ini.

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas Para Pihak dengan dengan ini sepakat membuat
dan menandatangani Perjanjian ini dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1
Pasal 1
Maksud dan Tujuan

1. PIHAK PERTAMA dengan ini berhak menggunakan nama perusahaan PIHAK KEDUA
untuk mengusahakan Penjualan Batubara dengan jumlah tonase yang disampaikan
oleh PIHAK PERTAMA.

2. Dalam upaya untuk mencapai maksud di atas, PIHAK PERTAMA:


a. bertanggung jawab untuk menyediakan segala sumberdaya yang diperlukan,
termasuk namun tidak terbatas pada permodalan, sarana penunjang, tenaga kerja
dan tenaga ahli, dengan mematuhi segala ketentuan yang tertuang dalam
Perjanjian;
b. dapat melakukan sendiri pekerjaan atau menunjuk pihak-pihak lain sebagai pihak
yang memiliki hak jual atas nama PIHAK KEDUA dengan persyaratan bahwa
apabila PIHAK PERTAMA menunjuk penjual lain maka terlebih dahulu melakukan
pemberitahuan kepada PIHAK KEDUA dan wajib mematuhi segala ketentuan yang
tertuang dalam Perjanjian; di samping itu, PIHAK PERTAMA membebaskan PIHAK
KEDUA dari segala perkara, gugatan atau tuntutan apapun bentuknya dari setiap
penjual lain kontraktor/subktontraktor yang ditunjuk PIHAK PERTAMA berdasarkan
ketentuan ini.

3. PIHAK KEDUA secara ekslusif mengizinkan PIHAK PERTAMA untuk menggunakan


nama PT Daya Energi Gemilang

Pasal 2
Jangka Waktu

1. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal penandatanganan Perjanjian ini (“Tanggal
Efektif”).

2. Kecuali jika diakhiri lebih awal sesuai dengan ketentuan Pengakhiran sebagaimana
diatur dalam Perjanjian ini, Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak
tanggal Perjanjian atau sampai dengan jangka waktu berakhir , mana yang terjadi
terlebih dahulu (“Jangka Waktu Perjanjian”).

Pasal 3
Lingkup Pekerjaan

1. PIHAK PERTAMA akan menggunakan nama PT Daya Energi Gemilang untuk


melakukan penjualan batubara sesuai dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku

2. Dengan bantuan dan kerjasama dari PIHAK KEDUA dalam hal diperlukan, PIHAK
PERTAMA dengan biayanya sendiri wajib membantu pengurusan perizinan/persetujuan
pemerintah maupun dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk dan atas nama PIHAK

2
KEDIA sebagai pemegang izin/persetujuan tersebut, sebagaimana yang akan
diperlukan untuk memungkinkan pelaksanaan kegiatan penjualan batubara

Pasal 4
Penjualan Batubara

1. Sehubungan dengan kegiatan Penjualan dan Pengangkutan Batubara, PIHAK KEDUA:


a. memberikan hak kepada PIHAK PERTAMA melakukan pengangkutan dan
penjualan Batubara berasal dari hasil produksi pemilik izin resmi, harga dan syarat-
syarat penjualan yang dipandang baik oleh PIHAK PERTAMA dengan ketentuan
bahwa setiap penjualan Batubara wajib memenuhi segala ketentuan hukum yang
diberlakukan pemerintah dari waktu ke waktu.
b. akan memberikan suatu kuasa khusus kepada PIHAK PERTAMA untuk dapat
menandatangani kontrak penjualan Batubara dengan setiap pembeli atas nama
PIHAK KEDUA.

2. Atas biayanya sendiri, PIHAK PERTAMA wajib:


a. menanggung dan membayar Iuran Produksi atau royalty batubara yang dikenakan
pemerintah dalam setiap penjualan batubara sesuai ketentuan yang berlaku;
b. untuk dan atas nama PIHAK KEDUA, membuat dan menyampaikan laporan
realisasi penjualan dan penerimaan devisa kepada instansi pemerintah yang
relevan (Kementerian ESDM, Departemen Perdagangan, Kantor Bea dan Cukai,
Kantor Pelayanan Pajak Terpadu dan Bank Indonesia) secara benar dan tepat
waktu, dengan keharusan untuk memberikan tembusan/salinan kepada PIHAK
PERTAMA;
c. mengurus kelengkapan dokumen yang diperlukan untuk setiap pengapalan/
penjualan Batubara;
d. bertanggung jawab penuh terhadap dan membebaskan PIHAK KEDUA dari segala
klaim, tuntutan atau gugatan apapun dari pembeli manapun sehubungan dengan
transaksi penjualan Batubara.

