Anda di halaman 1dari 26

TUGAS

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Pendidikan Seks dalam Islam terhadap Pencegahan Seks Bebas

Dosen Pembimbing:

Loeziana Uce, S.Ag., M.Ag.

Disusun Oleh :

Kelompok VIII

Osy Safna (160203070)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
2017/2018

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................
1

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
2

A. Latar Belakang.............................................................................................
2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
4
C. Tujuan ..........................................................................................................
5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................
6

A. Definisi......................................................................................................
6
1. Pendidikan...............................................................
6
2. Seks dan Seks Bebas...............................................
7
3. Pendidikan Seks......................................................
9
B. Faktor-Faktor Penduung Timbulnya Pendidikan Seks ................................
10

2
1. Konsep pendidikan Anak dalam Islam....................
7
2. Adab-Adab Anak terhadap Orangtua dan
Saudara Kandung....................................................
12.............................................................................
a. Adab Anak terhadap Orangtua......................
12
b. Adab Anak terhadap Saudara Kandung
.......................................................................
14
C. Faktor-Faktor Pendukung Terjadinya Seks Bebas........................................
15
1. Faktor Teman Sebaya..............................................
15
2. Krisis Kasih Sayang dari Orangtua.........................
16.............................................................................
3. Kontrol Diri yangLemah.........................................
17
D. Dampak yang Ditimbulkan oleh Seks Bebas................................................
17
1. Aborsi......................................................................
17
2. Pembuangan Bayi....................................................17
3. Putus Sekolah..........................................................17
4. Meningkatnya Kriminalitas.....................................17
5. Penyebaran Penyakit...............................................19
E. Perandan Urgensi Pendidikan Seks dalam Perspective Islam
terhadap Pencegahan Seks Bebas..................................................................21
1. Melalui Pendidikan Formal.....................................21

3
2. Melalui Pendidikan Informal..................................22

BAB III PENUTUP .....................................................................................................23

A. Kesimpulan..................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era milenial ini, seks bebas sudah tidak asing bagi

masyaratkan Indonesia. Hampir seluruh lapisan masyarakat paham

4
mengenai seks bebas. Peningkatan yang signifikan terjadi dalam kasus

seks bebas di Indonesia, dsimana remaja Indonesia mengganggap bahwa

seks bebas merupakan hal umum yang dilakukan ketika individu

beranjak remaja. Penyakit sosial ini juga menjangkit remaja di Provinsi

Aceh. Hal ini terbukti dengan terjadinya peningkatan angka kasus

pembuangan bayi atau janin sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh

Indonesia Police Watch pada tahun 2017.1 Aceh menduduki peringat ke-

empat mengenai kasus pembuangan bayi pasca lahir. Salah satu kasus

pembuangan bayi yang pertama terjadi di Aceh pada tahun 2017

terdapat di Kabupaten Aceh Selatan, seorang bayi ditemukan pada

pukul 06:00 WIB dalam kondisi berlumuran darah dan ari-ari yang

masih melekat pada tubuh.2 Tidak dapat dipungkiri, bahwa latar

belakang terjadinya pembuangan bayi ini karena seks bebas yang

dilakukan oleh pasangan (non-marriage) yang tidak mengharapkan

keberadaan bayi tersebut.

Kehilangan jati diri merupakan kata-kata yang tepat untuk

mendeskripsikan penyebab terjadinya seks bebas. Kehilangan jati diri

ini terjadi pada remaja Pria dan Wanita, dimana mereka mulai

melupakan jati diri dan peran yang sesuai dengan Gender mereka

masing-masing, sehingga hal ini mendorong remaja untuk melakukan

1
Neta S Pane, Wawancara oleh jurnalis, 02 Januari 2018.
2
“Aceh Peringkat Empat Buang Bayi”, Harian Rakyat Aceh, 02 Januari, 2018.

5
seks bebas. Pada hakikatnya, Islam telah mengatur bagaimana Pria dan

Wanita bertingkah laku serta batas- batas yang harus dijaga antara Pria

dan Wanita.3 Namun pendidikan ini tidak didapatkan oleh kebanyakan

remaja Pria dan Wanita di Indonesia. Banyak orangtua tidak paham

bagaimana cara mendidik anak sesuai dengan gendernya dalam Islam

sehingga sang anak tidak kehilangan Jati diri. Oleh karena itu, penulis

ingin mengkaji lebih jauh mengenai bagaimana pengaruh Pendidikan

Seks dalam Islam terhadap pencegahan seks bebas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pendidikan seks?

