Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI INTERVENSI GIZI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN

STUNTING

Target Penurunan Stunting


Tim Percepatan < 14 % hingga tahun 2024
Penurunan Stunting

Koordinasi
Penyelenggaraan 1. Pengarah Masyarakat
Percepatan Penurunan 2. Pelaksana. (Ibu Balita Stunting)
Stunting

1. Kader Pembangunan Manusia Sosialisasi informasi


2. Tim Pendamping Keluarga. dan edukasi
Program
Percepatan
Penurunan Kedelai, Buncis, Beras,
Pemanfaatan PMT
Stunting susu Fermentasi, dll berbasis pangan lokal Pengetahuan dan praktik
pemberian makan anak

Vitamin A, B1 , B2 , B12 ,
D3 , asam folat, besi, seng Pemberian Suplemen
dan kalsium Konseling Gizi

Intervensi Gizi

Penyelenggaraan Percepatan Sumber : Puput Purwanti, 2023


Penurunan Stunting
STRATEGI INTERVENSI GIZI DALAM PROGRAM PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING

Kesehatan di Indonesia masih menjadi salah satu masalah pembangunan


berkelanjutan. Salah satu penyebabnya ialah ketahanan pangan, terutama untuk balita.
Angka malnutrisi dan stunting pada balita di Indonesia ternyata masih cukup tinggi. Dalam
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting di
Indonesia, koordinasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat pusat
dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting yang bertugas mengoordinasikan,
menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting secara
efektif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat dan
daerah.
Menindaklanjuti Peraturan Presiden Gubernur Sumatera Barat telah menerbitkan
Surat Keputusan Nomor 440-171-2022 tanggal 4 Maret 2022 tentang Pembentukan Tim
Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022. Tim yang terdiri dari
perwakilan lintas OPD dan instansi. Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat
Kabupaten/Kota bertugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi TIM
Percepatan Penurunan Stunting di tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan yang terdiri atas
Perangkat Daerah dan Pemangku Kepentingan, termasuk Tim Penggerak Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK). Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting dilakukan
melalui mobilisasi kader Pembangunan Manusia dan Tim Pendamping Keluarga.
Kader Pembangunan Manusia dan Tim Pendamping Keluarga melakukan
Sosialisasi informasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya ibu balita stunting.
Sosialisasi informasi dan edukasi dipusatkan kepada:
1. Pemanfaatan PMT berbasis pangan lokal, dengan memfasilitasi pelaksanaan
dapur gizi keluarga menggunakan pangan lokal dalam pembuatan PMT. Pangan
lokal yang dapat digunakan diantaranya Kedelai, Buncis, Beras, susu
Fermentasi, dll. Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi
kekurangan energi dan protein kronis dan pemberian makanan tambahan
pemulihan bagi anak kurus.
2. Pemberian Suplemen, diberikan kepada ibu hamil dan balita. Suplemen tersebut
antara lain vitamin A, B1, B2, B12, D3, asam folat, besi, seng dan kalsium.
Pemberian suplemen ini disesuaikan dengan kondisi tertentu.
3. Konseling Gizi, dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan dan advokasi KIE
cegah Stunting 3 bulan pra nikah, Pendampingan dan KIE terhadap ibu hamil,
serta konseling dalam pemberian makanan bayi dan anak (PMBA)

Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting dengan melakukan intervensi gizi


spesifik seperti penjelasan di atas akan dapat membantu mengakselerasi penurunan angka
stunting hingga dibawah 14 persen hingga tahun 2024 sesuai target Percepatan Penurunan
Stunting di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai