Anda di halaman 1dari 11

Suatu Tinjauan Historis-Kritis Makna Dalam Doa Bapa Kami”

Matius 6:5-15.
Makna dalam doa Bapa Kami
Relevansinya Bagi Masa Kini dan Umat Masa Kini.
Dosen Pengampu:
Antoni Manurung, M.Th
Proposal Skripsi
Bidang:

BIBLIKA PB

Diajukan Kepada :

Sekolah Tinggi Teologi Gereja Methodist Indonesia Untuk Dipertimbangkan


dan Disetujui Serta di lanjutkan Kepada Penulisan Skripsi

Oleh: Andre Manumpak Gultom

NIM: 1810014

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI GEREJA METHODIST INDONESIA

BANDAR BARU

2023

1
ABSTRAK

Kitab Injil Matius merupakan sebuah kitab yang ditunjukan pembacanya kepada orang -
orang Kristen Yahudi pada saat itu. Dan dalam berdoa bukan persolan yang muda ketika
melakukan berdoa, tetapi dalam berdoa orang Yahudi itu sudah ada jadwal – jadwalnya
tertentu dalam melakukan doa, minimal 3 kali sekali dalam berdoa, serta mereka, sudah ada
polanya orang – orang yahudi yaitu pada jam 9malam , 9 sore maupun jam 9 pagi ketika
mereka berdoa, dan para murid bertanya bagamimana cara berdoa itu, tetapi orang- orang
Yahudi ini hanya bersifat indifidualis terutama dalam rangka mengikuti hukum taurat ,
Ketika melakukan berdoa., disinilah penyeminar mengali doa yang diajarkan Yesus kepada
para murid , serta kepada manusia dalam sekarang ini. Menurut injil matius berdoa
merupakan. sebuah doa dikaitkan dalam sebelumnya, dan sesudahnya , ini merangkum doa
yang seluruhnya,doa bukan urusan kita , tapi doa dari Allah untuk Allah, demikian
ditunjukan, serta merupakan dalam doa jemaat, seperti yang disebutkan doa bapa kami.

Kata Kunci : Makna Berdoa Bapa Kami, Matius 6 , Matius 6.

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Berdoa ini bukan persoalan yang muda, padahal bagi orang- orang yahudi itu suda ada
pada waktu itu, jam – jam tertentunya ketika melakukan berdoa, minimal 3 kali sehali dalam
berdoa, dan sudah ada polah berdoa mereka, apakah jam 9 pagi, jam 9 sore, bahkan sampai
jam 9 malam, dan orang – orang Yahudi ini sudah ada jam berdoanya, dan orang – orang
Yahudi ini hanya bersifat indifidualis ketika melakukan bedoa, terutama dalam rangka
mengikuti hukum taurat. Ketika melakukan berdoa. dalam berdoa orang – orang Yahudi ini
harus menyebutkan kata shema ketika melakukan berdoa. dan shema ini harus betul – betul
dihafal bagi orang – orang Yahudi pada saat itu. Pada pagi hari shema ini harus diucapkan
sepagi mungkin,yaitu segara orang bisa membedahkan warna biru dan putih, atau seperti yang
dikatakan rabi Eliser, antara warna biru dan hijau. Selambat- lambatnya shema harus sudah
diucapkan sebelum jam 9 pagi. Dan petang shema harus diucapkan pada jam 9 malam, maka
menjelang jam – jam tersebut setiap orang Yahudi harus berdiam diri mengucapkannya,
dimana pun mereka sedang berada. Jadi pada zaman dahulu sering terjadi adanya orang –
orang Yahudi yang berdiam diri mengambil saat teduh menjelang jam 9 pagi atau jam 9
malam, mengucapkan shema dipinggir jalan, ditempat kerja, dirumah, di synagoge dan dimana
saja mereka sedang berada.

2
Menurut parah ahli PB injil Matius ini tidak tahu siapa penulisnya , tapi dia memakainama
Matius pemungut cukai, bukan matius murid Yesus yang menuliskanya, tapi matius yang
lainmenuliskannya yang terdapat di Matius 9 :9-13, tahun penulisandiperkirakan pada tahun
60 atau tahun 65 , serta sampai tahun 70 sebelum masehi,menurut sejarah injil Matius.Injil
Matius ini memakai setiap sumber dari injil yang lain.Atau yang disebut injil sipnoptik , dan
dia disebut orang lewi dalam injilnya ini1.

