Anda di halaman 1dari 37

Emergency Medical Service

Intensive Course & Workshop

Dr Sutomo Hospital
Dept Anesthesiology & Reanimation,
Airlangga University, School of Medicine Surabaya

1a_Airway basic 1
Perubahan persepsi / perubahan
paradigma
ANESTESIA BEDA
H

XXX
“MEMBERI ANESTESI”

1. Mengelola life support


2. Mengelola stress & nyeri
3. Menciptakan kondisi optimal
PERAN untuk pembedahan
ANESTESIOLOGI - REANIMAS
I

1a_Airway basic 2
Pertolongan Gangguan mati dalam

• A = Airway • Sumbatan 3-5’


• B = Breathing • Henti nafas 3-5’
• C = Circulation • Shock berat 1-2 jam
• D = Disability • Coma 1 minggu
Mengapa
korban tewas ?
Pasien trauma
(gawat darurat lain)

Life Support A = A-irway, bebaskan


B = B-reathing, beri nafas
Resusitasi
C = C-irculation, bantu sirkulasi
Stabilisasi
D = D-isability, jaga selama coma

Terapi Definitif /
Spesialistik
1. Ukur tensi!
2. Pasang infus
3. Konsultasi ke
Dokter Bedah
4. Beri Oksigen
5. Periksa Hb
6. Siap transfusi

Korban bernafas tersengal-sengal


Nadi lemah, gelisah,
Cedera berdarah di dada dan punggung
Apa pertolongannya?
1. Ukur tensi! 1. Bebaskan jalan nafas
2. Pasang infus 2. Beri Oksigen
3. Konsultasi ke 3. Hentikan perdarahan
Dokter Bedah 4. Pasang infus
4. Beri Oksigen 5. Ukur tensi
5. Periksa Hb 6. Periksa Hb
6. Siap transfusi 7. Siap transfusi

1a_Airway basic 7
Azas Pertolongan Pasien Gawat :

TIME SAVING is LIFE SAVING

1. Konsep berfikir sederhana


2. Tindakan sistematik
3. Ketrampilan memadai
Sistematika

TRIAGE TRIASE
PRIMARY SURVEY SURVEI PRIMER
SECONDARY SURVEY SURVEI SEKUNDER
STABILISATION STABILISASI
TRANSFER RUJUKAN
DEFINITIVE CARE TERAPI DEFINITIF

1a_Airway basic 9
Survei Primer

A-irway
B-reathing
C-irculation Quick diagnosis
Quick treatment
D-isability
E-xposure

1a_Airway basic 10
Survei Primer
(selesai dalam 2-5 menit)

• Secepat mungkin menemukan kelainan


yang mengancam jiwa
– di sektor A - B - C - D
• Secepat mungkin memberi pertolongan
untuk menyelamatkan jiwa
– Resusitasi
– Stabilisasi

1a_Airway basic 11
Triage Survei primer Terapi definitif
Survei sekunder / rujukan

RS lain

Kamar
RESUSITASI Operasi
& STABILISASI
ICU

Hanya 50%
pasien trauma
perlu operasi
1a_Airway basic 12
Dalam 20 menit
mobile ICU sampai di TKP
Dalam 20 menit
pasien sampai di UGD
1a_Airway basic 13
Ingat urutan A-B-C-D-E

1a_Airway basic 14
Diagnosis and Understanding
Airway Emergencies

1a_Airway basic 15
Batas
Upper
dan
Lower
Resp tract

1a_Airway basic 16
Gangguan jalan nafas atas

1. Sumbatan pangkal lidah


2. Sumbatan benda asing
– padat : makanan. muntahan
– cair : muntah cairan lambung, darah
3. Edema jalan nafas
– alergi, angioneurotic edema
– luka bakar
4. Radang (terutama anak)
– laryngitis, tonsilitis, diptheria
1a_Airway basic 17
Target Airway Management

• Dalam 2-3 menit pasien sdh mendapat


udara + oksigen di dalam paru
1. patency secured in 90 seconds
2. oxygen flows
3. rescue breathing successful

1a_Airway basic 18
Sumbatan pangkal lidah
Penyebab paling sering sumbatan jalan nafas
pada pasien tak sadar

1a_Airway basic 19
Ada nafas ? → jika ada nafas berarti →
jalan nafas masih terbuka, walau sebagian

• LIHAT - LOOK
– Gerak dada & perut
– Tanda distres nafas
• DENGAR - LISTEN
– Gerak udara nafas
dengan telinga
• RABA - FEEL
– Gerak udara nafas
dengan pipi

1a_Airway basic 20
Ada
suara nafas?

TIDAK ADA
ADA suara
suara

suara nafas suara nafas


Sumbatan total Apnea
jernih tambahan

snoring gargling stridor / crowing


(pangkal lidah) (cairan) (spasme pita suara)

1a_Airway basic 21
Membebaskan jalan nafas

• Sumbatan pangkal lidah


1. chin lift + head tilt
2. jaw thrust
3. jalan nafas oropharynx
4. jalan nafas nasopharynx
5. intubasi trachea / LMA
• Cairan di hypopharynx
– penghisap / suction
• Sumbatan di plica vocalis
– cricothyroidotomy

1a_Airway basic 22
• Kerjakan LLF
– Diagnosis jalan nafas
bebas atau tidak,
sambil (serentak) …..
• Lakukan treatment
bebaskan jalan nafas
– Head tilt
– Chin lift

1a_Airway basic 23
NECK LIFT
jangan dilakukan

CHIN LIFT hati-hati


X
X

HEAD TILT
1a_Airway basic 24
hati-hati
CHIN LIFT

Yang ditahan adalah tulang rahang,


jangan menekan jaringan lunak dibawah
1a_Airway basic rahang 25
2
paha jepit kepala

1
jaw thrust
3
lutut menahan
bahu

1a_Airway basic 26
JAW THRUST
X X
Korban tak sadar → jangan diberi bantal di kepala
→ jangan diberi ganjal di bahu

1a_Airway basic 27
Use of Airway Adjuncts

1a_Airway basic 28
Banyak tehnik dan alat yang dikembangkan
untuk anestesia, sekarang terbukti berguna
untuk penanganan kegawatan medik lain.

Guedel → oropharyngeal tube

Magill → tracheal tube

Archie Brain → LMA

MacIntosh → laryngoscope
1a_Airway basic 29
Oro-pharyngeal tube

Jangan dipasang jika reflex muntah masih (+)


(GCS > 10 atau A-V dari AVPU)
1a_Airway basic 30
Pasien dengan Oropharyngeal tube

1a_Airway basic 31
Naso-pharyngeal airway

1. Tidak merangsang muntah


2. Hati-hati pada pasien fraktura basis cranii

1a_Airway basic 32
Memasang nasopharyngeal tube

1a_Airway basic 33
1a_Airway basic 34
Untuk mengatasi sumbatan
cairan dan semi-solids jika
tak ada suction
Finger sweep
1
2

1a_Airway basic 35
Korban

Sadar → ajak bicara Tak sadar → bebaskan airway


-jika suara jelas = - chin lift / head tilt / jaw thrust
airway bebas

Apakah ada nafas?


-lihat, dengar, raba nafas

Ada nafas Tidak ada nafas


- berikan nafas buatan
- berikan oksigen
Ada suara tambahan?
- Mendengkur, berkumur dll
1a_Airway basic 36
?

1a_Airway basic 37

Anda mungkin juga menyukai