DAFTAR ISI...........................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ii
3.2 Preparation.................................................................................................7
3.3 Execution...................................................................................................7
3.4 Monitoring.................................................................................................8
3.5 Evaluation..................................................................................................8
LAMPIRAN..........................................................................................................11
i
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping .................11
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Al ur kegiatan.......................................................................................... 8
iii
2
BAB 1. PENDAHULUAN
Asam folat pada ibu hamil berperan penting dalam pembentukan satu per
tiga sel darah merah. Itu sebabnya, ibu hamil yang mengalami kekurangan asam
folat umumnya juga mengalami anemia dengan segala konsekuensinya (terlihat
pucat dan mudah letih, lesu dan lemas). Bahkan, juga berisiko mengalami
persalinan prematur, plasenta lepas sebelum waktunya (solusio plasentae) dan
keguguran. Meskipun asam folat dapat dipenuhi oleh nutrisi sehari-hari, ibu hamil
tetap memerlukan tambahan asam folat. Itulah sebabnya suplementasi asam folat
dianjurkan meskipun status gizi ibu hamil tersebut berada pada “jalur hijau” Kartu
Menuju Sehat (KMS) ibu hamil.
Banyak keragaman pangan lokal yang ada di sekitar ibu hamil yang bisa
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi selama hamil. Misalnya sayuran,
2
buah, dan kacan- kacangan. Biasanya produk lokal lebih mudah ditemukan dan
lebih terjangkau dari sisi biaya maupun ketersediaan barang. Seperti bahan lokal
kacang hijau yang banyak diperoleh disekitar ibu hamil.
Kacang hijau kaya unsur gizi makro, mikro, vitamin B1, B2, asam amino,
asam folat, protein, karbohidrat, Ca, dan pospor.2 Dalam setiap 100 gram kacang
hijau terdapat protein 22,2 gram rendah lemak jenuh dan kolesterol, asam folat
gram yang berfungsi membantu mengurangi penyakit jantung, mencegah
kecacatan pada janin, zat besi 6,7 gram yang membentuk hemoglobin, seng yang
berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh, kalium berfungsi menjaga asam basa
darah, magnesium gram berfungsi meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi ke
seluruh tubuh, tembaga berfungsi membantu penyerapan zat besi, mangan
berfungsi membantu otak dan saraf, B1 0,64 mgr berfungsi agar syaraf bekerja
dengan baik3. Kacang hijau mempunyai beberapa manfaat bagi ibu hamil, yaitu
mengurangi kecacatan yang berasal dari asam folat, menjaga kesehatan berasal
dari kandungan vitamin C, memperkuat tulang dari kandungan fosfor, mengatasi
masalah pencernaan dari kandungan serat, mengurangi morning sickness, sumber.
4. Bagaimana cara membuat olahan kacang hijau sebagai makanan atau minuman
penggugah selera?
3.1 Pre-Preparation
Pada tahap ini merupakan mengumpulan data yang dilakukan oleh tim untuk
mengetahui permasalahan yang ada di posyandu/kelas hamil dengan
melakukan metode pendekatan interview pada didalam kegiatan tersebut untuk
mengumpulkan data dan informasi terkait ide yang akan dibuat menjadi sebuah
proposal PKM-PM. Tahap ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman ibu hamil untuk mengikuti pemberdayaan. Pendekatan tersebut
dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung bersama ibu hamil dan
menyebar kuesioner untuk melihat pemahaman anggota tentang pengolahan
kacang hijau.Hal ini juga berkaitan dengan kelancaran dan kesuksesan
pemberdayaan yang diharapkan akan memberikan keterampilan bagi anggota .
3.2 Preparation
c. Persiapan tim kerja yang solid untuk melakukan program dengan optimal.
3.3 Execution
3.4 Monitoring
3.5 Evaluation
Perguruan Tinggi -
Instansi Lain(Jika -
ada)
Instansi Lain(Jika -
ada)
Perguruan Tinggi -
Instansi Lain(Jika -
ada)
Perguruan Tinggi -
Instansi Lain(Jika -
ada)
Jumlah
Instansi Lain(Jika -
ada)
Jumlah Rp.10.338.000
DAFTAR PUSTAKA
9
Etal, W. (2013). Pola Konsumsi buah dan Sayur Serta Asuan Zat Gizi Mikro dan Serat
pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa. Makassar:Universitas Hasanuddin.
Christinetal. (2013). Gambaran Pola Konsumsi Asam Folat dan Status Asam Folat
pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa. Makassar:Universitas Hasanuddin.
VRP, S. (2015). Hubungan Asuan Serat,Lemak dan Posisi. Buang Kajian Lansia:
Universitas Semarang.
RY, A. (2013). Analisis Faktor-Faktor Kejadian Konstipasi pada Lanjut Usia di Panti
Wredha Budhi Dharma Umbulharjo Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kesehatan,
Volume 9. No 2. Yogyakarta: Stikes Surya Global.
Almatsier, S. (2014). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaa Utama.
Raissa, T. (2012). Asupan Serat dan Cairan, Aktivitas Fisik, Serta Gejala Konstipasi
pada Lanjut Usia. Skripsi Fakultas Ekologi manusia Institut Pertanian Bogor :
Bogor.
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10