Injil Matius ini menekankan cara pengajaran Yesus, injil Matius ini juga menceritakan
bagaimana cara menolak agama Yahudi yang terus mengikuti cara pengajaran ke Yahudian,serta
injil Matius ini mau menekankan supaya sungguh – sungguh berdoa kepada Mesias, serta
supaya jangan mudahterhasut oleh kebudayaan atau agama Yahudi pada zaman itu dalam injil
Matius ini.2

Injil Matius ini ditulis oleh Matius yang seorang pemungut cukai didalam Matius 9 :9, bukan
Matius murid Yesus, 3dan injil Matius ini tidak sepenuhnya ditulis oleh Matius itu sendiri, tapi
dalam Matius ini dia memakai sumber dari injil yang lain. injil Matius ini merupakan sebuah
pengajaran kerajaan Allah mengenai Yesus adalah seorang Mesias., yang menyelamatkan satu –
satunya, tapi orang – orang Yahudi masih melakukan kebiasaan adat istiadat yahudi dan masi
melakukan kepada nenek moyang Yahudi,dan menolak pengajaran Yesus dan injil mau
menasihat orangYahudi ,bukan dengan mengikuti kebudayaan Yahudi.

Tapi dengan cara percaya kepada Yesus Kristus.4 dalam berdoa orang –orang Yahudi supaya di
pandang orang lain dalam berdoa, tapi berdoalah dengan sunyi supaya jangan dilihat orang lain
dalam berdoa . karena orang Yahudi pada waktu itu berdoa ditempat yang ramai. Doa seperti itu
tidak berharga dimata Tuhan , tapi jangandiketahui orang ketika melakukan doa, dan menurut injil
Matius ini ingin menunjukan kepada orang – orang Yahudi dalam berkesinambungan pada PL
dan PB yang hanya menekankan tentang berdoa umat Yahudi yang tidak sungguh – sungguh
dalam berdoa, dan orang – orang Yahudi berdoa bukan sama Tuhan. Melainkan orang – orang
Yahudi masi mengikuti hukum – hukum taurat , maupun masi berdoa kepada dewa – dewa baal
pada saat itu. 5

1
Bhavink, Sejarah Kerajaan Allah (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004).
2
Aplikasi Kamus Alkitab, n.d.
3
Wiliam Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985).
4
Robert J. Karris Dianne Bergant, Tafsir Alkitab Perjanjian Baru (Semarang: KANESIUS, 2002).
5
Bhavink, Sejarah Kerajaan Allah.

3
Menurut Duyverman Penerima surat Matius ini adalah orang – orang Yahudi pada zaman
itu ,untuk menegur atau yang memberi nasihat kepada orang Yahudi adalah Yesus menasihati
dan memberi tentang pengajaran – pengajaran pada waktu itu kepada orang Yahudi, tapi menurut
injil Matius ini orang Yahudi tertup kepada pengajaran yang dilakukan oleh Yesus itu sendiri.6

Seperti Yesus yang menghardikkan para pemimpin Yahudi dan mempermalukan dihadapan
umum yang terdapat di Matius 5 :21, dst ; 15 :39 dan menurut injil Matius ini orang Yahudi
menolak pengajaran Yesus dalam berdoa. serta sebagai mesias pada waktu itu. Injil Matius ini
mau menunjukan kepada orang – orang Yahudi yang tidak taat kepada Tuhan , tapi berdoa hanya
masi tunduk kepada hukum taurat. dan lebih mengutamakan kepada ke agamaan Yahudi , serta
masi hanya mengikuti masi kepada dewa dewi baal pada saat itu. dan mereka masi mengikuti
pengajaran nenek – nenek moyang mereka dalam melakukan kebudayaan Yahudi itu sendiri.