2. Bagaimana pendidikan seks dalam pandangan Islam?

3. Bagaimana pengaruh pendidikan seks dalam Islam terhadap

pencegahan terjadinya seks bebas?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi seks bebas.

2. Untuk mengetahui pendidikan seks dalam pandangan Islam.

3. Untuk mengetahui bagaiaman pengaruh pendidikan seks dalam

Islam terhadap pencegahan terjadinya seks bebas.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi:

1. Pendidikan

Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia secara

manusiawi, disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi

7
sosialnya.4 Pendidikan adalah membebaskan manusia dari

keterbelakangan, ketidaktahuan, ketidak beradaban, membebaskan

manusia dari belenggu-belenggu yang mengikat kemanusiannya dan

seterus nya.5 Pendidikan merupakan usaha sadar manusia untuk

mempersiapkan manusia mempunyai kemampuan untuk berperan aktif

dalam membentuk masa depannya.6 Pendidikan menurut UU RI No. 20

Tahun 2003 adalah Pendidikan adalah usaha sadardan terencana untu

mewujudkan suasana belajar dan proses pembeajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara. Pendidikan adalah semua perbuatan dan usaha dari seorang

pendidik untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya,

kecakapannya serta keterampilannya.7

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah sebuah proses

dimana sang pendidik mentransfer ilmu yang dia miliki terhadap peserta

didik, tidak hanya itu sang guru juga mendidik karakter dan tingah laku

dari peserta didik agar murid dapat tumbuh dan berkembang sesuai

4
Gunawan. Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,2000), h. 48.
5
Silfia Hanani. Sosiologi Pendidikan Keindonesiaan, (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2013),
h.14.
6
Agus Irianto. Pendidikan sebagai Investasi dalam Pembangunan Suatu bangsa , (Jakarta:
Kencana, 2011), h.3.
7
Saliman, dkk. Kamus Pendidikan Pengajaran Dan Umum, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994,
h.178.

8
dengan potensi yang ia miliki dan berakhlak mulia dan peserta didik

dapat bertahan hidup dengan ilmu yang dia miliki.

2. Seks dan Seks Bebas

Definisi seks menurut KBBI adalah hal yang berhubungan dengan

jenis kelamin atau singkatnya ialah jenis kelamin. 8 Definisi lain

mengenai seks adalah pembedaan manusia berdasarkan pada

karakteristik Biologis, Kromosom dan Homogen. Contohnya Laki-laki

memiliki sperma dan Perempuan memproduksi sel telur. Menurut

PKBI, organisasi ini mendifiniskan seks sebagai perbedaan badani atau

biologis perempuan dan laki-laki, yang sering disebut jenis kelamin. 9

Sedangkan menurut BKKBN (2008: 10) seks berarti jenis kelamin,

yaitu suatu sifat atau ciri yang membedakan laki-laki dan perempuan. 10

Maka, dapat disimpulkan bahwa seks adalah sebuah keadaan bilogis

yang membedakan antara laki-laki dan wanita dimana terdapat tanda-

tanda seperti tumbuhnya payudara pada perempuan dan tumbuhnya

jakun pada lelaki.

Sedangkan definisi dari seks bebas adalah perilaku yang didorong

oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika

dibandingkan dengan sistem regulasi tradisisonal dan bertentangan

8
KBBI
9
https://pkbi-diy.info/pengertian-seks-dan-seksualitas/
10
BKKBN. 2008. Modul Kesehatan Reproduksi Remaja. Yogjakarta : BKKBN.

9
dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat. 11 Menurut

Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah segala cara

mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari

11 kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu,

sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak

sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman

tentang seksual.12 Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan

pra nikah (tanpa menikah) dan sering berganti pasangan. Seks pranikah

adalah melakukan hubungan seksual (intercourse) dengan lawan jenis

tanpa ikatan perkawinan yang sah.13 Jadi, dapat disimpulkan seks bebas

adalah sebuah perilaku menyimpang dari norma dan agama untuk

melakukan hubungan suami istri dengan tanpa ada ikatan pernikahan

dan pasangan yang berganti-ganti.

