I. PENDAHULUAN
Menurut National Center for Health Statistics Amerika Serikat, pada tahun
2004 intoksikasi digoxin menyumbang delapan kasus per 100.000 penduduk,
turun dari 23 per 100.000 pada tahun 1991. Meskipun tren ini menurun, toksisitas
kronis pada pasien yang menggunakan digoxin relatif umum - dari 3391 pasien
yang diresepkan digoxin untuk mengobati gagal jantung dalam Uji Coba Digitalis
Investigators Group (DIG), 12% diduga mengalami intoksikasi. (3) Sedangkan
menurut National Electronic Injury Surveillance System–Cooperative Adverse
1
Drug Event Surveillance project and the National Ambulatory Medical Care
Surveys dari tahun 2005 -2010 sebanyak 443 kasus.(4)
II. Epidemiologi
Studi tentang Intoksikasi digoxin yang di rawat inap dalam Periode dari
tahun 1969 hingga 1983 berdasarkan Klasifikasi Internasional intoksikasi setinggi
11-30%.Sedangkan dalam penelitian lain , menunjukkan bahwa jumlah kasus
keracunan digoxin yang membutuhkan rawat inap di Belanda antara tahun 2001
dan 2004 agak rendah sekitar 2 per 1000 orang/tahun.(6)
Usia yang lebih tua, jenis kelamin perempuan, Underweight, Interaksi obat
juga bisa meningkatkan konsentrasi digoxin dan gangguan ginjal berkontribusi
pada peningkatan kadar serum yang lebih tinggi sehingga meningkatkan resiko
intoksikasi.(2,7,,8)
2
Tabel 1,Obat obat yang berinteraksi dengan digoksin (9)
Dasar kerja dengan cara inhibisi secara reversibel dari kanal Na+,K+-
ATPase dalam miosit jantung, menyebabkaan peningkatkan konsentrasi natrium
intraseluler dan peningkatan kalium extraseluler, hal tersebut menyebabkan
peningkatan potensial membran istirahat,yang menyebabkan teraktivasinya
voltage-gated calcium channel exchanger sehingga terjadi peningkatan
konsentrasi kalsium intraseluler yang mengaktifkan pelepasan kalsium lebih
lanjut dari retikulum sarkoplasma dan bertanggung jawab untuk meningkatkan
inotropi positif, Mekanisme lain dari sebuah perspektif elektrofisiologi, aktivitas
kronotropik negatif glikosida jantung sebagian besar disebabkan oleh peningkatan
tonus vagal, yang menurunkan depolarisasi sinus nodus sinoatrial dan
peningkatan periode refrakter atrioventrikular node. (1,9)
3
Gambar 1 : Molekular mekanisme kerja digoksin (11)
4
pasien dengan gangguan ginjal, berat badan lebih rendah dan pada mereka yang
menggunakan amiodaron, verapamil, makrolida, antijamur azole dan siklosporin,
yang menghambat transportasi P-glikoprotein.(12)
V. Manifestasi Klinis
5
Sedangkan manifestasi extrakardiak seperti Anoreksia, mual dan muntah,
serta gejala gastrointestinal nonspesifik dapat terjadi pada 70% dari pasien yang
yang mengalami intoksikasi digitalis. Gejala lain dapat berupa gangguan visual,
termasuk penglihatan kabur , penglihatan seperti lampu yang berkedip kedip,
lingkaran cahaya/halos, dan gangguan warna hijau atau pola kuning.
6
VI. Laboratorium
Kelainan Elektrolit:
7
VII.Gambaran EKG
Kunci untuk diagnosis digitalis adalah mengenali bahwa obat ini meningkatkan
otomatisitas, memperlambat konduksi, dan sering terjadi pada saat yang
bersamaan. Meskipun frekuensi aktual disritmia yang diinduksi digitalis masih
bisa diperdebatkan, data paling lengkap yang menggambarkan kejadian berbagai
disritmia dipaparkan oleh Irons dan Orgain dalam tabel berikut (15)
8
kalsium) disertai dengan perlambatan konduksi yang melalui AV node.akibatnya
intoksikasi glokosida jantung dapat menyebabkan beragam disritmia. (16)
9
Gambar 4,EKG Junctional Takikardi (15),
10
Gambaran EKG berubah dalam dosis terapi atau intoksikasi ringan seperti T
inverted dan ST depresi. Intoksikasi sedang bermanifestasi sebagai interval PR
yang memanjang (Blok jantung tingkat I) atau sinus bradikardia. Manifestasi
Intoksikasi berat berupa AV blok derajat 2 atau 3, karena penghambatan dari
simpul atrioventrikular. Sinus arrest dan exit blok juga dilaporkan. Kematian
terjadi karena fibrilasi ventrikel yang resisten terhadap kardioversi elektrik atau
henti jantung asistolik. (14)
11
VIII.TERAPI
Dekontaminasi :
Dosis tunggal Charcoal aktif 50-100 g harus diberikan kepada semua pasien
dengan konsumsi akut digitalis yang berpotensi mengalami intoksikasi , terlepas
12
dari waktu konsumsi dari digitalis.pemberian charcoal tersebut berfungsi sebagai
dekontaminasi.(14)
Kelainan elektrolit :
13
Ditemukannya fragmen Fab yang spesifik digoxin telah merevolusi
pengobatan pasien yang mengalami intoksikasi digitais berat. Ketika diberikan
fragmen Fab ,dengan cepat dapat memperbaiki gangguan konduksi,
mengembalikan kontraktilitas, dan menstabilkan aktivitas ATP-ase natrium-
kalium dengan mengikat digoksin.(15)
14
Ada dua sediaan komersial antidigoxin Fab yang tersedia di AS (DIGIBIN
38 mg/vial dan DigiFab 40 mg/vial) dan keduanya memiliki dosis yang sama.
Dalam kasus konsumsi akut di mana jumlah yang dicerna diketahui, orang dapat
memperkirakan jumlah antidigoksin Fab dengan persamaan :
15
Dikutip dari : Digoxin-Specific Antibody Fragments. Toxicological Reviews
IX PENCEGAHAN
16
dosis sederhana yang dapat digunakan dokter untuk mencegah kemungkinan
intoksikasi digoxin. Misalnya,metode Jellife seseorang harus memulai hanya
50% dari dosis (mis. 0,125 mg / hari alih-alih 0,25 mg / hari) .(10)
X.PROGNOSIS
XI. RINGKASAN
17
mengembalikan kontraktilitas, dan menstabilkan aktivitas ATP-ase natrium-
kalium dengan mengikat digoksin.
DAFTAR PUSTAKA
18
14. Roberts, D. M., Gallapatthy, G., Dunuwille, A., & Chan, B. S.
2015. Pharmacological treatment of cardiac glycoside poisoning. Br J Clin
Pharmacol, 81(3): 488–495.
15. Ma, G., Brady, W. J., Pollack, M., & Chan, T. C. (2001).
Electrocardiographic manifestations: Digitalis toxicity. Am.J.Emerg.Med,
20(2):145–152.
16. Holstege, C. P., Eldridge, D. L., & Rowden, A. K. 2006. ECG
Manifestations: The Poisoned Patient. Emerg med clin, 24(1): 159–177.
17. Ary L. Goldberger MD.2006. Clinical Electrocardiography: A Simplified
Approach Digitalis Intoxication an overview.
18. Bateman, D. N. 2004. Digoxin-Specific Antibody Fragments. Toxicol Rev,
23(3):135–143.
19