Menurut sejarah injil Matius ini tidak diketahui tempat dan waktunya dimana, tapi
kemungkinan injil Matius ini waktu penulisannya sebelum orang – orang Kristen mulai
meninggalkan Yerusalem Kis 8:4, karena gereja pada saat itu di Yerusalem tidak membutuhkan
pengajaran dari Matius ini,7 dan injil Matius Ini ditulis sebelum Yerusalem dihancurkan, atau
jatuhnya Yerusalem antara tahun 60 sampai 65 , hingga 70 Masehi, didalam Mat 22 :7; 24 :3-
28, ketika Matius berada di Palestina atau di Antiokia di Siriia, menurut serjana alkitab Matius
ini dituliskan pertama kali. Tapi menurut parah ahli bukan Matius sebagai penulisnya.8

Markus yang pertama kali dituliskan. Injil Matius ini kelihatan jelas ditulis setelah Markus dan
Injil ini memakai sumber Q atau yang sudah dikumpulkan.Tapi injil Matius ini mau
memperlihatkan persoalan – persoalanyang ada dan pengajaran umat Yahudi yang hanya masi
melakukan pengajaran keagamaan Yahudi.9 dan masi mengikuti Kebudayaan Yahudi , dan orang
– orang yahudi hanya berdoa kepada dewa –dewi baal sebagai pengajaran Yahudi. Maupun masi
mengikuti hukum taurat sebagai hukum yahudi pada waktu itu.

injil Matius ini sepertinya inggin menasihati orang -orang Yahudi yang masi melakukan hukum
taurat dari pada mengikuti pengajaran Yesus Kristus yang terdapat dalam Mat 13:52.

6
Duyverman, Pengantar Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996).
7
Baker dan Indradi, Jhone Drane (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996).
8
“Wikepedia .Org.,” https://id.m.wikipedia.org/wiki/Injil_Matius.
9
Baker dan Indradi, Jhone Drane.

4
Injil matius ini ditulis, supaya orang – orang Yahudi supaya taat kepada Yesus. 10 serta penulis
injil Matius ini inggin memberikan pengajaran – pengajaran tentang Yesus, Misalkan khotbah
dibukit 5-7, menurut pengarang dalam injil Matius ini berupa supaya membandingkan pengajaran
musa dengan Yesus sebagai nabi yang akan datang dalam memberi pengajaran terdapat dalam
Kis.3:22,23. Seperti musa , Yesus pun harus lari karena murka raja. Injil ini merupakan sebuah
kisah yang memberi nasihat kepada orang Yahudi, jangan mengikuti hukum taurat , dan harus
percaya kepadaYesus yang memberi pengajaran pada saat itu. Serta mengenai berdoa kita jangan
berlebihan- lebihan dalam berdoa, misalkan supaya tidak diketahui oleh orang ketika dalam
berdoa , itulah Yang mau diberi nasihat kepada Tuhan Yesus. kepada orang – orang Yahudi,
yang pada injil ini lebih mengutamakan kebudayaan Yahudi saja ,dan bukan berdoa kepada
Tuhan , Tapi orang yahudi hanya berdoa kepada hukum taurat, dan masi mengikuti daripada
pengajaran- pengajaran hukum taurat itu.

Kebanyakan dalam injil matius ini memiliki beberapa aspek yang singkat tentang beberapaaspek
dari masyarakat Matius ini.11

Seperti hubungan antara masyarakat dan Yudaisme, kewarganegaraan dari anggotanya Yahudi
dan non Yahudi maupun dalam keduanya inilah disebut lokasi geografisnya, namun kontruksi
internal utama pada sesuatu teks itu sendiri. Dan pada saat itu dalam injil Matius ini masi
banyak yang melakukan pengajaran Yudaisme, dari pada pengajaran dalam Kristus,
sebagaimana dalam berdoa juga mereka berdoa hanya Formalitas saja dalam berdoa , dan hanya
berdoa supaya dapat dilihat orang bahwasanya mereka memiliki agama dalam berdoa dan
disitulah mereka disebut kudus, padahal mereka berdoa bukan kepada Tuhan Yesus, tapi berdoa
kepada Baal atau dewa – dewi dalam kebudayaan Yahudi pada saat itu.

