Disusun oleh
Devi Febrianti 117220074 (UNDIP)
Sabila Agung Prabawani 118220107 (UNDIP)
C) Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6
(enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.
D) Pekerja bukan penerima upah adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha
atas resiko sendiri.
E) Bukan pekerja adalah setiap orang yang mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS
Kesehatan bukan sebagai peserta pekerja penerima upah atau pekerja bukan
menerima upah
ALUR SISTEM RUJUKAN BERJENJANG
PROSEDUR PENDAFTARAN
PESERTA JKN BPJS KESEHATAN
Bencana
Pertimbangan geografis
Bios
Non
maleficence
Bioetika
Justice
Ethos
Autonomy
Kaidah dasar bioetika
Non
Beneficence
Maleficence
1. Menolong pasienalturisme
Mengutamakan emergensi Autonomy
Justice
2. Memandangpasien
Mengobati pasienluka
atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak
3. hanya
Tidak
1.membunuh
menguntungkanpasien
Memberlakukan
menghargai hakseorang
segala dokter
menentukan
sesuatunasib
secara
sendiri
universal
3.
4. Mengusahakan
Tidak
2.memandang agar
Mengambil
Berterus pasien
kebaikan
terang
porsi sebagai
ataudari
menghargai
terakhir objek
manfaatnya
privasi lebih banyak
proses membagi
5. dibandingkan
Melindungi
yangpasien
3. Menjaga dengan
telah darisuatu
rahasia serangan
ia lakukan keburukannya
pasien
4.
6. Menjamin
Manfaat pasien
kehidupan
lebihhak
3. Melaksanakan
4. Menghargai banyak
baik minimal
informed
sehat daripada
manusia
pasien kerugian dokter
consent
5.
7. Memaksimalisasi
Tidak
4.membahayakan
Menghargai hakhak
hak
pasienpasien
hukum karena
secara
kelalaian
pasien keseluruhan
6.
8. Menerapkan
Tidak melakukan
Golden
White
RuleCollar
Principle,
Crimeyaitu melakukan hal baik
seperti yang orang lain inginkan
7. Memberi suatu resep
KAJIAN PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN BERJENJANG DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
(JKN) DI UPT. PELAYANAN KESEHATAN UNIVERSITAS JEMBER.
Andita Cindy Faulina1, Abu Khoiri2, Yennike Tri Herawati3 123 Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
2016
Isu Etik:
• Jumlah dokter total 9 (3 dokter tetap, 6 dokter part timer tanpa jam kerja tetap) kurangnya
jumlah dokter umum di pelayanan kesehatan poliklinik tutup. Pengajuan pencarian dokter tetap
sudah dilaksanakan namun belum ada hasil
• Ketersediaan obat tidak selengkap yang tercantum pada Formularium nasional.
– Antibiotik
– Obat Antihipertensi
– Obat diabetes Melitus
• Ketersediaan Alat kesehatan
– EKG
– Alat di bidang THT
Beneficence?
Autonomy?
Keterbatasan obat dan fasilitas alat kesehatan di pelayanan primer sangat berdampak sekali terhadap
peningkatan angka rujukan karena pasien tidak puas dan kecewa dengan kekurangan atau kekosongan
obat maupun alat kesehatan yang terjadi sehingga pasien akan dirujuk atau pasien sendiri yang meminta
dirujuk walaupun rujukan harus berdasarkan indikasi medis
Rujukan dilakukan tanpa indikasi medis yang seharusnya, alasan keterbatasan obat dan alat kesehatan
penunjang diagnostic dan teuraputic merupakan Alasan Tersering
ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN PESERTA JKN DARI FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT I DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO
Grace Boyangan*, Marjes N. Tumurang*, Jean H. Raule*
*Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado
2017
Isu Etik:
• Secara umum fasilitas alat kesehatan disetiap Puskesmas masih belum sudah cukup lengkap untuk
memberikan pelayanan kesehatan ditingkat pertama.
• kurang percayanya masyarakat dengan pelayanan kesehatan di fasilitas tingkat Pertama, sehingga
walaupun telah dijelaskan berulang-ulang bahwa penyakitnya dapat diobati di Puskesmas, namun
mereka tetap bersikeras meminta dirujuk.
• Keterlambatan masuknya obat dan kekosongan obat.
• Tidak efektifnya komunikasi dan informasi mengenai system rujukan balik.
KESIMPULAN
• Ketersediaan sumber daya manusia pada puskesmas
dalam pelaksanaan rujukan sudah cukup baik namun
para dokter terkadang tidak dapat menolak jika pasien
bersikeras meminta rujukan rawat jalan walaupun tidak
didukung oleh indikasi medis.
• Ketersediaan sarana medis dan obat-obatan di FKTP
masih belum sesuai sehingga dilakukan rujukan medis
ke FKRTL yang sebenarnya dapat tuntas di FKTP
• Kurangnya SDM dokter di FKTP
• Kurang efektifnya komunikasi dan informasi mengenai
system rujukan balik