Latar Belakang
Anak usia dini merupakan tahapan usia dimana individu mengalami perkembangan
yang pesat dan berpengaruh penting pada tahapan perkembangan selanjutnya. Banyak aspek
yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini, salah satunya adalah pendidikan.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan investasi utama dan terpenting dalam
penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas (Latiana & Utami, 2020). Dampak yang
lebih besar lebih terlihat pada program pendidikan anak usia dini yang mengintegrasikan
intervensi kesehatan, gizi, dan pendidikan anak usia dini dibandingkan dengan program yang
hanya mencakup satu aspek layanan anak (Rohita, Fitria, & Nurfadilah, 2017). Untuk dapat
memaksimalkan penyelanggaraan PAUD agar dapat mencapai tujuan serta mendapatkan
hasil yang baik, maka perlu diselenggarakan pengembangan terhadap anak usia dini secara
holistik dan terintegrasi (Suprapto, 2020).
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 60 tahun 2013 telah mengatur tentang
pengembangan anak usia dini holistik integratif. Pada Pasal 1 ayat (2) dalam peraturan
tersebut, disebutkan bahwa pengembangan anak usia dini holistik integratif merupakan upaya
pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang
beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi. Lebih lanjut
dijelaskan pada pasal 2 ayat (1) dan (2) mengenai tujuan umum yaitu terwujudnya anak
Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia. Serta tujuan khusus yaitu
terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini, terlindunginya anak dan terwujudnya
komitmen seluruh unsur terkait.
Orang tua memiliki peran penting dalam keberhasilan pengembangan anak usia dini
holistik integratif. Sebagaimana diketahui bahwa orangtua merupakan pendidik pertama dan
utama bagi anak serta dianggap yang paling mengerti tentang anaknya, sedangkan lembaga
PAUD sendiri hanya memiliki peran untuk membantu orangtua agar pelaksanaan pendidikan
lebih efektif dan optimal (Adriana & Zirmansyah, 2018). Berdasarkan hal tersebut penting
untuk dirancangnya kegiatan yang melibatkan orang tua dalam mendukung PAUD Holistik
Integratif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan serta stimulasi
perkembangan anak.
BAB II
Tinjauan Teori
2.1 Perkembangan
Pola perubahan yang dimulai pada saat pembuahan dan berlanjut sepanjang
rentang kehidupan. Sebagian besar perkembangan melibatkan pertumbuhan,
meskipun itu juga mencakup penurunan yang disebabkan oleh penuaan dan kematian
(Santrock, 2004).
Gizi merupakan vitamin, mineral, protein atau zat lain sebagai komponen
pembangun tubuh dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki jaringan agar
fungsi tubuh dapat berjalan sebagaimana mestinya (Prima, Yuliantina, Nurfadillah,
Riana, & Ganesa, 2017). Gizi terdiri atas beberapa zat yaitu air, karbohidrat, mineral,
vitamin, protein, dan lemak. Gizi seimbang adalah nutrisi dan zat gizi yang
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, tidak berlebihan juga tidak kekurangan (Prima,
Yuliantina, Nurfadillah, Riana, & Ganesa, 2017).
Anak sehat memiliki definisi kondisi anak yang sempurna baik secara fisik,
mental, dan sosial (bebas dari penyakit, kelemahan dan kecacatan) (Prima, Yuliantina,
Nurfadillah, Riana, & Ganesa, 2017). Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan
pembiasaan perilaku yang dipraktekkan pada anak sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan anak dapat membantu dirinya dalam menjaga kesehatan (Prima,
Yuliantina, Nurfadillah, Riana, & Ganesa, 2017). Hal ini penting dilakukan untuk
membiasakan anak memiliki pola hidup sehat dan bersih.
Rancangan Kegiatan
3.1 Tujuan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dimana orang tua dan anak
sama-sama awalnya akan diberikan psikoedukasi terlebih dahulu untuk
meningkatkan pengetahuan mereka. Keterlibatan orang tua dan anak penting
karena kesuksesan dari kegiatan ini adalah berasal dari kerjasama kedua belah
pihak. Pemberian psikoedukasi ini dilanjutkan dengan program pelatihan dimana
orang tua diberikan kesempatan untuk melihat serta mempraktekkan secara
langsung bagaimana penerapan teori, maupun tips yang tepat berkaitan dengan
stimulasi, pola makan, dan pola hidup sehat.
Pada kegiatan ini, bukan hanya orang tua dan anak yang menjadi sasaran,
melainkan guru di lembaga PAUD juga menjadi sasaran dalam pemberian
pelatihan ini. Hal ini disebabkan karena guru juga memiliki peran penting dalam
perkembangan anak usia dini karena guru memiliki tanggung jawab mengawasi
serta membimbing anak ketika berada di sekolah.
3.4 Rancangan Kegiatan