Didalam situasi Politik injil matius ini supaya orang – orang Yahudi inggin membunuh bayi
Yesus melalui raja Herodes, karena orang Yahudi tidak mau lagi ada sorang raja yang baru lahir
atau seorang mesias sebagai raja.12

Perhatikanlah sebagaimana orang – orang majus itu memperdayakan Raja Herodes pada saat itu
ingin berniat membunuh Yesus , supaya tidak ada lagi Raja selain raja Herodes yang terdapat
dalam Matius 2:4-7 . dan dalam memberi kepada Raja yang baru lahir itu Sangat berkenan bagi
Herodes, seperti persembahan- persembahan melahui Raja yang lahir itu sangat berkesan bagi

10
Duyverman, Pengantar Perjanjian Baru.
11
Haposan Silalahi, “Merkontruksi Konteks Sosial Komunitas Injil Matius,” Merkontruksi Konteks Sosia
komunitas Injil Matius (2019): 200–201.
12
Chapman, Pengantar Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1978).

5
seorang Raja Herodes.13 Dan sepertinya umat Yahudi tidak percaya atau menolak kerajaan Allah,
atau mereka masi melakukan keagaaman Yahudi.

disinilah Yesus dibilang Sebagai mesias yang politis dalam mengubah bangsa Israel supaya
mengikuti pengajaran Yesus, dan juga sebagaimana tentang berdoa, mereka berdoa bukan kepada
Tuhan, melainkan masi mengikuti kebudayaan Yahudi ketika berdoa, dan berdoa mereka hanya
formalitas saja dalam berdoa, serta dalam berdoa orang –orang Yahudi berdoa kepada dewa Baal,
serta masi melakukan penyembahan kepada hukum taurat.

Dalam situasi keagamaan sepertinya injil Matius ini lebih menekankan tentang keagamaan
Yahudi.mereka lebih percaya tentang agama Yahudi sampai – sampai Yesus dibilang agama
Yahudi terdapat dalam fasal 1 dan 2 , menurut injil matius ini sampai – sampai jemaatnya
disebut orang Yahudi atau masyarakat Yahudi , isi pengajarannya ini pun mungkin mengenai
agama Yahudiyang menolak Yesus sebagai penyelamat, dan mereka hanya mengikuti ke
agamaan dari nenek moyang mereka Yaituagama Yahudi.dan mereka masi melakukan berdoa
kepada dewa dewi baal pada saat itu , dan ketika berdoa hanya sekedar formalitas saja ketika
dalam berdoa, dan mereka berdoa dipuji orang ketika melakukan berdoa ataupun mereka berdoa
supaya memamerkan agama saja ketika melakukan berdoa.14

Sebagai anak Tuhan sebaiknya memiliki tempat di mana ia dapat sendirian dengan Allah.
Jikalau tempat semacam itu tidak ada, maka berdoa secara tersembunyi tidak dapat dilaksanakan
untuk waktu yang lama atau secara teratur. Yesus memiliki tempat semacam itu (Mat 14:23; Mr
1:35; Luk 4:42; 5:16; 6:12). Doa yang dipanjatkan di tempat tersembunyi ini sangat penting:

( 1)Pada pagi hari untuk menyerahkan hari itu kepada Allah;

(2) Pada malam hari untuk mengucapkan syukur atas kemurahan-Nya;

(3) Pada saat Roh Kudus mendorong kita untuk berdoa. Bapa kita berjanji untuk

memberikan pahala secara terang-terangan dengan doa yang dikabulkan, dengan kehadiran-
Nya yang khusus, dan dengan kehormatan sejati untuk kekekalan.

Mat 6:9 Dengan contoh doa ini, Kristus menunjukkan apa saja yang harus menjadi pokok doa
orang Kristen. Ada enam permohonan dalam doa itu: tiga yang pertama berkaitan dengan
kekudusan dan kehendak Allah; tiga sisanya berkaitan dengan kebutuhan kita sehari-hari.

13
Alkitab sabda orang, “Sabda Orang,” https://alkitab.sabda.org/article.php?id=40.
14
Wismoady Wahono, Di Sini Kutemukan (JAKARTA: BPK Gunung Mulia, 1986).