3. Para Pihak Sepakat sepakat bahwa apabila terdapat koreksi menyangkut pembayaran
Iuran Produksi yang berkaitan dengan penjualan Batubara bedasarkan hasil
pemeriksaan dari Badan Pemeriksaan Keuangan Pemerintah (BPKP) dan/atau instansi
pemerintah lainnya di kemudian hari, maka PIHAK KEDUA wajib menanggung dan
membayar koreksi atau kekurangan pembayaran Iuran Produksi tersebut.

4. PIHAK PERTAMA akan menanggung segala biaya operasional yang timbul dari
kegiatan pengapalan/penjualan Batubara termasuk namun tidak terbatas pada biaya
pemasararan, dokumen pengapalan, biaya tongkang, biaya PBM serta biaya-biaya
lainnya dalam bentuk apapun termasuk klaim dari pihak ketiga akibat keterlambatan
pembayaran, klaim detention rate tongkang, demmurage vessel dan klaim dalam bentuk
apapun.

Pasal 5
Hak dan Kewajiban

3
1. Dalam pelaksanaan Perjanjian, Para Pihak saling sepakat bahwa:
a. PIHAK KEDUA wajib mendukung dan membantu segala perizinan, legalitas
maupun dokumen-dokumen pendukung untuk melakukan segala kegiatan
Penjualan Batubara.
b. Memberikan informasi yang tepat dan akurat sehubungan dengan penjualan
batubara

2. Selain hak dan kewajiban lain yang dinyatakan pada pasal-pasal lain dalam Perjanjian,
PIHAK PERTAMA:

a. berhak untuk:
(i) menggunakan nama PIHAK KEDUA untuk melakukan transaksi penjualan
batubara
(ii) mengadakan/meminta data-data legalitas perusahaan sebagaimana
diperlukan;
(iii) melakukan kerjasama dengan pihak lainnya di luar wilayah kerja dalam
perjanjian ini.

b. wajib:
(i) membayaran komisi (fee) penggunaan naman kepada PIHAK KEDUA sesuai
dengan perhitungan volume penjualan batubara
(ii) menggunakan nama PIHAK KEDUA sesuai dengan tujuan perjanjian ini
(iii) dengan segala upaya terbaiknya dan dengan biaya yang akan ditanggung
oleh PIHAK PERTAMA, memberikan setiap bantuan kepada PIHAK
PERTAMA untuk menyelesaikan hambatan dari pihak ketiga manapun yang
menganggu kelancaran kegiatan operasional PIHAK PERTAMA

3. Selain hak dan kewajiban lain yang dinyatakan pada pasal-pasal lain dalam Perjanjian,
PIHAK KEDUA:

a. berhak untuk:
(i) memperoleh komisi (fee) penggunaan nama sesuai dengan perhitungan
volume penjualan batubara
(ii) menjual dan menerima hasil penjualan Batubara sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 6 – Perjanjian ini.

b. wajib untuk:
(i) memberikan kuasa-kuasa khusus sebagaimana yang secara wajar diperlukan
PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Pekerjaan dengan lancar dan/atau
mencapai untuk maksud dari kerjasama yang diatur dalam Perjanjian ini;
(ii) menyediakan surat-menyurat dan dokumen yang diperlukan terkait dengan
permohonan perizinan, pembaruan perizinan, penjualan Batubara atau
tindakan-tindakan lain yang perlu dilakukan untuk dan atas nama PIHAK
PERTAMA;
(iii) menjamin data-data legalitas masih berlaku dan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku
(iv) dengan biayanya sendiri, memelihara keberlakuan semua perizinan, lisensi,
sertifikat dan persetujuan yang dipersyaratkan, dalam bentuk apa pun dan

