Anda di halaman 1dari 19

Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah

Program jaminan sosial yang diselenggarakan


secara nasional berdasarkan prinsip asuransi
sosial dan prinsip ekuitas dengan tujuan
menjamin agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
Tujuan :

Untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan


terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi
setiap peserta dan/atau anggota keluarganya.

Badan penyelenggara program JKN


 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

menyelenggarakan program:
menyelenggarakan program
a. jaminan kecelakaan kerja;
jaminan kesehatan
b. jaminan hari tua;
c. jaminan pensiun; dan
d. jaminan kematian.
Asas yang digunakan :
a. kemanusiaan;
b. manfaat; dan
c. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Prinsip yang digunakan :


a. kegotongroyongan;
b. nirlaba;
c. keterbukaan;
d. kehati-hatian;
e. akuntabilitas;
f. portabilitas;
g. kepesertaan bersifat wajib;
h. dana amanat; dan
i. hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya
untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar
kepentingan peserta.
K ONS E P KEADILAN
Masalah yang muncul :

 Kewajaran iuran
 Akses ke fasilitas kesehatan
 Penjatahan (plavon) dalam
pelayanan termasuk
fasilitas yang ditanggung
(penunjang diagnostik dan
terapi)
 Sistem rujukan
 Sistem penggajian tenaga
kesehatan
 dll
PRINSIP BIOETIKA

Respect for Non


Beneficence Justice
autonomy maleficence

Beaucamp and Childress, principles of biomedical ethics, 2012


Kebijakan JKN Secara Umum
• Tanggung jawab bersama warga terhadap
upaya mewujudkan kesehatan nasional
Wajib • Apakah sifat wajib ini berarti menghalangi hak
mengikuti seseorang dalam menentukan pilihan ?
• Bagaimana dengan yang sudah memiliki
asuransi swasta lainnya?

• Beban biaya tidak bisa dibebankan pada


Wajib pemerintah karena belum mampu
membayar • Ada subsidi silang, tetap membayar meski tidak
sakit  jika sakit akan difasilitasi

Tingkatan • Apakah fasilitas kesehatan sama ?


• Bolehkah yang kaya menggunakan fasilitas yang
Kelas Rawat rendah ?
Inap • Bagaimana wacana 1 tarif, 1 kelas
Akses ke Fasilitas Kesehatan
Beneficence &
Otonomi Justice
nonmaleficence
• Pemilihan • Dengan • Sebaran
faskes primer banyaknya peserta BPJS di
berdasar faskes primer masing-masing
alamat KTP akan faskes primer
• Bisa pindah mempermudah • Sistem rujukan
faskes primer akses terhadap online apakah
yang lebih kesehatan adil dan efektif
sesuai • Jika dirujuk  ? Berdasar
apakah akses urutan
tetap mudah ? pendaftaran
Penjatahan (Rationing)
 Fasilitas yang Ditanggung Sesuai Jatah

Beneficence &
Otonomi Justice
nonmaleficence
• Jika dirujuk harus • Pembatasan fasilitas • Fasilitas kesehatan
mengikuti RS yang ini untuk kendali mutu yang diterima sama
yang memungkinkan dan kendali biaya  untuk tiap tingkat kelas
untuk dirujuk wellbeing • Fasilitas yang berbeda
• Meski RS sekunder • Apakah sudah sesuai  fasilitas
mampu melakukan dengan terapi yang kenyamanan
tindakan yang seharusnya ? • Apakah menunjukkan
dibutuhkan, kadang • Setiap kasus memiliki keadilan ? Teori equity
tidak ditanggung  penanganan yang vs equality
jadi terpaksa tetap berbeda, apa bisa
dirujuk disamakan? Apakah
• Apakah sudah benar akan membawa
disosialisasikan dengan manfaat ?
baik sehingga bisa
memilih yang baik?
Bagaimana pelaksanaan
di lapangan ?

Tapi tetap perlu evaluasi


dan perbaikan

Sebagian konsep sudah


etis

Tujuan sangat baik

Anda mungkin juga menyukai