6
Singkatnya doa ini tidak berarti bahwa kita harus berdoa secara singkat saja mengenai
kebutuhan kita. Kristus kadang-kadang berdoa sepanjang malam (Luk 6:12).

1) Sebagai Bapa, Allah mengasihi kita, memperdulikan kita, dan dengan gembira menyambut
persekutuan dan keakraban dengan kita; melalui Kristus kita dapat menghampiri Dia pada
setiap saat untuk menyembah Dia dan membawa persoalan kita kepada-Nya (ayat Mat 6:25-
34).

2) Allah sebagai Bapa tidak berarti bahwa Dia seperti seorang Bapa manusiawi yang
membiarkan anak-anak-Nya berbuat salah atau yang tidak mendisiplinkan mereka dengan
benar. Allah adalah Bapa yang kudus yang harus menentang dosa. Allah tidak akan
membiarkan dosa sekalipun di dalam diri mereka yang menyebut-Nya Bapa. Nama-Nya harus
"dikuduskan".

3) Sebagai Bapa sorgawi, Ia dapat memberi berkat dan juga dapat menghukum, menahan atau
memberi, bertindak dengan adil atau dengan murah hati. Cara Allah menanggapi kita sebagai
anak-anak-Nya tergantung pada iman dan ketaatan kita kepada-Nya.

Hal yang paling perlu diperhatikan di dalam doa dan kehidupan kita ialah pengudusan nama
Allah. Adalah hal yang sangat penting bahwa Allah sendiri dihormati, dimuliakan, dan
ditinggikan (bd. Mazm 34:4). Di dalam doa dan kehidupan sehari-hari kita harus sangat
memperhatikan nama baik Allah, gereja-Nya, Injil-Nya, dan kerajaan-Nya. Melakukan sesuatu
yang mencemarkan nama baik Tuhan merupakan dosa yang sangat hebat sehingga
mempermalukan Allah.

Doa orang Kristen haruslah berhubungan dengan Kerajaan Allah di bumi sekarang inidan
dengan perwujudannya pada masa yang akan datang.

Kita harus berdoa untuk kedatangan Kristus yang kedua kalinya serta penegakan Kerajaan
Allah yang abadi di langit baru dan bumi baru (Wahy 21:1; bd. 2Pet 3:10-12; Wahy 20:11;
22:20).

Kita harus berdoa untuk kehadiran dan manifestasi rohani dari Kerajaan Allah sekarang ini. Hal
ini termasuk penyataan kuasa Allah di antara umat-Nya agar menghancurkan pekerjaan Iblis,
menyembuhkan orang sakit, menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang, meningkatkan kebenaran
dan mencurahkan Roh Kudus atas umat-Nya.

7
Berdoa seperti ini berarti bahwa kita sungguh-sungguh menginginkan kehendak dan maksud
Allah terwujud dalam kehidupan kita dan keluarga kita sesuai dengan rencana-Nya yang abadi.
Kita terutama dapat mengetahui kehendak Allah di dalam Firman-Nya yang telah dinyatakan,
yaitu Alkitab, dan melalui pimpinan Roh Kudus di dalam hati kita (bd. Rom 8:4-14.

1.2. Rumusan Masalah

1. Mengapa para murid bertanya cara berdoa kepada Tuhan Yesus ?

2.Apa Maksud susunan doa Bapa kami yang disampaikan Tuhan Yesus?

3.Bagaimana relevansinya bagi masa kini ?

1.3. Pembatasan Masalah


1. Tulisan ini dibatasi dengan latar belakang bagaimana berdoa sebenarnya yang diajarkan
Tuhan Yesus kepada murid-Nya, serta kepada masa kini.
2. Tulisan ini dibatasi dengan susunan doa Bapa Kami yang disampaikan oleh Tuhan Yesus
kepada murid-Nya, dan kepada masa kini
3. Tulisan ini dibatasi menggunakan sebuah Tinjauan Historis Kritis Makna Hal dalam Doa
Bapa Kami Yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-Nya, serta kepada masa kini dengan
menggunakan metode penelitihan analisis kualitatif deskriptif dalam Teks Mat 6:5-15.