4
yang bersifat apa pun, untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA, yang
diperlukan untuk melaksanakan Penjualan berdasarkan Perjanjian ini;
(v) menanggung dan membayar seluruh kewajiban Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) berupa iuran tetap atas areal IUP;
(vi) membuat/menyiapkan/menyampaikan semua laporan sebagaimana yang
dipersyaratkan pemerintah;
(vii) mengizinkan PIHAK PERTAMA menggunakan segala dokumen-dokumen
perizinan maupun legalitas untuk dapat melakukan transaksi penjualan
batubara.
(viii) Tidak memberikan penggunaan nama kepada siapapun selain kepada PIHAK
PERTAMA

Pasal 6
Komisi (Fee)

1. Para Pihak sepakat bahwa PIHAK PERTAMA akan memberikan komisi kepada PIHAK
KEDUA apabila volume perbulan mencapai:
a. 30.000 metrik ton fee sebesar Rp 7.500 (tujuh ribu lima ratus rupiah) per metrik
ton
b. 60.000 metrik ton fee sebesar Rp 9.000 (sembilan ribu rupiah) per metrik ton
dan;
c. 100.000 metrik ton fee sebesar Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah) per metrik ton

2. PIHAK PERTAMA wajib membayar Komisi Fee kepada PIHAK KEDUA secara lengkap
dan tepat waktu dengan tata cara sebagai berikut:
I. selambatnya terhitung sejak PIHAK PERTAMA telah mendapatkan hasil
penjualan batubara, jika diperlukan PIHAK PERTAMA akan membuat dan
menyampaikan berita acara penjualan yang memuat perhitungan jumlah
penjualan dan Komisi (Fee) yang berhak diterima PIHAK KEDUA untuk disetujui
dan ditandatangani wakil dari masing-masing Pihak (“Berita Acara”);
II. selambatnya setelah pembayaran diterima dan masuk kedalam rekening yang
ditentukan oleh para pihak, PIHAK PERTAMA wajib membayar sejumlah nilai
Komisi yang telah diperhitungkan ke rekening yang akan ditentukan kemudian
oleh Para Pihak

Pasal 7
Rekening

1. PIHAK KEDUA setuju selama perjanjian ini berlangsung PIHAK PERTAMA akan
menguasai dan mengelola rekening milik PIHAK KEDUA, yang akan digunakan sebagai
rekening untuk menampung seluruh penerimaan dari hasil semua penjualan Batubara
yang dijual oleh PIHAK PERTAMA dari Tambang berdasarkan Perjanjian ini (“Rekening
”) dengan keterangan sebagai berikut:

Nama Rekening :
Nomor Rekening :
Bank :

5
2. Sehubungan dengan pengelolaan dana dari Rekening PIHAK KEDUA, PIHAK
PERTAMA wajib:
a. selalu mencadangkan/menyediakan dana yang cukup di dalam Rekening untuk
membayar Komisi (Fee) kepada PIHAK KEDUA secara lengkap dan tepat waktu,
setelah adanya penerimaan dari penjualan Batubara;
b. dalam penggunaan/alokasi dana pada Rekening, menempatkan pembayaran
Komisi (Fee) kepada PIHAK KEDUA sebagai prioritas pertama pembayaran
sebelum PIHAK PERTAMA dapat mengalokasikan dana untuk keperluan lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. menyerahkan print out rekening koran setiap bulan atau sewaktu-waktu jika diminta
oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 8
Penundaan dan Penghentiaan
Sementara Pekerjaan

1. Dalam hal terdapat alasan teknis seperti kendala dalam Pengangkutan dan/atau
Penjualan, PIHAK PERTAMA dapat mengusulkan penundaan atau penghentian
sementara Kerjasama Pemakaian nama Perusahaan kepada PIHAK KEDUA.
Penundaan atau penghentian sementara Pekerjaan tersebut dapat dilakukan oleh
PIHAK KEDUA setelah melakukan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KEDUA.

2. PIHAK PERTAMA berhak melakukan pengakhiran Perjanjian ini cukup melalui surat
pemutusan kerjasama tanpa memerlukan persetujuan PIHAK KEDUA terlebih dahulu,
namun dengan tetap menyelesaikan hak dan kewajiban sebagaimana yang tertuang
dalam Perjanjian ini dalam hal:
a. PIHAK PERTAMA menghentikan kerjasama secara sepihak dan tanpa didahului
dengan persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA; atau
b. penyebab penghentian Pekerjaan PIHAK PERTAMA telah berakhir atau tidak lagi
menjadi penghalang, namun PIHAK PERTAMA tidak memulai kembali Pekerjaan
dalam tempo 30 (tiga puluh) hari.

