Sarah
Maria
Laras
Maharkesti
10-082
Adella
11-115
Kemudian, deklarasi Alma Ata tahun 1978 yang berfokus pada peningkatan
peran pelayanan kesehatan primer ternyata mampu memicu proses reformasi,
sehingga arena kebijakan kesehatan bertambah. Sebelum desentralisasi, sistem
informasi merupakan bagian dari program- program vertikal, seringkali didorong
oleh badan internasional atau lembaga donor. Program pemberantasan malaria
yang kemudian berubah menjadi pengendalian malaria, imunisasi (expanded
program for immunization), pengendalian tuberkulosis, kesehatan ibu dan anak,
termasuk keluarga berencana, didukung dengan sistem informasi yang dirancang di
pusat. Sebagai upaya penyeragaman sistem informasi, telah dirancang berbagai
Reformasi Kesehatan Sebagai Landasan
Kebijakan Kesehatan Pasca Krisis
Multidimensi
tercapainya
tujuan
pembangunan
kesehatan
dalam
kerangka
orang.
Sementara
status
kesehatan,
sebagaimana
H.L.
Blum
6
pengobatan
penyakit
berjalan
paralel
dengan
semakin
Secara fenomenal, Gus Dur pada tahun 1999 pernah mengatakan: Kalau
mau mengikuti kata hati, seharusnya juga tidak perlu ada Departemen Kesehatan.
Urusan kesehatan, termasuk masalah jamu, adalah urusan masyarakat. Karena itu,
penanganannya cukup oleh masyarakat. Selama ini masyarakat telah mampu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, mulai dari menjual jamu gendongan
hingga rumah sakit yang moderen. Selain itu, tak ada setiap individu pun yang
ingin menderita sakit, sehingga secara sendiri-sendiri atau bekerja sama, orang
pasti akan berusaha untuk tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
Dalam kenyataannya di masyarakat, pola kebijakan yang top down masih
sangat kuat membelenggu. Pelaksanaan otonomi daerah yang pada awalnya
dianggap angin segar, justru berubah jadi tornado yang meluluh-lantakkan struktur
masyarakat, termasuk kesehatan. Kesalahan kebijakan (malpolicy) justru semakin
parah dan secara kuantitas menunjukkan grafik menanjak. Pemerintah terlalu
menghegemoni dalam menentukan hak hidup masyarakatnya, tak terkecuali untuk
dapat hidup sehat secara wajar.
masyarakat
dalam
menyusun
dan
menyelenggarakan
aspek
Gunawan
Setiadi,
seorang
dokter
dan
master
bidang
kesehatan,
masyarakat
dapat
memecahkan
masalah,
sedangkan
kalangan
10
Pemirsa), dan
11
12
pelayanan
tersebut
sesuai
dengan
kemampuannya
membayar
13
Reformasi pembiayaan ini perlu dilaksanakan dengan mengindahkan kaidahkaidah good governance. Dengan demikian, kesehatan bagi semua bukan lagi
menjadi mimpi yang susah untuk diwujudkan.
Rencana Pemerintah
Rencana reformasi kesehatan di Indonesia selama lima tahun kedepan adalah
membuat gebrakan mendasar untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di pusat dan
daerah, termasuk meningkatkan kesejahteraan pelayan kesehatan seperti bidan dan
perawat di daerah terpencil.
Selain itu, pemerintah selama lima tahun mendatang juga akan
meningkatkan fungsi pencegahan seperti program penerangan kepada masyarakat.
Di harapkan dalam lima tahun mendatang di Indonesia sudah ada rumah
sakit berkelas dunia sehingga tidak ada lagi warga negara Indonesia yang merasa
perlu berobat ke luar negeri.
Landasan kebijakan kesehatan diatur oleh UUD yag berlaku yaitu peran
pemerintahan daerah UU 32 tahun 2004 yaitu melakukan urusan wajib pemerintah,
salah satunya penanganan bidang kesehaatan dan Mempunyai kewajiban antara
lain penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan. Undang-undang tentang kesehatan
yaitu UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang berisi:
a. Memenuhi alokasi ABPD sebesar 10 %
b. Pengadaan, pendayagunaan & peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui
pendidikan dan/atau pelatihan
14
15
menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta negara dan
organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun
material. Sistem kesehatan juga bisa mencakup sektor pertanian dan sektor
pendidikan yaitu universitas dan lembaga pendidikan lain, pusat penelitian,
perusahaan konstruksi, serta organisasi yang memproduksi teknologi spesifik
seperti produk farmasi, alat dan suku cadang. Definisi sistem kesehatan dari WHO
yaitu seluruh kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan, maka yang tercakup di dalamnya adalah pelayanan
kesehatan formal dan non-formal seperti pengobatan tradisional, pengobatan
alternative, dan pengobatan tanpa resep. Selain itu, ada juga aktivitas kesehatan
masyarakat berupa promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, peningkatan
keamanan lingkungan dan jalan raya, dan pendidikan yang berhubungan dengan
kesehatan.
16