1.4. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya berdoa yang benar yang diajarkan oleh Tuhan
Yesus kepada murid-Nya dan kepada orang Yahudi, serta kepada kita masa kini.
2. Supaya dapat mengetahui bagaimana makna dalam Berdoa Bapa Kami yang diajarkan oleh
Tuhan Yesus yang diajarkan kepada murid-Nya dan kepada kita masa kini.
3. Untuk mengetahui makna hal dalam doa Bapa Kami serta relevansinya pada masa kini, dan
umat masa kini.

1.5. Manfaat Penulisan


1. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya Makna berdoa dalam doa Bapa Kami serta
relevansinya pada masa kini dan umat masa kini.

8
2. Menambah pengetahuan para pembaca mengenai makna dalam doa Bapa kami dalam teks
Injil Matius 6:5-15.
3. Membantu para pembaca memahami tentang suatu tinjauan historis kritis tentang makna
dalam doa bapa kami, serta relevansinya pada masa kini dan umat masa kini.

1.6. Metode Penelitian


Penulis ini menggunakan sebuah tinjauan historis kritis dengan menggunakan metode
penelitihan analisis kualitatif deskriptif dalam Matius 6:5-15 bertujuan menggambarkan
bagaimana sebenanya makna berdoa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-Nya, dan
kepada kita masa kini ataupun relevansinya pada umat masa kini.

1.7. Sistematika Penulisan


BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini, penulis akan membahas Abstrak, latar belakang masalah, rumusan masalah,
pembatasan masalah,tujuan penulisan , manfaat penulisan, metode penulisan, serta sistematika
penulisan.

BAB II : Tinjauan Historis Kritis tentang makna hal dalam doa bapa kami yang
terdapat dalam Injil Matius

Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang suatu tinjaun historis Kritis tentang makna hal
dalam doa Bapa Kami serta relevansinya pada umat masa kini yang terdapat dalam injil
Matius.
Bagaimana Injil Matius dalam suatu tinjauan historis Kritis.

BAB III: Makna Berdoa yang terdapat dalam Injil Matius

Pada bab ini penulis akan menjelaskan arti dan makna berdoa, serta bagaimana caranya berdoa
yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-Nya, dan kepada umat Yahudi pada masa itu.dan
menjelaskan bagaimana dalam berdoa yang benar yang dijarkan Tuhan Yesus kepada murid-
murid-Nya.

BAB IV : Relevansinya pada umat masa kini dan bagi masa kini

9
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan bagaimana sebenanya makna hal dalam berdoa kepada
jemaat masa kini. Hampir banyak jemaat yang kurang mengetahui sebenarnya bagaiman
berdoa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid- muridNya dan kepada kita umat masa kini,
ataupun kepada Gereja masa kini.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini, penulis akan memberikan inti sari/ kesimpulan dari sebuah pembahasan dalam
bab sebelumnya serta menjawab rumusan masalah yang ada. Selain itu juga penulis membuat
suatu bentuk pemaparan berupa saran yang ditunjukan kepada umat masa kini/ Gereja masa
kini, supaya lebih mengetahui bagaimana sebenarnya cara berdoa yang diajarkan Tuhan Yesus
kepada kita dan kepada umat-Nya pada masa kini, dan gereja masa kini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alkitab sabda orang. “Sabda Orang.” https://alkitab.sabda.org/article.php?id=40.

Baker dan Indradi. Jhone Drane. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996.

Barclay, Wiliam. Pemahaman Alkitab Setiap Hari. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985.

Bhavink. Sejarah Kerajaan Allah. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004.

Chapman. Pengantar Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1978.

Dianne Bergant, Robert J. Karris. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Semarang:

KANESIUS,2002.

Duyverman. Pengantar Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996.

Haposan Silalahi. “Merkontruksi Konteks Sosial Komunitas Injil Matius.” Merkontruksi

Konteks Sosial komunitas Injil Matius (2019): 200–201.

Wahono, Wismoady. Di Sini Kutemukan. JAKARTA: BPK Gunung Mulia, 1986.

Aplikasi Kamus Alkitab, n.d.

“Wikepedia .Org.” https://id.m.wikipedia.org/wiki/Injil_Matius.

11

Anda mungkin juga menyukai