Pasal 9
Akutansi dan Perpajakan

1. Atas biayanya sendiri, PARA PIHAK wajib:


a. menyelenggarakan akutansi/pembukuan atas segala transaksi yang berasal dari
kerjasama yang dituangkan dalam Perjanjian ini secara patut, benar dan memenuhi
standar akutansi yang berlaku di Indonesia;
b. membuat laporan perpajakan masa dan tahunan untuk dan atas nama PIHAK
KEDUA sebagaimana yang dipersyaratkan pemerintah dan menyampaikan setiap
laporan yang telah ditandatangani oleh wakil PIHAK KEDUA secara teratur dan
tepat waktu;
c. memberikan salinan untuk setiap laporan perpajakan yang telah dibuat dan
disampaikan ke kantor pajak terkait sebagaimana ketentuan dalam sub-ayat di
atas;
d. menanggung semua beban perpajakan yang timbul dari seluruh transaksi
keuangan yang akan terjadi berdasarkan Perjanjian ini, baik transaksi yang

6
dilakukan di antara Para Pihak maupun transaksi di antara PIHAK PERTAMA dan
pihak-pihak lain manapun, termasuk namun tidak terbatas pada Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPh) badan serta setiap koreksi atau
kurang bayar pajak sebagaimana yang ditentukan otoritas perpajakan dalam suatu
penetapan atau hasil pemeriksaan pajak, termasuk segala denda dan tagihan pajak
lainnya apapun.

2. Dalam hal terdapat suatu penetapan pajak yang dirasa perlu untuk disanggah atau
digugat dalam suatu pengadilan perpajakan, Para Pihak sepakat untuk merundingkan
langkah yang perlu diambil dan saling bekerja sama dalam menempuh upaya
perpajakan sebagaimana yang diatur dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Pasal 10
Pernyataan dan Jaminan

Masing-masing Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin Phak lainnya bahwa:
a. masing-masing Pihak adalah perusahaan yang didirikan dan dijalankan berdasarkan
hukum negara Republik Indonesia, yang memiliki kewenangan penuh untuk
menandatangani dan menjalankan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini;
b. masing-masing Pihak telah memperoleh seluruh perizinan dan persetujuan korporasi
yang disyaratkan untuk melaksanakan segala kewajiban dan transaksi yang diatur
dalam Perjanjian ini, termasuk persetujuan dari pihak ketiga terkait (dalam hal
diperlukan), dan oleh karenanya ia memiliki kewenangan yang penuh untuk
menandatangani, menyerahkan dan melaksanakan Perjanjian ini;
c. penandatanganan Perjanjian ini dan pelaksanaan kewajiban tiap Pihak berdasarkan
Perjanjian ini tidak akan melanggar atau bertentangan atau melebihi setiap pembatasan
yang diberikan oleh (i) dokumen konstitusionalnya, atau (ii) perjanjian, instrumen,
ataupun janji lain yang mengikatnya; dan
d. masing-masing Pihak bukan merupakan subjek dari suatu permohonan kepailitan atau
suatu permohonan untuk penundaan pembayaran hutang, yang memiliki perintah
kepailitan atau penundaan pembayaran hutang yang dibuat sehubungan dengan
dirinya, tidak sedang dalam proses likuidasi atau likuidasi sementara atau dibawah
pengurusan, tidak memiliki pengurus atau pengendali atau pihak yang sama, yang
ditunjuk untuknya atau propertinya, tidak mampu untuk membayar hutang-hutangnya
atau dengan kata lain pailit, bangkrut atau tidak memiliki kecakapan hukum secara
penuh atau dengan kata lain menjadi tidak cakap untuk mengatur urusannya sendiri
dengan alasan apapun, atau keadaan yang sama lainnya.