3. Pendidikan Seks

Di era modern ini, kejahatan seksual terhadap anak dibawah umur

kerap terjadi. Salah satu kasus yang paling terkenal ialah kasus

pelecahan seksual terhadap anak laki-laki di Jakarta International school

.14 Oleh karena itu, orangtua (ibu dan ayah) perlu untuk memberikan

11
Sumber pertama buku dari kartono tahun (1977), sumber kedua jurnal perilaku seks bebas
oleh rikky ikiw
12
https://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-seks-bebas.html
13
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2012/07/perilaku-seks-bebas.html
14
https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140807_kasus_jis

10
pengajaran kepada anak mereka mengenai pendidikan seks. Pendidikan

seks ini sangatlah berperan pentin bagi anak-anak dibawah umur dan

pada remaja. Bagi remaja, dengan pendidikan seks, maka para remaja

diharapkan mampu untuk bertingkah laku sesuai dengan jenis kelamin

masing-masing dan remaja dapat menghindari untuk melakukan seks

bebas. Sebelum membahas materi lebih jauh, alangkah baiknya jika kita

mengetahui definisi pendidikan seks.

Pendidikan seks adalah suatu pengetahuan yang kita ajarkan

mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin. 15

Sedangkan dalam buku Pendidika Seks untuk Anak dala Islam karya

Yusuf Madani , Ia mendefinisikan bahwa pendidikan seks merupakan

sebuah upaya memberikan pemahaman kepada anak, sesuai dengan

usianya, mengenai fungsi-fungsi alat seksual dan masalah naluri

alamiah yang mulai timbul; bimbingan mengenai pentingnya menjaga

dan memelihara organ intim mereka, di samping juga memberikan

pemahaman tentang perilaku pergaulan yang sehat serta resiko-resiko

yang dapat terjadi seputar masalah-msalah seksual.16 Singkatnya, dapat

didefinisikan bahwa pendidikan seks adalah sebuah cara untuk

memberikan pemahaman kepada anak dan remaja mengenai identitas

diri seperti jenis kelamin dan bagaimana seorang anak harus bertingkah

15
Pentingnya sex-education bagi remaja, oleh Diana septipurnama
16
Pendiidkan seks untuk anak dalam Islam

11
laku. Tidak hanya itu, pendidian seks juga mengajarkan bagiamana cara

memelihari diri seorang anak dari hal-hal yang salah seperti pergaulan

bebas dan meminimalisir terjadinya kejahatan seksual terhadap anak dan

remaja.

B. Faktor-Faktor Pendukung Timbulnya Pendidikan Seks

1.Konsep Pendidikan Anak dalam Islam

Islam merupakan sebuah agama rahmatan lil’alami. Segala sesuatu

telah diatur dalam Islam seperti cara bersuci, berinteraksi dengan

masyarakat, berdagang, bertingkah laku dan tidak luput pula cara

mendidikan anak. Islam telah mengajarkan bagaimana cara mendidik

anak sejak usia dini, agar si anak dapat tumbuh dan berkembang dengan

semestinya. Cara mendidik seorang anak dalam Islam juga disesuaikan

dengan usia anak tersebut. terdapat dua pembagian umur dalam

mendidik anak dalam Islam, pertama anak Mumayiz dan yang kedua

adalah anak yang sudah balig. Anak mumayiz adalah anak-anak yyang

telah mencapai usia 7 tahun, sedangkan anak yang sudah balig

merupakan anak yang sudah mencapai kematangan dalam segi alat

reproduksi seperti pada anak perempuan ditandai dengan mensturasi dan

pada anak laki-laki dengan mimpi basah.

