MANAJEMEN SOFTSKILLS
Dosen Pengampu Dr. Asep Ajidin, S.Pd.I., S.H
Oleh :
MAGISTER MANAJEMEN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS HAJI AGUS SALIM
BUKITTINGGI
SOAL :
JAWABAN :
Character BuildingberasaldaribahasaInggris yang terdiridari dua kata, yaitu character dan Building.
Character berartisifat, watak, karakter. Sedangkan buildingmempunyaimaknamembangun, mendirikan.
Kata Karakter juga berasaldaribahasa Yunani, yang berarti “ to mark”yangmempunyaimakna menandai
dan memfokuskan pada bagaimanamengaplikasikannilai dan kebaikandalambentuktindakan dan
tingkahlaku. Oleh sebabituseseorang yang berperilakutidakjujur, kejamataurakussebagai orang yang
berkarakterjelek, sementara orang yang berkarakterjujur, sukamenolongdikatakansebagai orang yang
berkaraktermulia. Jadi istilahkaraktereratkaitannyadengan personality (kepribadian) seseorang, di mana
seseorangbisadikatakan orang yang berkarakter jikatingkahlakunyasesuaidengankaidah moral. Jadi
yang dimaksuddenganCharacter Buildingadalahmembangunwatak, karakter, tabiat, sifatatauahlak dan
budipakerti yang membedakanantarasatuindividudenganindividu yang lain dalampergaulan di
masyarakat, yang dilakukan oleh seorangpendidikkepadaanakdidikmelalui proses pembelajaran.
Untukmencapaitujuantersebutdiperlukanaktualisasipendidikannasional yang
barudenganberprinsipkepada, pertama, partisipasimasyarakat di dalammengelolapendidikan,
keduademokratisasi proses pendidikan, ketigasumberdayapendidikan yang professional,
keempatsumberdayapenunjang yang memadai, dan yang kelimamembangunpendidikan yang
berorientasikepadakualitasindividuberbasiskarakter.
a. Di Rumah :
b. Di Sekolah :
c. Di Masyarakat :
Tidakadakepedulian
Tidakmerasabertanggungjawab
Menganggapperbuatananakadalahhal yang sudahbiasa.
Lingkunganmasyarakatluasjelasmemilikipengaruhbesarterhadapkeberhasilanpenanama
nnilai-nilaiestetika dan etikauntukpembentukankarakter.
3. Cara mengimplementasikanAkhlakkepadaKhalik dan kepadaMakhluk (selain Khaliq)adalah :
a. AkhlakkepadaKhalik :
Terkaitakhlakmuliakepadakhaliq, hendaknyatercakupdidalamnyatigaperkaraberikut:
1. Membenarkanberita-beritadariAllaah, baikberitatersebutterdapatdalam Al Qur’an
ataupundisampaikanmelaluilisanrasul-Nya yang muliadalamhadits-haditsnya.
Meskipunterkadangberita-beritadalam Al Qur’an dan hadits-
haditsshahihitutaksejalandenganketerbatasanakalkita, hendaknyakitakesampingkanakalkita
yang terbatas dan membenarkanberitatersebutdengansepenuhkeimanantanpaadanya
keraguan
2. Melaksanakanhukum-hukum-Nya, meskipunterasaberatrealitanya,
ketikakitaharusmelawanhawanafsu, akantetapihendaknyakitaberakhlakmuliakepada Allah
denganmenjalankanhukum-Nya denganlapang dada dan penuhsukacita dan
bukanmengharappenilaianmanusia. Misalnya, ketikakitamenjalanipuasawajibmenahanlapar
dan dahagabukanlahhalringanbagihawanafsukita. Namun, akhlakmuliakepada Allah
adalahdenganmenjalanihaltersebutdenganlapang dada dan ketundukansertakepuasanjiwa.
3. Bermukamanis.
Syaikh Al ‘Utsaiminberkata: “Bermukamanisadalahmenampakkanwajahberseri-
seriketikaberjumpadengan orang lain, lawannyaadalahbermukamasam. “
kemudianbeliaumembawakankisah Ibnu ‘Abbas radhiyallaah ‘anhu yang
ditanyatentangkebaikanmaka Ibnu ‘Abbas radhiyallaah ‘anhumenjawab, “wajah yang berseri-
seri dan tutur kata yang halus.” Syaikhkemudianmenyebutkansyairmilikseorangpenyair yang
artinya:
“Wahaianakkusesungguhnyakebaikanitusesuatu yang mudahWajah yang berseri-seri dan
tutur kata yang ramah”
Meskipundemikian, bermukamanisinitakkemudiantanpaarahan. Hal
itukarenaterkadangkitaperlubermukamasamuntukmenghindaribahayatertentu. Misalnya,
ketikakitabertemudenganseorang yang olahbicaranyapandai dan
berpengaruhtetapidalamperkara yang
burukmakahendaknyakitatunjukkanmukamasamkitasebagaitandaketidaksukaankitaterhadap
dirinya. Hal
itudisebabkanjikakitabermukamanispadanyadikhawatirkankitaakanterbawapengaruhnya dan
sulitmelepaskandiridaripengaruhnya yang buruk.
Syaikh As sa’dydalamkitabnya, BahjahQulubil Abrarmenyebutkan pula
bahwaakhlakmuliakepadamakhluqadalah badzalunnadaa (sukamembantu orang lain),
ihtimaaluladzaa (bersabardengangangguan orang lain) dan kaffuladzaa (tidakmengganggu
orang lain). Kemudianbeliaumenyebutkanayat Al Qur’an yang artinya:
“Jadilahengkaupemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, sertaberpalinglahdari
orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf: 199)
“Tidaklahsamakebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatanitu) dengancara yang lebihbaik,
makatiba-tiba orang yang antaramu dan antaradiaadapermusuhanseolah-
olahtelahmenjaditeman yang setia. Sifat-sifat yang
baikitutidakdianugerahkanmelainkankepada orang-orang yang sabar dan
tidakdianugerahkanmelainkankepada orang-orang yang mempunyaikeberuntungan yang
besar.” (QS. Fushilat: 34-35).
DAFTAR PUSTAKA