Pasal 11
Cidera Janji

1. Para Pihak setuju bahwa hal-hal berikut ini adalah peristiwa wanprestasi atau cidera janji
(“Cidera Janji”):
a. insolvensi yang dialami salah satu Pihak;
b. salah satu Pihak mendaftarkan atau digugat pailit atau mendaftarkan atau
dimohonkan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU);

7
c. salah satu Pihak dicabut izin usaha atau dihentikan operasinya selama lebih dari 60
(enam puluh) hari oleh Pemerintah;
d. salah satu Pihak menghadapi gugatan atau tuntutan, perdata maupun pidana, yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk memenuhi kewajiban dan/atau
melaksanakan Perjanjian; dan/atau

2. Dalam hal terjadi Cidera Janji oleh salah satu Pihak, Pihak yang tidak melakukan Cidera
Janji dapat mengakhiri Perjanjian.

Pasal 12
Pengakhiran Perjanjian

1. Perjanjian ini akan berakhir apabila:


a. Jangka Waktu Perjanjian telah berakhir;
b. Para Pihak setuju untuk mengakhiri Perjanjian ini sebelum Jangka Waktu Perjanjian
berakhir, termasuk dalam hal Keadaan Memaksa yang berlangsung terus menerus
pada salah satu Pihak selama lebih dari 60 (enam puluh) hari;
c. tunduk pada ketentuan ayat 11 pada pasal ini, salah satu Pihak telah melakukan
Cidera Janji
d. PIHAK KEDUA lalai dan melanggar ketentuan dalam perjanjian ini.

2. Dalam hal salah satu Pihak telah atau dianggap telah lalai dalam memenuhi kewajiban
manapun berdasarkan Perjanjian, Pihak lain (yang tidak lalai) harus memberikan
teguran tertulis minimal sebanyak 2 (dua) kali dengan durasi masing-masing
sekurangnya 14 (empat belas) hari kalender kepada Pihak yang telah lalai untuk
memulihkan atau memenuhi kewajiban manapun yang belum dipenuhinya tersebut. Jika
Pihak yang telah atau dianggap telah lalai dalam memenuhi kewajiban manapun
berdasarkan Perjanjian tidak memperbaiki atau memulihkan pemenuhan kewajibannya
setelah mendapat 2 (dua) kali teguran dimaksud, maka Pihak lain berhak menyatakan
Pihak yang telah atau dianggap telah lalai tersebut telah melakukan Cidera Janji
dengan segala konsekuensi yang dapat ditimbulkan berdasarkan Perjanjian ini.

3. Dalam hal Perjanjian diakhiri, Para Pihak sepakat bahwa tiap Pihak:
a. wajib memenuhi kewajibannya yang masih terhutang atau belum terlaksana pada
tanggal pengakhiran Perjanjian hingga lunas atau dipenuhi sebagaimana mestinya;
b. akan diberikan hak untuk melakukan perjumpaan hutang (set-off) sebagai bagian
dari langkah penyelesaian kewajiban yang masih terhutang terhadap satu sama
lain.

4. Dalam hal Perjanjian diakhiri oleh PIHAK PERTAMA dengan didahului adanya Cidera
Janji dari PIHAK KEDUA, maka Para Pihak sepakat bahwa PIHAK PERTAMA berhak
menahan dan tidak wajib membayarkan komisi (fee) kepada PIHAK KEDUA;

Pasal 13
Keadaan Memaksa

1. “Keadaan Memaksa” diartikan sebagai suatu keadaan atau peristiwa yang terjadi di
luar kendali atau kemampuan wajar untuk mencegah atau menghindarinya, yang secara

8
langsung mempengaruhi pelaksanaan Pekerjaan dan/atau kemampuan salah satu
Pihak untuk memenuhi kewajiban menurut Perjanjian, termasuk namun tidak terbatas
pada:
a. bencana alam (tindakan Tuhan), seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah
longsor, kebakaran hutan, dll.;
b. epidemi dan pandemi;
c. peperangan, pemberontakan, huru-hara sipil, kebakaran, pemogokan, blokade,
penutupan jalan atau akses karena sebab apapun;
d. perubahan kebijaksanaan pemerintah, termasuk tetapi tidak terbatas pada bidang
moneter atau kepentingan negara yang secara resmi diumumkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia; dan
e. Kecelakaan Tambang atau kejadian tak terduga lainnya di luar kendali dari salah
satu Pihak.