12
Dalam Al-Qur’an, Allah telah menjelaskan bagaimana cara

mendidik anak dalam Islam seperti ketika anak-anak memasuki kamar

orang tua, mereka harus meminta izin terlebih dahulu. Bagi anak

mumayiz, Islam mengajarkan mereka untuk meminta izin masuk ke

kamar orang tuanya pada tiga waktu.17 Pertama ketika sebelum sholat

subuh, kedua ketika kalian menanggalkan pakaian pada tengah hari, dan

ketiga pada saat setelah sholat isya. Apabila anak tersebut sudah

mencapai baliq, maka ia diwajibkan untuk meminta izin setiap waktu

ketika ingin memasuki kamar ayah dan Ibunya.Islam juga melarang

orang tua untuk melihat aurat anak nya kecuai dengan tujuan tertentu

seperti membersihan najis pada anak nya dan membantu anaknya

berpakaian. Hal ini dilakukan dengan syarat tanpa adanya timbulnya

syahwat.18

2. Adab-Adab Anak terhadap Orang Tua dan Saudara Kandung

Dalam menjalani kehidupan, ada beberapa tingkah laku atau

adab-adab yang harus dimiliki oleh setiap anak terhdap orang tua dan

saudara kandungnya sendiri. Seperti yang telah terkonsep dalam Islam

mengenai meminta izin kepadaorang tua terlebih dahulu sebelum

memasuki kamar mereka. Dan tak luput pula adab seorang anak

terhadap kakak atau abang sekandung seperti yang tidak tidur dalam
17
Halaman 90, buku pendidikan seks bagi anak dalam islam
18
Halaman 95

13
satu kamar yang sama anatar saudara laki-laki dan perempuan sekalipun

mereka sekandung. Tidak dalam satu selimut yang sama tanpa

berpakaian antara sesame saudara perempuan sekandung.

Larangan-larangan diatas merupakan beberapa contoh dimana

Islam mengajarkan cara bertingkah laku yang baik dan benar terhadap

orang tua dan saudara sekandung. Berikut beberapa larangan lainnya

yang mengatur bagaimana seorang harus memiliki adab yang baik

sesuai dengan ajaran Islam:

a. Antara anak terhadap Orang Tua

 Pemisahan tempat tidur antara anak dan orangtua

Merujuk pada perintah mengenai meminta izin sebelum

memasuki kamar orangtua oleh anak yang belum balig

maupun yang sudah balig, maka dapat disimpulkan

bahwa kamar tidur antara orang tua dan anak harus

dipisahkan. Islam telah mengajarkan bahwa untuk

memisahkan tempat tidur antara ayah ibu dengan anak.

pemisahan tempat tidur ini mulai dilakukan tatkala anak

menginjak usia 2 tahun atau setelah disapih oleh Ibunya.

Dalam kondisi seperti ini, ayah dan ibu harus

membiasakan anaknya untuk tidur secara terpisah dengan

mereka. Memisahkan tempat tidurini sesuai dengan

14
hadist riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda

“Perintahkan anak-anakmu shalat pada usia 7 tahun.

Pukullah mereka untuk shalat pada usia 10 tahun. Dan

pisahlah mereka di tempat tidur.”

 Tidak memperlihatkan aurat kepada orangtua

Walaupun orang tua merupakan mahram bagi anaknya,

namun juga terdapat batasan-batasan yang harus dijaga

antara anak lelaki dengan ibu dan anak perempuan

dengan ayahnya. Seperti dilarang memandikan anak

perempuan oleh Ayahnya ketika sudah meninjak usia 7

tahun begitu juga sebaliknya.19

b. Antara saudara sekandung

 Pemisahan tempat tidur antara anak laki-laki dan

perempuan

Anak laki-laki dan anak perempuan harus dipisahkan

tempat tidurnya. Tidak boleh menggabung keduanya

dalam satu kamar yang sama. Pemisahan ini dilakukan

ketika usia anak menginjak 7 tahun. Abu Abdullah al-

Kharasi menuliskan dalam kitabnya,

19
Ceramah ustad basalamah https://muslimobsession.com/inilah-batasan-aurat-
orangtua-dan-anak/

15
‫ فإذا لم تحصل التفرقة وتالصقا بعورتيهما من غير حائل بينهما فإنه‬،‫قد علمت أن حكم التفرقة االستحباب‬

.‫اهـ‬ .‫ وأما مالصقة البالغين لعورتيهما من غير حائل بينهما فحرام‬..،‫مكروه‬

“Aku mengetahui bahwa hukum memisahkan

tidur anak-anak adalah sunah. Jika tidak dipisah dan

aurat mereka bersentuhan tanpa ada penghalang di antara

mereka maka hukumnya makruh dan adapun

bersentuhannya aurat di antara anak balig maka

hukumnya haram.’’