2. Pihak yang mengalami Keadaan Memaksa harus memberitahukan secara tertulis


kepada Pihak lainnya dengan menyebutkan rincian peristiwa dalam tempo maksimal 3
(tiga) hari sejak terjadinya peristiwa tersebut. Dengan iktikad baik, Pihak yang
mengalami Keadaan Memaksa harus mengupayakan untuk meminimalkan dampak dari
Keadaan Memaksa dengan tujuan agar sesegera mungkin dapat memulihkan atau
melanjutkan pemenuhan kewajibannya yang tertunda.

Pasal 14
Kerahasiaan

1. “Informasi Rahasia” diartikan sebagai Perjanjian ini dan seluruh lampiran yang
menyertainya, beserta segala memorandum, risalah rapat, berita acara, konsep dan
dokumen-dokumen lain apapun yang berkaitan dengan Perjanjian dan yang dibuat Para
Pihak dalam pelaksanaan Perjanjian.

2. Tiap Pihak wajib menjaga kerahasiaan Informasi Rahasia dan dapat mengungkapkan
Informasi Rahasia kepada pihak lain manapun hanya jika:
a. telah mendapat persetujuan tertulis sebelumnya dari Para Pihak;
b. informasi yang akan diungkapkan sudah menjadi informasi publik;
c. pengungkapan diwajibkan oleh hukum yang berlaku atau kepada badan
Pemerintah yang relevan, termasuk pengungkapan pada bursa efek, atau untuk
memenuhi kewajiban pelaporan kepada badan Pemerintah yang relevan;
d. pengungkapan ditujukan kepada auditor, konsultan atau kreditor sebagaimana
diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, dengan ketentuan
bahwa penerima Informasi Rahasia dikenakan kewajiban untuk mengaja
kerahasiaan Informasi Rahasia dalam cara yang dapat diterima Para Pihak.

3. Ketentuan kerahasiaan ini terus berlaku walapun Perjanjian telah berakhir atau diakhiri
karena sebab apapun.

Pasal 15
Penyelesaian Perselisihan

1. Perjanjian dibuat dan dilaksanakan berdasarkan Hukum Negara Republik Indonesia.

9
2. Para Pihak sepakat bahwa:
a. setiap perselisihan, kontroversi dan perbedaan penafsiran terkait dengan Perjanjian
ini akan diupayakan untuk diselesaikan melalui musyawarah;
b. memilih domisili hukum yang bersifat umum dan tetap di Kantor Panitera
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;
c. Ketentuan yang termaktub dalam Pasal ini akan tetap berlaku meskipun Perjanjian
ini telah berakhir.

Pasal 16
Ketentuan Lain-lain

1. Perjanjian ini termasuk dan tidak bisa dipisahkan dari setiap dan seluruh lampiran,
risalah dan addendum/perubahan yang dibuat dan dilekatkan padanya.

2. Perjanjian dapat diubah hanya melalui suatu instrumen tertulis yang ditandatangani
Para Pihak dan dilekatkan pada Perjanjian.

3. Perjanjian menggantikan seluruh memorandum, kesepakatan, persetujuan bersama


dan lain-lain kesepahaman yang telah dicapai Para Pihak, secara lisan maupun tertulis,
sebelum tanggal Perjanjian dibuat.

4. Setiap korespondensi, penyampaian tagihan (invoicing) dan hal-hal lain yang bersifat
tertulis di antara Para Pihak harus ditujukan ke alamat sebagai berikut (setiap
perubahan alamat wajib dibertahukan secara tertulis kepada Pihak lain):

PIHAK PERTAMA:
PT Enam Energi Nusantara
Telepon : 0812-8724-6345
Email : adi.windu.aji@energinusantara.co.id
U.p. : Adi Prabowo Windu Aji

PIHAK KEDUA:
PT Daya Energi Gemilang
Telepon : …………….
Email : …………….
U.p. : …………….

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak secara sukarela, tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun, pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas,
dalam rangkap 2 (dua) asli dan bermaterai cukup, masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT Enam Energi Nusantara PT Daya Energi Gemilang

10
ADI PRABOWO WINDU AJI RANGGA HASELYEMANTI MONTHALBAN
Direktur Utama Direktur

11

Anda mungkin juga menyukai