 Tidak tidur dalam satuselimut dalam keadaan tidak

berpakain

Antara saudara sekandung (perempuan sesame

perempuan dan sebaliknya) diperboleh kan tidur dalam

satu selimut akan tetapi dalam keadaan berpakaian.

Hukumnya tidur dalam satu selimut tapi berpakaian ialah

tidak haram.20 Yang dikatakanharam apabila tidak

menggunakan sehelai benang pun kemudian tidur dalam

satu selimut.

C. Faktor-Faktor Pendukung Terjadinya Seks Bebas

20
https://www.youtube.com/watch?v=ikigpEdqvqI

16
1 Faktor Teman Sebaya

Berteman denganbanyak orang merupakan hal bagus.

Membangun hubungan pertemanan juga memiliki sisi negative dan

positif. Dari proses interkasi antara subjek dan objek ini, anak

mendapatakan informasi yang ia belum tahu akana hal itu sebelumnya.

Informasi tersebut berupa informasi buruk dan baik. Oleh karena itu

Allah berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 9 yang artinya “Apakah

sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak

mengetahui?bertanyalah kepada orangberperngetuhuan jika kamu tidak

mengetahuinya.21 Jika salah dalam memilih teman, maka sesorang akan

terjerumus kedalam pergaulan yang salah seperti berteman dengan

orang yang menggunakan narkoba, minum-minuman keras, serta

berteman dengan orang-orang yang melakukan free sex. Dikarena faktor

pertemanan ini, seseorang dapat terjerumus kedalam seks bebas.

2. Krisis Kasih Sayang Orang Tua

Kasih sayang dan didikan dari orang tua sangatlah penting bagi

tumbuh kembang seorang. Jika orangtua tidak mampu mencurahkan

kasing sayangnya, tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan

anaknya serta mengabaikan segala sesuatu tentang tumbuh kembang

ankanya. Maka hal ini emmicu untuk terjadinya pergaulan bebas yang

akan dilakukan oleh anak. seperti anak akan mencari kesenagan yang
21
Al-Qur’an

17
negative seperti free sex yang dan narkoba. Pada akhirnya, kekurangan

perhatian dari orangtua ini akan menghancurkan masa depan anak itu

sendiri.

Banyak kasus yang ditemui, anak-anak yang mengalami broken

home melampiaskan rasa kesepian nya dengan beberapa cara yang salah

seperti minum-minuman keras, melakukan free sex, dan menggunakan

narkoba.22 Oleh karena itu pentingnya kasih sayang ayah ibu terhdapa

anak nya. Apabila orangtua sudah bercerai, hendaknya mereka tetap

membangun komunikasi yang baik demi sang anak. jangan lepas tangan

terhadap anak, karena jika hal ini terjadi akan membawa efek buruk bagi

anak.

3 . Kontrol Diri Yang Lemah

Ini merupakan faktor internal yang mendorong anak untuk

melakukan seks bebas. Terkadang anak tidak mengetahui mana yang

baik dan buru baginya. Sekalipun dia sudah mengetahuinya, akan sulit

baginya untuk mengontrol dirinya. oleh karena itu sangat penting untuk

mengajarkan hal-hal yang dilarang oleh agama seprti jauhi perbuatan

zina yang telah tertulis dalam Al-Qur’an. Yang dimana perbuatan zina

ini mengacu terjadinya seks bebas.

22
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2018/07/28/354947/rumah-bagi-anak-broken-
home/

18
D. Dampak Yang Ditimbulkan dari Seks Bebas

1. Aborsi

Aborsi merupakan sebuah tindakan pembunuhan terhadap janin

yang dilakukan secara sengaja oleh seorang wanita. Biasanya jani yang

diabrsi ini merupakan janin dari hubungan gelap atau hubungan tidak

sah secara agama dan hukum. Untuk menutupi kehamilannya, remaja

biasanya melakukan aborsi ini. menurut bbc, terdapat 78% kasus aborsi

terjadi di perkotaan sedangkan 42% terjadi di pedesaan. Kasus aborsi ini

umunya dilakukan oleh remaja yang tidak mengingkan kehamilan

terjadi.23

2. Pembuangan bayi

Sejalan dengan aborsi, kasus pembuanganbayi pasca lahir kian

marak terjadi di Indonesia. akar permasalahan juga serupa, yakni tidak

mangharapkan kehadiran sang buah hati. Hal ini terjadi akibat free sex,

sehingga banyak bayi yang tidak berdosa, begitu dilahirkan dari rahim

ibunya dibuang begitu saja seperti membuang sampah.

3. Putus Sekolah

Salah satu terjadinya kehilangan kesempatan untuk melanjutkan

studi adalah seks pranikah.24 Banyak siswi-siswi harus putus sekolah

23
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20141029111311-12-8642/tercatat-
angka-aborsi-meningkat-di-perkotaan
24
Halaman 55 buku ke 2

19
karena mereka sudah hamil diluar ikatan yang halal secara agama dan

pada akhirnya sekolah mengambil tindakan dengancara

mengeluarkan siswi tersebut. karena dengan kehamilan siswi

tersebut, akan berdampa buruk bagi citra sekolah itu sendiri.

4. Meningatnya Kriminalitas

Meningkatnya kriminalitas akibat seks bebas berupa dalam

bentuk pembuangan bayi dan aborsi. Kedua hal tersebut merupakan

bentuk criminal yang dilakukan oleh kebanyakan pasangan non-

muhrim atau tidak menkiah, namun mereka melakukan free sex

sehingga menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan. Ada dua

plihan yang akan mereka lakukan yaitu mengaborsi janin tersebut

atau jika kehamilan sudah tidak mungkin dilakukan aborsi,mereka

akanmembuang bayi seketika bayi itu lahir kedunia. Hal ini sama saja

seperti menghilangkan nyawa seseorang yang tidak bersalah.

5. Penyebaran Berbagai Penyakit

Tidak dipungkiri lagi, free sex merupkan faktor utama terjadinya

penyakit kelamin seperti sifilis,HIV atau AIDS, dan Gonohere.

a. Sifilis

Sifilis merupakan penyakit kelamin yang disebabkan

oleh Treponema pallidum yang berbahaya bagi penderita dan

20
keturunan. Penyakit ini juga disebut dengan nama raja

singa.25penyakit ini ditularkan melalui dua media yaitu ketika

berciuman dan melalui hubungan badan. Data dan fakta

mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan mengidap penyakit

berbahaya ini adalah mereka yang sering melakukan

hubunganseks bebas dengan gonta-ganti pasangan.

b. AIDS

Ini merupakan salah satu penyakit yang sangat popular di

era milenial ini dan penyakit yang obatnya belumditemukan

sampai saat ini. Ia, AIDS lah namanya, AIDS kepanjanannya

ialah Acquired Immunodeficiency Syndrome. Penyakit ini

disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficincy Virus),yaitu

virus yang dapat melumpuhkan sistem kekebalan tubuh sehingga

tubuh tidak memilii kemampuan untuk mempertahankan dirinya

dariinfeksi dan penyakit.26

Penularan penyakit ini melalui hubungan seksual dengan

orang yang terinfeksi, konta dengan darah orang yang

terkontaminasi (melalui jarum suntik, transfuse, danlain

sebagainya) dan pada seorang anak atau bayi melalui proses

25

26

21
persalinan atau ketika meyusui. Takdapat dipungkiri,seks bebas

juga ikut ambil peran dalam penyebaran penyakit mematikan ini.

c. Gonorrhea

Penyakit gonorrhea juga disebut dengan penyakit

kencing nanah. Yaitu penyakit kelamin menular akibat

peradangan yang diakibatkan oleh bakteri gonokokus, Nisseria

gonorrhea.

E. Peran dan Urgensi PSI dalam Mencegah Seks Bebas

1. Melalui Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan

oleh lembaga resmi seperti sekolah SD, SMP, SMA, dan

perkuliahan. Pendidikan Formal juga membutuhkantempat sebagai

ruang belajar serta guru dengan tingkatan minimal sarjana

pendidikan. Pendidikan seks sudah mulai memasuki dunia

kependidikan di Indonesia. terdapat beberapa sekolah yang

sudahmulai mengajarkan pendidikan seks kepada murid mereka

yang disesuaikan dengan tingkatan murid itu sendiri. Seperti yang

idungkapkanoleh Kemdikbud pada CNN, Hamid Muhammad

mengatakan bahwa pendidikan seks sudah dimasuki kedalam

kurikulum 2013. Dimana setiap jenjang pendidikan seperti SD,SMP,

22
SMA, dan Universitas akan mendapatkan materi mengenai

pendidikan seks.27

2. Melalui Pendidikan Informal

Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan yang dilakukan di

lingkungan keluarga dan lingkungan, dimana kegiatan belajarnya

dilakukan secara mandiri. Keluarga merupakan tempat pertama kali

dimana seorang anak memperoleh segala bentuk jenis pendidikan. Salah

satunya ialah pendidikan seks. Dalam islam,telah ditetapkan bagiaman

caraorang tua untuk mendidik anak mereka. Seperti memisahkan tempat

tidur anak dari orang tua, memisahkan tempat tidur antara anak laki-laki

dan perempuan serta tidak satu selimut dengan mahram tanpa ada

pakaian. Larangan tersebut merupakan pendidikan seks yang pertama kali

seorang anak akan terima dari orangtua. Dengan adanya larangan tersebut,

diharapkan anak-anak dapat memahami bagaimana cara bertingkah laku

sesuai jenis kelaminnya dan anak-anak dapat terhindar dari pergaulan

bebas.

Melalui pendidikan formal dan informal ini, diharapkan anak-anak dan

remaja dapat memahami peran mereka masing-masing seusai dengan jenis

kelaminnya. Dan melalui kedua jenis pendidikan tersebut diharpkan anak-

anakdan remaja akan peka terhadap segala bentuk perilaku negative seperti

pelecehan seksual, kekerasan seksual, serta seks bebas. Melalui pendidikan seks

27
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160521083036-20-132374/kemdikbud-
pendidikan-seks-sudah-masuk-kurikulum

23
pula,diharapkan remaja paham untuk mejaga dirinya dari perbuatan seks bebas

dan mereka harus menyadari apa efek dari seks bebas jika mereka tetap

melakukan hal tersebut. selain seks bebas dapat menyebabkan seseorang

terjerumus dalam dosa, hal inijuga dapat menyebabkan berbagai masalah sosial

seperti pelanggaran norma-norma serta penyebaran penyakit.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan seks adalah sebuah kegiatan dimana anak-anak dan

remaja mendapat pengetahuan serta pemahaman mengenai alat

reproduksi serta batasan-batasan yang mereka harus jaga. Dalam

pendidikan seks pula, anak-anak serta remaja diharapkan untuk peka

terhadap tindak kejahatn seksual dan seks bebas. Islam sendiri telah

mengajarkan bagaimana cara mendidik anak sesuai seks nya dan

bagaimana anak bertingkah laku kepada ayah dan ibunya, kepada

saudara sekandung, dan kepada orang yang bukan mahram atau

muhrimnya. Diharapkan dengan adanya pendidikan seks dalam

perspektif Islam ini, mampu mencegah remaja dalam melakukakn seks

bebas.

24
DAFTAR PUSTAKA

Neta S Pane, Wawancara oleh jurnalis, 02 Januari 2018.

“Aceh Peringkat Empat Buang Bayi”, Harian Rakyat Aceh, 02 Januari, 2018.

Gunawan. Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,2000), h. 48.

Silfia Hanani. Sosiologi Pendidikan Keindonesiaan, (Jogjakarta: AR-RUZZ

MEDIA, 2013).

Agus Irianto. Pendidikan sebagai Investasi dalam Pembangunan Suatu

bangsa , (Jakarta: Kencana, 2011).

Saliman, dkk. Kamus Pendidikan Pengajaran Dan Umum, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1994, h.178.

KBBI

https://pkbi-diy.info/pengertian-seks-dan-seksualitas/

25
BKKBN. 2008. Modul Kesehatan Reproduksi Remaja. Yogjakarta : BKKBN.

https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140807_kasus_jis

Pentingnya sex-education bagi remaja, oleh Diana septipurnama

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160521083036-20-132374/kemdikbud-

pendidikan-seks-sudah-masuk-kurikulum

26

Anda mungkin juga menyukai